Anda di halaman 1dari 6

PT QUANTUS CONSULTANTS INDONESIA

STANDARD OPERATION PROCEDURE


COAL SAMPLING

DOCUMENT NUMBER : QCI-QMS-GLG-SOP05


REVISION : 00
DATE OF ISSUE : 02 January 2012

V ORYGINAL COPY

Prepared by: Checked by: Approved by:

Wawan Kurniawan Jimmy Gunarso Irfan Gumilang


Senior Geologist Engineering Head Director
COAL SAMPLING

TECHNICAL PROCEDURE

DOCUMENT HISTORY

Issue Revision
Date By Checked Approved
/Rev Description

Rev.00 02-01-12 ORYGINAL RHI JGO IRG

Rev.01 15-09-12 ORYGINAL WKN JGO IRG

Rev.02 24-04-13 ORYGINAL WKN JGO IRG

Rev.03 03-05-13 ORYGINAL (English) WKN JGO IRG

 This document is the property of PT. Quantus Consultants Indonesia and all rights are reserved in
respect of it. This document may not be reproduced or disclosed in any manner whatsoever, in whole
or in part, without the prior written consent of PT. Quantus Consultants Indonesia. PT. Quantus
Consultants Indonesia is expressly disclaims any responsibility for or liability arising from the use of
this document by any third party. Copies printed from the Quantus Management System are
UNCONTROLLED

PT. Quantus Consultants Indonesia QCI-QMS-GLG-SOP05

Copies printed from the Quantus Management System are UNCONTROLLED


COAL SAMPLING

TECHNICAL PROCEDURE

A. Tujuan

1. Memberikan pedoman dalam kegiatan sampling batubara


2. Mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan sampling batubara

B. Ruang Lingkup

Prosedur ini berlaku pada seluruh karyawan PT Quantus Consultants Indonesia dan sub-
kontraktor..

C. Prosedur

Hal yang harus dikakukan sebelum melakukan pengambilan sampel batubara:


1. Pastikan bahwa litology sudah terdiskripsi dengan baik dari data coring, pastikan
batas kontak antara batubara dan litology lain terdiskripsi dengan detail.
2. Interval dan litologi parting diantara batubara harus terdiskripsi dengan jelas,
pastikan litologi parting tersebut karbonan (coaly) atau tidak. Hal ini akan sangat
mempengaruhi hasil analisa sampel apabila parting < 10 cm yang dijadikan satu
dengan sample batubara.
3. Amankan sample dari lapangan menggunakan split pipa PVC ukuran 2.5inch atau
corebox dan kemudian dibalut dengan plastik.
4. Mengurangi goncangan saat transportasi sampel dari lapangan ke gudang core,
untuk mengurangi patahnya core karena goncangan.
5. Sebelum melakukan pengambilan sampel, pastikan bahwa Geophysical logging
sudah ada print outnya dan litologi sudah dilakukan penyetaraan (reconcile) dengan
data logging untuk memastikan interval batubara yang sebenarnya.
6. Selalu membawa hasil diskripsi lapangan yang telah dikoreksi (point 6) serta
membawa print out (skala 1:20) geophysical logging saat melakukan pengambilan
sample.

Aturan umum pengambilan sampel core batubara:


1. Sampel core diambil bagian per bagian sepanjang batubara; 10 cm top seam, 10 cm
bottom seam, dan (middle) seam parting batuan (i.e. hard mudstone, siltstone,
sandstone, atau carbonaceous mudstone) dengan ketebalan ≥ 10 cm diambil
tersendiri. Walaupun parting 10 cm tersebut tidak akan dipisahkan tersendiri dalam
tambang, tetapi parting akan dipakai untuk membedakan nama lapisan batubara.
2. Lapisan batubara yang secara konsisten tebalnya < 0,30 m tidak akan diambil
sampelnya karena berdasarkan kebijakan penambangan dari perusahaan yang
bersangkutan tidak ekonomis untuk ditambang.(tergantung kebijaksanaan
perusahaan)
3. Untuk setiap lapisan, 10 cm floor dan roof harus diambil sampelnya untuk analisa
Ash dan Total Sulphur.
4. Berilah tanda interval pengambilan sample untuk setiap bagian yang diambil
sampelnya.

Aturan pengambilan sample mengikuti:

PT. Quantus Consultants Indonesia Page 2 of 4 QCI-QMS-GLG-SOP05

Copies printed from the Quantus Management System are UNCONTROLLED


PENDEKRIPSIAN TANAH DAN BATUAN

PROSEDUR TEKNIS

1 SEAM THICKNESS 0.30 - 0.70 m Analysis type

10 cm-roof rock 1 Sample Ash, TS

thick
0.3-0.7 m clean or parting or coal loss <10cm 1 Sample Proximate, TS, CV, Rd

10 cm-floor rock 1 Sample Ash, TS

2 SEAM THICKNESS > 0.70 m

10 cm-roof rock 1 Sample Ash, TS


10 cm Coal Top 1 Sample Ash, TS, CV

thick
>0.70 M >0.50 m Coal Middle 1 Sample Proximate, TS, CV, Rd

10 cm Coal Bottom 1 Sample Ash, TS, CV


10 cm-floor rock 1 Sample Ash, TS

3 SPLIT SEAMS Analysis type


A

10 cm-roof rock 1 Sample Ash, TS


10 cm Coal Top 1 Sample Ash, TS, CV

Upper >0.50 m Coal Middle 1 Sample Proximate, TS, CV, Rd


Split
10 cm Coal Bottom 1 Sample Ash, TS, CV
10 cm < parting < 30 cm *) 1 Sample Ash, TS
10 cm Coal Top 1 Sample Ash, TS, CV

Lower >0.50 m Coal Middle 1 Sample Proximate, TS, CV, Rd


Split
10 cm Coal Bottom 1 Sample Ash, TS, CV
10 cm-floor rock 1 Sample Ash, TS

PT. Quantus Consultants Indonesia Page 5 of 5 QCI-QMS-GLG-SOP05

Copies printed from the Quantus Management System are UNCONTROLLED


PENDEKRIPSIAN TANAH DAN BATUAN

PROSEDUR TEKNIS

10cm-roof rock 1 Sample Ash, TS


10 cm Coal Top 1 Sample Ash, TS, CV

Upper >0.50 m Coal Middle 1 Sample Proximate, TS, CV, Rd


Split
10 cm Coal Bottom 1 Sample Ash, TS, CV
10 cm parting roof 1 Sample Ash, TS
Parting >0.30 m No sample
10 cm parting bottom 1 Sample Ash, TS
10 cm Coal Top 1 Sample Ash, TS, CV

Lower >0.50 m Coal Middle 1 Sample Proximate, TS, CV, Rd


Split
10 cm Coal Bottom 1 Sample Ash, TS, CV
10 cm-floor rock 1 Sample Ash, TS

Penamaan Sampel

1. Sample ID di standarkan dengan format sebagai berikut:

BOREHOLE NAME – LITHOLOGY PLY, SEAM NAME/HOLE – INITIAL WELLSITE

Contoh:
Misalkan pada lubang bor DHQ002C terdapat satu seam batubara dengan ketebalan
1 m dengan Wellsite pada saat itu adalah Bapak Ali Sadikin. maka penomoran
sampel batubara pada lubang bor tersebut adalah sebagai berikut::

 Ply 1  DHQ002C-RF01S1-AS
 Ply 2  DHQ002C-TP02S1-AS
 Ply 3  DHQ002C-CO03S1-AS
 Ply 4  DHQ002C-BT04S1-AS
 Ply 5  DHQ002C-FR05S1-AS

Note Information:
RF = Roof
TP = Top Batubara
CO = Batubara
BT = Bottom Batubara
FR = Floor
PA = Parting
S1 = Seam Batubara Pertama dari pengeboran
AS = Inisial wellsite (Ali Sadikin)

PT. Quantus Consultants Indonesia Page 3 of 4 QCI-QMS-GLG-SOP05

Copies printed from the Quantus Management System are UNCONTROLLED


COAL SAMPLING

TECHNICAL PROCEDURE

2. ID sampel tersebut ditulis di atas pita survei dengan spidol permanen dan dibuat
rangkap 2 untuk dimasukkan ke dalam kantong sampel bagian dalam dan bagian
luar.

Kantong Sampel

Kantong sample terdiri atas dua lapisan – plastik bungkus luar dan kantong bagian dalam.
Setiap sample dimasukkan dalam kantong dalam dan dalam kondisi terikat lalu dimasukkan
lagi ke dalam kantong luar untuk mencegah oksidasi dan deteriorasi.

Checking Bags Sample

Setelah pengumpulan sampel, periksa kembali jumlah kantong dan ID sample pada setiap
kantong agar sesuai dengan catatan lapangan atau peta lapangan. Hal ini dilakukan untuk
mencegah kesalahan dalam perlakuan sampel.

Lembar Pengiriman Sampel

Sebelum sampel dikirimkan, harus diisi lembar pengiriman sample (Sample Submission
Sheet) (lihat tabel 1), nomor/kode sampel serta jenis analisa yang diinginkan. Lembar ini
harus diisi sewaktu Wellsite mengambil sampel batubara untuk memastikan data yang
dituliskan dalam lembar sama dengan yang dicatat oleh geologist di buku lapangan.

Tabel 1. Sample Submission Sheet

TM IM ASH VM FC TS CV
Sample
Sample ID % % % % % % cal/g cal/g cal/g HGI RD
Discription
ar adb adb adb adb adb adb daf ar
Roof XX-RFXX-XX v v v v v v
Top XX-TPXX-XX v v v v v v
Coal XX-COXX-XX v v v v v v v v v v v
Parting XX-PAXX-XX v v v v v v
Bottom XX-BTXX-XX v v v v v v
Floor XX-FRXX-XX v v v v v v

Pengiriman Sample

Kirimkan Lembar Pengiriman bersamaan dengan sampel yang akan dianalisa langsung ke
laboratorium.

Pengecekan Hasil Kualitas

Setelah hasil qualitas batubara oleh laboraterium selesai, geologist data base harus
mencocokan hasil dengan litologi batubara dan sampel ID untuk mengurangi kesalahan
dalam penempatan hasil dari data qualitas.

PT. Quantus Consultants Indonesia Page 4 of 4 QCI-QMS-GLG-SOP05

Copies printed from the Quantus Management System are UNCONTROLLED

Anda mungkin juga menyukai