Anda di halaman 1dari 4

Renungan Mazmur 42:1-12 Kerinduan Hati yang Dunia ini, pada dasarnya, ingin selalu

Menginginkan Allah, Ayat Alkitab Mazmur memberikan kepada kita kepuasan, seperti
42:1-12 yang kita rindukan. Tetapi pada faktanya, itu
gagal benar-benar memberikan kepuasan
Judul Renungan: Kerinduan Hati yang terdalam diri manusia. Lalu pertanyaannya.
Menginginkan Allah, Mazmur 42:1-12 (TB) Apa yang benar-benar dapat mengisi
Kita memiliki perasaan yang sekarang kerinduan terdalam diri manusia? Sekarang
merasa senang, seketika beberapa waktu waktunya kita benar-benar merenungkan
kemudian tertekan karena mengingat sesuatu Mazmur 42.
yang belum terselesaikan. Kita adalah
1. Diciptakan Untuk Sebuah
orang-orang yang merindukan sesuatu yang
berharga dan mulia, tetapi entah mengapa Hubungan
kita tidak mendapatkan semua itu, ada Pada dasarnya, ini adalah Mazmur keluhan
Lorong gelap yang menyelimuti hati dan dari diri dan kerinduan yang mendalam akan
pikiran kita. TUHAN, di mana jiwa yang kekal
Ada kerinduan yang tidak akan pernah dapat diciptakan untuk kekekalan bukan untuk
dipuaskan oleh apapun di dalam dunia fana yang fana dan menyedihakan. Kita ada
terkutuk yang memancarkan kematian untuk Air kehidupan, kehidupan itu adalah
kapanpun dan di manapun. Kematian itu kehidupan kekal yang tidak akan pernah
bagaikan cahaya gelap yang mengerikan, ia didapatkan dari dunia yang fana. Dunia yang
dapat datang kepada siapa saja. telah ada di dalam kekuasaan dosa, di mana
hati manusia memiliki kecenderungan untuk
"Ada kerinduan yang tidak akan pernah selalu melakukan dosa dan menikmati dosa.
dapat dipuaskan oleh apapun di dalam
dunia fana terkutuk yang memancarkan Karinduan yang mendalam ini, yang
kematian kapanpun dan di manapun. membuahkan keluhan yang ada di Mazmur
Kematian itu bagaikan cahaya gelap 42, pada dasarnya buah dari dosa yang telah
yang mengerikan, ia dapat datang menjadi definisi kehidupan manusia. Kita
kepada siapa saja." hidup terpisah dari Allah dan telah
kehilngan kemuliaan Allah, kita telah ada di
Kita harus melihat diri kita dan dalam dunia yang memberikan kepada kita
merenungkan, untuk apa saya ada di dunia? tuhan palsu untuk kita sembah. Namun
Dan bagaimana agar saya benar-benar faktanya tidak ada kemuliaan yang dapat
melihat kehidupan di dunia yang adalah diberikan oleh tuhan yang ada di dunia.
kematian saat ini? Sehingga kerinduan
terdalam saya, saya temukan dan kerinduan Sehingga Mazmur ini memberikan kepada
itu dipuaskan. kita satu gambaran utuh dari hati manusia.
Yang bahkan manusia itu sendiri tidak
Berada di zaman, di mana tawaran untuk menyadarinya. Ini adalah kerinduan akan
mendapatkan kepuasan sehingga kehidupan yang saleh, kehidupan yang
merindukan sesuatu untuk dapat memuaskan melihat kekudusan dan kemuliaan dan
sangatlah banyak. Tawaran itu tidak pernah menikmati sebuah tujuan yang untuk itu
ada habisnya, di gereja-gereja, kita manusia diciptakan.
ditawarkan cara ibadah yang memberikan
rasa nyaman. Dunia para remaja, ditawarkan Mari kita baca dan renungkan Mazmur 42,
berbagai kenikmatan yang memuaskan nafsu lalu saya akan membawa Anda untuk
dan pada akhirnya itu, menghancurkan bersama-sama merenungkan bahwa kita ada
kehidupan mereka. untuk sebuah tujuan mulia. Bukan untuk
pengejaran umum manusia dan budaya di beribadah ke Rumah-Nya. Namun pada saat
mana kita merindukan kemegahan dunia. Ini yang sama pada zaman itu, tidaklah mudah
adalah panggilan untuk merindukan untuk dapat menikmati Allah, ada banyak
kemegahan Allah pencipta kita, panggilan aturan yang harus dilakukan.
untuk dipuaskan di dalam Dia, sehingga Pada dasarnya, melalui Mazmur ini, ada
kerinduan kita adalah Allah itu sendiri. panggilan untuk kita orang Kristen hari ini,
Mazmur 42 (BIMK) Seperti rusa merindukan untuk kembali pada tujuan hidup kita,
air sungai, demikian jiwaku merindukan kembali pada kemuliaan yang untuk itu kita
Engkau, ya Allah. Aku merindukan Allah diciptakan. Untuk hidup dalam relasi yang
yang hidup, kapan aku boleh pergi indah bersama Allah, untuk bertobat dari
beribadat di Rumah-Nya? Siang malam aku dosa dan kembali kepada Allah untuk hidup
menangis, hanya air mata makananku.
merindukan Dia saja.
Sepanjang hari musuhku bertanya, “Di
mana Allahmu?” Hatiku sedih kalau teringat Kita hidup untuk sebuah hubungan yang
waktu dahulu, ketika aku menuju ke Rumah indah bersama Allah, hubungan yang indah
Tuhan bersama orang banyak yang ini akan menjadikan kita memiliki hubungan
mengadakan perayaan. Aku berjalan di yang indah juga bersama dengan sesama kita
depan perarakan dengan sorak-sorai dan
manusia. Kita dapat mengasihi sesama
lagu pujian. Mengapa hatiku sedih dan
gelisah? Aku berharap kepada Allah. Maka
manusia, ketika kerinduan terdalam hidup
aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, kita dipuaskan oleh kemuliaan Allah.
kepada Allahku dan penyelamatku. Saya seringkali merasakan apa itu kering
Dosa memisahkan kita dari Allah, kita telah secara rohani, ada saat-saat di mana saya
melawan Allah, kita telah memberontak tidak dapat menikmati pembacaan Alkitab
terhadap Dia dan tidak mau taat pada saya. Ada saat di mana saya berdoa dan
hukum-Nya. Demikianlah tidak ada satu pun tidak benar-benar menikmati doa saya.
manusia yang dapat taat, karena secara alami Karena saya adalah orang berdosa, ada dosa,
kita ada di dalam Adam dan mati dalam ada keinginan daging, ada keangkuhan
dosa-dosa Adam yang diturunkan kepada hidup di dalam diri saya yang harus setiap
kita. Ini melahirkan kekosongan yang hari saya matikan, saya berdoa untuk diri
mendalam, kegelapan kematian yang sangat saya agar saya dapat benar-benar menikmati
nyata ada di dalam diri semua manusia. TUHAN, tetapi Dia membiarkan saya ada di
Keterpisahan dari Allah, menunjukkan satu dalam kesedihan mendalam karena dosa
fakta yang lebih menakutkan bagi orang- saya.
orang Saleh, yaitu Allah kita adalah Allah Pada saat yang sama, saya tidak tahu dengan
yang kudus dan mulia, Dia Api yang Anda, kita memiliki pergumulan yang sama
menghanguskan dan Dia sangat jauh. untuk mematikan dosa. namun ada hal lain,
Kerinduan mendalam dari orang-orang faktor lain yang mempengaruhi setiap kita
Saleh pada zaman Perjanjian Lama, adalah menjadi semakin jauh dari TUHAN,
beribadah kepada TUHAN dengan sehingga itu benar-benar menjadikan kita
keintiman, tanpa harus diwakili oleh imam. rindu untuk menikmati ibadah pribadi yang
Mereka pada saat yang sama merindukan benar-benar menikmati TUHAN.
hubungan yang terjadi adalah pribadi ke Marilah kita lihat Mazmur ini, hubungannya
Pribadi. Bukanlah hubungan yang dengan Injil Yesus Kristus. Untuk masuk
diwakilkan, maka kerinduan itu dituangkan pada tujuan kita, yaitu relasi yang mendalam
dalam Mazmur, bahwa mereka ingin dengan TUHAN kita. Di ayat 6, kita
mendapati sebuah harapan yang nyata. Pada harus sadar bahwa kita hidup di dunia yang
kasih karunia penebus kita, Allah kita, pada telah jatuh ke dalam dosa. Kita kesepian,
Dialah kita dapat berharap. Kita tidak akan kita merasa kita membutuhkan orang lain
dapat menyelamatkan diri kita sendiri. untuk mengobati kesepian itu, tetapi pada
faktanya kehadiran orang lain di hidup kita
Kita adalah orang berdosa yang binasa
tidak pernah benar-benar memuaskan
karena diri kita sendiri, ketika kita
kerinduan terdalam diri manusia yang
mengandalkan diri kita dan berharap bahwa
diciptakan untuk dipuaskan oleh sesuatu
diri kita mampu. Injil pada dasarnya
yang kekal.
membebaskan kita dari keberdosaan ini,
maka dari itu ada panggilan untuk kembali Pada ayat 7-11, ini dapat mewakili hati kita
kepada Allah, bersyukurlah kepada-Nya yang gelisah, memberikan gambaran dari
karena Dia telah memberikan Anak-Nya kerinduan yang semakin mendalam ketika
yang tunggal. kita benar-benar melupakan Tuhan dan kasih
karunia yang sangat indah dan besar.
Yesus adalah Sang Injil, Dia yang telah
merelakan diri-Nya disalibkan. Untuk Mazmur 42:7-11 (BIMK) Di tanah
ditimpakan kepada-Nya murka kekal Allah pembuangan ini hatiku remuk redam, sebab
Bapa, semua dosa, semua pemberontakan, itu aku ingat kepada Tuhan. Jiwaku hanyut
semua kejahatan, semua kehampaan, semua dalam arus kesedihan, aku dilanda banjir
kekacauan; seperti deru air terjun Sungai
rasa bersalah, semua rasa malu, semua
Yordan dari Gunung Hermon dan Gunung
kehinaan, dan semua yang buruk dan kutuk Mizar. Semoga Tuhan menunjukkan kasih-
Yesus terima di atas kayu salib. Untuk Nya di waktu siang, agar di waktu malam
melepaskan kita dari kutuk. aku dapat bernyanyi, dan berdoa kepada
Saudaraku, percayalah pada Allah penebus Allah sumber hidupku. Aku berkata kepada
kita, Yesus Kristus, sehingga kesempurnaan Allah, pembelaku, “Mengapa Engkau
melupakan daku? Mengapa aku harus terus
kehidupan Yesus yang menikmati Allah
menderita, karena ditindas oleh musuh-
Bapa, Dia yang dipuaskan karena kerinduan musuhku?” Hatiku hancur luluh karena
terdalam manusia hanya dapat dipuaskan ejekan musuh. Mereka terus bertanya, “Di
oleh TUHAN. mana Allahmu?”
Di dalam Yesus, ketika percaya kepada-Nya Karena dosa, kita merasa bahwa diri kita
hidup kita diserahkan untuk tunduk pada terbuang. Karena dosa kita merasa kesepian
Kristus dan kita bertobat. Tujuan hidup kita dan tidak ada satu pun manusia di muka
adalah Allah itu sendiri. Kerinduan terdalam bumi ini peduli dan mengasihi kita. Kita
kita dipuaskan, di dalam Dia kita memiliki ingin perhatian yang lebih dari hanya
persekutuan yang intim bersama Allah dan sekedar menyatakan kabar, tetapi juga dapat
hidup kita untuk kemuliaan-Nya. Sampai memuaskan kedalaman jiwa kita. Kesedihan
selama-lamanya. dan kekacauan hati ada di dalam diri setiap
orang.
Saudaraku, marilah kita memohon belas
kasih Tuhan, kiranya ada kasih setia-Nya
2. Ditebus Untuk Sebuah dapat benar-benar kita rasakan. Karena
Harapan tanpa perasaan itu, kita tidak akan memiliki
harapan. Tanpa topangan tangan TUHAN
Kegelisahan dan kehampaan adalah bagian yang berkuasa kita selamanya dikalahkan
kita di dalam hidup ini, kita benar-benar oleh musuh terbesar kita yaitu dosa kita, kita
akan semakin jauh dari TUHAN. Kiranya kemuliaan Allah melalui Yesus yang telah
kasih karunia Allah dapat benar-benar kita disalibkan dan bangkit.
rasakan. Mazmur 12 (BIMK) Mengapa hatiku sedih
Hati kita, pikiran kita dan dunia ini, dan gelisah? Aku berharap kepada Allah.
seringkali menggoda kita untuk bertanya. Di Maka aku akan bersyukur lagi kepada-Nya,
manakah Tuhan Allah kita, pembela kita? kepada Allahku dan penyelamatku.
seolah-olah Dia telah tidak ada lagi. Dia Sekarang, harapan kita yang sejati dan nyata
seolah-olah meninggalkan kita dan kita adalah Kristus yang telah memberikan diri-
dibiarkan sendiri. Ini kabar buruknya, kita Nya ditimpakan semua dosa dan kutuk
ada dalam lembah dosa. Karena pada hukuman dosa kita. Kita dapat berharap
dasarnya hati dan pikiran kita selalu kepada Dia dan bersyukur kepada-Nya
membawa kita untuk meragukan kasih untuk hidup bagi-Nya saja. Hari ini
Tuhan, kepedulian Tuhan dan anugerah pandanglah pada salib Yesus, hiduplah
Tuhan. untuk taat kepada-Nya bersukacitalah dalam
Tetapi Puji Tuhan, kita memiliki Allah yang Dia. Roma 12:12 (TB) Bersukacitalah
setia. melalui artikel ini ada panggilan untuk dalam pengharapan, sabarlah dalam
kita bertobat dari dosa. Ini bukan hanya kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
tentang pencarian kepuasan hidup lalu kita Biarlah Roh Kudus memenuhi hati kami,
bisa berlaku seenak kita. Ini adalah sehingga kami memiliki kerinduan yang
panggilan untuk taat pada TUHAN, untuk benar-benar mendalam akan Allah, kami
kembali pada sumber pengharapan, kita memiliki kecemasan yang mendalam karena
akan memiliki harapan hanya ketika kita dosa sehingga kami bertobat. Bawalah kami
hidup untuk tujuan kita diciptakan, tujuan pada pengertian yang mendalam akan
kita ditebus yaitu TUHAN, bersekutu kebenaran sehingga kami dapat berdiam di
dengan Dia dan untuk mentaati Firman dalam kebenaran. Hati kami hancur dan
Kristus. luluh tanpa Tuhan, biarkanlah kami
Pada ayat 12, kita akan kembali merasakan kembali kehidupan kudus dalam
merenungkan Injil. Karena Injil inilah pusat Kristus, mampukan kami memperjuangkan
dari setiap perenungan yang saya tulis dan hidup yang saleh sehingga kami menemukan
renungkan. Injil inilah harapan kita, karena hari-hari kami benar-benar dipuaskan oleh
Injil bukan tentang kita tetapi tentang Allah Allah saja. Di dalam nama Yesus, amin.
sendiri yang datang kepada kita, menyatakan
diri-Nya dan menyelamatkan kita dari diri
kita sendiri yang salah jalan, diri kita yang
sesat, diri kita yang dengan bodoh
menikmati dosa, mati dalam dosa kita. Diri
kita yang selalu ingin menyelamatkan diri
sendiri.
Injil membawa kita pada Kristus yang
disalibkan, bahwa hanya Dia saja yang
berharga, yang mulia dan pantas menerima
semua taat kita, menerima keseluruhan
penyerahan hidup kita dan di sanalah kita
benar-benar dapat menikmati hidup dalam
kemuliaan Allah. Karena kita mendapatkan

Anda mungkin juga menyukai