Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

M3.KP1: JENIS ZAT DALAM MAKANAN

( RAMADHAN )
( 856740372 )

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : RAMADHAN___________________________________
NIM/ID Lainnya : 856740372_______________________________
Program Studi : S1-PGSD
Nama Sekolah : UNIVERSITASTERBUKA_________________________________

DATA TUTOR (PGSD)

Nama(Gelar) : Fauzan Kurniawan, S.Pd., M.Pd


NIP/Id Lainnya :
Instansi Asal : Pokjar UT Prabumulih UPBJJ Palembang
Nomor Hp : 082269304301
Alamat Email : Fauzan.kurniawan01@gmail.com
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Ramadhan


NIM : 856740372
Program Studi : S1-PGSD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Prabumulih,18 November 2023


Yang membuat pernyataan

Ramadhan
LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD


M3.KP1: JENIS ZAT DALAM MAKANAN
NAMA : RAMADHAN

NIM : 856740372

UPBJJ : PALEMBANG Cab.Prabumulih

A. JUDUL PERCOBAAN:
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
2. Pengelompokkan Sayuran
3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya

2. Pengelompokkan Sayuran
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna


Membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4 sehat 5
sempurna

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pengelompokkan Bahan Makanan
1. 1.Tempat plastik
2. 20 macam bahan makanan

2. Pengelompokkan Sayuran
1. 1.Tempat plastik
2. 20 macam bahan makanan

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna


1. 1.Tempat plastik
2. 20 macam bahan makanan
D. LANDASAN TEORI

1. Pengelompokkan Bahan Makanan


Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan makanan lauk pauk, bahan
makanan sayur dan bahan makanan buah. Jika dihubungkan dengan kandungan gizi masing-masing
jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat


2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati
3.Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral.

2. Pengelompokkan Sayuran
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak dikonsumsi
oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara dimasak terlebih
dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A dan C, serta serat yang
sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura.
Umur panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan secara umum
bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis tahun, tidak mengenal musim.
Karakteristik ini sedikit berbeda dengan beberapa jenis buahbuahan seperti mangga, durian dan
sebagainya yang hanya dijumpai pada musim-musim tertentu satu kali dalam satu tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering dengan mudah dijumpai, baik di pasar-pasar tradisional maupun di
pasar swalayan meliputi: wortel, tomat, sawi hijau dan putih, kangkung, buncis, bayam, seledri,
daun bawang, labu siam, selada, terong, kentang dan sebagainya.Pengelompokan Sayuran
Sayuran dapat dikelompokkan kedalam dua hal yaitu berdasarkan bagian dari tanaman dan
berdasarkan iklim tempat tumbuh. Berbagai-bagian dari tanaman misalnya akar, umbi, batang,
daun, buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran konsumsi, antara lain
wortel, kentang, yang diambil dari bagian umbinya, kangkung, bayam, selada, sawi yang diambil
dari bagian daun, asparagus, rebung dari bagian batang yang masih muda, tomat, cabe, labu siam,
terong dari bagian buahnya, kacang merah, kacang hijau dari bagian buah bijinya.

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna


Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu yang lalu, saat ini
pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal ini dikarenakan pada pedoman 4
sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan yang justru akan memberikan beban baru pada
Masalah gizi diindonesia.
Kita sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5 sempurna karena makanan 4 sehat yang terdiri
dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat sebab tidak ditentukan porsi dan jenis yang
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Sedangkan pada pedoman gizi seimbang memberikan gambaran besaran porsi, juga termasuk
keamanan makanan yang akan dikonsumsi, juga tentang aktifitas fisik, dan beberapa poin lainnya
yang berkaitan dengan pola hidup sehat.
Selain itu, makanan 5 sempurna berupa susu ditempatkan khusus padahal susu adalah sumber
protein. yang dalam pedoman gizi seimbang disatukan dalam kelompok sumber protein hewani
bersama dengan ikan, telur, dan daging.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
a. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
b. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat,
protein, lemak dan vitamin.
c. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
d. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

2. Pengelompokkan Sayuran
a. Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam
b. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun, sayuran buah,
sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.
c. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada
lembar kerja.
d. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna


a. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
b. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat 5
sempurna
c. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke dalam kolom
yang sudah disediakan pada lembar kerja
d. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang sudah disediakan
dalam lembar kerja
e. Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah disediakan dalam
lembar kerja
f. Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?
F. HASIL PENGAMATAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
No. Jenis Bahan Makan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1 Jagung √
2 Kentang √
3 Tomat √
4 Pisang √
5 Wortel √
6 Jeruk √
7 Ubi √
8 Daging √
9 Kacang hijau √
10 Bayam √
11 Margarine √
12 Kacang tanah √
13 Terung √
14 Tepung √
15 Kangkung √
16 Tahu √
17 Tempe √
18 Telur √
19 Susu √

2. Pengelompokkan Sayuran
No. Jenis Bahan Sayuran daun Sayuran bauh Sayuran akar/ Sayurankacang- Sayuran tunas
makanan umbi kacangan
1 Kangkung √
2 Sawi √
3 Bayam √
4 Wortel √
5 Kentang √
6 Terung √
7 Buncis √
8 Kacang panjang √
9 Tomat √
10 Daun singkong √
11 Kacang merah √
12 Daun pepaya √
13 Cabe √
14 Timun √
15 Rebung √
16 Tauge √
17 Waluh √
18 Jantung pisang √
19 Nangka √
20 Kacang hijau √
3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna
Jenis Kelompok Jenis bahan Zat makanan
No. masakan makanan makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
Makanan pokok Nasi √
Lauk pauk Ikan √
1. Nasi putih telur √
Sayuran Kangkung √
Lombok √
Buah Tomat √
2. Susu segar Minuman Susu √

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b Zat pengatur : protein, air
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Zat pengatur : protein, air
3. Pada usia lanjut zat makan apakah yang sangat diperlukan?
a.. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air

2. Pengelompokkan Sayuran
1. bila dilihat dari “ Triguna makanan “ sayuran termasuk kedalam kelompok zat makanan apa
saja?
 Dilihat dari Triguna makanan sayuran termasuk zat pembangun
2. termasuk kedalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe, bawang merah, dan terong?
 Termasuk ke dalam kelompok makanan :
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna


1. Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
 Empat sehat lima sempurna adalah cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang dibutuhkan
tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Apa yang dimaksud dengan Triguna pangan? Jelaskan!
 Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut:
a. Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
b. Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
c. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air

H. PEMBAHASAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang berguna
sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian, misal
kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah. Protein sebagai zat pembangun
terdiri 2 jenis :
1. Protein nabati bersumber dari tumbuhan. Contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah,
kacang merah
2. Protein hewani bersumber dari hewan.
Contoh : susu, telur Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi. Terdapat pada
kelapa, kemiri. Vitamin berguna sebagai zat pembangun
Contoh : a.Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin)
b.Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.

2. Pengelompokkan Sayuran
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1) Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan adalah
bagian daunnya.Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya.
2) Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah
buahnya.Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka dan waluh.
3) Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah bagian umbi/akarnya.Contoh: wortel dan kentang.
4) Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis
dan kapri.
5) Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman. Contoh:
tauge dan rebung.

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna


Bahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk dihidangkan.
Bahan makanan dikelompokkan menjadi:
a. Bahan makanan pokok
Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan utama
Contoh: Nasi, jagung, sagu, ubi, talas
b. Bahan makanan lauk-pauk : bahan makanan yang setelah diolah merupakan penerta dari
makanan utama.
Contoh: daging, telur dadar, perkedel
c. Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah
merupakan penyerta makanan utama.
Contoh: sayur, sambal goreng, sayur lodeh, dll.
d. Buah-buahan : bahan makanan dari buah tumbuhan
Contoh: mentimun, pisang, jeruk, dll.
e. Minuman : merupakan pelepas dahaga
Contoh: susu segar, es campur

I. KESIMPULAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi ada 4 jenis:
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, tepung beras, jagung
2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging, kedelai
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : margarine
4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.

2. Pengelompokkan Sayuran
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu :
1) Sayuran daun
2) Sayuran buah
3) Sayuran umbi/akar
4) Sayuran kacang-kacangan
5) Sayuran tunas

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna


Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan makanan. Zat
makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

J. KESULITAN YANG DIALAMI

Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan bahan-bahan untuk
praktek. Karena harus mengumpulkan dua puluh bahan makanan.
K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: Pengelompokan bahan makanan
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: Pengelompokan sayuran
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: membuat menu makanan 4 sehat sempurna.

L. Foto/Video Praktikum
1. Pengelompokkan Bahan Makanan

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
2. Pengelompokkan Sayuran

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

M3.KP2: UJI MAKANAN

( RAMADHAN )
( 856740372 )

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
M3. KP2: UJI MAKANAN

NAMA : RAMADHAN

NIM : 856740372

UPBJJ : UNIVERSITAS TERBUKA PALEMBANG Cab PRABUMULIH

A. JUDUL PERCOBAAN:
1. Uji Karbohidrat
2. Uji Lemak
3. Uji Protein

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
2. Uji Lemak
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

3. Uji Protein
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Uji Karbohidrat
1. piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujujng sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodida 0,1 M 10 Ml
2. Uji Lemak
1. Lumpang porselin / piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Kemiri 2 butir
4. Wortel 1 buah
5. Seledri 1 tanggai
6. Biji jagung kering 1 genggam
7. Singkong kering 1 iris
8. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
9. Pepaya 1 potong kecil
10. Santan 1-3 sendok the
11. Minyak goreng 5 mL
12. Susu 1-3 sendok the
13. Air 5 mL

3. Uji Protein
1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 2 buah
3. Lilin 1 buah
4. Alas galas/tempat lilin 1 buah
5. Cangkir plastik 1 buah
6. Jepitan jemuran/penjepit
7. Tabung reaksi 1 buah
8. Korek api 1 dus
9. Sendok makan 1 buah
10. Air kapur 10 ml
11. Air 10 ml
12. Gula pasir 1 sendok
13. Putih telur (direbus) 1 iris kecil
14. Roti 1 iris kecil
15. Tempe 1 iris kecil
16. Daging 1 iris kecil
17. Tepung terigu 1 sdm
18. Tembaga sulfat 1 sdm
19. Bulu ayam 1 helai
20. Seledri 1 batang
21. Kangkung 1 batang

D. LANDASAN TEORI
1. Ui Karbonhidrat
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan seperti:
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam makanan dapat
diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan
dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Karbohidrat
merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang
umumnya dikenal sebagai senyawa gula.
Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia: C6H12O6.
Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu dan rasa manis
pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia: (C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua
makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu, keladi,
sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi (harum manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan lugol.
Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan lugol dalam
bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan yang
mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang ditetesi akan berwarna
biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan
makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol, maka
yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena larutan
lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
2.. Uji Lemak
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan, krim,
susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah, kemiri dan lain-lain. Bahan
makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat
meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap sehingga
kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak
menguap.
1. Struktur Kimia Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta nitrogen (N).
Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida, yaitu zat
yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak. Berdasar komposisi
kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan
derivat lemak. Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak
jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri, berbagai
jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan yang dapat diperoleh
dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur.
3. Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antara lain jantung dan lambung), yaitu
sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya diangkut oleh
pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah bening kiri pembuluh
dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa
( jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi.
Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.

3.. Uji Protein


Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti
bagian yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu,
daging, kacang-kacangan dan lain-lain. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau
disimpan sebagai bahan cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara teratur.
Secara sederhana, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji
atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan tembaga
sulfat adalah racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan makanan yang
mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan bau seperti bau bulu ayam yang
terbakar.
Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap bahan makanan yang diuji
sebelumnya diberi larutan air kapur dulu. Baru kemudian diberi larutan tembaga sulfat.
Dengan pemberian air kapur dan larutan tembaga sulfat akan terbentuk warna ungu.
Semakin gelap warna ungu yang terjadi semakin tinggi kadar protein dalam bahan uji
tersebut.
1. Struktur Kimia Protein
Protein adalah suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, N, dan
kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Komponen dasar dari senyawa
protein adalah asam amino. Protein adalah ikatan asam-asam amino yng membentuk rantai
panjan
2. Sumber Protein
Protein nabati adalah biji kacang-kacangan, gandum, kelapa, dan beberapa jenis sayuran
seperti daun melinjo. Protein hewani adalah protein yang terkandung dalam tubuh hewan.
3. Fungsi Protein
Protein berfungsi sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon. Protein
pembangun tubuh disebut protein struktural. Protein sebagai enzim, antibodi, atau hormon
dikenal sebagai protein fungsional.
4. Metabolisme Protein
Protein diserap tubuh dalam bentuk asam amino. Asam amino tersebut merupakan hasil
pembongkaran protein oleh enzim tertentu. Penyerapan asam amino terjadi di dalam usus
halus dan berlangsung secara osmosis. Selain itu terdapat pula protein yang masuk ke dalam
usus melalui pinositosis atau faogositosis

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja yang
diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas piring
plastik
3. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium dalam KI/lugol.
Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan yodium.
Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan
yodium
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat
manakah yang mengandung amilum.
2. Uji Lemak
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 5 x 5 cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat. (boleh
dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap cahaya.
Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan bekas? Catatan:
gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis bahan makanan
yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan bersihkan sisa
kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain (margarine,
seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, dan susu).
Termasuk margarine oleskan kekertas coklat dan biarkan 10 menit.
7. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senter ka arah bekas
usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minyak?
Catatlah hasil pengamatan pada tabel di lembar kerja.

3. Uji Protein
Uji Melalui Pembakaran
1. Nyalakan lilin, berdirikan di atas gelas (piring kecil). Jepitlah bulu ayam dengan penjepit
jemuran atau tabung reaksi, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amati dan jelaskan bau yang
ditimbulkannya. Gunakanlah bulu ayam terbakar ini sebagai kontrol.
2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Bahan yang
diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging ayam. Amati bau yang
ditimbulkannya. Manakah yang baunya seperti bau bulu yang terbakar!
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji
pembakaran!
Uji dengan menggunakan Tembaga Sulfat
1. Larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam satu cangkir air.
2. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan yang akan diuji
meliputi gula pasir, putih telur, roti, tempe, ikan, seledri, tepung terigu dan kangkong
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein berdasarkan uji
pembakaran!

Uji dengan menggunakan Tembaga Sulfat


1. Larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam satu cangkir air.
2. Aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik. Bahan makanan yang akan diuji
meliputi gula pasir, putih telur, roti, tempe, ikan, seledri, tepung terigu dan kangkung.
3. Siapkan pipet sebanyak dua buah, satu untuk menghisap air kapur dan yang lainnya untuk
menghisap larutan tembaga sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut jangan
saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk menghisap air kapur seterusnya
dipakai untuk menghisap air kapur demikian pula jika pertama dipakai untuk menghisap
larutan tembaga sulfat maka seterusnya untuk larutan tembaga sulfat.
4. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang diuji. Pada daerah
bekas tetesan air kapur, berikan pula 2 tetes tembaga sulfat. Amati dan catat perubahan
warna yang terjadi.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Uji Karbohidrat
Warna
No. Bahan makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterangan
yodium yodium
1 Pisang Kuning Ungu kebiruan Mengandung karbohidrat
2 Apel Putih Kuning Tidak mengandung karbohidrat
3 Nasi Putih Biru tua Mengandung karbohidrat
4 Telur rebus (bagian putih) Putih Kuning Tidak mengandung karbohidrat

5 Tahu putih Putih Kuning Tidak mengandung karbohidrat

6 Margarine Kuning Kuning Tidak mengandung karbohidrat

7 Biskuit Kuning Biru tua Mengandung karbohidrat


8 Tepung terigu Putih Biru tua Mengandung karbohidrat
9 Gula pasir Putih Kuning kecoklatan Tidak mengandung karbohidrat
10 Kentang Kuning Biru tua Mengandung karbohidrat

2. Uji Lemak
Meninggalkan bekas noda minyak
No. Bahan yang diuji Ya Tidak Ket

1 Minyak goreng √ Mengandung lemak


2 Air √ Tidak mengandung lemak
3 Kemiri √ Mengandung lemak
4 Santan √ Mengandung lemak
5 Susu √ Tidak mengandung lemak
6 Jagung kering √ Tidak mengandung lemak
7 Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
8 Kacang tanah √ Megandung lemak
9 Seledri √ Tidak mengandung lemak
10 Wortel √ Tidak mengandung lemak
11 Margarine √ Mengandung lemak
12 Pepaya √ Tidak mengandung lemak
3. Uji Protein
Mengandung Protein
No. Bahan yang diuji Ya Tidak Ket

1 Tempe √ Biru Muda


2 Roti √ Biru Muda
3 Ayam √ Biru Muda
4 Gula Pasir √ Biru Muda
5 Tepung Terigu √ Biru Muda

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Uji Karbohidrat
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi larutan yodium,
apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan
makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
 Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan larutan yodium
tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih
kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah ditetesi
larutan yodium?
 Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak
mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber karbohidrat ?
 Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
 Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang tidak, dan kita tahu bahan
yang mengandung amilum itu tidak semua sama kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan
yang lainnya. Ketika bahan yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.

2. Uji Lemak
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya. Bagaimanakah terasanya bekas
usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
 bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya tidak dak
terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter, bagaimana
terlihatnya?
 setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri dan papaya
tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
 Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan minyak goreng.
Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, papaya,
dan susu.

3. Uji Protein
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang sama?
Jawab : tidak
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, tempe waktu dibakar. Indentifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang di
bakar tersebut!
Jawab: a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh
bulu ayam yang dibakar; b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau
yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar. c. Tempe setelah di bakar baunya
seperti/sama dengan bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus, tempe, dan
daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah keunggulannya sama?
Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua? Mengapa demikian?
Jawab: Yang berwarna ungu adalah putih telur rebus, tempe, dan daging ayam.
Keunggulannya tidak sama. Warna ungu lebih muda pada daging ayam dan tempe
sedangkan umgu yang lebih tua pada putih telur rebus. Karena Putih telur rebus kandungan
proteinnya lebih besar daripada pada daging ayam dan tempe yang ditunjukkan dengan
warna ungu lebih muda pada kedua bahan tersebut.
4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawab: a. Bahan yang mengandung sumber protein: Putih telur, tempe, daging ayam, dan
seledri; b. Bahan yang tidak mengandung protein: Roti dan kangkung.
H. PEMBAHASAN
1. Uji Karbohidrat
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak.
Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan di
atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1. Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan yodium/reagen
lugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat
(amilum).
2. Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi kuning. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
3. Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung
karbohidrat (amilum).
4. Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / reagen
lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa
putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum),
setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5. Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah
warna menjadi putih kekuningan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
6. Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak berubah
warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
7. Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan yodium/lugol
berubah warna menjadi biru tua. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat
(amilum).
8. Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
9. Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warna
menjadi kuning. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
10. Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi
Biru tua . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

2. Uji Lemak
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di
ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung
lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung
lemak.
5. Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung
kering tidak mengandung lemak.
6. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong
kering tidak mengandung lemak.
7. Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang
tanah kering mengandung lemak.
8. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung
lemak.
9. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
10. Susu
Pada uji lemak, susu yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung
lemak.
11. Minyak goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai
10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung
lemak.

12. Air
Pada uji lemak, air diteteskan/ diusap-usap pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian , setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/ senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa air tidak mengandung lemak.

3. Uji Protein
Setelah kami melakukan pengamatandalam uji protein, kami menyiapkan berbagai bahan
makanan seperti seledri, kangkung, putih telur yang telah direbus, roti, tempe, dan daging
ayam sebagai bahan makanan yang akan di ujikan melalui proses pembakaran. Bahan
makanan seperti gula pasir, putih telur yang telah direbus, roti, tempe,daging ayam, dan
tepung terigu kami uji melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan asam
sulfat. Dalam proses pembakaran, kami terlebih dahulu mengambil sampel bahan makanan
dan menyalakan lilin kemudian kami menyiapkan bulu ayam untuk kemudian dibakar
sebagai kontrol dalam percobaan ini. Kami pun membakar bulu ayam tersebut dan
mengamati/mencium aroma bulu ayam yang dibakar tersebut.

Kami membakar seledri kemudian mencium aroma seledri yang telah dibakar dan
membandingkan aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar
kangkung kemudian mencium aroma kangkung yang telah dibakar dan membandingkan
aromanya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar putih telur yang telah
direbus kemudian mencium aroma putih telur yang telah dibakar dan membandingkannya
dengan aroma bulu ayam yang dibakar.
Kami membakar roti kemudian mencium aroma roti yang telah dibakar dan
membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang dibakar, kami membakar tempe
kemudian mencium aroma tempe yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma
bulu ayam yang telah dibakar, dan kami membakar daging ayam kemudian mencium aroma
daging ayam yang telah dibakar dan membandingkannya dengan aroma bulu ayam yang
dibakar.
Hasil pembakaran tersebut kami mengamati adanya perubahan aroma-aroma tertentu.
Seledri yang dibakar ternyata menghasilkan seperti aroma bulu ayam yang dibakar,
kangkung yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, putih
telur yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam yang dibakar, roti yang
dibakar menghasilkan aroma lain, tempe yang dibakar menghasilkan aroma seperti aroma
bulu ayam yang dibakar, dan daging ayam menghasilkan aroma seperti aroma bulu ayam
yang dibakar.
Dalam uji protein melalui proses penetesan dengan larutan kapur dan tembaga sulfat, kami
menyiapkan bahan-bahan makanan tersebut ke dalam plate tetes. Gula pasir, putih telur yang
telah di rebus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kami ambil sampelnya ke dalam
plate tetes.
Kami meneteskan larutan kapur sebanyak 2-3 tetes ke dalam gula pasir, putih telur yang
telah direbus, roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu kemudian dilanjutkan dengan
meneteskan larutan tembaga sulfat kedalam sampel bahan makanan yang telah ditetesi
larutan kapur tersebut. Kami mengamati adanya perubahan warna pada beberapa bahan
makanan tersebut.
Sebelum di beri lerutan kapur dan tembaga sulfat warna bahan makanan tersebut masih
berupa warna dasar bahan makanan semula akan tetapi setelah diberi larutan kapur dan
tembaga sulfat menunjukkan adanya perubahan warna. Gula pasir tidak berubah dari warna
putih tetap berwarna putih. Putih telur yang telah direbus berubah warna dari putih menjadi
ungu.
Roti tidak berubah dari warna putih tetap berwarna putih. Tempe berubah warna dari putih
menjadi ungu. Daging ayam berubah warna dari cokelat menjadi ungu. Tepung terigu
berubah warna dari putih menjadi ungu.

I. KESIMPULAN
1. Uji Karbohidrat
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan ( pisang,
apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang)
yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut:
Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
2. Uji Lemak
Setelah melakukan pengamatan pada praktikum uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering,
papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai
berikut:
Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan minyak
goreng.
Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, papaya,
susu, dan air.

3. Uji Protein
etelah kami melakukan praktikum dari hasil pengamatan diatas, bahwa bahan makanan yang
berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar diantaranya seledri, kangkung, putih telur,
tempe dan daging ayam. Sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu
ayam yang terbakar yaitu roti. Berdasarkan hasil pengamatan diatas bahwa bahan makanan
yang tidak berbau seperti bau bulu ayam yang terbakar menunjukkan bahan makanan
tersebut mengandung protein sedangkan bahan makanan yang tidak berbau seperti bau bulu
ayam yang terbakar tidak mengandung protein.
Adapun bahan makanan yang ditetesi larutan kapur disertai larutan tembaga sulfat yang
mengalami perubahan warna menjadi ungu diantaranya putih telur (telur yang di rebus),
tempe, daging ayam, dan tepung terigu. Sedangkan bahan makanan yang tidak mengalami
perubahan warna menjadi ungu yaitu roti dan gula

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang saya alami pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan alat dan bahan.
Terlebih lagi dalam menyiapkan larutan lugol.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: uji lemak.
Semoga postingan Laporan Praktikum Uji Makanan Protein (Praktikum IPA di SD) ini bisa
memberi manfaat. Amiin YRA.
Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: uji karbohidrat

L. Foto/Video Praktikum
1. Uji Karbohidrat

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir

2. Uji Lemak

Tahap Awal / Pembukaan


Proses Kegiatan

Tahap Akhir

3. Uji Protein

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

M4.KP2: GERAK

( RAMADHAN )
( 856740372 )

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
M4. KP2: GERAK

NAMA : RAMADHAN

NIM : 856740372

UPBJJ : PALEMBANG

A. JUDUL PERCOBAAN:
1. Gerak Lurus Beraturan
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Gerak Lurus Beraturan
Mengetahui gerak lurus beraturan

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan


3. Untuk mengetahui gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gerak Lurus Beraturan
a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100gr (2 buah)
e. Statif dan klem
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan
a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100 gr (2 buah)
e. Statif dan klem
f. Benang Kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan
D. LANDASAN TEORI
Gerak lurus beraturan memiliki pengertian bahwa benda bergerak dalam kecepatan yang tetap.
Artinya gerakan benda tersebut memiliki kecepatan yang sama atau konstan. Gerakan lurusnya
yang beraturan sendiri bermula dari sebuah gerak. Sedangkan gerak memiliki arti yaitu perubahan
posisi objek dari titik awal ke tujuan. Setiap adanya perubahan atau pergerakan, tentunya disebut
sebagai gerak.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek dimana dalam gerak ini
kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak yang ditempuhdalam gerak lurus
beraturan adalah kelajuan kali waktu. Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan
jika kecepannya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan alias kelajuan dann
arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan alias kelajuan dan arah kecepatan selalu
konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan.

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan
yang berubah setiap saat karena adanya kecepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang
melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah
kecepatannya karena ada percepatan.
GLBB adalah gerak benda dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri-ciri
utama GLBB adalah bahwa dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat. Dengan kata lain gerak benda dipercepat.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gerak Lurus Beraturan
a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2 naik
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A Ukur panjang
BC
d. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang diperlukan M1 untuk
bergerak dari B ke C
e. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A tetap, B tetap,
C berubah)
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan
a. Menyusun alat.
b. Tentukan dan ukur jarak Ab dan BC (usahakan AB > BC)
c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari
A ke B (tAB) dan M1 untuk bergerak dari B ke C (tBC)
d. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah)
F. HASIL PENGAMATAN
1. Gerak Lurus Beraturan
NO JARAK BC S ( M ) WAKTU t ( Sek )
1 0,22 1,30
2 0,24 1,46
3 0,25 1,52
4 0,28 1,69
5 0,30 1,80

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan


NO. Beban (gr) SAB (CM) tAB ( sek ) SBC (CM) tBC ( sek )
1 100 30 1,80 18 1,01
2 100 28 1,69 16 0.95
3 100 26 1,52 14 0,88
4 100 24 1,46 12 0,73
5 100 22 1,30 10 0,6

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan
GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal).
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas.
3. Buatlah kesimpulannya
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB ) sebagai fungsi waktu (tAB ) pada percobaan
GLBB.
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6. Buatlah kesimpulannya!
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaab GLB (s fungsi jarak)
Jawaban dari Pertanyaan
1) Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data percobaan GLB (S
sumbu vertical dan sumbu horizontal).

2.Hitunglah kecepatan benda Berdasarkan Grafik diatas


a. V = s/t 0,28 = 0,35 m/s
0,8

b. V = s/t 0,24 = 0,34 m/s


0,7

c. V = s/t 0,20 = 0,33 m/s


0,6

d. V = s/t 0,16 = 0,08 m/s


0,5

e. V = s/t 0,16 = 0,3 m/s


0,4
3. Buatlah kesimpulanya!

Jawab : gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda yang lintasanya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap atau konstan dengan beban yang sama
beratnya , semakin dekat jaraknya semakin cepat pula waktu yang diperlukan.

4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB

S ab (cm)
0,30
0,28
0,26
0,24
0,22
T ab (sekon)
1,30 1,46 1,52 1,69 1,80
5. Hitunglah percepatan benda berdasakan garfik diatas!
Percobaan 1

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4 Percobaan 5


V= s/t V=s/t V=s/t V=s/t v=s/t
=0,22 / 1,30 = = 0,26/1,52 = 0,28/1,69 = 0,30/1,80
= 0,16 m/s 0,24/1,46 =0,17 m/s = 0,16 m/s = 0,16 m/s
= 0,16 m/s Vt=vo+at Vt=vo+at Vt= v0+at
Vt=vo+vt Vt=vo+vt 0,17=0+1,52 0,16=0+1,69 0,16=0+1,80
0,16=0+1,80 0,16=0+1,46 a=o,19/1,52 a=0,16/1,69 a=0,16/1,80
a=0,16/1,80 a=0,16/1,46 a=0,118 m/s a=0,095 m/s a=0,08 m/s
a=0,088 m/s a=0,003m/s

6. Buatlah kesimpulan!
Jawab : gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah
mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat , inidikarenakan adanya
percepatan yang tetap.
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik pada percobaan GLB ( S fungsi t)
Jawab : grafik GLB berupa garis lurus karena kecepatan suatu benda yang
bergerak lurus adalah tetap bila dalam selang waktu jarak tempuh dan arahnya
sama. Sedangkan grafik GLBB berupa garis lurus tetapi berubah-ubah,
dikarenakan mengalami percepatan yang tetap/konstan.
H. PEMBAHASAN
1. Gerak Lurus Beraturan
Dengan beban yang sama beratnya, semakin dekat jara Titik B Ke C maka semakin
cepat pula waktu yang diperlukan, begitupun jika Jarak BC Semakin Jauh maka
waktunyapun semakin lama.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan
berubah kecepatannya karena ada percepatan

I. KESIMPULAN
1. Gerak Lurus Beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa
garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin
dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan


Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa
garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta
mempunyai percepatan tetap.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Ketika akan melakukan percobaan, pada saat menyusun alat percobaan masih sedikit
bingung
K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: gerak lurus berubah beraturan

L. Foto/Video Praktikum
Point Contoh:
1. Gerak Lurus Beraturan

Tahap Awal /
Pembukaan

Proses Kegiatan
Tahap Akhir

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan

Tahap Awal /
Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

M6.KP1: JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

(RAMADHAN)
(856740372)

UPBJJ PALEMBANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
M6.KP1: JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

NAMA : RAMADHAN

NIM : 856740372

UPBJJ : PALEMBANG

A. JUDUL PERCOBAAN:
1. Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversaldan gelombang longitudinal
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang
Mengamati sifat pemantulan gelombang

C. ALAT DAN BAHAN


1. Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
1. Slinki
2. Kabel listrik, panjang 5 m, = 0,5 cm.
3. Benang kasur panjang 3 m
4. Karet gelang
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang
1. Slinki
2. Benang kasur
3. Kerikil

D. LANDASAN TEORI
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang
dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran
yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu
ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misanya bunyi yang
merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi
(local) saja.
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi,yang dapat di kelompokkan
berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya.Berdasarkan arah
rambatnya,gelombang di bedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang
transversal.Sedangkan medium perambatannya gelombang di bedakan menjadi
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.Selain itu sifat-sifat umum
gelombang dapat di bedakan menjadi 5 yaitu dapat di biaskan,dapat di pantulkan,dapat
di lenturkan,dapat di padukan dan dapat di kutubkan.sedangkan karakteristik
gelombang dapat di badakan yaitu periodik,terjadi karena getaran,merambat dan dapat
di nyatakan dalam bentuk persamaan.
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung
bebas tidak mengubah bentuk/fase

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki
pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda.
Ujung yang lain dipegang sendiri.
2. Usiknlah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cara ke kiri lain ke kanan lain.
3. Usik lagi ujung slinki berulabg-ulang seperti langkah b. Amati arah getar dan
arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi disebut gelombang transversal.
Bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang transversal itu?
4. Ikatlah karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang
anda egang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang
berjalan, ikuti perpindahan karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat
melalui pegas? Jika ada manakah asalnya?
5. Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki
diganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki, jika ada
perbedaannya sebutkan!
6. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang
yang cukup kokoh atau di pegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain ke depan
7. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

1. Menjatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian.
Kemudian mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana
bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai
gelombang. Dan adakah gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkanlah slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang yang
kokoh atau dipegang teman anda, ujung yang sati ini harus tetap pada tempat
yang tidak bergeser (disebut ujung terikat)
3. Ujung slinki lainnya anda pegang, getarkan satu kali sehingga membentuk
setengah panjang gelombang. Amati perambatan setengah gelombang (denyut)
sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola perambatan tersebut belum
teramati dengan jelas, getarkan lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang
dipantulakan? Bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase
gelombang asalnya?
4. Ujung slinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman anda sekarang anda
ikat dengan benang yang panjangnya ± 1,5 m. Ikatkan ujung benang yang
jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ketiang yang kokoh atau dipegang saja oleh
teman anda. Ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu kita
sebut slinki ujung bebas.
5. Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentuk setengah
panjang gelombang. Amati perambatan setengah panjang gelombang ini.
Dengan ujung bebas ini, bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan
dengan gelombang asalnya

F. HASIL PENGAMATAN
1. Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
1. Apabila diusik ke kanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama ke kanan
dan kekiri/gelombang transversal.
2. Apabila di slinki di ikat karet maka karet akan berpindah saat bergetar lalu ke
tempat semula
3. Apabila slinki di gerakan maju mundur maka rambatan gelombang lurus /
longitudinal.
4. diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang
lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada
slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada
suatu benda yang diberi energi.
5. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang
yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
6. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya
energi yang merambat melalui linki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada
saat ujung slinki digerakkan ).
7. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu
diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya
adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang
dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti
tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
8. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat
pada tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan
berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar
berikut: Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.
2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali


2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang sama dengan gelombang pantulnya.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Apa perbedaan gelombang antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?
JAWABAN

1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transfersal adalah gelombang pada tali. Arah
getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnya horizontal sehingga arah
getar dan arah rambatnya satins. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang
memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada
slinki yang dipegang maju mundur. Jika sebuah batu dilemparkan ke kolam, anda akan
melihat gelombang berjalan dipermukaan air. Apakah yang berjalan di permukaan air seperti
yang anda lihat
? Jelaskan ?
Jika batu dilemparkan ke dalam kolam maka yang berjalan adalah energi karena pada saat batu
dilempar kedalam air maka aka nada tumbukan antaran batu dengan permukaan air yang
menyebabkan udara diatas permukaan air masuk kedalam hasil tumbukan sehingga mengusik
air dipermukaan dan menyebabkan gelombang.

2. Cahaya juga merupakan gelombang; dari jenis gelombang electromagnet. Berdasarkan sifat
gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh Cahaya ?
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, berdasarkan sifat gelombang tersebut maka
yang dirambatkan oleh cahaya adalah energi

3. Perhatikan gambar berikut

Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung yang lain dari tali
diikatkan pada bang, kemudian garputala digetarkan terus menerus. Gambarkan gelombang
yang terjadi pada tali tersebut.

Bentuk gelombang yang dihasilkan oleh tali adalah gelombang transversal

4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk menimbulkan
gelombang ?
Karena tegangan tali yang berubah menyebabkan perubahan kecepatan
5. Pada setiap penambahan beban, Anda memperoleh panjang gelombang yang berbeda
panjangnya. Berubah juga kah frekuensi gelombang itu ? Jelaskan jawaban anda itu !
Tidak, karena perubahan masa akan menyebabkan tegangan pada tali akan semakin bertambah
yang bearti bahwa kecepatan gelombang juga berubah seiring panjang gelombang sehingga
frekuensi yang dihasilkan tetap.

H. PEMBAHASAN
1. Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
a. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin, salah satu ujungnya dipegang sendiri
dan ujung yang lain dipegang teman. Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan
merambat pada suatu benda yang di beri energy.
b. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya. Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya. Hal demikian disebut gelombang transversal, yakni gelombnag
yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
c. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dapat dipegang diusik secara berulang-ulang, ternyata karet gelang tersebut
ikut berpindah bersama gelombang, dan juga karet gelang berpindah karena
adanya energy yang merambat melalui slinki. Energy ini berasal dari usikan
slinki.
d. Percobaan ketiga, slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu
diberi usikan diujung kabel, sedang ujung lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah satu teman. Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya
adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang. Pada saat diberi gelang
dibagian tengah kabel, ternyata karet gelang tidak berubah atu berpindah, berarti
tidak ada energy pada kabel listrik tersebut.
e. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai, salah satu ujungnya diikat
pada tiang atau dipegang sendiri. Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan
berulang-ulang dengan cepat kebelakang dan kedepan,

2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang


a. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang
(dijaga tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu
kali sehingga membentuk gelombang. Diamati perambatan setengah gelombang
sampai gelombang tersebut menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi
ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah gelombang tersebut dipantulkan
kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan gelombang asalnya.
b. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +1,5
m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata
ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar

I. KESIMPULAN
1. Percobaan Jenis-Jenis Gelombang
a. Gelombang trnansfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya
b. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah rambatannya.
c. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal
searah rambatannya.Perbedaan nya juga terletak pada jika percobaan gelombang
menggunakan slinki jika slinki dimasuk kan karet gelang kemudian diputar maka
karet gelang tersebut berpindah arah sampai ke ujung slinki, sedangkan
menggunakan kabel listrik dan dimasukan karet gelang dan diputar berulang-
ulang karet gelang masih menetap dan tidak berpindah tempat

2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang


a. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
b. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase
gombang
c. berlawanan arah.
d. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang sama dengan gelombang
pantulnya.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Pada saat melakukan praktikum adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum,
tapi karena ini adalah tugas kelompok jadi sedikit memudahkan saya untuk melakukan
kegiatan praktikum. dan pada saat melakukan percobaan saya sedikit kesulitan dalam
mengamati. Tapi kerena kerja sama kelompok yang baik, akhirnya kegiatan praktikum
berjalan dengan baik

K. DAFTAR PUSTAKA
Maman Rumanta, dkk. (2014). Praktikum IPA di SD. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Rahmawati, Siti.2020. Praktikum IPA di SD. Maumere: percobaan jenis-jenis


gelombang
L. Foto/Video Praktikum

1. Percobaan Jenis-Jenis Gelombang

Tahap Awal / Pembukaan


Proses Kegiatan

Tahap Akhir

2. Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang


3.

Tahap Awal / Pembukaan

Proses Kegiatan

Tahap Akhir

Anda mungkin juga menyukai