Anda di halaman 1dari 13

RINGKASAN SENI BUDAYA

BAB 1

A. Mengenal Warna.

Apa itu warna ? warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya. Warna
merupakan salah satu unsur seni rupa. Warna terdiri dari 3 macam, antara
lain :

1. Warna primer.
Warna primer yaitu warna dasar atau utama.
Contoh : Biru – Merah – Kuning.
2. Warna sekunder.
Warna sekunder yaitu warna yang diciptakan dari gabungan 2 warna
primer yang membentuk menjadi warna baru.
Contoh : Orange (gabungan dari warna merah dan kuning).
Hijau (gabungan dari warna kuning dan biru).
Ungu (gabungan dari warna biru dan merah).
3. Warna tersier.
Warna tersier yaitu warna yang terbentuk dari campuran berbagai warna
baik kombinasi dari warna primer dan sekunder maupun penggabungan
dari warna lain.
Contoh : Cokelat (gabungan dari warna biru dan orange).
Dongker (gabungan dari warna ungu dan biru).
Maroon (gabungan dari warna merah dan cokelat)
Abu-abu (gabungan dari warna hitam dan putih)

Dalam menghasilkan warna sekunder dan tersier, tentu kita


menggunakannya dengan mencampurkan warna. Mencampur warna
adalah kegiatan mencampur warna satu dengan lainnya untuk menghasilkan
warna baru. Pencampuran warna ini digunakan untuk mengombinasikan
warna-warna yang ada agar tampak lebih indah.

1
B. Mengenal Garis
Selain warna, ada unsur lain dari seni rupa yaitu garis. Garis adalah hasil
goresan yang disebut garis nyata, atau batas benda, warna dan sudut ruang
(garis semu).
Garis dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :
1. Garis lengkung

Garis lengkung adalah garis dengan arah membelok. Bentuk garis ini
memperlihatkan kesan lembut, luwes serta elastis.
2. Garis lurus
lurus adalah garis yang menghubungkan dua titik dengan jarak terdekat.
Bentuk garis ini memberikan kesan tegas. Garis lurus dibagi lagi menjadi
beberapa jenis, antara lain :

a. Garis vertikal merupakan garis tegak lurus dari atas ke bawah.

b. Garis horizontal yaitu garis tegak lurus dari kiri ke kanan.

c. Garis diagonal adalah garisnya miring, baik ke kanan maupun ke kiri.

3. Garis patah-patah

Garis patah-patah merupakan garis yang tidak berhubungan dengan


goresan lainnya. Jenis garis ini berkesan ragu-ragu. Namun secara
filosofis, garis patah-patah merupakan garis yang tidak bervolume penuh.

2
4. Garis zig zag

Garis zig-zag merupakan jenis garis yang berkelok-kelok dengan arah


yang berlawanan. Dalam karya seni rupa, garis zig-zag ini
menggambarkan perasaan gembira, ceria, semangat serta senang.

C. Eksplorasi Media
Ketika kita hendak menggambar garis, tentunya kita harus memperhatikan
alat dan bahan yang akan kita gunakan. Alat adalah peralatan yang
digunakan untuk membuat sesuatu karya. Alat lebih bersifat kebendaan yang
mencangkup perabotan atau perkakas. Ketika hendak menggambar, kita
membutuhkan alat seperti :
1. Pensil
2. Kuas
3. pewarna (crayon, pensil warna, cat air, spidol)
4. penggaris (penggaris panjang, segitiga, busur)
5. rautan
6. penghapus.

Adapun bahan adalah benda yang dapat digunakan untuk membuat benda
baru lainnya.. Contoh bahan untuk menggambar diantaranya yaitu kertas dan
kanvas.

D. Mengenal Bentuk
Apa itu bentuk ? bentuk adalah unsur seni rupa yang terbentuk karena ruang
atau volume. Ada bermacam-macam bentuk yang dapat dilihat di sekitar kita,
berdasarkan pengelompokkannya bentuk dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk-bentuk yang dikenal dalam ilmu
ukur atau keteknikan, yang dibuat secara beraturan. Bentuk ini, juga
dikenal dengan benda 3 dimensi.

3
contoh :

Kubus Balok Kerucut Tabung


2. Bentuk organis
Bentuk organis adalah bentuk-bentuk natural yang dikenal dan ada di
alam semesta. Contoh : awan, pohon, manusia, tumbuhan dan hewan.
Ada juga juga contoh lain bentuk organis seperti :

4
RINGKASAN SENI BUDAYA
BAB 2

A. Menggambar
Kegiatan menorehkan pensil atau pewarna ke dalam media kertas
disebut menggambar. Ketika hendak menggambar, kita perlu
memperhatikan posisi kertas yang akan kita gunakan, antara lain :
1. Posisi kertas lanskap
Posisi kertas lanskap bisa disebut juga posisi horizontal. Posisi kertas ini,
biasa digunakan untuk menggambar pemandangan.
Contoh : pegunungan, laut, pantai, perkebunan, perkotaan, pedesaan dan
lain sebagainya

2. Posisi kertas potret


Posisi kertas ini biasa disebut juga dengan posisi vertikal. Posisi ini,
digunakan untuk menggambar wajah manusia
Contoh : mata, hidung, alis dan lain sebagainya.
Gambar potret merupakan gambar yang biasa digunakan oleh pelukis.

B. Membentuk Pola
Pola adalah bentuk atau model yang memiliki keteraturan, baik dalam
desain maupun gagasan abstrak. Unsur pembentuk pola ini, disusun secara
berulang dalam aturan tertentu sehingga dapat diperkirakan kelanjutannya.
Dalam ragam hias, pola digunakan sebagai acuan dalam membuat
rancangan hiasan. Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya
akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya seni atau kerajinan.
Pola ragam hias adalah susunan pola dengan aturan tertentu dalam
membentuk dan komposisi tertentu.
1
Adapun motif ragam hias dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Ragam hias geometris


Merupakan ragam hias yang menggunakan beranekaragam unsur –unsur
garis (lurus, lengkung, zig-zag), bidang (persegi panjang, lingkaran,
segitiga) dan bentuk lainnya sebagai bentuk dasarnya.
Contoh :

2. Ragam hias flora dan fauna


Adalah ragam hias yang menggunakan tumbuhan dan hewan sebagai
objek motifnya.
Contoh :

ragam hias keduanya, banyak diterapkan pada kain tenun, kain batik, kain
sulam, kain border, bangunan rumah, candi-candi, ukiran, perabotan rumah
tangga, kerajinan tangan dan sebagainya.

2
RINGKASAN SENI BUDAYA
BAB 3

A. Pengertian Kolase
Kolase berasal dari bahasa Perancis, yaitu “coller” artinya
menempelkan. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang
menggunakan macam-macam paduan bahan yang dikombinasikan menjadi
sebuah karya.
Kolase diawali oleh seniman dunia asal Perancis, bernama George
Braque dan seniman dunia asal Spanyol yaitu Pablo Picasso. Mereka
menempelkan potongan surat kabar dan berbagai material lain pada lukisan
mereka.
Di Indonesia, kita mengenal beberapa seniman yang menggunakan
kolase sebagai media berekspresi, seperti : Ika Vantiani, Andi Sulistiono dan
Resatio Adi Putra. Umumnya mereka menggabungkan suatu material dengan
material lain dan mengubah bentuknya menjadi bentuk baru dengan konteks
yang berbeda dari asalnya.

B. Teknik, Bahan, Alat dan Metode Kolase


Ketika hendak membuat kolase kita perlu mengenal teknik
menggunting dan menempel. Menggunting adalah melakukan kegiatan
dengan menggunakan gunting sedangkan menempel adalah aktifitas
menyusun benda-benda dan potongan-potongan kertas pada bidang datar.
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam membuat kolase dapat
berupa bahan alam, bahan buatan, bahan setengah jadi maupun bahan
biasa. Bahan-bahan tersebut antara lain :
1. Serutan kayu 8. Gerabah
2. Kaca 9. Keramik
3. Batu 10. Batok/tempurung kelapa
4. Logam 11. Biji-bijian
5. Kain perca 12. Daun kering
6. Plastic bekas 13. Kulit buah
7. Kertas/kalender bekas

1
Selain bahan, ada juga alat untuk membuat karya kolase antara lain :
a. Alat potong : gunting, cutter, pisau, gergaji (disesuaikan dengan jenis
bahannya)
b. Alat menggambar : pensil, pulpen, spidol, yang dilengkapi dengan
penghapusnya.
c. Perekat : lem kertas, benang jahit, jarum (disesuaikan dengan jenis
bahannya)
Selanjutnya ada metode yang digunakan untuk membuat kolase yaitu
berupa : tumpang tindih atau saling tutup (overlapping), penataan ruang
(spatial arrangement), repetisi/pengulangan (repetition), dan kombinasi jenis
tekstur dari berbagai material yang ada.

C. Contoh Hasil Karya Kolase


Kolase dari bahan alam :

(daun hijau) (daun kering) (biji kedelai) (biji kacang hijau)

Kolase dari bahan buatan :

(kertas origami) (kain perca) (limbah plastik) (keramik)

D. Kolase bercerita
Kegiatan kolase merupakan kegiatan yang banyak disukai anak-anak
karena sangat menyenangkan. Tidak hanya menyenangkan, tetapi bisa
digunakan sebagai media belajar. Kolase ini, dibuat sesuai dengan imajinasi
masing-masing yang membuat. Imajinasi adalah pikiran atau angan-angan
untuk menciptakan suatu karya.

2
Dalam mencitakan karya diperlukan kesan yang mendalam, kesan
yang dimaksud adalah terpikir mendalam tentang hasil karya yang dilihatnya.
Untuk dapat membuat kesan mendalam, maka kita membuat kolase harus
seindah dan sebagus mungkin.
Kolase dapat dibuat sesuai imajinasi cerita kita yang biasa disebut
dengan kolase bercerita. Kolase bercerita adalah kolase yang
menampakkan bentuk yang lebih jelas/figuratif dan bukan sekedar bentuk
acak.

E. Contoh Kolase bercerita

X
X
X

(limbah plastik) (daun kering) (kertas origami)

3
RINGKASAN SENI BUDAYA
BAB 4

A. Melipat dan Membentuk Kertas


Origami adalah seni melipat kertas yang dipercayai bermula sejak
kertas diperkenalkan pada abad pertama di zaman Tiongkok kuno pada
tahun 105 Masehi oleh Ts’aiLun. Tujuan dari origami ini yaitu mengubah
kertas yang datar menjadi berbentuk sesuatu melalui usaha melipat.

Akira Yoshizawa merupakan seniman origami Jepang yang dianggap


sebagai grandmaster origami. Ia secara luas diakui untuk semua upayanya
dalam meningkatkan popularitas origami dari kerajinan menjadi sebuah
bentuk seni yang hidup. Ia juga banyak menciptakan lebih dari 50.000 model
origami sejak tahun 1989.

B. Macam kertas Lipat


Adapun seni melipat kertas/origami dapat dibentuk oleh jenis kertas
antara lain :
1. Kertas Origami

Kertas origami adalah kertas khusus untuk membuat origami


dimana sifat dari kertas ini sangat mudah untuk dilipat.Kertas ini memiliki
beraneka warna diantaranya merah, kuning, hijau, biru, oren, pink dll.
2. Kertas Washi

Kertas Washi adalah kertas yang sangat berbeda dari kertas lipat
lainnya, karena kertas ini khas dari Jepang yang berkualitas tinggi. Kertas

1
ini tidak dibuat untuk produksi yang besar seperti kertas-kertas lainnya
dan bahan untuk membuat kertas ini juga tidak mudah ditemukan.
Kertas Washi dibuat tanpa menggunakan mesin melainkan dengan
tangan menggunakan teknik-teknik tradisional dari Jepang, karna ini
harga kertas Washi sangat mahal.
Oleh karena ini, kertas Washi seperti dikhususkan untuk melipat
yang biasa digunakan oleh seniman origami yang sudah ahli (tingkat
lanjutan)
3. Kertas Chiyogami

Kertas Chiyogami memiliki motif unik dan menjadi pembeda dengan


motif kertas lainnya. Kadang-kadang pada kertas ini ditambahkan aksen
warna emas pada motifnya yang membuat kertas ini menjadi lebih bagus.
4. Kertas Motif dan Polos

Kertas ini terbuat dari kertas HVS (kertas biasa) yang diberi motif
timbul agar tampak menarik dan menyerupai kertas-kertas origami seperti
Washi dan Chiyogami.
5. Kertas Emas

Kertas ini belum khusus diproduksi sebagai kertas lipat/origami,


sehingga kita harus memotong sendiri kertas ini. kualitas dari kertas emas
ini juga masih belum bagus.

2
6. Kertas Papercraf

Kertas ini berbeda dengan kertas Origami karna sifat kertas ini
sangat tebal dan mudah untuk dibentuk setelah tercetak desainnya.

C. Contoh Bentuk Kerajinan Origami


Bentuk kerajinan Origami beraneka macam, Origami dapat dibuat
sesuai dengan keinginan kita. Seni melipat kertas ini tentu sangat
mengasyikkan. Berikut contohnya :

1. Origami Bentuk Kepiting 2. Origami Bentuk Kelinci

3
3. Origami Bentuk Ikan 4. Origami bentuk Burung

5. Origami Bentuk Katak 6. Origami Bentuk Tikus

Anda mungkin juga menyukai