Pernikahan Dini
Pernikahan Dini
Disampaikan oleh:
Dra. LYNDA KRISTIANE
2. Faktor Pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan maupun pengetahuan orang
tua, anak dan masyarakat, menyebabkan kecenderungan
mengawinkan anaknya yang masih dibawah umur. Selain itu sarana
dan prasarana yang masih kurang dapat menyebabkan anak-anak
tidak lahi melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
sehingga banyak anak yang putus sekolah kemudian menikah.
3. Faktor Pemahaman Agama
Ada sebagian masyarakat kita yang memahami
jika anak menjalin hubungan dengan lawan jenis maka
akan terjadi perzinahan yang berarti telah terjadi
pelanggaran agama. Orang tua wajib melindungi dan
mencegahnya dengan segera menikahkan anaknya.
3. Segi mental/jiwa
Pasangan muda belum siap bertanggung jawab secara
moral, mereka sering mengalami goncangan mental karena
masih memiliki sikap yang labil dan belum matang emosinya.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya pertengkaran dalam
keluarga yang berakhir pada perceraian.
4. Segi pendidikan
Pernikahan dini dapat berpengaruh pada kualitas
dan kuantitas sumber daya manusia, karena banyak anak
yang sudang menikah tidak akan melanutkan
pendidikannya.
5. Segi Kependudukan
Perkawinan usia dini dari segi kependudukan
mempunyai tingkat fertilitas atau kelahiran yang tinggi
karena usia yang masih muda memungkinkan untuk
memiliki anak yang banyak, sehingga kurang mendukung
pembangunan di bidang kesejahteraan.
CONTOH KASUS :
Pernikahan Anak SD di Sinjai, Sulawesi Selatan
Bocah berusia 12 tahun,
kelas VI SD berinisial SR, berencana
melakukan resepsi pernikahan, pada
8 Maret 2018. Kabar pernikahan
siswi SD tersebut telah dibenarkan
oleh Lurah Balangnipa, Kecamatan
Sinjai Utara Muh Azharuddi Al
Anshari.
Ia menghimbau orang tua
anak untuk tidak menikahkannya
karena masih di bawah umur. Meski
dilarang namun kedua orangtua
mereka Basri dan Sinar tetap akan
menikahkan anaknya di hari yang
telah ditentukan. Belum diketahui apa
alasan orang tua mereka menikahkan
kedua anak mereka secepat ini.
Pernikahan Remaja di Bentaeng, Sulawesi Selatan
Pasangan berusia 15
dan 14 tahun ini bernama
Syamsudin dan Fitrah Ayu, dari
Bentaeng, Sulawesi Selatan.
Pasangan ini mengajukan
permohonan kehendak nikah ke
KUA setempat, namun ditolak
karena dinilai belum cukup umur.
Walaupun belum
menikah secara resmi, anehnya
pasangan ini lebih dulu
menggelar acara resepsi
pernikahan pada 1 Maret 2018.
Alasan mereka menikah dini juga
dinilai unik, sang perempuan
takut tidur sendiri, sementara
sang ibu sudah meninggal dan
kerap ditinggal sang ayah yang
kerja di luar daerah.
UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK
MENCEGAH PERNIKAHAN DINI
Undang-Undang Perkawinan
Bimbingan kepada remaja dan pembinaan remaja
tentang sex education
Memberikan penyuluhan kepada orang tua dan
masyarakat
Bekerjasama dengan tokoh agama dan tokoh
masyarakat
KESIMPULAN
Pernikahan dini hanya akan berdampak negatif,
dengan usia yang masih sangat muda dan labil, orang
yang melakukan pernikahan dini belum siap secara
mental untuk menghadapi kehidupan rumah tangga.
Secara hukum, pernikahan dini melanggar hukum
karena tidak sesuai dengan Undang-Undang yang
ada. Walaupun sah secara agama tapi juga
memberikan dampak yang negatif bagi yang
melakukan pernikahan dini. Baik dampak dari segi
kesehatan, segi fisik, segi mental/jiwa, segi pendidikan,
dan segi kependudukan
TERIMA KASIH