562
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 563
Tabel 47-1. Tipe kolagen dan gen-gennyar,2 oleh enzim prolil hidroksilase, yang kofaktornya adalah
asam askorbat (vitamin C) dan cr-ketoglutarat. Lisin di
posisi Y juga dapat mengalami modifikasi pascatranslasi
menjadi hidroksilin melalui kerja lisil hidroftsilase, suatu
enzim dengan kofaktor serupa. Sebagian hidroksilisin
ini mungkin mengalami modifikasi lebih ianjut oieh
penambahan galaktosa atau galaktosil-glukosa melalui
ikatan O-glikosidat, yaitu tempat glikosilasi yang unik
untuk kolagen.
Tipe-tipe kolagen yang membentuk serat panjang
berbentuk batang di jaringan disusun oleh ikatan iateral
unit-unit helilis tripel tersebut menjadi suatu susunan
" quarter stagerel' sedemlkian rupa sehingga masing-masing
subunit bergeser secara longitudinal dari tetangganya sedikit
lebih pendek daripada seperempat panjangnya (Gambar 47-
1, bagian atas). Susunan ini menentukan gambaran berpita
pada serat tersebut di jaringan ikat. Serat kolagen juga
selanjutnya distabilkan oleh pembentukan ikatan'silang
kovalen, baik di dalam maupun di antara unit-unit heliks
tripel. Ikatan-silang ini terbentuk melalui kerja lisil oksidase,
suatu enzim dependen-tembaga yang secara oksidatif
mendeaminasi gugus t-amino residu lisin dan hidroksilisin
'i cotznr i
'_::_:-*-::-::-:t_-:::-_::::+-_:-_:-_t:--__:__---:-::-_--_:
"
tertentu menghasilkan aldehida reaktif Aldehida ini dapat
Xll i COLI 2Al i Joringon yong mengondung
membentuk produk kondensasi aldol dengan aldehida
: I
'
iri icdiii;i' l;d;k'r";;;;
kologen tipe I
'
lain yang berasal dari lisin atau turunan hidroksilisin atau
membentuk basa Schiff dengan gugus e-amino lisin atau
hidroksilisin yang ddak teroksidasi. Reaksi-reaksi ini, setelah
irviiijii4;j---..----i-,--:.-.-l...-------.--
XIV i COtt aal
rI i Joringon yong mengondung
stiffiqffiffi
/"\,/ aoo nm \
t-
//
//\,1 \
/\
,/\
,/
Heliks tripel
-\t 1,4 nm
T
*If::,-^
asam amtno -Gry- X -y - Gry - X - y - cry- x - y -
Sementara propeptida terminal amino hanya membentuk
Cambar 47-'1. Cambaran molekular struktur kolagen dari sekuens ikatan disulfida intra-rantai, propepdda di terminal
primer hingga berupa serat. Masing-masing rantai polipeptida karboksil membentuk ikatan disulfida intra- dan antar-
terpuntir membentuk heliks tiga residu yang terputar ke kiri (Cly-X-Y) rantai. Pembentukan rantai-rantai disulfida ini membantu
per putaran, dan semua rantai ini kemudian bergulung membentuk
registrasi tiga molekul kolagen untuk membentuk heliks
superheliks terputar ke kanan (Sedikit dimodifikasi dan diproduksi
ulang dengan izin dari Eyre DR. Collagen: Molecular divercity in the body's
tripel yang memuntir dari ujung terminal karboksil. Setelah
protein sca{fold. Science 1 980;207:1 3l 5. Hak cipta O 1 980 oleh American heliks tripel terbentuk, hidroksilasi lebih lanjut prolin atau
Association for the Advancement of Science. Diadaptasi dengan izin). lisin atau glikosilasi hidroksiprolin tidak dapat terjadi.
Penyrsunan diri (self-assembly) ini merupakan prinsip
berulang Gly-X-Y. Sekuens non-Gly-X-Y ini menghasilkan penting dalam biosintesis kolagen.
struktur globular di sela-sela struktur heliks tripei. Setelah kolagen disekresikan dari sel melalui aparatus
Kolagen tipe IV, contoh kolagen dengan heliks tripel Golgi, enzim-enzim ekstrasel yang disebut prokolagen
diskontinu yang paiing dikenal adalah komponen penting aminoproteinase dan prokolagen karbofisiproteinase
membran basal, tempat kolagen ini membentuk struktur mengeluarkan peptida perpanjangan secara berturut-rurut di
mirip-jaring. ujung terminal amino dan karboksil. Pemutusan propeptida-
propeptida ini dapat terjadi di dalam kriptus atau lipatan
Kologen Mengolomi Modifikosi membran sel. Setelah propepdda dikeluarkan, molekul
Pqscqlrqnslosi yong Ekstensif kolagen heliks tripel yang mengandung sekitar 1000 asam
amino per rantai, secara spontan membentuk serat kolagen.
Kolagen yang baru disintesis menjalani modifikasi Struktur ini distabilkan lebih ianjut oleh pembentukan
pascatranslasi ekstensif sebelum menjadi bagian dari serat ikatan-silang antar- dan intra-rantai melalui kerja lisil
kolagen ekstrasel (Tabel 47-3). Seperti kebanyakan protein oksidase, seperti telah dijelaskan.
yang disekresikan, kolagen disintesis di ribosom dalam suatu Sel-sel yang mengeluarkan kolagen juga mengeluarkan
bentuk prekursor, praprokolagen yang mengandung sebuah fibronektin, yakni suatu glikoprotein besar yang terdapat
sekuens stnyal, (leader) yang mengarahkan rantai polipeptida di permukaan sel, di matriks ekstrasel, dan di darah (lihat
ke dalam lumen retikulum endoplasma. Sewaktu memasuki bawah). Fibronektin berikatan dengan serat prakolagen
retikulum endoplasma, sekuens leader ini dikeluarkan dan mengubah kinetika pembentukan serat di matriks
secara enzimatis. Hidrolrsilasi residu prolin dan lisin perisel. Fibronektin dan prokoiagen di matriks berikatan
serta glikosilasi hidroksilisin di molekul prokolagen juga dengan proteoglikan heparan sulfat dan kondroitin sulfat
berlangsung di sini. Molekul prokolagen mengandung (lihat bawah). Pada kenyataannya, kolagen tipe D(, suatu
perpanjangan polipeptida (peptida perpanjangan) sebesar tipe kolagen minor tulang rawan, mengandung rantai
20*35kDadi kedua ujung terminal amino dan karboksilnya proteoglikan. Interaksi semacam ini dapat berfungsi untuk
yang keduanya tidak ditemukan pada kolagen matang. mengatur pembentukan serat koiagen dan menentukan
Kedua peptida perpanjangan ini mengandung residu sistein. orientasinya di jaringan.
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 565
Setelah terbentuk, kolagen menjadi relatif stabil Tabel 47-4. Penyakit akibat mutasi di gen kolagen
secara metabolis. Namun, dalam keadaan kelaparan dan atau defisiensi aktivitas enzim-enzim pascatranslasi
pada $erbagai peradangan terjadi peningkatan pemecahan yang berperan dalam biosintesis kolagen'.
kolagen. Pembentukan kolagen yang berlebihan terjadi pada
sejumlah penyakit, misalnya sirosis hepatis.
hipermobilitas sendi yang nyata dan kulit yang lunak. penyakit yang tidal< tercantum di sini.
rDikenal paling tidak empat tipe osteogenesis imperfekta; sebagian besar
Sindrom Alport adalah nama yang digunakan untuk
mutasi di semua tipe adalah di gen COLIAI dan COLlA2.
sejumlah penyakit genetik (baik terkait-kromosom X rSaat ini berlaku hanya untuk sejurrlah kecil pasien.
maupun autosomal) yang mengenai struktur serat kolagen rAkibat defisiensi tembaga (Bab 49).
RGD
serglisin, perlekan, agrekan, versikan, dekorin, biglikan, tempat menonjolnya rantai GAG lain (dalam hal ini keratan
dan fibromodulin. Distribusi jaringan, sifat protein inti, sulfat dan kondroitin sulfat). funcian lebih lanjut tenrang
kandungan glikosaminoglikan, dan fungsi proteoglikan makromolekul ini diberikan dalam pembahasan tentang
tersebut bervariasi. Protein yang terikat secara kovalen rulang rawan di bawah.
pada glikosaminoglikan dinamai "protein inti"; protein ini Terdapat paling sedikit tujuh glikosaminoglikan
terbukti sulit untuk diisolasi dan ditentukan karakteristiknya, (GAG): asam hialuronat, kondroitin sulfat, keratan sulfat I
tetapi pemakaian teknologi DNA rekombinan mulai dan II, heparin, heparan sulfat, dan dermatan sulfat. GAG
menghasilkan informasi penting tentang struktur protein adalah suatu polisakarida tidak bercabang yang terbentuk
tersebut. Jumlah karbohidrat dalam suatu proteoglikan dari disakarida berulang yang salah satu komponennya selalu
biasanya jauh lebih banyak daripada jumlah karbohidrat pada merupakan gula amino (karena itu dinamai GAG), baik
glikoprotein dan mungkin membentuk hingga 95o/o dart D-glukosamin atau D-galaktosamin. Komponen lain pada
beratnya. Gambar 47-6 dan 47-7 memperlihatkan struktur disakarida berulang (kecuali padakeratan sulfat) adalah asam
umum satu proteoglikan khusus, agrekan, yaitu tipe utama uronat, baik asam L-glukuronat (GlcUA) atau 5'-epimernya,
yang ditemukan di tulang rawan. Agrekan berukuran sangat asam L-iduronat (IdUA). Kecuali asam hialuronat, semua
besar (sekitar 2 xl03 kDa) dengan struktur keseluruhannya GAG mengandung gugus sulfat, baik sebagai O-ester atau
yang mirip dengan sikat botoi. Protein ini mengandung N-sulfat (pada heparin dan heparan sulfat). Asam hialuronat
satu untai panjang asam hialuronat (salah satu tipe GAG) merupakan pengecualian karena tidak terdapat bukd
tempat protein penghubung (link protein) melekat secara yang jelas bahwa senyawa ini melekat secara kovalen pada
non-kovalen. Sebaliknya, protein penghubung tersebut protein, seperti definisi tentang proteoglikan. Baik GAG
berinteraksi secara nonkovalen dengan molekul protein inti maupun proteoglikan terbukti sulit diteliti, sebagian karena
kompieksitas kedua molekul tersebut. \Talaupun demikian,
keduanya adalah komponen utama substansi dasar (ground
substance); GAG dan proteoglikan memiliki sejumlah peran
biologis penting; dan kedua zat tersebut terlibat dalam
sejumlah proses penyakit-karena itu, minat terhadap GAG
dan proteoglikan meningkat pesat.
Biosintesis Glikosominoglikon
Mencqkup Perlekofon pqdq Protein lnfi,
Pemoniongon Rontoi, & Penghenliqn
Pembenfukon Rontoi
A. PERLEKATAN PADA PRoTEIN INTI
Ikatan antara GAG dan protein inti umumnya berupa salah
satu dari ripe di bawah ini:
1. Ikatan O-glikosida antara xilosa Q$l) dan Ser, suatu
ikatan yang khas bagi proteoglikan. Ikatan ini dibentuk oleh
pemindahan satu residu Xyl ke Ser dari UDP-xilosa. Dua
residu Gal kemudian ditambahkan ke residu Xyi yang mem-
bentuk trisakarida penghubung (Iinb *isaccbaidcs), GaI-
Gal-Xyl-Ser. Pertumbuhan rantai lebih lanjut pada GAG
terjadi di Gal terminal.
2. Ikatan O-glikosida terbentuk antara GalNAc (l/-
asetilgalaktosamin) dan Ser (Thr) (Gambar 46-lA) yangtet-
dapat di keratan sulfat II. Ikatan ini dibentuk oleh pembe-
Gambar 47-6. Mikrograf elektron lapangan gelap pada agregat rian residu GalNAc ke Ser (atau Thr), dengan menggunakan
proteoglikan yang menunjukkan subunit-subunit proteoglikan UDP-GalNAc sebagai donor.
dan rangka filamentosa tampak sangat memanjang. (Diproduksi
3. Ikaun N-glikosamin antara GlcNAc (l/-asetilglukosa-
ulang dengan izin dari Rosenberg L, Hellman W, Kleinschmidt AK. Electron
microscopic studies of proteoglycan aggregates from bovine articular carilage.
min) dan nitrogen amida Asn, seperti yang ditemukan pada
JBiol Chem 1975;250:1877. Dipublikasi ulang dengan izin yang disampaikan glikoprotein terkait-N (Gambar 46-lB). Sintesisnya diperki-
melalui Copyright Clearance Center, lnc.). rakan melibatkan dolikol-P-P-oligosakarida.
57O / BAGIAN Vl: TOPIK KHUSUS
Kondroitin sulfat
di posisi yang berbeda (mis. karbon 2, 3, 4, dan 6) pada
gula akseptor dikatalisis oleh enzim tersendiri. Epimerase
mengatalisis perubahan residu glukuronil menjadi iduronil.
Protein inti
Berbogoi Glikosqminoglikon
Memperlihqlkqn Perbedoqn Struktur &
Memiliki Disrribusi yong Khqs
Tirjuh GAGs yang disebutkan di atas berbeda satu
sama lain dalam sejumlah sifat berikut: komposisi gula
amino, komposisi asam uronat, ikatan antara komponen-
komponennya, panjang rantai disakarida, ada tidaknya
gugus sulfat dan posisi perlekatannya pada guia konstituen,
.ienis protein inti tempat GAGs tersebut melekat,
jenis
ikatan pada protein inti, distribusi di tingkat jaringan dan
subselular, serta fungsi biologisnya.
Struktur (Gambar 47-8) dan distribusi masing-masing
Gamhar 47-7. Cambaran skematis proteoglikan agrekan. (Diproduksi GAG akan dibahas secara singkat. Gambaran utama ketujuh
ulang dengan izin dari Lennarz tNJ. The Biochemistry of Clycoprotein and
GAG diringkaskan di Tabel4T-6.
Proteoglycans. Plenum Press, 1980. Diproduksi ulang dengan izin dari
Springer Science and Business Media).
A. AS,A.M HIALURONAT
Pembentukan protein inti berlangsung di retikulum Asam hialuronat terdiri dari rantai tak-bercabang unit-unit
endoplasma, dan pembentukan setidaknya sebagian ikatan- disakarida berulang yang mengandung GIcUA dan GlcNAc.
ikatan tersebut juga berlangsung di sini. Sebagian besar dari Asam hialuronat terdapat di bakteri dan tersebar luas di
tahap-tahap akhir biosintesis rantai GAG dan modifikasi berbagai hewan dan jaringan, termasuk cairan sinovium,
selanjutnya berlangsung di aparatus Golgi. korpus vitreous mata, tulang rawan, dan jaringan ikat
longgar.
B. PEMANJANGAN RANTAI
B. KONDROITIN SULFAT (KOruPNOITIN ASULEA.T
Gula nukleotida yang tepat dan glikosiltransferase yang & KONDROITIN 6.SULFAT)
sangat spesifik dan terletak di aparatus Golgi diperlukan
untuk menyintesis rantai oligosakarida GAG. Hubungan Proteoglikan yang terhubung dengan kondroitin sulfat oleh
"satu enzim, satu ikatan" tampaknya berlaku di sini, ikatan Xyl-Ser O-glikosida merupakan komponen mencolok
seperti pada kasus tipe-tipe tertentu ikatan yang terdapat pada tulang rawan (lihat bawah). Disakarida berulang pada
di glikoprotein. Sistem enzim yang berperan dalam senyawa ini serupa dengan disakarida yang ditemukan pada
pemanjangan rantai mampu melakukan perbanyakan GAG asam hialuronat, yang mengandung GlcUA, tetapi dengan
kompleks secara tepat. GalNAc menggandkan GlcNAc. GalNAc diganti dengan
sulfat di posisi 4' atau 6', dengan jumlah sekitar satu sulfat
C. PENGHENTIAN PEMBENTUKAN RANTAI per unit disakarida.
Hal ini tampaknya disebabkan oieh (1) sulfasi, terutama C. KERATAN SULEAT I DAN II
di posisi-posisi gula tertentu, dan (2) progresi rantai GAG
yang sedang tumbuh menjauhi bagian membran tempat Seperti diperlihatkan di Gambar 47-S,keratan sulfat terdiri
katalisis berlangsung. dari unit-unit disakarida berulang Gal-GlcNAc yang
mengandung sulfat yang meiekat pada posisi 6' GlcNAc atau
D. MODIFIKASI LEBIH LANJUT kadang-kadang Gal. Tipe I banyak terdapat di kornea, dan
4- atau 6-Sulfat
- *"1)-
--
Ctcrunc 5 Asn (keratan sulfat t)
Gal-NeuAc
6-Sulfat
Heparin dan |
.14 nt4 P1'a> Ft't> Ft''> Gal Ft'o> xyt
heparan sulfat > lduA > "ro
clcN ---> crcuA GlcNAc "t'o> GlcuA Gul 5 s"t
tl
2-Sulfat SO.- atau Ac
Dermatan sulfat
Pt't> tdUA "t,t> GatNAc F1,a> ctcun.$,. catNAc
P1'a>
61"U4.$. cat$' cut -S. xyt 5 s"t
ti
2-Sulfat 4-Sulfat
Gambar4T-8, Ringkasan strukturglikosaminoglikan dan perlekatannya pada protein inti. (ClcUA, asam D-glukuronat; ldUA, asam L-iduronat;
ClcN, o-glukosamin; CalN, D-galaktosamin; Ac, asetil; Cal, o-galaktosa; Xyl, n-xilosa; Ser, L-serin; Thr, L{reonin; Asn, L-asparagin; Man,
D-manosa; NeuAc, asam N- asetiineuraminat). Struktur ringkas ini hanyalah representasi kualitatif dan tidak mencerminkan, contohnya,
komposisi asam uronat glikosaminoglikan hibrid misalnya heparin dan dermatan sulfat, yang mengandung baik asam L-iduronat maupun
D-glukuronat. Juga jangan diasumsikan bahwa substituen yang diperlihatkan selalu ada, misalnya sementara sebagian besar residu asam
iduronat di heparin membawa satu gugus 2'-sulfat, sebagian kecil dari residu ini mengalami sulfasi pada dermatan sulfat. Diperlihatkan
adanya trisakarida penghubung (Cal-Cal-Xyl) pada kondroitin sulfat, heparin, serta heparan dan dermatan sulfat (Sedikit dimodifikasi dan
diproduksi ulang dengan izin dari Lennarz \,N1. The Biochemistry of Clycoproteins and Proteoglycans. Plenum Press, 1980. Diproduksi ulang dengan izin dari
Springer Science and Business Media).
Tipe I dan tipe II memiliki perlekatan yang berbeda ke Defisiensi Enzim yong Menguroikon
protein (Gambar 47-8). Glikosqminoglikon Menyebobkon
Mukopolisokoridosis
D. HEPARIN
Ekso- dan endoglikosidase menguraikan GAG. Seperti
Disakarida berulang pada senyawa ini mengandung kebanyakan biomolekul lain, GAG mengalami pergantian
glukosamin (GlcN) dan salah satu dari dua asam uronat (turn-ouer), yaitu disintesis dan diuraikan. Pada jaringan
(Gambar 47-9). Sebagian besar gugus amino residu GlcN dewasa, GAG umumnya memperlihatkan pergantian yang
mengalami N-sulfasi, tetapi beberapa mengalami asetilasi. lambat, dengan waktu-paruh dalam bilangan hari sampai
GlcN juga membawa sebuah ester Cu sulfat. minggu.
Sekitar 900/o residu asam uronat adalah IdUA. Pada Pemahaman tentang jalur penguraian GAG, seperti
awalnya, semua asam uronat adalah GlcUA, tetapi 5'- pada kasus glikoprotein (Bab 46) dan glikosfingolipid
epimerase mengubah sekitar 900/o residu GIcUA menjadi (Bab 24) teiah sangat dibantu oleh pengungkapan berbagai
IdUA setelah rantai polisakarida terbentuk. Molekul protein defisiensi enzim spesifik yang terjadi pada kelainan bawaan
proteoglikan heparin bersifat unik yang hanya terdiri dari metabolisme (inborn errors of rnetabolism) tertentu. Jika
residu serin dan glisin. Sekitar dua-pertiga residu serin mengenai GAG, kelainan bawaan metabolisme ini dinamai
mengandung rantai GAG, biasanya 5-15 kDa tetapi kadang- mukopolisakaridosis (Thbel 47-7).
kadang jauh lebih besar. Heparin ditemukan di granula sel Penguraian GAG dilaksanakan oleh serangkaian hidro-
mast dan juga di hati, paru, dan kulit. lase lisosom. Enzim-enzim ini mencakup endoglikosidase
tertentu, berbagai eksoglikosidase, dan sulfatase yang umum-
E. HepannN SULFAT nya bekerja secara berurutan untuk menguraikan berbagai
GAG. Sebagian enzim ini dicantumkan padaTabel 47-7.
Molekul terdapat di banyak permukaan sel sebagai
ini Berbagai mukopolisakaridosis memiliki mekanisme
suatu proteogiikan dan terletak ekstrasel. Heparan sulfat penyebab yang sama, seperti diperlihatkan di Gambar 47-
mengandung GlcN dengan N-sulfat yang lebih sedikit 10. Penyakit golongan ini diwariskan sebagai sifat autosom
daripada heparin, dan tidak seperti heparin, asam uronat resesif, dengan sindrom Hurler dan sindrom Hunter
predominannya adalah GlcUA. yang mungkin merupakan mukopolisakaridosis yang paling
banyakdipelajari. Penyakit golongan ini jarangdijumpai. Pada
F. DERMATAN SULFAT sebagian kasus, dapat diperoleh riwayat mukopolisakaridosis
dalam keluarga. Pemeriksaan laboratorium spesifik yang
Zat ini tersebar luas di jaringan hewan. Strukturnya
membantu diagnosis adalah pemeriksaan ada tidaknya
mirip dengan struktur kondroitin sulfat, kecuali bahwa di
peningkatan jumlah GAG dalam urin dan pemeriksaan
tempat GIcUA dalam ikatan B-1,3 pada GalNAc senyawa
enzim-enzim yang dicurigai di sel darah putih, fibroblas,
ini mengandung IdUA dalam ikatan o-1,3 pada GalNAc.
atau kadang-kadang serum. Pada kasus tertentu, biopsi
Pembentukan IdUA terjadi, seperti pada heparin dan heparan
jaringan dilakukan dan GAG yang telah menumpuk dapat
sulfat, oleh 5'-epimerisasi GlcUA. Karena hal ini diatur oleh
derajat sulfasi dan karena sulfasi berlangsung tidak sempurna,
ditentukan dengan elektroforesis. Pemerii<saan DNA kini
mulai banyak tersedia. Diagnosis pranatal dapat ditegakkan
dermatan sulfat mengandung baik disakarida IdUA-GalNAc
dengan menggunakan sel amnion atau biopsi vilus korion.
maupun GIcUA-GalNAc.
cH^oso^- cH"oso"-
L-n" l-o- Eo"
/ \ /io,-\ \ / \
-'LJ\Y1-^-NI/ "LIIYL^
HNSOT oso; HNSO;
GlcN IdUA GlcN
Gambar 47-9. Struklur heparin. Potongan polimer memperlihatkan gambaran struktural khas heparin; namun, rangkaian
unit clisakarida tierulang dipilih secara sembarang. Selain itu, juga dapat ditemukan residu glukosamin non-O-sulfated atau
3-O-sulfated (Dimodifikasi, digambar, dan diproduksi ulang dengan izin dari Lindahl U, et al. Structule and biosynthesis of heparinJike
polysacch arides. Fed Proc 1 97 7 ;36:1 9.)
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 573
Kata "mukolipidosis" diperkenalkan untuk menamai mekanisme penyebabnya melibatkan mislokasi enzim
penyakit dengan gambaran kombinasi yang umum dijumpai lisosom tertentlr. Kelainan genetik pada katabolisme rantai
pada mukopolisakaridosis dan sfingolipidosis (Bab 24). Di oligosakarida glikoprotein (mis. manosidosis, fukosidosis)
TabeI 47-7 tercantum tiga mukolipidosis. Pada sialidosis juga diuraikan di Bab 46. Sebagian besar keiainan ini ditandai
(mukolipidosis I, ML-I), terjadi penimbunan berbagai oleh peningkatan ekskresi berbagai fragmen glikoprotein di
oligosakarida yang berasai dari glikoprotein dan gangliosida urine, yang menumpuk karena blok metabolik, seperti pada
tertentu di jaringan. Penyakit sel-I (ML-II) dan pseudo- kasus mukolipidosis.
polidistrofi Hurler (ML-III) dijelaskan di Bab 46. Kata Hialuronidase adalah enzim penting yang berperan
"mukoiipidosis" dipertahankan karena masih relatif dalam katabolisme asam hialuronat dan kondroitin sulfat. Zat
digunakan secara luas di bidang klinis, tetapi nama tersebut ini adalah endoglikosidase yang tersebar luas dan memotong
kurang tepat untuk kedua penyakit terakhir ini karena ikatan heksosaminidat. Dari asam hiaiuronat, enzim akan
Tahel4T-7. Defek biokimiawi dan pemeriksaan diagnostik pada mukopolisakaridosis (MPS) dan mukolipidosis
(ML)1.
mu*gpa.tl*tt*iiAA*
lduronot sulfotose
Heporon sulfot N-sulfotose
(sulfomidose)
a-/VAsetilo lukoso m in idose
Aseiilironsferose
' l,rl
Ivlukolipidosis i I I
Siolidosis(MlM2j6550}i*'iSiolido'e{neurominidose}iFrogmenglikoprotein
n gtikoprotein
j ,,.on'"n gtikoprotein
pseudopotidistrori Hurter i tr,,, i il;; ;;;ML tttetopi
{MlM 252600} : I defisiensinyo tidok totol
rDimodifikasi dan diproduksi ulang dengan izin dari DiNatale P, Neufeld EF. The biochemical diagnosis of mucopolysaccharidoses, mucolipidoses, and related
.l
disorders. Dalam: Per-spective in lnherited Metabollc Dr.sease.s, vol 2. Barr B, et al (ed). Editiones Errnes (Milan), 979.
':Fibroblas, leukosit, jaringan, sel cairan amnion, atau serum dapat digunakan untuk memeriksa banyak enzim di atas. Pasien dengan penyakit golongan ini
memperlihatkan beragam gambaran klinis yang dapat mencakup kekeruhan kornea, retardasi mental, l<aku sendi, kelainan jantung, hePatosplenomegali, dan
perawakan pendek, bergantung pada penyakit spesifik dan tingkat keparahannya.
rNama MPS V tidak lagi digunakan. Eksistensi MPS Vlll (diperkirakan adalah deiisiensi glukosamin 6-sulfatase; MIM 253230) belum dipastikan. Paling tidak satu
kasus defisiensi hialuronidase (MPS lX; MIM 601,192) pernah dilaporkan.
574 / BAGIAN Vl: TOPIK KHUSUS
spesifik dengan lipoprotein lipase yang terdapat di dinding Suatu fase baru dalam penelitian tentang proteoglikan
kapiler, yang menyebabkan enzim ini dibebaskan ke dalam muncul setelah diketahui bahwa, pada Drosophila dan
sirkulasi. Caenorhabditis elegans, mutasi yang memengaruhi masing-
Proteoglikan tertentu (mis. heparan sulfat) berikatan masing proteoglikan atau enzim yang dibutuhkan untuk
dengan membran plasma sel, dengan protein intinya menyintesisnya akan mengubah pengaturan jalur sinyal
yang menembus membran. Di membran, molekul ini spesifik yang kemudian memengaruhi perkembangan;
dapat berfungsi sebagai reseptor dan juga dapat ikut serta besar kemungkinannya bahwa hal ini juga terjadi pada
memerantarai pertumbuhan sel dan komunikasi antarsel. mencit dan manusia.
Perlekatan sel pada substratumnya dalam biakan diperantarai
paling tidak sebagian oleh heparan sulfat. Proteoglikan ini TUTANG ADATAH JARINGAN IKAT
juga ditemukan di membran basal ginjal bersama dengan
YANG MENGATAMI MINERALISASI
kolagen tipe IV dan laminin (lihat atas), tempat molekul
ini berperan besar dalam menentukan selektivitas muatan Tirlang mengandung materi organik dan anorganik. Materi
filtrasi glomerulus. organiknya sebagian besar berupa protein. Protein utama di
Proteoglikan juga ditemukan di lokasi intrasel, misalnya tulang tercantum pada Tabel 47-9: kolagen tipe I adalah
nukleus; fungsinya di organel ini belum diketahui. Molekul protein terbanyak, yang membentuk 90-95o/o materi al
ini terdapat di beberapa granula penyimpanan atau sekretorik, organik. Kolagen tipe V juga terdapat dalam jumlah kecil,
misalnya granula kromafin medula adrenal. Diperkirakan demikian juga sejumlah protein nonkolagen yang sebagian di
bahwa proteoglikan berperan dalam pengeluaran isi granula- antaranya rclatif spesifik untuk tulang. Komponen anorganik
granula tersebut. Berbagai fungsi GAG diringkaskan pada atau mineral terutama adalah kristal hidroksiapatit-
Tabel47-8 Ca,o(POr)u(OH)r-bersama dengan natrium, magnesium,
karbonat, dan fluorida; sekitbr 99o/o kalsium tubuh
B. KETERKAITAN DENGAN PENYAKIT UTAMA &
terkandung dalam tulang (Bab 44). Hidrolaiapatit memberi
PENUAAN
tulang kekuatan dan ketahanan yang diperlukan untuk
Asam hialuronat mungkin penting dalam migrasi sel tumor melakukan fungsi fisiologisnya.
melalui MES. Sel tumor dapat menginduksi fibroblas untuk Tulang adalah suatu struktur dinamik yang mengalami
menyintesis GAG ini dalam jumlah sangat besar sehingga siHus remodelingrerrs menerus, berupa resorpsi yang diikuti
sel tumor dapat mudah menyebar. Sebagian sel tumor oleh pengendapan jaringan tulang baru. Remodeling ini
kurang memiliki heparan sulfat di permukaannya, dan hal memungkinkan tulang beradaptasi terhadap sinyal fisik (mis.
ini mungkin berperan menyebabkan kurangnya daya lekat peningkatan beban yang harus disangga) dan hormon.
sel tumor. Jenis sel utama yang berperan dalam penyerapan
Tunika intima dinding arteri mengandung proteoglikan dan pengendapan tulang adalah osteoklas dan osteoblas
asam hialuronat dan kondroitin sulfat, dermatan sulfat, dan (Gambar 47-1.). Osteoklas berkaitan dengan resorpsi dan
heparan sulfat. Dari berbagai proteoglikan ini, dermatan osteoblas dengan pengendapan tulang. Osteosit berasal
sulfat berikatan dengan lipoprotein berdensitas rendah. dari osteoblas; sel ini juga tampaknya ikut serta dalam
Selain itu, dermatan sulfat tampaknya merupakan GAG pemeliharaan matriks tulang, tetapi tidak akan dibahas lebih
utama yang disintesis oleh sel otot polos arteri. Dermatan lanjut di sini.
sulfat mungkin berperan penting dalam pembentukan plak Osteoklas adalah sel multinukleus yang berasal dari sel
aterosklerotik karena sel inilah yang berproliferasi pada lesi tunas hematopoietik pluripoten. Osteoklas memiliki domain
aterosklerotik di arteri. membran apikal, dan memperlihatkan tepi bergelombang
Pada berbagai jenis artritis, proteoglikan mungkin G"ffitd bordzr) yang berperan utarna dalam penyerapan
berfungsi sebagai autoantigen sehingga berperan dalam tulang (Gambar 47-12).
timbulnya gambaran patologis penyakit tersebut. Jumlah Suatu AIPase pemindah proton mengeluarkan proton
kondroitin sulfat di tulang rawan menurun seiring melewati tepi bergelombang ke dalam area resorpsi,
pertambahan usia, sedangkan jumiah keratan sulfat dan yang merupakan lingkungan mikro ber-pH rendah yang
asam hialuronat meningkat. Perubahan-perubahan ini diperlihatkan pada gambar. Hal ini menurunkan pH lokal
mungkin berperan menyebabkan osteoartritis, demikian menjadi 4,0 atau kurang sehingga hidroksiapatit lebih
juga peningkatan aktivitas enzim agrekanase yang berfungsi mudah larut dan memungkinkan terjadinya demineralisasi.
menguraikan agrekan. Perubahan jumlah GAG tertentu di Terjadi pembebasan protease asam lisosom yang mencerna
kulit juga dijumpai pada penuaan dan hal ini membantu protein-protein matriks yang kini dapat diakses.
menjelaskan perubahan-perubahan khas yang terlihat di Osteoblas-sel mononukleus yang berasal dari prekursor
organ ini pada usia lanjut. mesenkim pluripoten-menyintesis sebagian besar protein
576 / BAGIAN Vl: TOPIK KHUSUS
Tabel 47-9. Protein utama yang terdapat di tulangl yang mengandung kalsium dan fosfat pernah dilaporkan
ditemukan di tempat mineralisasi, tetapi perannya masih
belum jelas. Kolagen tipe I tampaknya dibutuhkan, dengan
mineralisasi yang pertama kaii terlihat di celah-celah antara
molekul yang berdampingan. Akhir-akhir ini perhatian
ditujukan kepada fosfoprotein asam, misalnya sialoprotein
tulang, yang berfungsi sebagai tempat nukleasi, Protein-
protein ini mengandung motif (mis. rangkaian poli-Asp dan
poli-Glu) yang mengikat kalsium dan mungkin membentuk
perancah awal untuk mineralisasi. Beberapa makromolekul,
misalnya proteoglikan dan glikoprotein tertentu, juga dapat
berfungsi sebagai inhibitor nukleasi.
Pada orang dewasa sehat, diperkirakan bahwa sekitar
4o/o ttlang kompakta diperbarui setiaP tahun, sementara
sekitar 2070 tulang trabekular diganti.
Banyak faktor berperan dalam regulasi metabolisme
tulang, namun hanya sedikit yang akan disinggung di
sini. Sebagian faktor merangsang osteoblas (mis. hormon
paratiroid dan 1,25-dihidroksikolekalsiferol) dan yang lain
menghambatnya (mis. kortikosteroid). Hormon paratiroid
dan 1,25-dihidroksikolekalsiferol juga merangsang osteoklas,
sementara kalsitonin dan estrogen menghambatnya.
Gambar 47-11. Cambaran skematis sel-sel utama yang terdapat di tulang membranosa. Osteoblas
(berwarna lebih 'muda) sedang menyintesis kolagen tipe l, yang membentuk matriks yang
memerangkap sel. Sewaktu hal ini berlangsung, osteoblas secara bertahap berdiferensiasi menjadi
osteosit. (Diproduksi ualng dengan izin dari Junqueira LC, Carneiro J. Basic Histology: Text & Atlas, ed ke-10.
McCraw-Hill, 2003).
merupakan salah satu contoh mutasi negatif dominan, suaru faktor lain, estrogen serta interleukin-l dan -6 tampaknya
akibat yang sering dijumpai jika suatu protein terdiri dari berkaitan erat dengan timbulnya osteoporosis.
banyak subunit berbeda.
Osteopetrosis (marble bone desease) yang ditandai KOMPONEN UTAMA TUTANG
oleh meningkatnya kepadatan tulang, disebabkan oleh RAIAIAN ADATAH KOTAGEN TIPE II &
ketidakmampuan tubuh meresorpsi tulang. Salah satu PROTEOGTIKAN TERTENTU
bentuk penyakit ini disertai oleh asidosis tubulus ginjal dan
kalsifikasi serebrum. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi di Protein-protein utarma tulang rawan hialin (tipe utama
gen (terletak di kromosom 8q22) yangmenyandi karbonat tulang rawan) dicantumkan di Thbel 47-11. Kolagen tipe
anhidrase II (KA II), satu dari empat isozim karbonat II adalah protein utama (Gambar 47-13), dan sejumlah tipe
anhidrase yang terdapat di jaringan manusia. Reaksi yang minor kolagen lainnya juga ditemukan. Selain komponen-
dikatalisis oleh karbonat anhidrase diperlihatkan di bawah: komponen ini, tulang rawan elastik mengandung elastin dan
tulang rawan fibroblastik mengandung kolagen tipe I. Tirlang
CO, + HrO <+ H2CO3 <> H* + HCO,
rawan mengandung sejumlah proteoglikan yang berperan
Pada osteoklas yang berperan dalam resorpsi tulang, KA II penting dalam kompresibilitasnya. furekan (sekitar 2 x 103
tampaknya memberikan proton untuk menetralkan ion OH- kDa) adalah proteoglikan utama. Seperti diperlihatkan di
yang tertinggal di dalam sel ketika ion H. dipompa melalui Gambar 47-14, molekul ini memiliki struktur yang sangat
tepi bergelombang (lihat atas). Oleh karena itu, jika aktivitas kompleks, dan mengandung beberapa GAG (asam hialuronat,
KA II berkurang pada osteoklas, resorpsi normai tulang kondroitin sulfat, dan keratan sulfat) sertaprotein penghubung
tidak terjadi dan timbul osteopetrosis. Mekanisme kalsifikasi dan protein inti. Protein inti mengandung tiga domain: A, B,
serebrum belum jelas, sedangkan asidosis tubulus ginjal dan C. Asam hialuronat berikatan secara nonkovalen dengan
mencerminkan kurangnya aktivitas KA II di tubulus ginjal. domain A protein inti serta dengan protein penghubung, yang
Osteoporosis adalah pengurangan massa jaringan tulang menstabilkan interaksi protein inti dengan asam hialuronat.
per satuan volume yang progresif dan generalisata serta Rantai keratan sulfat terletak di domain B, sedangkan rantai
menyebabkan kelemahan tulang. Rasio mineral terhadap kondroitin sulfat terletak di domain C; kedua tipe GAG ini
elemen organik tidak berubah di tulang normal sisanya. terikat secara kovalen pada protein inti. Protein inti juga
Fraktur berbagai tulang, misalnya kaput femur, mudah mengandung rantai oligosakarida terikat-O dan -N.
terjadi dan menimbulkan beban besar baik bagi pasien Proteoglikan lain yang ditemukan di tulang rawan
maupun sistem kesehatan masyarakat. Di antara berbagai memiliki struktur yang lebih sederhana daripada agrekan.
578 / BAGIAN Vl: TOPIK KHUSUS
Kapiler darah
Gamhar 47-12. Cambaran skematis beberapa aspek peran osteoklas dalam resorpsi tulang. Enzim lisosom dan ion
hidrogen dibebaskan ke dalam lingkungan mikro yang tercipta oleh perlekatan antara matriks tulang dan zona bebas
perifei osteoklas. Pengasaman lingkungan mikro ini mempermudah larutnya kalsium fosfat dari tulang dan merupakan
pH optimal bagi aktivitas hidrolase lisosom. Oleh karena itu, matriks tulang dapat dikeluarkan dan produk resorpsi
tulang diserap ke dalam sitoplasma osteoklas mungkin dicerna lebih lanjut dan dipindahkan ke kapiler. Persamaan
kimia yang diperlihatkan di gambar merujuk pada kerja karbonat anhidrase ll, yang dijelaskan di teks (Diproduksi ulang
denganizindari JunqueiraLC,CarneiroJ. BasicHistology:Text&Atlas,edke-l0.Mccraw-Hi11,2003).
Kondronektin berperan dalam perlekatan kolagen tipe anggota badan yang pendek dan beragam kelainan tulang
II pada kondrosit. lainnya. Sebagian disebabkan oleh berbagai mutasi di gen
Tulang rawan adalah suatu jaringan avaskuiar dan COL2AI yang menyebabkan pembentukan kolagen tipe II
memperoleh sebagian besar nutriennya dari cairan sinovium. abnormal. Salah satu contoh adalah sindrom Stickler yang
Tulang rawan memperlihatkan pergantian yang lambat tetapi bermanifestasi sebagai degenerasi tulang rawan sendi dan
kontinu. Berbagai protease (mis. kolagenase dan stromalisin) korpus virreous mata.
yang disintesis oleh kondrosit dapat menguraikan kolagen Kondrodisplasia yang paling dikenal adalah
dan protein lain yang terdapat di tulang rawan. Interleukin- akondroplasia, yaitu penyebab tersering perawakan cebol
I (IL-l) dan faktor nekrosis tumor o (TNFcr) tampaknya dengan anggota badan yang pendek. Pasien memiliki
merangsang pembentukan protease-protease ini, sedangkan anggota badan yang pendek, ukuran torso/badan normal,
transforminggrowthfactor B GGFp) dan faktor pertumbuhan makrosefalus, dan berbagai kelainan tulang lainnya.
mirip-insulin I (IGF-I) umumnya menimbulkan pengaruh Keadaan ini sering diwariskan sebagai sifat autosom
anabolik terhadap tulang rawan. dominan, tetapi banyak kasus disebabkan oleh mutasi baru.
Dasar molekular akondroplasia diringkaskan di Gambar
DASAR MOTEKULAR KON DRODISPLASIA 47-15. Akondroplasia bukan suatu penyakit kolagen, tetapi
MENCAKUP MUTASI DI GEN YANG disebabkan oleh mutasi di gen yang menSode reseptor faktor
MENYANDI KOLAGEN TIPE II & pertumbuhan fibroblas 3 (FGFR3). Faktor peftumbuhan
fibroblas (f.broblast growth factor) adalah suatu famili yang
RESEPTOR FAKTOR PERTUMBUHAN
terdiri dari sedikitnya sembilan protein yang memengaruhi
FIBROBTAS
pertumbuhan dan diferensiasi sel yang berasal dari
Kondrodisplasia adalah sekelompok heterogen penyakit mesenkim dan neuroektoderm. Reseptornya adalah protein
herediter yang mengenai tulang rawan. Penyakit kelompok transmembran dan membentuk suatu subkelompok famili
ini bermanifestasi sebagai perawakan cebol dengan reseptor tirosin kinase. FGFR3 adalah salah satu anggota dari
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 579
Tabel4T-10. Sebagian penyakit metabolik dan Tabel 47-11. Protein utama yang ditemukan di tulang
genetik yang mengenai tulang dan tulang rawan rawan
Dworfism (cebol) ; Sering disebobkon oleh defisiensi Profein kologen i 90-987" kologen to
i hormon pertumbuhon, tetopi iugo ll
Kolcgen tipe i rqwcn sendi. Terd
i _ -. i rontoi crl
Tglil'l.j_lglyg_k- p9ly"!9!-!_1il_ _ _
(ll)
i otou podo penyebob loin, bersifot bersifot DS-PG ll (biglikon)r I Serupo dengon KS-PG ldi
i lebih grodu-ol
i.,.,ls,bih, groduol dsn
don rer,,kaiLueiaj
lerkoit-usio;
j,,. .seju,rnlch ec.i|,!gru+ isebobl<
iI :"*1,*?#:15::':#if5:l
, cori;t;;"";"gnr. iig*
LUf, tAZ SeItU IttUIIUKlft Ut gell
DS.eG r (dekorin)
iI r".1iry_o""son K$pG
rurons
n di
l23500l'
-,-" ---;---,::.,--', -- ----- ----------- --: -"::::"-:'-'
r
Akondroplosio i
'----------:-------=-i-------- ini tidakditemukan mutasi tersebut. seperti ditunjukkan di
Thbel 47-10' displasia (termasuk sindrom-
ld*g lainnya
I
.'-',i$rM i6ogb,0ii''.,j'114u1ssi, igenyong,:rner,ryundi
ii"n ai-pt"iic-|.--
.',.i-t=Fdini.'-,, '-:-p -':r ir -' I ' r,: sindrom kraniosinostosis tertentu) juga disebabkan oleh
Asam hialuronat
Asam hialuronal
Protein
penghubung Kondroitin sulfal
Protein inti
Gambar 47-13. Cambaran skematis susunan molekul di matriks tulang rawan. Protein penghubung
mengikatkan secara nonkovalen protein inti (warna lebih muda) proteoglikan dengan molekul asam
hialuronat linier (warna lebih gelap). Rantai samping kondroitin sulfat pada preteoglikan secara
elektrostatik berikatan dengan serat kolagen yang membentuk matriks berikatan-silang. Cambar oval
membatasi bagian yang diperbesar di sebelah bawah gambar ini (Diproduksi ulang dengan izin dari lunqueira
LC, Carneiro J. Basic H istology: Text & Atlas, ed ke-.| 0. McCraw-Hill, 2003).
Bagian
pengikal -
hialuronal
t\
\ o,L,",n
\
\
Oligosakarida
lerkait-N
\ Protein
inri
penghubung
\ I
\
Keratan
I
Kondroitin
Asam hialuronat sulfat sulfat
Gambar 47-14. Diagram skematis agrekan dari tulang rawan hidung sapi. Di sebelah kiri diperlihatkan
sebuah untai asam hialuronat. Protein inti (sekitar 210 kDa) memiliki tiga domain utama. Domain A, di
ujung terminal aminonya, berinteraksi dengan sekitar lima disakarida berulang di hialuronat. Protein
penghubung berinteraksi baik dengan hialuronat maupun domain A yang menstabilkan interaksi
keduanya. Sekitar 30 rantai keratan sulfat melekat, melalui ikatan CalNAc-Ser, pada domain B.
Domain C mengandung sekitar 100 rantai kondroitin sulfat yang melekat melalui ikatan Cal-Cal-Xyl-
Ser dan sekitar 40 rantai oligosakarida terkait-O. Di dekat terminal karboksil protein inti juga terdapat
satu atau lebih rantai glikan terkait-N. (Diproduksi ulang dengan izin dari Moran LA, et al. Biochemistry, ed
ke-2. Neil Patterson Publishers, 1994. Hak cipta O 1994. Dicetak ulang dengan izin dari Pearson Education, lnc.,
Upper Saddle River, New Jersey).
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 581
berulang yang mengandung asam uronar (glukuronar Dalam: Harrisoni Principles of Internal Medicine, ed ke-16.
atau iduronat) atau heksosa (galaktosa) dan heksosamin McGraw-Hill, 2005.
(galaktosamin atau glukosamin). Sulfat juga sering Sage E.Regulation of interactions between cells and extracellular
ditemukan. matrix: a command performance on several stages. J Clin Invest
. GAG utama adalah asam hialuronat, kondroitin 4- dan 2001;10:781 (Artikel ini rnerupakan perkenalan dari rangkaian
6-sulfat, keratan sulfat I dan II, heparin, heparan suifat, enam artikel tentang interaksi se1-matriks. Topik yang dicakup
dan dermatan sulfat. adalah perlekatan sel dan de-adhesi, trombospondin, sindekan,
. GAG disintesis oleh kerja serangkaian enzim spesifik SPARC, osteopontin, dan sindrom Ehlers-Danlos. Semua
(glikosiltransferase, epimerase, sulfotransferase, dan se- artikel dapat diakses dihttp://www.jci.org.
bagainya) dan diuraikan oleh kerja berbagai hidrolase Scriver CR, et al (ed). The Metabolic and Molecular Bases of
lisosom. Defisiensi genetikhidrolase lisosom menyebabkan Inherited Disease, ed ke-8. McGraw-Hill, 2001. (Buku teks
mukopolisakaridosis (mis. sindrom Hurler). lengkap empat-volume ini mengandung bab-bab tentang
. GAG terdapat di jaringan dalam bentuk terikat dengan penyakit biosintesis dan struktur kolagen, sindrom Marfan,
berbagai protein (protein penghubung dan protein inti), mukopolisakaridosis, akondroplasia, sindrom Alport, dan
yang membentuk proteoglikan. Struktur-struktur ini sindrom kraniosinostosis).
sering memiliki berat molekul sangat besar dan memiliki Yoon JH, Halper J. Tendon proteoglycans: biochemistry and
banyak fungsi di .jaringan. function. J Musculoskelet Neuronal Interact 2005;5:350.