Anda di halaman 1dari 12

MATERI 7

 Pokok bahasan : Rugi-rugi daya generator dc,


aliran daya generator dc, efesiensi dan kerja
paralel.
 Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan
mahasiswa dapat menjelaskan tentanga Rugi-
rugi daya generator dc, aliran daya, efesiensi dan
kerja paralel generator dc
 Sub Pokok Bahasan :

1. Rugi-rugi daya generator dc


2. Aliran daya generator dc
3. Efesiensi generator dc
4. Regulasi tegangan
5. Kerja paralel generator dc
PARAMETER UKUR TERHADAP RUGI-RUGI
GENERATOR


3. Rugi mekanis yang disebabkan terjadi gesekan
molekul dalam bahan. Gesekan bantalan, gesekan
sikat-sikat yang bergerak pada komutator dan
gesekan udara atau angin.
ALIRAN DAYA PADA GENERATOR DC DAPAT DIGAMBARKAN SEBAGAI
BERIKUT :
EFISIENSI GENERATOR
PERHITUNGAN EFISIENSI PADA GENERATOR DC

Rugi besi dan gesekan, Pg = Pm – Pj

Rugi tembaga total, Pt = Pj - Pout

Efisiensi mekanis,

Efisiensi listrik,

Efisiensi total,
REGULASI TEGANGAN
Perubahan tegangan terminal generator antara beban
penuh dan tanpa beban (dengan kecepatan konstan) disebut
regulasi tegangan, biasanya dinyatakan sebagai persentase dari
tegangan pada beban penuh.

dengan
VNL = Tegangan terminal generator tanpa beban
VFL = Tegangan terminal generator beban penuh
Perhatikan:
Bahwa pengaturan tegangan generator ditentukan dengan
untai medan dan kecepatan dipertahankan konstan. Jika
pengaturan tegangan generator adalah 10%, itu berarti bahwa
tegangan terminal meningkat 10% karena perubahan beban
dari beban penuh ke tanpa beban.
KERJA PARALEL GENERATOR DC

 Kerja paralel generator adalah mengoprasikan dua


generator dc, dimana generator yang sudah oprasi tidak
mampu memikul beban atau generator yang sudah kerja
akan di adakan perbaikan.
 Kerja paralel ini, generator di pembangkit listrik yang
terhubung secara paralel melalui bus-bar.
 Bus-bar adalah batang tembaga tebal berat dan
bertindak sebagai tegangan positip (+V) dan tegangan
negatip (-V).
 Terminal positif dari generator yang terhubung ke +V
sisi bus-bar dan terminal negatif ke sisi negatif dari bus-
bar -V.
 Salah satu syarat kerja paralel adalah tegangan terminal
pada generator haru sama
Gambar 1. Menunjukkan dua generator shunt terhubung paralel
ke bus-bar dan memasok beban bersama-sama.
Prosedur untuk memparalelkan generator 2 dengan
generator 1 adalah sebagai berikut:
 Penggerak utama generator 2 dihidupkan hingga mencapai
ukuran kecepatan. Sekarang beralih S4 di sirkuit bidang
generator 2 ditutup.
 Selanjutnya pemutus sirkuit CB-2 ditutup dan eksitasi
generator 2 disesuaikan sampai menghasilkan tegangan sama
dengan tegangan bus-bar. Hal ini ditunjukkan pada voltmeter
V2.
 Sekarang generator 2 siap disejajarkan dengan generator 1.
saklar utama S3, ditutup, sehingga menempatkan generator 2
secara paralel dengan generator 1. Perhatikan bahwa
generator 2 tidak memasok beban apapun karena yang
dihasilkan emf sama dengan bus-bar tegangan. Generator
dikatakan "mengambang" (yaitu, tidak memasok listrik ke
setiap beban) pada bus-bar.
 Jika generator 2 siap digunakan untuk memberikan aliran
arus, maka tegangan E yang dibangkitkan harus lebih besar
dari tegangan bus-bar V. Dalam hal ini, arus yang akan
disuplai adalah I = (E - V) / Ra, dengan Ra adalah resistansi
dari untai jangkar. Dengan meningkatkan arus medan (maka
menginduksi emf E), generator 2 dapat digunakan untuk
menyuplai ke beban dengan jumlah sesuai yang dibutuhkan.
 Beban dapat digeser dari satu generator shunt ke generator
yang lain hanya dengan menyesuaikan eksitasi medannya.
Jadi jika generator 1 harus ditutup, seluruh beban bisa
digeser ke generator 2 asalkan memiliki kapasitas yang
cukup untuk memasok beban itu. Dalam hal ini, mengurangi
arus suplai oleh generator 1 hingga mencapai nol (ini akan
ditunjukkan dengan ammeter A1) dengan membuka CB 1
dan selalanjut buka juga saklar utama S1.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai