Anda di halaman 1dari 20

PERAN BIOMEDIS Selainitu, sejumlah protein (mis.

komponen Clq sistem


komplemen, protein surfaktan paru SP-A dan SP-D) yang
Sebagian besar sel mamalia terletak di jaringan tempat tidak diklasifikasikan sebagai kolagen memiliki domain-
sel-sel ini dikelilingi oleh suatu matriks ekstrasel
(MES) domain mirip-kolagen dalam strukturnya; protein semacam
kompleks yang sering disebut sebagai "jaringan ikat". MES ini kadang-kadang disebut "kolagen nonkoiagen'.
mengandung tiga kelas utama biomolekul: (1) protein Tabel 47-1 meringkaskan tipe kolagen yang terdapat
struktural, kolagen, elastin, dan fibrilin; (2) protein khusus di jaringan manusia; tata-nama yang digunakan untuk
tertentu, misalnya fibrilin, fibronektin, dan laminin; dan (3) menyebut jenis kolagen dan gennya dijelaskan pada catatan
proteoglikan, yang sifat kimiawinya dijelaskan kemudian. kaki.
MES terbukti berperan dalam banyak proses 6siologis Di Thbel 47-2, 19 tipe kolagen yang disebutkan di atas
dan patologik, misalnya MES berperan besar dalam dibagi lagi menjadi sejumlah kelas yang terutama didasarkan
perkembangan, peradangan, dan penyebaran sel kanker. pada struktur yang terbentqk. Di bab ini, kita terutama akan
Keterlibatan komponen tertentu MES telah terbukti pada membahas mengenai kolagen I dan II (pembentuk fibril),
artritis reumatoid dan osteoartritis. Beberapa penyakit yaitu kolagen utama di kulit dan tulang serta di tulang rawan.
(mis. osteogenesis imperfekta dan sejumlah tipe sindlom Namun, sebagian kolagen lain juga akan disinggung.
Ehle rs-Danlos) disebabkan oleh kelainan genetik pada sintesis
kolagen. Pada kelompok kelainan genedk yang disebut KOTAGEN TIPE I TERDIRI DARI SUATU
mukopolisakaridosis, yang terganggu adalah komponen-
STRUKTUR HELIKS TRIPET &
komponen proteoglikan tertentu (glikosaminoglikan,
MEMBENTUK FIBRIL
GAG). Selama proses penuaan terjadi perubahan pada
MES. Bab ini menjeiaskan biokimia dasar tiga kelas utama Semua tipe kolagen memiliki struktur heliks tipel. Pada
biomolekul yang terdapat di MES dan menggambarkan beberapa kolagen, keseluruhan molekulnya adalah heliks
peran biomedis molekul tersebut. Fitur biokimia utama dari tripel, sementara pada yang lain heliks tripei mungkin hanya
dua bentuk khusus MES dan tulang rawan--dan membentuk sebagian struktur. Kolagen tipe I matang yang
-tulang
sejumlah penyakit yang melibatkan keduanya juga dibahas mengandung sekitar 1000 asam amino, termasuk dalam
secara singkat.
tipe pertama; pada tipe ini, setiap subunit polipeptida atau
rantai alfa terpuntir menjadi heliks putar-kiri (brt-handtd)
KOLAGEN ADALAH PROTEIN tiga residu per puntiran (Gambar 47-I).Tiga dari rantai alfa
TERBANYAK DALAM DUNIA HEWAN ini kemudian bergulung menjadi superheliks putar-kanan
(right-handed), membentuk molekul seperti batang dengan
Kolagen, komponen utarna sebagian besar jaringan garis tengah 1,4 nm dan panjang sekitar 300 nm. Gambaran
ikat, membentuk sekitar 25o/o protein mamalia. Koiagen mencolok pada kolagen adalah adanya residu glisin di
membentuk rangka ekstrasel bagi semua hewan metazoa setiap posisi ketiga bagian heliks tripel rantai alfa. Hal ini
dan terdapat pada hampir semua jaringan hewan. Di diperlukan karena glisin adalah satu-satunya asam amino
jaringan manusia, telah ditemukan paling sedikit 25 tipe yang cukup kecii untuk terakomodasi di ruang terbatas yang
kolagen berbeda yang dibentuk oleh lebih dari 30 rantai terdapat di bagian tengah heliks tripel. Struktur trerulang
polipeptida berbeda (masing-masing dikode oleh gen ini yang dituliskan sebagai (Gly-X-Y), adalah persyaratan
terpisah). Meskipun beberapa dari tipe ini terdapat dalam mutlak untuk membentuk helilrs tripel. Sementara X dan
yang jumlah sangat kecil, namun kolagen tersebut berperan Y dapat berupa asam amino apapun, sekitar 100 posisi X
penting dalam menentukan sifat fisik suatu jaringan tertentu. berupa prolin dan sekitar 100 posisi Y berupa hidroksiprolin.

562
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 563

Tabel 47-1. Tipe kolagen dan gen-gennyar,2 oleh enzim prolil hidroksilase, yang kofaktornya adalah
asam askorbat (vitamin C) dan cr-ketoglutarat. Lisin di
posisi Y juga dapat mengalami modifikasi pascatranslasi
menjadi hidroksilin melalui kerja lisil hidroftsilase, suatu
enzim dengan kofaktor serupa. Sebagian hidroksilisin
ini mungkin mengalami modifikasi lebih ianjut oieh
penambahan galaktosa atau galaktosil-glukosa melalui
ikatan O-glikosidat, yaitu tempat glikosilasi yang unik
untuk kolagen.
Tipe-tipe kolagen yang membentuk serat panjang
berbentuk batang di jaringan disusun oleh ikatan iateral
unit-unit helilis tripel tersebut menjadi suatu susunan
" quarter stagerel' sedemlkian rupa sehingga masing-masing
subunit bergeser secara longitudinal dari tetangganya sedikit
lebih pendek daripada seperempat panjangnya (Gambar 47-
1, bagian atas). Susunan ini menentukan gambaran berpita
pada serat tersebut di jaringan ikat. Serat kolagen juga
selanjutnya distabilkan oleh pembentukan ikatan'silang
kovalen, baik di dalam maupun di antara unit-unit heliks
tripel. Ikatan-silang ini terbentuk melalui kerja lisil oksidase,
suatu enzim dependen-tembaga yang secara oksidatif
mendeaminasi gugus t-amino residu lisin dan hidroksilisin
'i cotznr i
'_::_:-*-::-::-:t_-:::-_::::+-_:-_:-_t:--__:__---:-::-_--_:
"
tertentu menghasilkan aldehida reaktif Aldehida ini dapat
Xll i COLI 2Al i Joringon yong mengondung
membentuk produk kondensasi aldol dengan aldehida
: I
'
iri icdiii;i' l;d;k'r";;;;
kologen tipe I

'
lain yang berasal dari lisin atau turunan hidroksilisin atau
membentuk basa Schiff dengan gugus e-amino lisin atau
hidroksilisin yang ddak teroksidasi. Reaksi-reaksi ini, setelah
irviiijii4;j---..----i-,--:.-.-l...-------.--
XIV i COtt aal
rI i Joringon yong mengondung

* iaa;;i;i '' '


I'";':f::I::t
i kologen tipe lensondung I
penataan-ulang kimiawi lebih lanjut, menghasilkan ikatan-
siiang kovalen stabil yang penting bagi kekuatan regang
XV
-iI
xVt i COL\LAI
xv'
CUt /5At
iriii;il ' 1s;il;itr;;;;;
:!-:.--:------
;^n;;;;
n^"..1 joringon
Bonyok 1
(tensile strength) serat tersebut. Histidin juga rnungkin
i terlibat daiam ikatan-silang tertentu.
'- -: -t; --: -: -
+ I *---t _ -: t-: - - - - - - -: - - -
XVll iit COttZnl
COLI TAt i Hemidesmosom kulit Beberapa jenis kolagen tidakmembentukfibril di jaringan
iviri l-oii;;t
i
i-B;;y"l i.;"s""1'i, r.,"ri, (Tabel 47 -2). Kolagen jenis ini ditandai oleh interupsi heliks
tripel oleh rangkaian protein yang ddak memiliki sekuens
-:--:-+:;-::---:-:::-----:-+-:i-:i--:-------------.---:--.

lDiadaptasi dari Prockop Di, Kivirrikko Kl. Collagens: molecular biologS,,


Tabetr 47-2. Klasifikasi kolagen, terutama didasarkan
pada struktur ya dibentuknyar
diseases, and potentials for therapy. Annu Rev Biochem 1995;64:403. Hak
cipta O 1995 pada Annual Reviews, www.annualreviews.org. Dicetak ulang
dengan izin.
':Tipe kolagen ditandai oleh angka Romau,i. Rantai prokolagen konstituen,
yang disebut rantai proa, diberi nomor dengan huruf Arab, diikuti oleh tipe
kolagen dalam tanda kurung. Contohnya, prokolagen tipe 1 disusun dari dua
rantai prool(l) dan satu proa2(l) sehingga merupal<an suatu heterodimer,
sedangkan prokolagen tipe 2 dibentuk dari tiga rantai prool(ll)
merupakan homotrimer. Gen-gen kolagen diberi nama sesuai tipe kolagen,
sehingga
f
ditulis dalam angka Arab untuk simbol gen, diikuti oleh A dan angka rantai i;++:II#
prod yang di sandi gen-gen tersebut. Oleh karena itu, gen COII,Al dan
COt /A2 masing-masing menyandi rantai o1 dan c2 kolagen tipe l. Setidaknya
telah diketahui 25 tipe kolagen.
rDidasarkan pada Prockop Di, Kiviruikko Kl. Collagens: molecular biology,
disease-s, and potentials for therapy. Annu Rev Biochem 1995;64:403. Hak
cipta O 1995 pada Annual Reviews, www.annualreviews-org. Dicetak ulang
Prolin dan hidroksiprolin menyebabkan kekakuan molekul
dengan izin.
kolagen. Hidroksiprolin dibentuk melalui hidroksilasi ?FACIT
= fibril-associated collagens with interrupted iliple helices. kolagen-
pascatranslasi residu prolin terikat-peptida yang dikatalisis kolagen tambahan selain yang tercantum di tabel ini juga telah dkendaki.
564 / BAGIAN Vl:TOPIK KHUSUS

67 nm Tabel 47-3. Urutan dan lokasi pemrosesan prekursor


Fibril (seral)
kolagen fibrilar

stiffiqffiffi

/"\,/ aoo nm \
t-
//
//\,1 \

/\
,/\
,/
Heliks tripel
-\t 1,4 nm
T

Rantai alfa eud5r{rnfis*nseew

*If::,-^
asam amtno -Gry- X -y - Gry - X - y - cry- x - y -
Sementara propeptida terminal amino hanya membentuk
Cambar 47-'1. Cambaran molekular struktur kolagen dari sekuens ikatan disulfida intra-rantai, propepdda di terminal
primer hingga berupa serat. Masing-masing rantai polipeptida karboksil membentuk ikatan disulfida intra- dan antar-
terpuntir membentuk heliks tiga residu yang terputar ke kiri (Cly-X-Y) rantai. Pembentukan rantai-rantai disulfida ini membantu
per putaran, dan semua rantai ini kemudian bergulung membentuk
registrasi tiga molekul kolagen untuk membentuk heliks
superheliks terputar ke kanan (Sedikit dimodifikasi dan diproduksi
ulang dengan izin dari Eyre DR. Collagen: Molecular divercity in the body's
tripel yang memuntir dari ujung terminal karboksil. Setelah
protein sca{fold. Science 1 980;207:1 3l 5. Hak cipta O 1 980 oleh American heliks tripel terbentuk, hidroksilasi lebih lanjut prolin atau
Association for the Advancement of Science. Diadaptasi dengan izin). lisin atau glikosilasi hidroksiprolin tidak dapat terjadi.
Penyrsunan diri (self-assembly) ini merupakan prinsip
berulang Gly-X-Y. Sekuens non-Gly-X-Y ini menghasilkan penting dalam biosintesis kolagen.
struktur globular di sela-sela struktur heliks tripei. Setelah kolagen disekresikan dari sel melalui aparatus
Kolagen tipe IV, contoh kolagen dengan heliks tripel Golgi, enzim-enzim ekstrasel yang disebut prokolagen
diskontinu yang paiing dikenal adalah komponen penting aminoproteinase dan prokolagen karbofisiproteinase
membran basal, tempat kolagen ini membentuk struktur mengeluarkan peptida perpanjangan secara berturut-rurut di
mirip-jaring. ujung terminal amino dan karboksil. Pemutusan propeptida-
propeptida ini dapat terjadi di dalam kriptus atau lipatan
Kologen Mengolomi Modifikosi membran sel. Setelah propepdda dikeluarkan, molekul
Pqscqlrqnslosi yong Ekstensif kolagen heliks tripel yang mengandung sekitar 1000 asam
amino per rantai, secara spontan membentuk serat kolagen.
Kolagen yang baru disintesis menjalani modifikasi Struktur ini distabilkan lebih ianjut oleh pembentukan
pascatranslasi ekstensif sebelum menjadi bagian dari serat ikatan-silang antar- dan intra-rantai melalui kerja lisil
kolagen ekstrasel (Tabel 47-3). Seperti kebanyakan protein oksidase, seperti telah dijelaskan.
yang disekresikan, kolagen disintesis di ribosom dalam suatu Sel-sel yang mengeluarkan kolagen juga mengeluarkan
bentuk prekursor, praprokolagen yang mengandung sebuah fibronektin, yakni suatu glikoprotein besar yang terdapat
sekuens stnyal, (leader) yang mengarahkan rantai polipeptida di permukaan sel, di matriks ekstrasel, dan di darah (lihat
ke dalam lumen retikulum endoplasma. Sewaktu memasuki bawah). Fibronektin berikatan dengan serat prakolagen
retikulum endoplasma, sekuens leader ini dikeluarkan dan mengubah kinetika pembentukan serat di matriks
secara enzimatis. Hidrolrsilasi residu prolin dan lisin perisel. Fibronektin dan prokoiagen di matriks berikatan
serta glikosilasi hidroksilisin di molekul prokolagen juga dengan proteoglikan heparan sulfat dan kondroitin sulfat
berlangsung di sini. Molekul prokolagen mengandung (lihat bawah). Pada kenyataannya, kolagen tipe D(, suatu
perpanjangan polipeptida (peptida perpanjangan) sebesar tipe kolagen minor tulang rawan, mengandung rantai
20*35kDadi kedua ujung terminal amino dan karboksilnya proteoglikan. Interaksi semacam ini dapat berfungsi untuk
yang keduanya tidak ditemukan pada kolagen matang. mengatur pembentukan serat koiagen dan menentukan
Kedua peptida perpanjangan ini mengandung residu sistein. orientasinya di jaringan.
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 565

Setelah terbentuk, kolagen menjadi relatif stabil Tabel 47-4. Penyakit akibat mutasi di gen kolagen
secara metabolis. Namun, dalam keadaan kelaparan dan atau defisiensi aktivitas enzim-enzim pascatranslasi
pada $erbagai peradangan terjadi peningkatan pemecahan yang berperan dalam biosintesis kolagen'.
kolagen. Pembentukan kolagen yang berlebihan terjadi pada
sejumlah penyakit, misalnya sirosis hepatis.

Seiumloh Penyokit Generik Disebqbkon


oleh Kelqinon Sintesis Kologen
Sekitar 30 gen menyandi kolagen, dan jalur biosintesis
kolagen bersifat kompleks yang melibatkan paling tidak COL2AI
delapan tahap pascatranslasi yang dikatalisis enzim. Oleh l:l:'1,:,'il: i, r.:,r1 .,,,11 . r,;:,,.
karena itu, tidaklah mengherankan jika sejumlah penyakit
COL3AT
(Tabel 47-4) disebabkan oleh mutasi di gen kolagen atau
di gen yang menyandi sebagian enzim yang berperan
dalam modifikasi pascatranslasi ini. Penyakit yang mengenai
tulang (mis. osteogenesis imperfekta) dan tuiang rawan (mis.
kondrodisplasia) akan dibahas kemudian di bab ini.
;.r''- -.". - r'-:- :": ll;. i:i - : -'iti - -
Sindrom Ehlers-Danlos terdiri dari sekelompok COLTAI
penyakit herediter yang gambaran klinis utamanya berupa
hiperekstensibilitas kulit, fragilitas abnormal jaringan, dan
peningkatan mobilitas sendi. Gambaran klinisnya bervariasi,
dan mencerminkan heterogenitas genetik yang ekstensif.
Paiing tidak 10 tipe telah diketahui, yang sebagian besar
diantaranya mencerminkan berbagai kelainan dalam sintesis
kolagen. Tipe IV adalah jenis kelainan yang paling serius
karena kecenderungannya menyebabkan ruptur spontan
arteri-arteri usus dan mencerminkan kelainan di kolagen
tipe III. Pasien dengan penyakit tipe VI, akibat defisiensi
lisil hidroksilase, memperlihatkan hipermobilitas sendi yang
!Diadaptasi dari Prockop Dj, Kivirriko Kl. Collagens: molecular biology,
mencolok dan kecenderungan mengalami ruptur okular.
dlsease.s, and potentials for therapy. Annu Rev Biochem 1995;64:403. Hak
Defisiensi prokolagen N-proteinase yang menyebabkan cipta O 1995 oleh Anrrual Revicws, u,ww.annualreviews.org. Dicetak ulang
terbentuknya serat kolagen tipis ireguler, menyebabkan dengan izin.
penyakit tipe VIIC, yang manifestasinya berupa rKeterkaitan genetil< dengan gen-gcrr kolagen telah dibuktikan untuk beberapa

hipermobilitas sendi yang nyata dan kulit yang lunak. penyakit yang tidal< tercantum di sini.
rDikenal paling tidak empat tipe osteogenesis imperfekta; sebagian besar
Sindrom Alport adalah nama yang digunakan untuk
mutasi di semua tipe adalah di gen COLIAI dan COLlA2.
sejumlah penyakit genetik (baik terkait-kromosom X rSaat ini berlaku hanya untuk sejurrlah kecil pasien.
maupun autosomal) yang mengenai struktur serat kolagen rAkibat defisiensi tembaga (Bab 49).

tipe IV, kolagen utama yang terdapat di membran basal


glomerulus ginjal (lihat pembahasan tentang laminin, di
bawah). Teiah dibuktikan terjadi mutasi di beberapa gen sangat b€rkurang pada bentuk penyakit ini, dan mungkin
yang menyandi serat kolagen tipe IV. Thnda awal adalah menvebabkan pembentukan lepuh. Epidermolisis bulosa
hematuria, dan pasien akhirnya dapat mengalami gagal simpleks, varian lain, disebabkan oleh mutasi di keratin 5
ginjal tahap-akhir. Pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Bab 48).
memperlihatkan kelainan yang khas pada struktur membran Skorbut mengenai struktur kolagen. Namun, penyakit
basal dan lamina densa. ini disebabkan oleh defisiensi asam askorbat (Bab 44) dan
Pada epidermolisis bulosa, kulit mengalami cedera bukan merupakan penyakit genetik. Tanda-tanda utamanya
dan timbul lepuh akibat trauma ringan. Bentuk distrofik adalah gusi berdarah, perdarahan subkutis, dan gangguan
disebabkan oleh mutasi di COL7A1, yang mengenai struktur penyembuhan 1uka. Tanda-tanda ini mencerminkan
kolagen tipe VII. Kolagen ini membentuk serabut halus gangguan sintesis kolagen akibat defisiensi prolil dan lisil
yang melekatkan lamina basal pada serat kolagen di dermis. hidroksilase, dan kedua enzim ini memerlukan asam askorbat
Serabut-serabut penambat ( anchoringf brllr) tersebut terbukti sebagai kofaktor.
566 / BAGIAN Vi: TOPIK KHUSUS

ETASTIN MENGHASITKAN Tabel 47-5, Perbedaan utama antara kolagen dan


EKSTENSIBITITAS & RECO'[ PADA PARU, elastin
PEMBUTUH DARAH, & LIGAMENTUM

Elastin adalah protein jau.ngan ikat yang berperan atas sifat


ekstensibilitas (daya regang) dan kelenturan (elastic recoil
jaringan. Meskipun distribusinya tidakseluas kolagen, namun
elastin terdapat dalam jumlah besat terutama di jaringan
yang memerlukan sifat fisik ini, misalnya paru, pembuluh
arteri besar, dan beberapa ligamentum eiastik. Elastin juga
ditemukan di kulit, tulang rawan telinga, dan beberapa
jaringan lain dalam jumlah yang lebih sedikit. Berbeda dari
kolagen, tampaknya hanya ada satu tipe genetik elastin,
meskipun dapat timbul varian-varian melalui alternate
splicing (Bab 36) hnRNA elastin. Elastin disintesis sebagai
suatu monomer larut berberat molekul 70 kDayangdisebut
tropoelastin. Sebagian prolin tropoelastin mengalami
hidroksilasi menjadi hidroksiprolin oleh prolil hidroksilase,
meskipun tidak terdapat hidroksilisin dan hidroksilisin
terglikosilasi. Tidak seperti kolagen, tropoelastin tidak
disintesis dalam bentuk pro- disertai peptida perpanjangan. SINDROM MARFAN DISEBABKAN OIEH
Selain itu, elastin tidak mengandung sekuens Gly-X-Y MUTASI DI GEN UNTUK FIBRILIN, SUATU
berulang, struktur heliks tripel, atau gugus karbohidrat. PROTEIN YANG ADA DI MIKROFIBRIL
Setelah disekresikan dari sel, residu-residu lisil tertentu pada
tropoelastin mengalami deaminasi oksidatif menjadi aldehida Sindrom Marfan adaiah penyakit herediter jaringan ikat
oleh lisil oksidase, enzim yang juga berperan dalam proses yang relatif umum; penyakit ini diwariskan melaiui auto-
ini pada kolagen. Namun, ikatan silang utama yang terbentuk som dominan. Sindrom Marfan mengenai mata (mis. me-
di elastin adalah desmosin, yang dihasilkan oleh pemadatan nyebabkan dislokasi lensa, yang dikenal sebagai ektopia
tiga dari aldehida-aldehida yang berasal dari lisil ini dengan lentis), sistem rangka (sebagian besar pasien menjadi ting-
suatu lisin nonmodifikasi untuk membentuk ikatan-silang gi dan memperlihatkan ja:i yang panjang laraknodaktili]
tetrafungsional yang khas untuk elastin. Jika telah mengalami dan hiperekstensibilitas sendi), dan sistem kardiovaskular
ikatan-silang dalam bentuk matang eftstraselnya, elastin (mis. menyebabkan kelemahan tunika media aorta, yang
menjadi sangat ddak larut dan sangat stabil serta memiliki menyebabkan dilatasi aorta asendens). Abraham Lincoln
laju pergantian yang lambat. Elastin memperlihatkan berbagai mungkin mengidap kelainan ini. Sebagian besar kasus di-
konformasi kumparan acak yang memungkinkan protein ini sebabkan oleh mutasi di gen (di kromosom 15) untuk
teregang dan kemudian kembali ke ukuran semula (recoil) fibrilin; mutasi missense pernah dideteksi di beberapa pasie n
sewaktu melaksanakan fungsi fisiologisnya. sindrom Marfan.
Tabel 47-5 meringkaskan perbedaan utama antara Fibrilin adalah sebuah glikoprotein besar (sekitar 350
kolagen dan elastin. kDa) yang merupakan komponen struktural mikrofibril,
Delesi di gen elastin (terletak dt 7q11.23) dijumpai yakni serat 10-12 nm yang ditemukan di banyak jaringan.
'Williams, suatu Fibrilin disekresikan (setelah pemutusan proteolitik) ke
pada sekitar 90o/o orang dengan sindrom
penyakit perkembangan yang mengenai jaringan ikat dalam matriks ekstrasel oleh fibroblas dan bergabung dengan
dan susunan saraf pusat. Mutasi, dengan memengaruhi mikrofibril tak-larut, yang tampaknya menjadi perancah
pembentukan elastin, mungkin menjadi penyebab stenosis $cffiLA bagi penimbunan elastin. Dalam kaitannya dengan
aorta supravalvulatr yang sering ditemukan pada penyakit sindrom Marfan, fibrilin ditemukan di serat zonular lensa,
ini. Sejumlah penyakit kulit (mis. skleroderma) dilaporkan di periosteurn, dan berkaitan dengan serat elastis aorta
berkaitan dengan akumulasi elastin. Fragmentasi atau, (dan di tempat lain); lokasi-lokasi ini masing-masing
dengan kata lain, penurunan elastin dijumpai pada kondisi- menjelaskan ektopia lentis, araknodaktili, dan kelainan
kondisi seperti emfisema paru, cutis laxa, dan penuaan kardiovaskular yang dijumpai pada sindrom ini. Protein
kulit. lain (mis. emelin dan dua protein terkait-mikrofibril)
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 567

jaringan. Fibronektin mengandung tiga tipe motif berulang (I,


II, dan III), yang tersusun menjadi beberapa domain fungsior'al
(paling tidak tujuh); fungsi domain-domain ini antara lain
adalah mengikat heparin (lihat bawah) serta fibrin, kolagen,
DNA, dan permukaan sel (Gambar 47-3). Sekuens asam amino
reseptor fibronektin pada fibroblas telah berhasil diketahui,
dan protein ini adalah anggota kelas integrin transmembran
(Bab 50). Integrin heterodimer, yang mengandung berbagai
jenis rantai polipeptida a dan p. Fibronektin mengandung
i,:,:,, i , :,r . ,EktOpiA tsnlis, Araknodaktili, sekuens Arg-G\-A5p (RGD) yang beriketan dengan reseptor.
' ,', ::, I dan dilatasi aorta,asendcns Sekuens RDG juga dimiliki oleh sejumlah protein lain yang
ada di MES yang berikatan dengan integrin di permukaan sel.
Gambar 47-2. Kemungkinan rangkaian kejadian yang menyebabkan
Peptida sintetik yang mengandung sekuens RGD menghambat
timbulnya tanda-tanda utama sindrom Marfan (MlM 1547OO).
pengikatan fibronektin pada permukaan sel. Gambar 47-4
juga terdapat di mikrofibril tersebut, dan tampaknya melukiskan interalsi kolagen, fibronektin, dan laminin, yaitu
kelainan pada protein-protein ini menyebabkan penyakit protein-protein utarna pada MES, dengan sel tipikai (mis.
jaringan ikat yang lain. Gen lain untuk fibrilin terdapat di fibroblas) yang terdapat di matriks.
kromosom 5; mutasi di gen ini dikaitkan dengan timbulnya Reseptor fibronektin berinteraksi secara tidak langsung
araknodaktili kontraktural kongenital, tetapi tidak dengan dengan mikrofilamen aktin (Bab 48) yangterdapat di sitosol
sindrom Marfan. Kemungkinan rangkaian kejadian yang (Gambar 47-5). Sejrmlah protein, yang secara bersama-
menyebabkan timbulnya sindrom Marfan diringkaskan di sama dikenal sebagai protein perlekatan (altachruent
Gambar 47-2. proteins), ikut berperan; protein-protein ini mencakup
talin, vinkulin, suatu aoin-flament cap?ing protein, dan
FIBRONEKTIN ADATAH GTIKOPROTEIN o-aktinin. Thlin berinteraksi dengan reseptor dan vinkulin,
PENTING YANG BEPERAN DATAM sementara dua yang terakhir berinteraksi dengan aktin.
Interaksi fibronektin dengan reseptornya merupakan salah
PERTEKATAN & MIGRASI sEt
satu cara yang menyebabkan bagian eksterior sel dapat
Fibronektin adalah glikoprotein utama matriks ekstrasel, berkomunikasi dengan interior sehingga memengaruhi
yang juga ditemukan dalam bentuk larut dalam plasma. perilaku sel. Melalui interaksinya dengan reseptor sel,
Protein ini terdiri dari dua subunit identik, masing-masing fibronektin berperan penting dalam pedekatan sel pada
sekitar 230 kDa, yang disatukan oleh jembatan disulfida MES. Fibronektin juga berperan dalam migrasi sel dengan
di dekat terminal karboksilnya. Cen yang menyandi menyediakan tempat pengikatan untuk sel sehingga sel
fibronektin berukuran sangat besar, mengandung sekitar 50 dapat berjalan melalui MES. Jumlah fibronektin di sekitar
ekson; RNA yang dihasilkan oleh transkripsinya mengalami sel yang mengalami transformasi sangat berkurang, dan
banyak penjalinan alternatif (ahernatiue splicing), dan hal ini dapat menjelaskan kegagalan sel-sel ini berinteraksi
hampir 20 mRNA berbeda pernah dideteksi di berbagai dengan MES.

RGD

Gambar 47-3. Cambaran skematis fibronektin. Diperlihatkan tujuh domain


fungsional fibronektin; tampak dua jenis domain untuk heparin, pengikatan sel,
dan fibrin. Domain-domain ini terdiri dari berbagai kombinasi tiga motif struktural
(1, ll, dan lll), yang tidak diperlihatkan pada gambar ini. Juga tidak diperlihatkan
kenyataan bahwa {ibronektin adalah suatu dimer yang disatukan oleh jembatan
disulfida di dekat terminal karboksil monomer. Perkiraan letak sekuens RCD pada
fibronektin, yang berinteraksi dengan berbagai reseptor integrin fibronektin di
permukaan sel, ditunjukkan oleh tanda panah. (Digambar ulang berdasarkan Yamada
KM. Adhesive recognition sequences. j Biol Chem 1991;266:2809. Dipublikasi kembali dengan
izin yang disampaikan melalui Copyright Clearance Center, lnc.).
568 / BAGIAN Vl: TOPIK KHUSUS

berlawanan lamina; ketiga lapisan ini membentuk membran


glomerulus. Komponen utama lamina basal adaiah tiga
protein-laminin, entaktin, dan kolagen tipe IV-serta
GAG heparin atau heparan sulfat. Komponen-komPonen
ini disintesis oleh sel-sel di bawahnya.
Laminin (sekitar 850 kDa, panjang 70 nm) terdiri dari
tiga rantai polipeptida memanjang (A, B,, dan Br) yang
Laminin terhubung untuk membentuk suatu bentuk krusiformis
memanjang. Molekul ini memiliki tempat-temPat
pengikatan untuk kolagen tipe IV, heparin, dan integrin di
Gambar 47-4. Cambaran skematis sebuah sel yang berinteraksi
permukaan sel. Kolagen berinteraksi dengan iaminin (bukan
melalui berbagai reseptor integrin dengan kolagen, fibronektin,
dan laminin yang terdapat di MES (Subunit spesifik tidak diperlihatkan) secara langsung dengan permukaan sel), yang sebaliknya
(Digambar ulang berdasarkan Yamada KM. Adhesive recognition sequences berinteraksi dengan integrin atau protein reseptor laminin
J Biol Chem 1991;266:2809. Dipublikasi kembali dengan izin yang lain sehingga lamina melekat pada sel. Entaktin, yang
disampaikan melalui Copyright Clearance Center, Inc.). juga dikenal sebagai "nidogen", adalah glikoprotein yang
mengandung sekuens RGD; entaktin berikatan dengan
TAMININ ADALAH KOMPONEN laminin dan merupakan suatu faktor perekat sel yang utama.
PROTEIN UTAMA PADA TAMINA BASAT Lamina basal glomerulus ginjal yang relatif tebal berperan
GTOMERUTUS GINJAT & LAMINA BASAL penting dalam filtrasi glomerulus yang mengatur lewatnya
TAINNYA molekul besar (sebagian besar protein plasma) melalui
glomerulus ke dalam tubulus ginjal. Membran glomerulus
Lamina basal adalah bagian khusus MES yang mengelilingi memungkinkan lewatnya molekul kecil semudah air,
sel epitel dan beberapa sel lain (mis. sel otot); di sini kita misalnya inulin (5,2 kDa). Di pihak lain, hanya sejumlah
hanya membahas lamina yang terdapat di glomerulus kecil protein albumin (69 kDa), protein plasma utama' yang
ginjal. Di struktur ini, Iamina basal ditunjang oleh dua dapat melewati glomerulus normal. Hal ini dijelaskan oleh dua
lembaran terpisah (satu berasal dari sel endotel dan yang kenyataan: (1) Pori-pori di membran glomerulus berukuran
lain dari sel epitel), dan masing-masing terietak di sisi cukup besar untuk memungkinkan lewatnya molekul yang
berukuran hingga 8 nm. (2) Albumin berukuran lebih kecil
Kolagen daripada ukuran pori tersebut, tetapi tidak dapat lewat
-
karena dihambat oleh muatan negatif heparan sulfat dan
glikoprotein tertentu yang mengandung asam sialat yang
terdapat di lamina. Muatan negatif ini menolak albumin dan
sebagian besar protein plasma, yang bermuatan negatif pada
BAGIAN LUAR
S-S pH darah. Struktur normal glomerulus dapat mengalami '
S.S kerusakan parah pada jenis-jenis tertentu glomerulonefritis
(mis, disebabkan oleh antibodi terhadap berbagai komponen
membran glomerulus). Hal ini mengubah pori serta jumlah
dan disposisi berbagai makromolekul bermuatan negatif
yang disebut di atas, dan albumin dalam jumlah besar (dan
protein plasma tertentu lainnya) dapat mengalir ke urine
dan menyebabkan albuminuria berat.

BAGIAN DALAM PROTEOGTIKAN & GTIKOSAMINOGTIKAN


Glikosqminoglikon yqng Ditemukqn dqlqm
* Proteoglikon Terbenfuk dori
on'n
Pengulongqn Disqkoridq
Gambar 47-5. Cambaran skematis tentang fibronektin yang
berinteraksi dengan sebuah reseptor fibronektin integrin di eksterior Proteoglikan adalah protein yang mengandung
membran plasma sebuah sel MES dan tentang berbagai protein glikosaminoglikan-glikosaminoglikan yang disatukan
penghubung/perekat yang berinteraksi secara langsung atau tak- oleh ikatan kovalen. Telah ditemukan sedikitnya 30
langsung dengan mikrofilamen aktin di sitosol. Agar lebih mudah,
jenis proteoglikan, dan dinamai sindekan, betaglikan,
protein-protein perekat digambarkan sebagai kompleks.
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 569

serglisin, perlekan, agrekan, versikan, dekorin, biglikan, tempat menonjolnya rantai GAG lain (dalam hal ini keratan
dan fibromodulin. Distribusi jaringan, sifat protein inti, sulfat dan kondroitin sulfat). funcian lebih lanjut tenrang
kandungan glikosaminoglikan, dan fungsi proteoglikan makromolekul ini diberikan dalam pembahasan tentang
tersebut bervariasi. Protein yang terikat secara kovalen rulang rawan di bawah.
pada glikosaminoglikan dinamai "protein inti"; protein ini Terdapat paling sedikit tujuh glikosaminoglikan
terbukti sulit untuk diisolasi dan ditentukan karakteristiknya, (GAG): asam hialuronat, kondroitin sulfat, keratan sulfat I
tetapi pemakaian teknologi DNA rekombinan mulai dan II, heparin, heparan sulfat, dan dermatan sulfat. GAG
menghasilkan informasi penting tentang struktur protein adalah suatu polisakarida tidak bercabang yang terbentuk
tersebut. Jumlah karbohidrat dalam suatu proteoglikan dari disakarida berulang yang salah satu komponennya selalu
biasanya jauh lebih banyak daripada jumlah karbohidrat pada merupakan gula amino (karena itu dinamai GAG), baik
glikoprotein dan mungkin membentuk hingga 95o/o dart D-glukosamin atau D-galaktosamin. Komponen lain pada
beratnya. Gambar 47-6 dan 47-7 memperlihatkan struktur disakarida berulang (kecuali padakeratan sulfat) adalah asam
umum satu proteoglikan khusus, agrekan, yaitu tipe utama uronat, baik asam L-glukuronat (GlcUA) atau 5'-epimernya,
yang ditemukan di tulang rawan. Agrekan berukuran sangat asam L-iduronat (IdUA). Kecuali asam hialuronat, semua
besar (sekitar 2 xl03 kDa) dengan struktur keseluruhannya GAG mengandung gugus sulfat, baik sebagai O-ester atau
yang mirip dengan sikat botoi. Protein ini mengandung N-sulfat (pada heparin dan heparan sulfat). Asam hialuronat
satu untai panjang asam hialuronat (salah satu tipe GAG) merupakan pengecualian karena tidak terdapat bukd
tempat protein penghubung (link protein) melekat secara yang jelas bahwa senyawa ini melekat secara kovalen pada
non-kovalen. Sebaliknya, protein penghubung tersebut protein, seperti definisi tentang proteoglikan. Baik GAG
berinteraksi secara nonkovalen dengan molekul protein inti maupun proteoglikan terbukti sulit diteliti, sebagian karena
kompieksitas kedua molekul tersebut. \Talaupun demikian,
keduanya adalah komponen utama substansi dasar (ground
substance); GAG dan proteoglikan memiliki sejumlah peran
biologis penting; dan kedua zat tersebut terlibat dalam
sejumlah proses penyakit-karena itu, minat terhadap GAG
dan proteoglikan meningkat pesat.

Biosintesis Glikosominoglikon
Mencqkup Perlekofon pqdq Protein lnfi,
Pemoniongon Rontoi, & Penghenliqn
Pembenfukon Rontoi
A. PERLEKATAN PADA PRoTEIN INTI
Ikatan antara GAG dan protein inti umumnya berupa salah
satu dari ripe di bawah ini:
1. Ikatan O-glikosida antara xilosa Q$l) dan Ser, suatu
ikatan yang khas bagi proteoglikan. Ikatan ini dibentuk oleh
pemindahan satu residu Xyl ke Ser dari UDP-xilosa. Dua
residu Gal kemudian ditambahkan ke residu Xyi yang mem-
bentuk trisakarida penghubung (Iinb *isaccbaidcs), GaI-
Gal-Xyl-Ser. Pertumbuhan rantai lebih lanjut pada GAG
terjadi di Gal terminal.
2. Ikatan O-glikosida terbentuk antara GalNAc (l/-
asetilgalaktosamin) dan Ser (Thr) (Gambar 46-lA) yangtet-
dapat di keratan sulfat II. Ikatan ini dibentuk oleh pembe-
Gambar 47-6. Mikrograf elektron lapangan gelap pada agregat rian residu GalNAc ke Ser (atau Thr), dengan menggunakan
proteoglikan yang menunjukkan subunit-subunit proteoglikan UDP-GalNAc sebagai donor.
dan rangka filamentosa tampak sangat memanjang. (Diproduksi
3. Ikaun N-glikosamin antara GlcNAc (l/-asetilglukosa-
ulang dengan izin dari Rosenberg L, Hellman W, Kleinschmidt AK. Electron
microscopic studies of proteoglycan aggregates from bovine articular carilage.
min) dan nitrogen amida Asn, seperti yang ditemukan pada
JBiol Chem 1975;250:1877. Dipublikasi ulang dengan izin yang disampaikan glikoprotein terkait-N (Gambar 46-lB). Sintesisnya diperki-
melalui Copyright Clearance Center, lnc.). rakan melibatkan dolikol-P-P-oligosakarida.
57O / BAGIAN Vl: TOPIK KHUSUS

dan gugus lain serta epimerisasi residu GIcUA menjadi


IdUA. Enzim-enzim yang mengatalisis sulfasi dinamai
Asam hialuronat sulfotransferase dan menggunakan 3'-fosfoadenosin-5'-
-__- Protein penghubung fosfosuifat (PAPS; sulfat aktif) sebagai donor sulfat. Enzim
Keratan sulfai yang terletak di aparatus Golgi ini sangat spesifik, dan sulfasi

Kondroitin sulfat
di posisi yang berbeda (mis. karbon 2, 3, 4, dan 6) pada
gula akseptor dikatalisis oleh enzim tersendiri. Epimerase
mengatalisis perubahan residu glukuronil menjadi iduronil.
Protein inti

Berbogoi Glikosqminoglikon
Memperlihqlkqn Perbedoqn Struktur &
Memiliki Disrribusi yong Khqs
Tirjuh GAGs yang disebutkan di atas berbeda satu
sama lain dalam sejumlah sifat berikut: komposisi gula
amino, komposisi asam uronat, ikatan antara komponen-
komponennya, panjang rantai disakarida, ada tidaknya
gugus sulfat dan posisi perlekatannya pada guia konstituen,
.ienis protein inti tempat GAGs tersebut melekat,
jenis
ikatan pada protein inti, distribusi di tingkat jaringan dan
subselular, serta fungsi biologisnya.
Struktur (Gambar 47-8) dan distribusi masing-masing
Gamhar 47-7. Cambaran skematis proteoglikan agrekan. (Diproduksi GAG akan dibahas secara singkat. Gambaran utama ketujuh
ulang dengan izin dari Lennarz tNJ. The Biochemistry of Clycoprotein and
GAG diringkaskan di Tabel4T-6.
Proteoglycans. Plenum Press, 1980. Diproduksi ulang dengan izin dari
Springer Science and Business Media).
A. AS,A.M HIALURONAT

Pembentukan protein inti berlangsung di retikulum Asam hialuronat terdiri dari rantai tak-bercabang unit-unit
endoplasma, dan pembentukan setidaknya sebagian ikatan- disakarida berulang yang mengandung GIcUA dan GlcNAc.
ikatan tersebut juga berlangsung di sini. Sebagian besar dari Asam hialuronat terdapat di bakteri dan tersebar luas di
tahap-tahap akhir biosintesis rantai GAG dan modifikasi berbagai hewan dan jaringan, termasuk cairan sinovium,
selanjutnya berlangsung di aparatus Golgi. korpus vitreous mata, tulang rawan, dan jaringan ikat
longgar.
B. PEMANJANGAN RANTAI
B. KONDROITIN SULFAT (KOruPNOITIN ASULEA.T
Gula nukleotida yang tepat dan glikosiltransferase yang & KONDROITIN 6.SULFAT)
sangat spesifik dan terletak di aparatus Golgi diperlukan
untuk menyintesis rantai oligosakarida GAG. Hubungan Proteoglikan yang terhubung dengan kondroitin sulfat oleh
"satu enzim, satu ikatan" tampaknya berlaku di sini, ikatan Xyl-Ser O-glikosida merupakan komponen mencolok
seperti pada kasus tipe-tipe tertentu ikatan yang terdapat pada tulang rawan (lihat bawah). Disakarida berulang pada
di glikoprotein. Sistem enzim yang berperan dalam senyawa ini serupa dengan disakarida yang ditemukan pada
pemanjangan rantai mampu melakukan perbanyakan GAG asam hialuronat, yang mengandung GlcUA, tetapi dengan
kompleks secara tepat. GalNAc menggandkan GlcNAc. GalNAc diganti dengan
sulfat di posisi 4' atau 6', dengan jumlah sekitar satu sulfat
C. PENGHENTIAN PEMBENTUKAN RANTAI per unit disakarida.

Hal ini tampaknya disebabkan oieh (1) sulfasi, terutama C. KERATAN SULEAT I DAN II
di posisi-posisi gula tertentu, dan (2) progresi rantai GAG
yang sedang tumbuh menjauhi bagian membran tempat Seperti diperlihatkan di Gambar 47-S,keratan sulfat terdiri
katalisis berlangsung. dari unit-unit disakarida berulang Gal-GlcNAc yang
mengandung sulfat yang meiekat pada posisi 6' GlcNAc atau
D. MODIFIKASI LEBIH LANJUT kadang-kadang Gal. Tipe I banyak terdapat di kornea, dan

Setelah rantai GAG terbentuk, terjadi banyak modifikasi


tipe II ditemukan bersama dengan kondroitin sulfat yang
melekat pada asam hialuronat di jaringan ikat longgar.
kimiawi, misalnya introduksi gugus sulfat ke GalNAc
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 571

F''o> cr"uA 9t't> GrcNAc 91'a> GrcunBcrcNAc P1'a>


Asam hialuronal

Ft'o> et't> e1'a>


Kondroitin sulfal ct"uA GatNAc 616ua5,cat 56s1-$,xyt $ser
I

4- atau 6-Sulfat

- *"1)-
--
Ctcrunc 5 Asn (keratan sulfat t)

Keratan sulfat o' o> --


't'"Nfoj;
I dan ll ct"NA. -$,, 6"1 .5,, cl"un" 5 cat :
I I "-iq
6-Sulfat 6-Sulfat "- GatNAc5 Thr (Ser) (keratan sulfat ll)
I

Gal-NeuAc

6-Sulfat
Heparin dan |
.14 nt4 P1'a> Ft't> Ft''> Gal Ft'o> xyt
heparan sulfat > lduA > "ro
clcN ---> crcuA GlcNAc "t'o> GlcuA Gul 5 s"t
tl
2-Sulfat SO.- atau Ac

Dermatan sulfat
Pt't> tdUA "t,t> GatNAc F1,a> ctcun.$,. catNAc
P1'a>
61"U4.$. cat$' cut -S. xyt 5 s"t
ti
2-Sulfat 4-Sulfat

Gambar4T-8, Ringkasan strukturglikosaminoglikan dan perlekatannya pada protein inti. (ClcUA, asam D-glukuronat; ldUA, asam L-iduronat;
ClcN, o-glukosamin; CalN, D-galaktosamin; Ac, asetil; Cal, o-galaktosa; Xyl, n-xilosa; Ser, L-serin; Thr, L{reonin; Asn, L-asparagin; Man,
D-manosa; NeuAc, asam N- asetiineuraminat). Struktur ringkas ini hanyalah representasi kualitatif dan tidak mencerminkan, contohnya,
komposisi asam uronat glikosaminoglikan hibrid misalnya heparin dan dermatan sulfat, yang mengandung baik asam L-iduronat maupun
D-glukuronat. Juga jangan diasumsikan bahwa substituen yang diperlihatkan selalu ada, misalnya sementara sebagian besar residu asam
iduronat di heparin membawa satu gugus 2'-sulfat, sebagian kecil dari residu ini mengalami sulfasi pada dermatan sulfat. Diperlihatkan
adanya trisakarida penghubung (Cal-Cal-Xyl) pada kondroitin sulfat, heparin, serta heparan dan dermatan sulfat (Sedikit dimodifikasi dan
diproduksi ulang dengan izin dari Lennarz \,N1. The Biochemistry of Clycoproteins and Proteoglycans. Plenum Press, 1980. Diproduksi ulang dengan izin dari
Springer Science and Business Media).

Tabel 47-6. Sifat utama glikosaminoglikan

rSulfat melekat pada berbagai posisi gula (lihat Cambar 47-7)


Perhatikan bahwa semua CAC (kecuali keratan sulfat) mengandung asam uronat (asam iduronat atau glukuronat)
572 / BAGIAN Vl:TOPIK KHUSUS

Tipe I dan tipe II memiliki perlekatan yang berbeda ke Defisiensi Enzim yong Menguroikon
protein (Gambar 47-8). Glikosqminoglikon Menyebobkon
Mukopolisokoridosis
D. HEPARIN
Ekso- dan endoglikosidase menguraikan GAG. Seperti
Disakarida berulang pada senyawa ini mengandung kebanyakan biomolekul lain, GAG mengalami pergantian
glukosamin (GlcN) dan salah satu dari dua asam uronat (turn-ouer), yaitu disintesis dan diuraikan. Pada jaringan
(Gambar 47-9). Sebagian besar gugus amino residu GlcN dewasa, GAG umumnya memperlihatkan pergantian yang
mengalami N-sulfasi, tetapi beberapa mengalami asetilasi. lambat, dengan waktu-paruh dalam bilangan hari sampai
GlcN juga membawa sebuah ester Cu sulfat. minggu.
Sekitar 900/o residu asam uronat adalah IdUA. Pada Pemahaman tentang jalur penguraian GAG, seperti
awalnya, semua asam uronat adalah GlcUA, tetapi 5'- pada kasus glikoprotein (Bab 46) dan glikosfingolipid
epimerase mengubah sekitar 900/o residu GIcUA menjadi (Bab 24) teiah sangat dibantu oleh pengungkapan berbagai
IdUA setelah rantai polisakarida terbentuk. Molekul protein defisiensi enzim spesifik yang terjadi pada kelainan bawaan
proteoglikan heparin bersifat unik yang hanya terdiri dari metabolisme (inborn errors of rnetabolism) tertentu. Jika
residu serin dan glisin. Sekitar dua-pertiga residu serin mengenai GAG, kelainan bawaan metabolisme ini dinamai
mengandung rantai GAG, biasanya 5-15 kDa tetapi kadang- mukopolisakaridosis (Thbel 47-7).
kadang jauh lebih besar. Heparin ditemukan di granula sel Penguraian GAG dilaksanakan oleh serangkaian hidro-
mast dan juga di hati, paru, dan kulit. lase lisosom. Enzim-enzim ini mencakup endoglikosidase
tertentu, berbagai eksoglikosidase, dan sulfatase yang umum-
E. HepannN SULFAT nya bekerja secara berurutan untuk menguraikan berbagai
GAG. Sebagian enzim ini dicantumkan padaTabel 47-7.
Molekul terdapat di banyak permukaan sel sebagai
ini Berbagai mukopolisakaridosis memiliki mekanisme
suatu proteogiikan dan terletak ekstrasel. Heparan sulfat penyebab yang sama, seperti diperlihatkan di Gambar 47-
mengandung GlcN dengan N-sulfat yang lebih sedikit 10. Penyakit golongan ini diwariskan sebagai sifat autosom
daripada heparin, dan tidak seperti heparin, asam uronat resesif, dengan sindrom Hurler dan sindrom Hunter
predominannya adalah GlcUA. yang mungkin merupakan mukopolisakaridosis yang paling
banyakdipelajari. Penyakit golongan ini jarangdijumpai. Pada
F. DERMATAN SULFAT sebagian kasus, dapat diperoleh riwayat mukopolisakaridosis
dalam keluarga. Pemeriksaan laboratorium spesifik yang
Zat ini tersebar luas di jaringan hewan. Strukturnya
membantu diagnosis adalah pemeriksaan ada tidaknya
mirip dengan struktur kondroitin sulfat, kecuali bahwa di
peningkatan jumlah GAG dalam urin dan pemeriksaan
tempat GIcUA dalam ikatan B-1,3 pada GalNAc senyawa
enzim-enzim yang dicurigai di sel darah putih, fibroblas,
ini mengandung IdUA dalam ikatan o-1,3 pada GalNAc.
atau kadang-kadang serum. Pada kasus tertentu, biopsi
Pembentukan IdUA terjadi, seperti pada heparin dan heparan
jaringan dilakukan dan GAG yang telah menumpuk dapat
sulfat, oleh 5'-epimerisasi GlcUA. Karena hal ini diatur oleh
derajat sulfasi dan karena sulfasi berlangsung tidak sempurna,
ditentukan dengan elektroforesis. Pemerii<saan DNA kini
mulai banyak tersedia. Diagnosis pranatal dapat ditegakkan
dermatan sulfat mengandung baik disakarida IdUA-GalNAc
dengan menggunakan sel amnion atau biopsi vilus korion.
maupun GIcUA-GalNAc.

cH^oso^- cH"oso"-
L-n" l-o- Eo"
/ \ /io,-\ \ / \
-'LJ\Y1-^-NI/ "LIIYL^
HNSOT oso; HNSO;
GlcN IdUA GlcN

Gambar 47-9. Struklur heparin. Potongan polimer memperlihatkan gambaran struktural khas heparin; namun, rangkaian
unit clisakarida tierulang dipilih secara sembarang. Selain itu, juga dapat ditemukan residu glukosamin non-O-sulfated atau
3-O-sulfated (Dimodifikasi, digambar, dan diproduksi ulang dengan izin dari Lindahl U, et al. Structule and biosynthesis of heparinJike
polysacch arides. Fed Proc 1 97 7 ;36:1 9.)
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 573

Kata "mukolipidosis" diperkenalkan untuk menamai mekanisme penyebabnya melibatkan mislokasi enzim
penyakit dengan gambaran kombinasi yang umum dijumpai lisosom tertentlr. Kelainan genetik pada katabolisme rantai
pada mukopolisakaridosis dan sfingolipidosis (Bab 24). Di oligosakarida glikoprotein (mis. manosidosis, fukosidosis)
TabeI 47-7 tercantum tiga mukolipidosis. Pada sialidosis juga diuraikan di Bab 46. Sebagian besar keiainan ini ditandai
(mukolipidosis I, ML-I), terjadi penimbunan berbagai oleh peningkatan ekskresi berbagai fragmen glikoprotein di
oligosakarida yang berasai dari glikoprotein dan gangliosida urine, yang menumpuk karena blok metabolik, seperti pada
tertentu di jaringan. Penyakit sel-I (ML-II) dan pseudo- kasus mukolipidosis.
polidistrofi Hurler (ML-III) dijelaskan di Bab 46. Kata Hialuronidase adalah enzim penting yang berperan
"mukoiipidosis" dipertahankan karena masih relatif dalam katabolisme asam hialuronat dan kondroitin sulfat. Zat
digunakan secara luas di bidang klinis, tetapi nama tersebut ini adalah endoglikosidase yang tersebar luas dan memotong
kurang tepat untuk kedua penyakit terakhir ini karena ikatan heksosaminidat. Dari asam hiaiuronat, enzim akan

Tahel4T-7. Defek biokimiawi dan pemeriksaan diagnostik pada mukopolisakaridosis (MPS) dan mukolipidosis
(ML)1.

mu*gpa.tl*tt*iiAA*

,:: ri,,: ,,r ,, , :, :,

lduronot sulfotose
Heporon sulfot N-sulfotose
(sulfomidose)
a-/VAsetilo lukoso m in idose
Aseiilironsferose
' l,rl

lrl-Asetil$luko.lcrnin $sutfqigs -',,'' i

Gslg,ktosqmiht6.....*ulfctqse ,r '.' 't"',' ,:


i
ri
I1:.ur'r-1ia,1;fi.i",',';y*i*t'r1i'i
jN-Asetilgolokiosomin4-sulfotgseiDermotonsulfot
I {orilsulfotose B} I

,Vt"*lsuror i *r, u,, r;,;;;';'


i
I
'' i
i
iB.Grukuronidose
i o",*o,on sutror, heporon sulror,
I kondroitin4sulfot,kondroitin
i'"dti':il,il'lt:;ffiT""ft;:i"il
':-----:---:- :

Ivlukolipidosis i I I

Siolidosis(MlM2j6550}i*'iSiolido'e{neurominidose}iFrogmenglikoprotein
n gtikoprotein

j ,,.on'"n gtikoprotein
pseudopotidistrori Hurter i tr,,, i il;; ;;;ML tttetopi
{MlM 252600} : I defisiensinyo tidok totol
rDimodifikasi dan diproduksi ulang dengan izin dari DiNatale P, Neufeld EF. The biochemical diagnosis of mucopolysaccharidoses, mucolipidoses, and related
.l
disorders. Dalam: Per-spective in lnherited Metabollc Dr.sease.s, vol 2. Barr B, et al (ed). Editiones Errnes (Milan), 979.

':Fibroblas, leukosit, jaringan, sel cairan amnion, atau serum dapat digunakan untuk memeriksa banyak enzim di atas. Pasien dengan penyakit golongan ini
memperlihatkan beragam gambaran klinis yang dapat mencakup kekeruhan kornea, retardasi mental, l<aku sendi, kelainan jantung, hePatosplenomegali, dan
perawakan pendek, bergantung pada penyakit spesifik dan tingkat keparahannya.
rNama MPS V tidak lagi digunakan. Eksistensi MPS Vlll (diperkirakan adalah deiisiensi glukosamin 6-sulfatase; MIM 253230) belum dipastikan. Paling tidak satu
kasus defisiensi hialuronidase (MPS lX; MIM 601,192) pernah dilaporkan.
574 / BAGIAN Vl: TOPIK KHUSUS

A. BEBERAPA FUNGSI PROTEOGLIKAN &


Mutasi {'mutasi} di gen yang menyandi hidrolase lisosom
yanglerlibatdalam penguraian satu atau lebih GAG GAG SPESIFIK
Asam hialuronat memiliki konsentrasi yang sangat tinggi
di jaringan mudigah dan diperkirakan berperan penting
memungkinkan terjadinya migrasi sel selama morfogenesis
Penifilb$nan sub$trat di borbagai jaringan; termasuk hati, dan penyembuhan luka. Kemampuannya menarik air
', limBa, tulang, kulit, dart susunan saraf pusat ke dalam matriks ekstrasel sehingga "melonggarkan'nya
mungkin penting dalam hal ini. Tingginya konsentrasi asam
hialuronat dan kondroitin sulfat di tulang rawan berperan
Cambar 47-10. Skema sederhana penyebab mukopolisakaridosis, menentukan sifat kompresibilitas (iihat bawah) jaringan ini.
misalnya sindrom Hurler (MlM 607014) dengan enzim yang terkena Kondroitin sulfat terletak di bagian-bagian tulang
berupa cr-L-iduronidase. Penimbunan berlebihan CAC di jaringan endokondral yang mengalami kalsifikasi serta juga ditemukan
yang disebutkan di gambar masing-masing dapat menyebabkan
di tulang rawan. Kondroitin sulfat juga ditemukan di dalam
menyebabkan hepatomegal i, splenomegal i, gangguan pertumbuhan,
wajah kasar, dan retardasi mental. neuron tertentu dan mungkin ikut menentukan bentuk
endoskeleton yang membantu neuron mempertahankan
bentuknya.
menghasilkan suatu tetrasakarida dengan struktur (GlcUA- Baik keratan sulfat I maupun dermatan sulfat dapat
B-1,3-GlcNAc-p-L,4)., yang dapat diuraikan lebih lanjut ditemukan di kornea. Keduanya terletak di antara serat-
oleh B-glukuronidase dan B-1V-asetilheksosaminidase. Yang serat kolagen dan berperan penting dalam sifat transparan
mengejutkan, hanya satu kasus defisiensi genetik enzim ini kornea. Perubahan komposisi proteoglikan yang ditemukan
yang pernah dilaporkan. di jaringan parut kornea akan lenyap jika kornea sembuh.
Adanya dermatan sulfat di sklera juga dapat berperan dalam
Proreoglikqn Memiliki Bonyok Fungsi mempertahankan bentuk keseluruhan mata. Keratan sulfat I
juga terdapat di tulang rawan.
Seperti dinyatakan sebelumnya, proteoglikan adalah Heparin adalah antikoagulan penting. Molekul ini
molekul yang sangat kompleks dan ditemukan di setiap berikatan dengan faktor IX dan XI, tetapi interaksinya
jaringan tubuh, terutama di MES atau "setiap dasar". Di yang paling penting adalah dengan antitombin plasma
MES, molekul ini berikatan satu sama lain dan juga dengan (dibahas di Bab 50). Heparin juga dapat berikatan secara
komponen struktural utama matriks, kolagen dan elastin,
dengan can yang cukup spesifik. Beberapa proteoglikan
berikatan dengan kolagen dan yang lain dengan elastin.
Interaksi ini penting dalam menentukan susunan struktural Tabel 47-8. Beberapa fungsi glikosaminoglikan dan
matriks. Beberapa proteoglikan (mis. dekorin) juga dapat proteoglikan
berikatan dengan faktor pertumbuhan misalnya TGF-p,
yang memodulasi efek sitokin ini terhadap sel. Selain itu,
sebagian dari mereka berinteraksi dengan protein perekat
tertentu, seperti fibronektin dan laminin (lihat atas) yang juga
terdapat di matriks. GAG yang terdapat pada proteoglikan
adalah polianion dan karenanya mengikat polikation dan
kation, misalnya Na- dan K.. Kemampuan yang terakhir ini
menyebabkan air tertarik oleh tekanan osmotik ke dalam
matriks ekstrasel dan berperan menentukan turgor. GAC
juga berbentuk gel pada konsentrasi yang relatif rendah.
Karena sifat rantai polisakarida GAG yang panjang dan
kemampuannya menjadi gel, proteoglikan dapat berfungsi
sebagai saringan menghambat lewatnya makromolekul
besar ke datam MES, tetapi memungkinkan difusi molekul
kecil secara bebas. Sekaii lagi, karena strukturnya yang t,
memanjang dan sering membentuk agregat makromolekul I
yang sangat besar, proteoglikan menempati volume yang
besar di matriks secara relatif terhadap protein. MES, matriks ekstrasel; AH, asam hialuronat; KS, kondroitin sultat; KS l,

keratan sulfat I; DS, dermatan sulfat; HS, heparan sul{at


BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 575

spesifik dengan lipoprotein lipase yang terdapat di dinding Suatu fase baru dalam penelitian tentang proteoglikan
kapiler, yang menyebabkan enzim ini dibebaskan ke dalam muncul setelah diketahui bahwa, pada Drosophila dan
sirkulasi. Caenorhabditis elegans, mutasi yang memengaruhi masing-
Proteoglikan tertentu (mis. heparan sulfat) berikatan masing proteoglikan atau enzim yang dibutuhkan untuk
dengan membran plasma sel, dengan protein intinya menyintesisnya akan mengubah pengaturan jalur sinyal
yang menembus membran. Di membran, molekul ini spesifik yang kemudian memengaruhi perkembangan;
dapat berfungsi sebagai reseptor dan juga dapat ikut serta besar kemungkinannya bahwa hal ini juga terjadi pada
memerantarai pertumbuhan sel dan komunikasi antarsel. mencit dan manusia.
Perlekatan sel pada substratumnya dalam biakan diperantarai
paling tidak sebagian oleh heparan sulfat. Proteoglikan ini TUTANG ADATAH JARINGAN IKAT
juga ditemukan di membran basal ginjal bersama dengan
YANG MENGATAMI MINERALISASI
kolagen tipe IV dan laminin (lihat atas), tempat molekul
ini berperan besar dalam menentukan selektivitas muatan Tirlang mengandung materi organik dan anorganik. Materi
filtrasi glomerulus. organiknya sebagian besar berupa protein. Protein utama di
Proteoglikan juga ditemukan di lokasi intrasel, misalnya tulang tercantum pada Tabel 47-9: kolagen tipe I adalah
nukleus; fungsinya di organel ini belum diketahui. Molekul protein terbanyak, yang membentuk 90-95o/o materi al
ini terdapat di beberapa granula penyimpanan atau sekretorik, organik. Kolagen tipe V juga terdapat dalam jumlah kecil,
misalnya granula kromafin medula adrenal. Diperkirakan demikian juga sejumlah protein nonkolagen yang sebagian di
bahwa proteoglikan berperan dalam pengeluaran isi granula- antaranya rclatif spesifik untuk tulang. Komponen anorganik
granula tersebut. Berbagai fungsi GAG diringkaskan pada atau mineral terutama adalah kristal hidroksiapatit-
Tabel47-8 Ca,o(POr)u(OH)r-bersama dengan natrium, magnesium,
karbonat, dan fluorida; sekitbr 99o/o kalsium tubuh
B. KETERKAITAN DENGAN PENYAKIT UTAMA &
terkandung dalam tulang (Bab 44). Hidrolaiapatit memberi
PENUAAN
tulang kekuatan dan ketahanan yang diperlukan untuk
Asam hialuronat mungkin penting dalam migrasi sel tumor melakukan fungsi fisiologisnya.
melalui MES. Sel tumor dapat menginduksi fibroblas untuk Tulang adalah suatu struktur dinamik yang mengalami
menyintesis GAG ini dalam jumlah sangat besar sehingga siHus remodelingrerrs menerus, berupa resorpsi yang diikuti
sel tumor dapat mudah menyebar. Sebagian sel tumor oleh pengendapan jaringan tulang baru. Remodeling ini
kurang memiliki heparan sulfat di permukaannya, dan hal memungkinkan tulang beradaptasi terhadap sinyal fisik (mis.
ini mungkin berperan menyebabkan kurangnya daya lekat peningkatan beban yang harus disangga) dan hormon.
sel tumor. Jenis sel utama yang berperan dalam penyerapan
Tunika intima dinding arteri mengandung proteoglikan dan pengendapan tulang adalah osteoklas dan osteoblas
asam hialuronat dan kondroitin sulfat, dermatan sulfat, dan (Gambar 47-1.). Osteoklas berkaitan dengan resorpsi dan
heparan sulfat. Dari berbagai proteoglikan ini, dermatan osteoblas dengan pengendapan tulang. Osteosit berasal
sulfat berikatan dengan lipoprotein berdensitas rendah. dari osteoblas; sel ini juga tampaknya ikut serta dalam
Selain itu, dermatan sulfat tampaknya merupakan GAG pemeliharaan matriks tulang, tetapi tidak akan dibahas lebih
utama yang disintesis oleh sel otot polos arteri. Dermatan lanjut di sini.
sulfat mungkin berperan penting dalam pembentukan plak Osteoklas adalah sel multinukleus yang berasal dari sel
aterosklerotik karena sel inilah yang berproliferasi pada lesi tunas hematopoietik pluripoten. Osteoklas memiliki domain
aterosklerotik di arteri. membran apikal, dan memperlihatkan tepi bergelombang
Pada berbagai jenis artritis, proteoglikan mungkin G"ffitd bordzr) yang berperan utarna dalam penyerapan
berfungsi sebagai autoantigen sehingga berperan dalam tulang (Gambar 47-12).
timbulnya gambaran patologis penyakit tersebut. Jumlah Suatu AIPase pemindah proton mengeluarkan proton
kondroitin sulfat di tulang rawan menurun seiring melewati tepi bergelombang ke dalam area resorpsi,
pertambahan usia, sedangkan jumiah keratan sulfat dan yang merupakan lingkungan mikro ber-pH rendah yang
asam hialuronat meningkat. Perubahan-perubahan ini diperlihatkan pada gambar. Hal ini menurunkan pH lokal
mungkin berperan menyebabkan osteoartritis, demikian menjadi 4,0 atau kurang sehingga hidroksiapatit lebih
juga peningkatan aktivitas enzim agrekanase yang berfungsi mudah larut dan memungkinkan terjadinya demineralisasi.
menguraikan agrekan. Perubahan jumlah GAG tertentu di Terjadi pembebasan protease asam lisosom yang mencerna
kulit juga dijumpai pada penuaan dan hal ini membantu protein-protein matriks yang kini dapat diakses.
menjelaskan perubahan-perubahan khas yang terlihat di Osteoblas-sel mononukleus yang berasal dari prekursor
organ ini pada usia lanjut. mesenkim pluripoten-menyintesis sebagian besar protein
576 / BAGIAN Vl: TOPIK KHUSUS

Tabel 47-9. Protein utama yang terdapat di tulangl yang mengandung kalsium dan fosfat pernah dilaporkan
ditemukan di tempat mineralisasi, tetapi perannya masih
belum jelas. Kolagen tipe I tampaknya dibutuhkan, dengan
mineralisasi yang pertama kaii terlihat di celah-celah antara
molekul yang berdampingan. Akhir-akhir ini perhatian
ditujukan kepada fosfoprotein asam, misalnya sialoprotein
tulang, yang berfungsi sebagai tempat nukleasi, Protein-
protein ini mengandung motif (mis. rangkaian poli-Asp dan
poli-Glu) yang mengikat kalsium dan mungkin membentuk
perancah awal untuk mineralisasi. Beberapa makromolekul,
misalnya proteoglikan dan glikoprotein tertentu, juga dapat
berfungsi sebagai inhibitor nukleasi.
Pada orang dewasa sehat, diperkirakan bahwa sekitar
4o/o ttlang kompakta diperbarui setiaP tahun, sementara
sekitar 2070 tulang trabekular diganti.
Banyak faktor berperan dalam regulasi metabolisme
tulang, namun hanya sedikit yang akan disinggung di
sini. Sebagian faktor merangsang osteoblas (mis. hormon
paratiroid dan 1,25-dihidroksikolekalsiferol) dan yang lain
menghambatnya (mis. kortikosteroid). Hormon paratiroid
dan 1,25-dihidroksikolekalsiferol juga merangsang osteoklas,
sementara kalsitonin dan estrogen menghambatnya.

BANYAK PENYAKIT METABOTIK &


GENETIK IYIETIBATKAN TUTANG

Beberapa contoh penting penyakit metaboiik dan genetik


yang mengenai tulang dicantumkan diTall,el 47-10.
Osteogenesis imperfekta (tulang rapuh) ditandai
oleh fragilitas tulang yang abnormal. Sklera sering terlalu
tipis dan translusen serta mungkin tampak biru karena
rProtein nonkolagen dilaporkan memiliki berbagai fungsi, termasuk peran
defisiensi jaringan ikat. Empat tipe penyakit ini (ringan,
dalam mineralisasi' namun, sebagian besar fungsi ini masih spekulati{. Kecil
luas, parah, dan bervariasi) telah dikenal, dan tipe luas
kemungkinannya bahwa protein nonkolagen yang tidak spesiiik-tulang
yang terjadi pada neonatus adalah tipe yang paling berat.
berperan kunci dalam mineralisasi. Sejumlah protein Iain JUga terdapat di
tulang, termasuk suatu tyroslne rich acidic mattix protein (TRAMP), beberapa Bayi yang mengidap penyakit ini dapat lahir dengan fraktur
faktor pertumbuhan (mis. TCFp), dan enzim yang berperan dalam sintesis muitipel dan tidak dapat bertahan hidup. Lebih dari 90%
kolagen (mis. lisil r:lksidase). pasien dengan osteogenesis imperfekta mengalami mutasi
kondroitin sulfat-proteoglikan; ini serupa dengan dermatan sulfat PC
'?KS-PC,
(DS-PC) tulanB rawan (Tabel 47-1 1)
di gen COLIAI dan COL(A2, yang masing-masing
TSPARC, secreted protein acidic and rich in cysteine.
menyandi rantai procx,l(I) dan proct2(I). Telah tercatat
lebih dari 100 mutasi di kedua gen ini dan mencakup
delesi gen parsial dan duplikasi. Mutasi lain memengaruhi
yang ditemukan di tulang (Tabel 47-9) serta berbagai faktor penggabungan RNA, dan tipe yang tersering menyebabkan
pertumbuhan dan sitokin. Sel ini bertanggung jawab bagi digantikannya glisin oleh asam amino lain yang lebih besar
pengendapan matriks tulang baru (osteoid) dan mineralisasi sehingga mengganggu pembentukan heliks tripel. Secara
selanjutnya. Osteoblas mengontrol mineralisasi dengan umum, mutasi-mutasi ini menyebabkan berkurangnya
mengatur lewatnya ion kalsium dan fosfat melalui membran ekspresi kolagen atau menimbulkan keiainan struktur rantai
permukaannya. Fosfat terssebut mengandung fosfatase alkali, proc{. yang kemudian membentuk fibril abnormal yang
yang digunakan untuk menghasilkan ion fosfat dari fosfat memperlemah keseluruhan struktur tulang. Jika terdapat
organik. Mekanisme yang terlibat dalam mineraiisasi belum satu rantai yang abnormal, rantai tersebut dapat berinteraksi
sepenuhnya dipahami, tetapi hal beberapa faktor diperkirakan dengan dua rantai normal, tetapi protein tidak dapat melipat
berperan. Fosfatase alkali ikut serta dalam mineralisasi, sehingga terjadi penguraian enzimatis semua rantai. Hal ini
tetapi ini saja belum memadai. Vesikel kecil (vesikel matriks) dinamai "bunuh diri prokolagen" (procolagen suicide) dan
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 577

Osleoklas Mesenkim Matriks yang baru terb€ntuk (osteoid)


Osteoblas Matriks tulang

Gambar 47-11. Cambaran skematis sel-sel utama yang terdapat di tulang membranosa. Osteoblas
(berwarna lebih 'muda) sedang menyintesis kolagen tipe l, yang membentuk matriks yang
memerangkap sel. Sewaktu hal ini berlangsung, osteoblas secara bertahap berdiferensiasi menjadi
osteosit. (Diproduksi ualng dengan izin dari Junqueira LC, Carneiro J. Basic Histology: Text & Atlas, ed ke-10.
McCraw-Hill, 2003).

merupakan salah satu contoh mutasi negatif dominan, suaru faktor lain, estrogen serta interleukin-l dan -6 tampaknya
akibat yang sering dijumpai jika suatu protein terdiri dari berkaitan erat dengan timbulnya osteoporosis.
banyak subunit berbeda.
Osteopetrosis (marble bone desease) yang ditandai KOMPONEN UTAMA TUTANG
oleh meningkatnya kepadatan tulang, disebabkan oleh RAIAIAN ADATAH KOTAGEN TIPE II &
ketidakmampuan tubuh meresorpsi tulang. Salah satu PROTEOGTIKAN TERTENTU
bentuk penyakit ini disertai oleh asidosis tubulus ginjal dan
kalsifikasi serebrum. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi di Protein-protein utarma tulang rawan hialin (tipe utama
gen (terletak di kromosom 8q22) yangmenyandi karbonat tulang rawan) dicantumkan di Thbel 47-11. Kolagen tipe
anhidrase II (KA II), satu dari empat isozim karbonat II adalah protein utama (Gambar 47-13), dan sejumlah tipe
anhidrase yang terdapat di jaringan manusia. Reaksi yang minor kolagen lainnya juga ditemukan. Selain komponen-
dikatalisis oleh karbonat anhidrase diperlihatkan di bawah: komponen ini, tulang rawan elastik mengandung elastin dan
tulang rawan fibroblastik mengandung kolagen tipe I. Tirlang
CO, + HrO <+ H2CO3 <> H* + HCO,
rawan mengandung sejumlah proteoglikan yang berperan
Pada osteoklas yang berperan dalam resorpsi tulang, KA II penting dalam kompresibilitasnya. furekan (sekitar 2 x 103
tampaknya memberikan proton untuk menetralkan ion OH- kDa) adalah proteoglikan utama. Seperti diperlihatkan di
yang tertinggal di dalam sel ketika ion H. dipompa melalui Gambar 47-14, molekul ini memiliki struktur yang sangat
tepi bergelombang (lihat atas). Oleh karena itu, jika aktivitas kompleks, dan mengandung beberapa GAG (asam hialuronat,
KA II berkurang pada osteoklas, resorpsi normai tulang kondroitin sulfat, dan keratan sulfat) sertaprotein penghubung
tidak terjadi dan timbul osteopetrosis. Mekanisme kalsifikasi dan protein inti. Protein inti mengandung tiga domain: A, B,
serebrum belum jelas, sedangkan asidosis tubulus ginjal dan C. Asam hialuronat berikatan secara nonkovalen dengan
mencerminkan kurangnya aktivitas KA II di tubulus ginjal. domain A protein inti serta dengan protein penghubung, yang
Osteoporosis adalah pengurangan massa jaringan tulang menstabilkan interaksi protein inti dengan asam hialuronat.
per satuan volume yang progresif dan generalisata serta Rantai keratan sulfat terletak di domain B, sedangkan rantai
menyebabkan kelemahan tulang. Rasio mineral terhadap kondroitin sulfat terletak di domain C; kedua tipe GAG ini
elemen organik tidak berubah di tulang normal sisanya. terikat secara kovalen pada protein inti. Protein inti juga
Fraktur berbagai tulang, misalnya kaput femur, mudah mengandung rantai oligosakarida terikat-O dan -N.
terjadi dan menimbulkan beban besar baik bagi pasien Proteoglikan lain yang ditemukan di tulang rawan
maupun sistem kesehatan masyarakat. Di antara berbagai memiliki struktur yang lebih sederhana daripada agrekan.
578 / BAGIAN Vl: TOPIK KHUSUS

Kapiler darah

Lingkungan mikro dengan pH


Malriks lulang rendah dan enzim lisosom

Gamhar 47-12. Cambaran skematis beberapa aspek peran osteoklas dalam resorpsi tulang. Enzim lisosom dan ion
hidrogen dibebaskan ke dalam lingkungan mikro yang tercipta oleh perlekatan antara matriks tulang dan zona bebas
perifei osteoklas. Pengasaman lingkungan mikro ini mempermudah larutnya kalsium fosfat dari tulang dan merupakan
pH optimal bagi aktivitas hidrolase lisosom. Oleh karena itu, matriks tulang dapat dikeluarkan dan produk resorpsi
tulang diserap ke dalam sitoplasma osteoklas mungkin dicerna lebih lanjut dan dipindahkan ke kapiler. Persamaan
kimia yang diperlihatkan di gambar merujuk pada kerja karbonat anhidrase ll, yang dijelaskan di teks (Diproduksi ulang
denganizindari JunqueiraLC,CarneiroJ. BasicHistology:Text&Atlas,edke-l0.Mccraw-Hi11,2003).

Kondronektin berperan dalam perlekatan kolagen tipe anggota badan yang pendek dan beragam kelainan tulang
II pada kondrosit. lainnya. Sebagian disebabkan oleh berbagai mutasi di gen
Tulang rawan adalah suatu jaringan avaskuiar dan COL2AI yang menyebabkan pembentukan kolagen tipe II
memperoleh sebagian besar nutriennya dari cairan sinovium. abnormal. Salah satu contoh adalah sindrom Stickler yang
Tulang rawan memperlihatkan pergantian yang lambat tetapi bermanifestasi sebagai degenerasi tulang rawan sendi dan
kontinu. Berbagai protease (mis. kolagenase dan stromalisin) korpus virreous mata.
yang disintesis oleh kondrosit dapat menguraikan kolagen Kondrodisplasia yang paling dikenal adalah
dan protein lain yang terdapat di tulang rawan. Interleukin- akondroplasia, yaitu penyebab tersering perawakan cebol
I (IL-l) dan faktor nekrosis tumor o (TNFcr) tampaknya dengan anggota badan yang pendek. Pasien memiliki
merangsang pembentukan protease-protease ini, sedangkan anggota badan yang pendek, ukuran torso/badan normal,
transforminggrowthfactor B GGFp) dan faktor pertumbuhan makrosefalus, dan berbagai kelainan tulang lainnya.
mirip-insulin I (IGF-I) umumnya menimbulkan pengaruh Keadaan ini sering diwariskan sebagai sifat autosom
anabolik terhadap tulang rawan. dominan, tetapi banyak kasus disebabkan oleh mutasi baru.
Dasar molekular akondroplasia diringkaskan di Gambar
DASAR MOTEKULAR KON DRODISPLASIA 47-15. Akondroplasia bukan suatu penyakit kolagen, tetapi
MENCAKUP MUTASI DI GEN YANG disebabkan oleh mutasi di gen yang menSode reseptor faktor
MENYANDI KOLAGEN TIPE II & pertumbuhan fibroblas 3 (FGFR3). Faktor peftumbuhan
fibroblas (f.broblast growth factor) adalah suatu famili yang
RESEPTOR FAKTOR PERTUMBUHAN
terdiri dari sedikitnya sembilan protein yang memengaruhi
FIBROBTAS
pertumbuhan dan diferensiasi sel yang berasal dari
Kondrodisplasia adalah sekelompok heterogen penyakit mesenkim dan neuroektoderm. Reseptornya adalah protein
herediter yang mengenai tulang rawan. Penyakit kelompok transmembran dan membentuk suatu subkelompok famili
ini bermanifestasi sebagai perawakan cebol dengan reseptor tirosin kinase. FGFR3 adalah salah satu anggota dari
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 579

Tabel4T-10. Sebagian penyakit metabolik dan Tabel 47-11. Protein utama yang ditemukan di tulang
genetik yang mengenai tulang dan tulang rawan rawan

Dworfism (cebol) ; Sering disebobkon oleh defisiensi Profein kologen i 90-987" kologen to
i hormon pertumbuhon, tetopi iugo ll
Kolcgen tipe i rqwcn sendi. Terd
i _ -. i rontoi crl
Tglil'l.j_lglyg_k- p9ly"!9!-!_1il_ _ _
(ll)

n"[iti' l;kb;ia"rr'1""i"i"*;; D:J;il Kgto_e9n v, vr, rx, i Kotos"n tipe Xr berii


j
----- -..1g:e-el*--
-.
o.""r"r".i" j;kbJ;;ili;;;i;t"ri" o'"*.r.t,
- =- -
i memboniu menso
I du*oro.
H'p;'dilr;r;;" l[111rr-:.'^"1':-or-,,.^^^ t?:Hi::orosen
l'roieoglikon
- i t;"y;#b[on resorpsi tulong.'
i
i

o'd;;;;;; l;kb;;t;;;s;i;;'"'ijig"" Asrekon i t'::Tjl*n utomo


Iuwu'r
imperfekto (mis. i COLIA I don COLI 42 yong '
l;ril il;di;i i J"*;;;;'i;k;i, Lorse non-
oggregoling ii
Diremukon di beberopo ripe
'J'.g.""' tulong rowon
I l, j, ;;,.^- proteoglycan
ProteogtYcan
Osteoporosis
)steoporosis
Orteoporosii::':., Sering podo moso
i 5"t1ng'pedu,
- poscomenopouse
rnqso poscomenopouse !
i

i otou podo penyebob loin, bersifot bersifot DS-PG ll (biglikon)r I Serupo dengon KS-PG ldi
i lebih grodu-ol
i.,.,ls,bih, groduol dsn
don rer,,kaiLueiaj
lerkoit-usio;
j,,. .seju,rnlch ec.i|,!gru+ isebobl<
iI :"*1,*?#:15::':#if5:l
, cori;t;;"";"gnr. iig*
LUf, tAZ SeItU IttUIIUKlft Ut gell
DS.eG r (dekorin)
iI r".1iry_o""son K$pG
rurons
n di

; reseptor vitomin O. ifr^tirrf tZOZf O) Kondronektin i Mungkin berperon dolom


osreoorrrtis i se;,mroh kecir kosus ts^e!.oFkon I' r- "-"--" - - ' **".
3:li'Hlli?lfl"rl,lli
r--- - -
j oleh mutosi di qen COtlA.
tu,l-ui:l-1,--,--,^ i nkibot mutosi di sen coL2' i k.l";;;" ripJ rr a"njon
-k-"-"qt"-:99::9 i .. : -.-; -- -- ---
;Sindrom Pteitlerl l Mutosi di oen vono menvondi Prorein inri DS-PG ldan Ds-PC ll homologdengan prorcin inri K5-PG ldan
f,f^f,fn f Of OOOf i Lr"ototok[.. o"urrur6u6on
vangterdrp,rt di tul.rng,lrbel ,1--er.(e1un*1;nanpenielrsannra
i tibrJblosl (FG';Rll. -, ^5PCll
j;;il"- '..1M
si;d; ;;;t$;$;1;;i;iai'- ,' ;:';;:J"";':,". grukuronat menjadi asam iduronar, dan asam iduronat ini
Weiss (MlM I FGFR2. diremukan pada dermaran.ulrar.
t,'ffl'5$ ds11' ...'r' -j."',1,,
.,-,:,Crouxoil#lfrl 1.:1; :1 1.,,

l23500l'
-,-" ---;---,::.,--', -- ----- ----------- --: -"::::"-:'-'
r

Akondroplosio i
'----------:-------=-i-------- ini tidakditemukan mutasi tersebut. seperti ditunjukkan di
Thbel 47-10' displasia (termasuk sindrom-
ld*g lainnya
I
.'-',i$rM i6ogb,0ii''.,j'114u1ssi, igenyong,:rner,ryundi
ii"n ai-pt"iic-|.--
.',.i-t=Fdini.'-,, '-:-p -':r ir -' I ' r,: sindrom kraniosinostosis tertentu) juga disebabkan oleh

1 826001 i displasia tulang (displasia diastrofik) diketahui disebabkan


rsindrom pfeiffer, Jackson-weiss, dan Crouzon adalah sindrom oleh mutasi di pengangkut sulfat. Oleh karena itu, berkat
kraniosinostosis; kraniosinostosis adalah kata yang menandakan fusi prematur teknologi DNA rekombinan displasia tulang kini semakin
sutura di tengkorak. dipahami.
'?Displasia tanatoforik (Yunani thanatos "kematian" + phorc:s "mengandung/
membawa 'morupaLan di.pla:ia tulang ber.iral mem.rlikan lanq ler:erinq
pddd nocndlu.. dJn memperlihdtkrn gJmbdrrn rerupd denSdn tdmhdrJn RINGKASAN
kl inis akondroplasia homozigot.
' Komponen utama MES adalah protein struktural kolagen,
subkelompok ini dan memerantarai kerja FGF3 pada tulang elastin, dan fibrilin; sejumlah protein khusus (mis.
rawan. Pada hampir semua kasus akondroplasia yang telah fibronektin dan laminin); dan berbagai proteoglikan
diteliti, mutasi diketahui melibatkan nukleotida 1138 dan ' Kolagen adalah protein yang paling banyak di dunia
menyebabkan substitusi glisin oleh arginin (residu nomor hewan; sekitar 25 tipe telah berhasil diisolasi. Semua
380) di domain transmembran protein sehingga protein kolagen mengandung rangkaian heliks tripel panjang
menjadi inaktif. Pada orang yang tidak mengidap penyakit atau pendek dan struktur berulang (Gly-X-Y).
s80 / BAGIAN Vl: TOPIK KHUSUS

Asam hialuronat

Serat kolagen tipe ll

Asam hialuronal

Protein
penghubung Kondroitin sulfal

Protein inti

Gambar 47-13. Cambaran skematis susunan molekul di matriks tulang rawan. Protein penghubung
mengikatkan secara nonkovalen protein inti (warna lebih muda) proteoglikan dengan molekul asam
hialuronat linier (warna lebih gelap). Rantai samping kondroitin sulfat pada preteoglikan secara
elektrostatik berikatan dengan serat kolagen yang membentuk matriks berikatan-silang. Cambar oval
membatasi bagian yang diperbesar di sebelah bawah gambar ini (Diproduksi ulang dengan izin dari lunqueira
LC, Carneiro J. Basic H istology: Text & Atlas, ed ke-.| 0. McCraw-Hill, 2003).

Domain A Domain B Domain C

Bagian
pengikal -
hialuronal
t\
\ o,L,",n
\
\
Oligosakarida
lerkait-N
\ Protein
inri

penghubung
\ I
\
Keratan
I
Kondroitin
Asam hialuronat sulfat sulfat

Gambar 47-14. Diagram skematis agrekan dari tulang rawan hidung sapi. Di sebelah kiri diperlihatkan
sebuah untai asam hialuronat. Protein inti (sekitar 210 kDa) memiliki tiga domain utama. Domain A, di
ujung terminal aminonya, berinteraksi dengan sekitar lima disakarida berulang di hialuronat. Protein
penghubung berinteraksi baik dengan hialuronat maupun domain A yang menstabilkan interaksi
keduanya. Sekitar 30 rantai keratan sulfat melekat, melalui ikatan CalNAc-Ser, pada domain B.
Domain C mengandung sekitar 100 rantai kondroitin sulfat yang melekat melalui ikatan Cal-Cal-Xyl-
Ser dan sekitar 40 rantai oligosakarida terkait-O. Di dekat terminal karboksil protein inti juga terdapat
satu atau lebih rantai glikan terkait-N. (Diproduksi ulang dengan izin dari Moran LA, et al. Biochemistry, ed
ke-2. Neil Patterson Publishers, 1994. Hak cipta O 1994. Dicetak ulang dengan izin dari Pearson Education, lnc.,
Upper Saddle River, New Jersey).
BAB 47: MATRIKS EKSTRASEL / 581

. Banyak komponen MES berikatan dengan prorein


permukaan sel yang dinamai integrin; hal ini membentuk
.jalur yang digunakan oleh lingkungan eksterior sel untuk
berkomunikasi dengan bagian interior sel.
. 'Jfulang dan tulang rawan adalah bentuk khusus MES.
Kolagen tipeI dan hidroksiapatit adaiah konstituen
utama tulang. Kolagen II dan proteoglikan terrentu
adaiah konstituen utama tulang rawan.
. Penyebab molekular sejumlah penyakit herediter pada
tulang (mis. osteogenesis imperfekta) dan tulang rawan
(mis. kondrodistrofi) kini mulai terungkap berkat
Gambar 47-15. Skema sederhana penyebab akondroplasia penerapan teknologiDNA rekombinan.
(MlM 100800). Pada sebagian besar kasus yang diteliti sejauh
ini, mutasinya adalah translasi C ke A di nukleotida 1138. Pada
beberapa kasus, mutasi berupa transversi C ke C di nukleotida yang REFERENSI
sama. Nukleotida khusus ini benar-benar merupakan "hot spot"
untuk mutasi. Kedua mutasi menyebabkan digantikannya residu Brodsky B, Persikov AV. Molecular srrucrure of the collagen triple
Cly oleh residu Arg di bagian transmembran reseptor. Beberapa helix. Adv Prot Chem 2005:70:301.
kasus yang melibatkan penggantian Cly oleh Cys di kodon 375 juga
pernah dilaporkan.
Chen D, Zhao M, Mundy GR. Bone morphogenetic proteins.
Growth Fact 2004;22:233.
. Biosintesis kolagen adalah suatu proses kompleks, yang Defros LJ. Tieatment of Pagett disease-taming the wild osteoclast.
melibatkan banyak modifikasi pascatranslasi, termasuk N Engl J Med2005;353:872.
hidroksilasi prolin dan lisin Farach-Carson MC, Hecht JT, Carson DD. Heparan sulfate
. Penyakityangberkaitandengan gangguansintesiskolagen proteoglycans: key players in cartilage biology. Crit Rev
mencakup skorbut, osteogenesis imperfekta, sindrom Eukaryot Gene Expr 2005:15:29.
Ehlers-Danlos (banyak tipe), dan penyakit Menkes. Hacker U, Nybakken K, Perrimon N. Heparan sulfate
. Elastin menghasilkan ekstensibilitas (daya regang) proteoglycans: the sweet side of development. Nat Rev Mol
dan recoil elastik bagi jaringan. Elastin tidak memiliki Cell Biol 2005;6:530.
hidroksilisin, sekuens Gly-X-Y, struktur heliks tripel, Handel TM, et al. Regulation of protein function by
dan gula, tetapi mengandung ikatan-silang desmosin glycosaminoglycans-as exemplified by chemokines. Ann Rev
dan isodesmosin yang tidak ditemukan pada kolagen Biochem 2005:74:385.
. Fibrilin terletak di mikrofibril. Mutasi di gen untuk Iozzo RV Basement membrane proteoglycans: from cellar to
fi brilin menyebabkan sindrom Marfan. ceiling. Nat Rev Mol Cell Biol 2005;6:645.
. Giikosaminoglikan (GAG) dibentuk oleh disakarida Prockop DJ, Ala-Kokko L. Inherited disorders ofconnective dssue.

berulang yang mengandung asam uronar (glukuronar Dalam: Harrisoni Principles of Internal Medicine, ed ke-16.
atau iduronat) atau heksosa (galaktosa) dan heksosamin McGraw-Hill, 2005.
(galaktosamin atau glukosamin). Sulfat juga sering Sage E.Regulation of interactions between cells and extracellular
ditemukan. matrix: a command performance on several stages. J Clin Invest
. GAG utama adalah asam hialuronat, kondroitin 4- dan 2001;10:781 (Artikel ini rnerupakan perkenalan dari rangkaian

6-sulfat, keratan sulfat I dan II, heparin, heparan suifat, enam artikel tentang interaksi se1-matriks. Topik yang dicakup

dan dermatan sulfat. adalah perlekatan sel dan de-adhesi, trombospondin, sindekan,
. GAG disintesis oleh kerja serangkaian enzim spesifik SPARC, osteopontin, dan sindrom Ehlers-Danlos. Semua
(glikosiltransferase, epimerase, sulfotransferase, dan se- artikel dapat diakses dihttp://www.jci.org.
bagainya) dan diuraikan oleh kerja berbagai hidrolase Scriver CR, et al (ed). The Metabolic and Molecular Bases of
lisosom. Defisiensi genetikhidrolase lisosom menyebabkan Inherited Disease, ed ke-8. McGraw-Hill, 2001. (Buku teks
mukopolisakaridosis (mis. sindrom Hurler). lengkap empat-volume ini mengandung bab-bab tentang
. GAG terdapat di jaringan dalam bentuk terikat dengan penyakit biosintesis dan struktur kolagen, sindrom Marfan,
berbagai protein (protein penghubung dan protein inti), mukopolisakaridosis, akondroplasia, sindrom Alport, dan
yang membentuk proteoglikan. Struktur-struktur ini sindrom kraniosinostosis).
sering memiliki berat molekul sangat besar dan memiliki Yoon JH, Halper J. Tendon proteoglycans: biochemistry and
banyak fungsi di .jaringan. function. J Musculoskelet Neuronal Interact 2005;5:350.

Anda mungkin juga menyukai