Anda di halaman 1dari 2

Dasar negara Indonesia diatur dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Prinsip-prinsip dasar meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan


sosial. Pancasila, sebagai ideologi negara, juga menjadi landasan nilai dan norma bagi
kehidupan bermasyarakat.
Undang-Undang Dasar 1945 Indonesia terbentuk melalui perjalanan sejarah yang panjang.
Berikut poin-poin kunci dalam pembentukannya:

1. Perjuangan Kemerdekaan: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terjadi pada 17 Agustus


1945, setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda dan
Jepang.
2. Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI):Pada 29 April
1945, dibentuk BPUPKI yang bertugas menyusun dasar negara Indonesia. Sidang pertama
BPUPKI diadakan pada 28 Mei 1945.
3. Panitia Sembilan: Untuk merinci rancangan konstitusi, BPUPKI membentuk Panitia
Sembilan yang diketuai oleh Sukarno. Mereka bekerja keras dalam menyusun konstitusi
yang mencerminkan semangat kemerdekaan dan keadilan.
4. Sidang PPKI: Pada 18 Agustus 1945, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
mengesahkan naskah UUD 1945 yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia.
5. Pembukaan UUD 1945:Pembukaan UUD 1945 diumumkan oleh Soekarno pada 18
Agustus 1945. Pembukaan ini mencantumkan Pancasila sebagai dasar negara dan
menggambarkan prinsip-prinsip dasar negara.
Sejak saat itu, UUD 1945 telah mengalami beberapa amendemen, namun tetap menjadi
dasar negara Indonesia hingga saat ini.
Identitas nasional Indonesia mencakup berbagai unsur yang mencirikan dan membedakan
negara ini. Beberapa poin kunci terkait identitas nasional Indonesia meliputi:
1. Bhinneka Tunggal Ika: Motto nasional ini berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti
"Berbeda-beda tetapi tetap satu." Merepresentasikan keragaman budaya, agama, etnis, dan
suku bangsa yang bersatu dalam satu kesatuan negara.
2. Pancasila: Sebagai ideologi negara, Pancasila merupakan fondasi nilai-nilai dasar yang
menjadi pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila terdiri dari lima sila
yang mencakup aspek ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan
sosial.
3. Bahasa Indonesia: Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan lingua franca yang
menghubungkan berbagai suku dan etnis di seluruh Indonesia. Keberadaannya
mencerminkan persatuan dan identitas nasional.
4. Lagu Kebangsaan:"Indonesia Raya" adalah lagu kebangsaan Indonesia yang
menciptakan semangat patriotisme dan kebangsaan. Liriknya mengandung makna
kebersamaan dan semangat juang untuk meraih kemerdekaan.
5. Bendera Merah Putih:Bendera Merah Putih menjadi simbol visual identitas nasional
Indonesia. Merah melambangkan keberanian, sedangkan putih melambangkan kesucian.
6. Keragaman Budaya:Indonesia dikenal dengan keberagaman budaya yang kaya, dari
tarian, musik, pakaian adat, hingga kuliner. Keragaman ini mencerminkan kekayaan warisan
budaya yang menjadi bagian integral dari identitas nasional.
7. Garuda Pancasila:Lambang negara Garuda Pancasila menggambarkan semangat
kebangsaan dan kedaulatan. Burung garuda yang tangguh melambangkan kebebasan dan
keadilan.
Identitas nasional Indonesia adalah perpaduan dari nilai-nilai dasar, keberagaman, dan
semangat persatuan yang menggambarkan karakter bangsa Indonesia.
Demokrasi di Indonesia mengacu pada sistem pemerintahan di mana kekuasaan politik
dipegang oleh rakyat. Negara ini menganut demokrasi republik dengan ciri-ciri seperti
pemilihan umum, pengakuan hak asasi manusia, dan pembagian kekuasaan antara
eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Presiden dipilih melalui pemilihan langsung, dan DPR
(Dewan Perwakilan Rakyat) sebagai badan legislatif terpilih oleh rakyat. Selain itu, terdapat
pemerintahan daerah yang bersifat otonom. Demokrasi Indonesia diatur oleh
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Demokrasi langsung adalah sistem di mana warga negara secara langsung terlibat dalam
pengambilan keputusan politik, seperti memilih undang-undang atau kebijakan. Contohnya
adalah referendum di mana rakyat secara langsung memutuskan suatu isu.

Sementara itu, demokrasi tidak langsung (atau disebut juga demokrasi perwakilan)
melibatkan pemilihan perwakilan yang akan mengambil keputusan atas nama rakyat. Warga
memilih para perwakilan mereka, yang kemudian akan membuat keputusan di lembaga
legislatif atau eksekutif. Indonesia mengadopsi demokrasi perwakilan, di mana rakyat
memilih anggota DPR dan presiden sebagai perwakilan mereka dalam pengambilan
keputusan politik.

Anda mungkin juga menyukai