Anda di halaman 1dari 51

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia pariwisata merupakan suatu aktivitas manusia yang dilakukan

secara sadar mendapatkan pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dari

daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan

berbeda dengan apa yang ada dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap

(Yoeti dalam Anindita, 2015).

Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan

Ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun

investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan

jasa. Selama berwisata, wisatawan akan melakukan belanjannya, sehingga secara

langsung menimbulkan permintaan Tourism Final Demand pasar barang dan jasa.

Selanjutnya Final Demand wisatawan secara tidak langsung menimbulkan

permintaan akan barang modal dan bahan baku Investment Derived Demend untuk

berproduksi memenuhi permintaan wisatawan akan barang dan jasa tersebut

(Spillance,2016:20).

Majunya industri parawisata suatu daerah sangat bergantung pada jumlah

wisatawan yang datang. Jumlah penduduk juga merupakan hal penting bagi

kunjungan wisata alam, klompok umur 15-64 tahun adalah jumlah penduduk

produktif yang keinginan berwisata alamnya tinggi di bandingkan kelompok umur

15 tahun kebawa, karena itu harus ditunjukan dengan peningkatan pemanfaatan

Daerah Tujuan Wisata (DTW) sehingga industry pariwisata akan berkembang

1
dengan baik. Negara Indonesia yang memiliki pemandangan alam yang indah

sangat mendukung bagi berkembangnya sector industry pariwisata di Indonesia.

Di Provinsi Nusa Tenggara Timur terdapat berbagai objek pariwisata alam

yang memiliki potensi dan dapat dikembangkan sebagai lokasi tujuan wisata

sambil melakukan kegiatan penelitian dan atau minat khusus lainnya salah

satunya adalah istana ular yang berada di Manggarai Barat. Istana ular merupakan

hasil pernikahan manusia (pria) dan ular (wanita), yang menjelma menjadi

manusia jadi-jadian, yang pria bernama Latim dan wanita bernama Ndasam.

Setelah si Latim berhasil mempersunting si ndasam sebagai istrinya, Ndasam

mengajak si Latim suaminya tinggal di dalam goa. Dan dalam penglihatan si

Latim goa ini seperti istana yang megah. Istana ular terletak di kampung Weto

Desa Galang Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat. Disini banyak di

jumpai berbagai macam jenis ular, mulai dari pithon ukuran besar hingga ular

hijau. Untuk masuk ke lokasi goa ular ini, di sarankan menggunakan jasa pawang

dari desa setempat sekaligus melakukan ritual kecil sesuai tradisi warga desa

setempat. Biasanya satu butir telur ayam kampung untuk ritual adat. Adapun data

kunjungan wisata di istana ular terdapat pada tabel dibawa ini.

Tabel 1.1
Data pengunjung di Istana Ular dari tahun 2018-2020

No Tahun Wisatawan Wisatawan Jumlah wisatawan


nusantara mancanegara (Orang)
1 2018 642.195 140 642.335
2 2019 1.560.235 385 1.560.620
3 2020 785.372 200 785.572
Jumlah 2.988.527
Sumber: buku tamu wisatawan istana ular

2
Dari data yang di tampilkan pada tabel 1.1 di atas tampak bahwa pada

tahun 2018 jumlah wisatawan yang berkunjung di Istana Ular sebanyak 642.335

orang, tahun 2019 jumlah wisatawan yang berkunjung di Istana Ular sebanyak

1.560.620 orang, dan pada tahun 2020 sebanyak 785.572 orang. Terlihat bahwa

jumlah wisatawan mengalami penurunan yang drastis yaitu terjadi pada tahun

2020.

Fenomena terjadinya penurunan kunjungan wisatawan disebabkan, biaya

perjalanan, fasilitas, objek daya Tarik wisata alam dan pelayanan.

Biaya perjalanan adalah (Menurut Ali et al., 2018) biaya perjalanan

merupakan biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan diantaranya biaya transportasi

(membeli bahan bakar atau mengunakan transportasi ke lokasi wisata), biaya

untuk membayar tiket/retribusi masuk, biaya konsumsi minuman dan makanan.

biaya perjalanan kelokasi istana ular jika wisatawan beroda 2 bahan bakar sekitar

Rp 20.000 perbotol karena lokasi istana ular jauh dari perkotaan, jarak dari kota

Labuan bajo sekitar 75 km dan dapat di tempuh 2 jam dengan sepeda motor 2,5

jam menggunakan mobil jika wisatawan dari Labuan bajo kelokasi istana ular

wisatawan mengeluarkan biaya sekitar Rp 250.000 perorang, jika wisatawan dari

mangarai timur wisatawan mengeluarkan sekitar Rp 300.000 perorang, jika

wisatawan dari manggarai Raya wisatawan mengeluarkan sekitar Rp 250.000

orang. Untuk masuk kelokasi istana ular wisatawan wajib membayar tiket/karcis

masuk, biaya dikeluarkan Rp 5000 perorang, biaya perjalanan adalah salah satu

variable yang mempengaruhi kunjungan wisatawan didesa galang kecamatan

welak kabupaten manggarai barat.

3
Fasilitas adalah salah satu aspek penting dalam kegiatan wisata karena

selama perjalanan wisata pengunjung akan memanfaatkan segala fasilitas umum

seperti tempat penginapan, tempat ibadah, dan area parkiran sehingga

kenyamanan dalam penggunaan fasilitas umum menjadi pertimbangan sendiri

bagi pengunjung. Saat ini wisata Istana Ular masih di kelolah oleh pemerintah

Desa Galang dan menjadi salah satu sektor andalan pemerintah Desa Galang,

namun di samping itu masih memerlukan pengelolahan dan pengembangan yang

insentif diantaranya adalah terkait dengan fasilitas yang di siapkan oleh

pengelolah pariwisata Istana Ular, fasilitas yang kurang seperti tempat

penginapan, tempat ibadah, dan area parkir yang kurang luas, sehingga

pengunjung yang mengendarai mobil ataupun bus harus memarkir jauh dari lokasi

objek wisata yang dituju.salah satu fasilitas yang kurang dari pengelolah wisata

Istana Ular.

Objek Daya Tarik Wisata Alam merupakan segala sesuatu yang memiliki

keunikan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan

hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

(Menurut Ridwan, 2012). Objek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) di istana

ular merupakan pariwisata alam yang memiliki potensi cukup tinggi, antara lain

berupa keanekaragam jenis ular, yaitu ular coklat, ular hijau, ular merah dan Ular

putih. Ular putih tersebut sebagai raja di goa istana ular, panjang ular ini 23 m,

Namun ular putih tersebut tidak semua pengunjung yang bisa melihat, hanya

orang tertentu (Menurut Ari Samsung) Dengan tersediaan potensi alam yang

begitu besar.

4
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antara seseorang dengan yang lain dan menyediakan kepuasan

pelanggan. Menurut (Samparan, 2011:5) Pelayanan di istana ular merupakan

Setiap pengunjung ke istana ular Memiliki Pelayanan Khusus oleh kepala desa

dan suku Ronggot. Hal ini di karenakan ada prosedur adat dengan melakukan jasa

pawang yang dibuat dengan kepala suku. Adapun larangan saat mengunjung ke

istana ular mulai dari larangan mabuk-mabukan, bakar-bakar, di larang

membuang sampah sembarangan, di larang membunyikan racing motor, dilarang

membunuh hewan apapun, masuk goa dengan tertib dan tidak membawa pawang.

Perempuan haid dan yang hamil sebelum genap tiga bulan juga dilarang masuk.

Berdasarkan kondisi yang telah di jelaskan tersebut, maka di perlukan

suatu penelitian pada para pengunjung wisata terhadap permasalahan yang

bersangkutan dengan objek wisata tersebut yaitu melalui, Biaya Perjalanan,

fasilitas, Objek Daya Tarik Wisata Alam dan pelayanan. Uraian tersebut menjadi

alasan dan latar beelakang dalam memilih judul skripsi “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Di Istana Ular Di Desa Galang

Kecamatan Welak Kabupaten Manggarai Barat”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka adapun rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah biaya perjalanan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan

wisatawan di istana ular

5
2. Apakah fasilitas berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan di

istana ular

3. Apakah Objek Daya Tarik Wisata Alam berpengaruh terhadap jumlah

kunjungan wisatawan di istana ular

4. Apakah pelayanan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan di

istana ular.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang di uraikan diatas, maka adapun tujuan

penelitian yaitu:

1. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh biaya perjalanan terhadap

jumlah kunjungan wisatawan di istana ular

2. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh fasilitas terhadap jumlah

kunjungan wisatawan di istana ular

3. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh Objek Daya Tarik Wisata

Alam di istana ular

4. Untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh pelayanan terhadap jumlah

kunjungan wisatawan di istana ular

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi pengelolah Istana Ular.

Sebagai Bahan Masukan Untuk Kepala Desa dan Warga Desa Galang

Dalam Mengelola Pariwisata Di Istana Ular.

2. Bagi Dinas Kabupaten Manggarai Barat

6
Memberi Sumbangan Pemikiran Bagi Pemerintah Kabupaten Manggarai

Barat Dalam Upaya Peningkatan Kunjungan Wisatawan Di Masa Yang

Akan Datang.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian Ini Di Harapkan Dapat Memberikan Ilmu Serta Wawasan Dan

Referensi Untuk Menambah Ilmu Tentang Kunjungan Wisawan Di Istana

Ular

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1. Pengertian Pariwisata

Pengertian pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan untuk

sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lainnya,

dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang

dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna untuk

bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi kebutuhan yang beragam. Yoeti

dalam Yulesti (2017:1246).

Menurut Suwantoro dalam Nurfadilah (2017:15-16) pada hakikatnya

pariwisata adalah proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju

tempat lain diluar tempat tinggalnya, dengan dorongan kepergiannya adalah

karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial,

kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun kepentingan lain seperti sekedar

ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar.

Menurut Prayogo (2018) Pariwisata secara sederhana dapat didefinisikan

sebagai perjalanan seseorang atau sekelompok orang dari satu tempat ke tempat

lain membuat rencana dalam jangka waktu tertentu, untuk tujuan rekreasi dan

mendapatkan hiburan sehingga keinginannya terpenuhi.

8
2.1.2. Jenis dan Fungsi Pariwisata

Sesuai potensi alam yang di miliki suatu Negara, maka timbul bermacam-

macam peristiwa yang dikembangkan sebagai kegiatan, yang lama-kelamaan

mempunyai ciri tersendiri, jenis-jenis pariwisata dapat dibedakan menurut letak

geografis yaitu: pariwisata lokal, pariwisata regional, dan pariwisata nasional yang

terdiri dari pariwisata dalam negri dan pariwisata internasional.

Menurut pengaruhnya terdapat pembayaran yaitu: pariwisata aktif dan

pariwisata pasif. Dikatakan pariwisata aktif karena dengan masuknya wisatawan

asing tersebut, berarti dapat memeasukan devisa bagi Negara yang dikunjungi,

yang dengan sendirinyaakan memperkuat posisi neraca pembayaran tersebut. Dan

disebut pariwisata pasif, karena dilihat dari pemasukan devisa, kegiatan ini

merugikan asal wisatawan, karena uang seharusnya dibelajakan didalam negeri

dibawah keluar negeri.

Berdasarkan instruksi presiden no 9/ 1969 mengenai tujuan pengembangan

pariwisata di Indonesia meliputi tiga aspek pokok yaitu segi sosial, segi ekonomi,

dan segi budaya. dengan demikian fungsi pariwisata mencapai tiga aspek seperti

berikut ini: peran pariwisata dalam pembagunan Negara pada garis besarnya,

berintikan tiga segi yaitu segi ekonomi (sumber devisa dan pajak), segi sosial

(penciptaan kesempatan kerja), dan segi kebudayaan (memperkenalkan budaya

kita pada wisatawan asing).

Fungsi pariwisata dari segi ekonomi dapat di kemukakan bahwa dari sektor

pariwisata dapat diperboleh devisa, baik berupa pengeluaran para wisatawan asing

9
maupun sebagai penanam modal dalam industri pariwisata termasuk penerimaan

berupa retribusi bagi wisatawan.

Ada pun jumlah penerimaan dari sektor pariwisata di tentukan oleh tiga

faktor utama, yaitu: jumlah wisatawan yang berkunjung, jumlah pengeluaran

wisatawan, lamannya wisatawan yang menginap.

Fungsi sosial yang paling dominana dari sektor pariwisata adalah perluasan

penyerapan tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Usaha

keparawisataan dengan segala sesuatunya yang berhubung dengan pariwisata

sangat membutuhkan tenaga kerja yang bannyak sehingga dapat membantu

mengurangi persoalan pengangguran.

Penciptaan kesempatan kerja secara langsung dapat di kemukakan,

misalannya di bidang perhotelan, restoran, biro perjalanan, obyek wisata, dan

Kantor parawisata pemerintah. Sedangkan penyerapan tenaga kerja tidak

langsung, seperti meningkatnya hasil produk di bidang pertanian dan kerajinan

tangan karena termotifasi dengan kunjungan wisatawan.

Dalam hal fungsi pariwisata dari segi budaya dapat di artikan sebagai

memperkenalkan dan mendayagunakan kebudayaan Indonesia. Seperti diketahui

bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan milik rakyat sebuah Negara yang

merupakan manifestasi dari karia dan kereasi yang spiritual dari manusia yang

membentuk rakyat sebuah Negara dan menjadi sasaran utama dari perasaan

keingin tahuan dari seseorang yang asing bagi Negara tersebut.

10
Seperti di maklumi tentang alam Indonesia seperti panorama alam, iklim

tropis, daerah kathulistiwa yang di padukan dengan aneka ragam koleksi seni

budaya dan tata kehidupan masyarakat yang khas adalah merupakan salah satu

sumber berkembangnya sektor industri pariwisata Indonesia.

2.2 Wisatawan

2.2.1 Definisi Wisatawan

Wisatawan merupakan pengunjung sementara sekurang-kurangnya 24 jam

dengan maksud dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan sebagai berikut :

Pesiar yaitu untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, dan olahraga (Prajogo

dalam Abdillah, 2017:54-55). Wisatawan adalah orang yang mengadakan

perjalanan ke tempat wisata tanpa menetap atau hanya sementara”

(SuryadanaAbdillah, 2017:54-55)

Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke sebuah daerah atau

Negara asing dan menginap minimal 24 jam atau maksimal enam (6) bulan di

tempat tersebut. Menurut Cohen dalam Pitana (2017) wisatawan diklasifikasikan

atas dasar dari daerah yang akan dikunjungi, serta tingkat pengorganisasiannya

dari perjalanan wisatawannya. Atas dasar ini, Cohen membedakan wisatawan atas

empat, yakni:

1) Drifter, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali

belum diketahuinya, dan bepergian dalam jumlah kecil.

2) Explorer, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur

perjalanannya sendiri, dan tidak mau mengikuti jalan-jalan wisata yang

sudah umum melainkan mencari hal yang tidak umum. Wisatawan seperti

11
ini bersedia memanfaatkan fasilitas dengan standar lokal dan tingkat

interaksinya dengan masyarakat lokal juga tinggi.

3) Individual Mass Tourist, yaitu wisatawan yang menyerah pengaturan

perjalananya kepada agen perjalanan, dan mengujungi daerah tujuan wisata

yang sudah terkenal.

4) Organized-Mass Tourist, yaitu wisatawan yang hanya mau mengunjungi

daerah tujuan wisata yang sudah dikenal, dengan fasilitas yang seperti yang

dapat ditemuinya di tempat tinggalnya, dan perjalanannya selalu dipandu

oleh pemandu wisata.

2.2.2 Jenis Wisatawan

Menurut Oka A. Yoeti, (2019) di jelaskan bahwa terdapat enam jenis

wisatawan berdasarkan ruang lingkup perjalanannya yaitu :

1. Wisatawan asing (foreign tourist)

Adalah seorang yang berkepergian keluar dari Negara tempat tinggalnya

dan biasanya ditandai dengan status kewarganegaranya, dokumen

perjalanan, serta mata uang yang digunakan.

2. Domestic Foreign Tourist

Merupakan seorang asing yang tinggal di suatu Negara yang melakukan

perjalanan di Negara tersebut. Jenis wisatawan ini biasanya bekerja di suatu

Negara dan mendapatkan penghasilan dari Negara asalnya. Misalanya

seorang yang bekerja di kedutaan besar Amerika di Surabaya yang

melakukan perjalanan wisata ke pulau Bali.

12
3. Wisatawan Domestik (Domestic Tourist)

Adalah seorang wisatawan yang berwisata di dalam negerinya sendiri tanpa

keluar dari batas Negara.

4. Indigenous foreign Tourist

Merupakan warga Negara suatu Negara yang bekerja di luar negeri yang

pulang ke Negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata. Seperti TKI

yang bekerja di Arab Saudi dan kembali ke Indonesia untuk sementara

waktu lalu berwisata ke kota bandung.

5. Wisatawan Transit (Transit Tourist)

Adalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata kesuatu

Negara lain dengan menggunakan kapal laut atau pesawat udara yang

mengharuskan mereka untuk berhenti sejenak di Negara lain guna mengisi

bahan bakar atau menambah penumpang dan akan melanjutkan kembali

perjalanannya ke tujuan semula

6. Wisatawan Bisnis (Business Tourist)

Adalah jenis wisatawan yang datang untuk kepentingan bisnis dan

melakukan kegiatan wisata setelah kegiatan utamanya selesai. Biasanya

jenis wisatawan ini akan melakukan kegiatan wisatawannya di hari terakhir

sebelum kembali ke Negara atau daerah asal masing-masing.

2.2.3 Definisi Industri Pendukung Pariwisata

1. Sarana Kepariwisataan

Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang

memberikanpelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun

13
tidak langsung dan kehidupannya tergantung kepada kedatangan

wisatawannya. Sarana kepariwisataan ini harus tetap dijagadan ditingkatkan

baik dari segi kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan perkembangan

kebutuhan wisatawan. Untuk mendukung pencapaian yang lebih baik perlu

adanya kemampuan pengelolaan yang memadai sesuai dengan kondisi objek

dan kebutuhan pengunjung. Ada 3 (tiga) bagian yang penting dalam sarana

kepariwisataan, antara lain :

a. Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Suprastructur

Yang dimaksud dengan sarana kepariwisataan adalah perusahaan yang hidup

dan kehidupannya sangat tergantung kepada kedatangan orang yang

melakukan perjalanan wisata, yang termasuk di dalamnya adalah:

a) Travel Agent

b) Tour Operator

c) Perusahaan Transportasi

d) Restoran, Bar, objek dan atraksi wisata.

1. Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Supplementing Tourism Suprastructur)

Adalah perusahaan yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang

fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang

terpenting adalah untuk membuat agar para wisatawan dapat lebih lama

tinggal, di tempat atau daerah yang dikunjunginya. Yang termasuk

dikelompok ini adalah:

a) Lapangan tenis

b) Lapangan golf

14
c) Lapangan bola kaki, kolam renang, bilyard, dan lainsebagainya.

2. Sarana Penunjang Kepariwisataan (Supporting Tourism Suprastructur)

Adalah perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap

yakni fasilitas-fasilitas yang diperlukan wisatawan khususnya tourism

business yang berfungsi untuk membuat para wisatawan lebih lama tinggal

di daerah yang dikunjungi agar lebih banyak mengeluarkan atau

membelanjakan uangnya di daerah tersebut. Yang termasuk ke dalam

kelompok ini adalah:

a) Night Club

b) Casino

2. Prasarana Kepariwisataan

Prasarana (infrastruktur) kepariwisataan sesungguhnya merupakan “tourist

supply” yang perlu dipersiapkan atau disediakan bila akan mengembangkan

industri pariwisata, karena kegiatan pariwisata pada hakekatnya tidak lain

adalah salah satu kegiatan dari sektor perekonomian juga. Yang dimaksud

prasarana (infrastuktur) adalah “semua fasilitas yang memungkinkan proses

perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat

memudahkan manusia memenuhi kebutuhannya”. Jadi fungsi dari prasarana

adalah untuk melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan

pelayanan sebagai mana mestinya. Dalam buku yang berjudul Pengantar

Ilmu Pariwisata (dalam Yoeti). Adapun beberapa prasarana yang dapat

menunjang pelayanan dan kemudahan bagi wisatawan, meliputi:

15
a) Pelayanan makan dan minum, yang dapat menyajikan makanan dan

minuman yang khas setempat.

b) Pelayanan tenaga kerja, yang sangat dominan sekali dibutuhkan karena

salah satu kunci keberhasilan pembangunan objek wisata adalah

kemampuan para tenaga kerja untuk mengelola dengan baik suatu

kawasan objek wisata.

c) Pelayanan informasi, agar dapat mengatur pengunjung yang datang ke

objek wisata Untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak unsur objek

wisata yang dikunjungi, maupun yang dapat mengganggu ketenangan

pengunjung itu sendiri mengingat arus kunjungan yang datang cenderung

akan lebih meningkat.

2.3 Keputusan Berkunjung

2.3.1 Pengertian Keputusan Berkunjung

Keputusan berkunjung konsumen ke suatu objek wisata pada dasarnya

eratnya kaitannya dengan perilaku konsumen. Perilaku konsemen merupakan

unsur penting dalam kegiatan pemasaran pariwisata yang perlu diketahui oleh

perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa

yang ada dalam pikiran seorang konsumen pada waktu sebelum, sedang dan

setelah melakukan kunjungan pada suatu objek wisata. Adanya kecenderungan

pengaruh industri kepariwisataan terhadap daya tarik dan keputusan berkunjung

yang dilakukan oleh konsumen tersebut, mengisyaratkan bahwa manajemen

perusahaan perlu mempertimbangkan aspek perilaku konsumen, terutama proses

pengambilan keputusan berkunjung.

16
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan berkunjung

adalah perilaku seseorang dalam menentukan suatu pilihan tempat wisata untuk

mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen yang meliputi

Keterjangkauan harga, pencarian Atribut yang dicari wisatawan, Kenyamanan

saat berlibur dan jangkauan jarak yang di tempuh wisatawan.

2.2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan

1. Biaya Perjalanan

Biaya perjalanan adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh seseorang

maupun kelompok yang sedang melakukan perjalanan. Menurut Oka A. Yoeti

(2018), biaya perjalanan adalah biaya yang dikeluarkan pegunjung untuk sampai

di objek wisata dan biaya selama di objek wisata. Biaya perjalanan meliputi biaya

transportasi, biaya retribusi masuk, biaya konsumsi, biaya dokumentasi, serta

biaya lain yang relevan. Biaya perjalanan salah satu factor yang menjadi

pertimbangan wisatawan dalam melakukan pariwisata. Semakin tinggi biaya

perjalanan akan mempengaruhi wisatawan untuk mengurangi niatnya dalam

waktu dekat. Dan sebaliknya semakin rendah biaya perjalanan biaya perjalanan

akan mempengaruhi wisatawan untuk melakukan kegiatan pariwisata setiap

adanya waktu. Indikator dari Biaya perjalanan yaitu:

a. Biaya Transportasi

Biaya trasportasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan

proses transportasi

b. Biaya Akomodasi

17
Biaya akomodasi adalah biaya untuk menyewa tempat penginapan selama

berwisata.

c. Biaya Tiket

Biaya Tiket adalah kartu atau slip kertas yang digunakan agar biasa

memasuki suatu lokasi atau even.

d. Biaya Konsumsi

Biaya konsumsi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai konsumsi

atau pemakaian terhadap suatu barang.

2. Fasilitas

Fasilitas adalah sumber daya fisik yang ada dalam sebelum suatu jasa dapat

di tawarkan kepada konsumen. Menurut (Kotler dalam Apriyadi, 2017). Serta

kelengkapan tempat sebagai pendukung atau nilai tambahan suatu objek wisata

untuk meningkatkan nilai kepuasan wisatawan yang datang ke objek wisata. Maka

Indikator dari fasilitas adalah:

a. Fasilitas umum

Fasilitas umum adalah sarana yang disediakan untuk kepentingan umum

seperti jalan raya, lampu penerangan jalan, halte, trotoar, dan jembatan

penyebrangan,

b. Kebersihan lingkungan

Kebersihan lingkungan adalah suatu ilmu dan seni dalam mencapai

keseimbangan antara lingkungan dan manusia, ilmu dan juga seni dalam

pengelolaan lingkungan sehingga dapat tercapai kondisi yang bersih, sehat

nyaman dana man serta terhindar dari gangguan berbagai macam penyakit.

18
c. Fasilitas ibadah

Fasilitas yang tidak kalah penting yang harus ada di lokasi wisata adalah

tempat ibadah, misalnya saja seperti masjid atau mushola. Dengan adanya

mushola dapat membatu pengunjung muslim yang akan menunaikan ibadah.

d. Fasilitas penunjang.

Fasilitas penunjang adalah segala sesuatu yang melengkapi penyelengaraan

angkutan bus yang dapat memberikan kemudahhan, kenyamanan dan

keselamatan bagi wisatawan yang berkunjung kelokasi pariwisata.

3. Objek Daya Tarik Wisata Alam

Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai keunikan,

keindahan, serta nilai yang beranekaragam berupa kekayaan alam, kekayaan

budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran kunjungan wisatawan

(Utama, 2017:335). Dalam kepariwisataan faktor manfaat dan kepuasan

wisatawan. Indikator dari Objek daya Tarik wisata alam Menurut Midelton dalam

Basiya R dan Hasan Abdul Rozak (2012), indikatornya yaitu:

a. Keanekaragaman Hayatiti

Keanekaragaman hayati dalam istilah lain dikenal dengan “iodiversitas”

pada dasarnya memberi pemahaman sekaligs penjelasan mengenai sejumlah

variasi yang ada di dalam semua mahluk hidup, baik varisi gen, ekosistem,

dan jenisnya. Disisi lainnya, keanekaragaman hayati yang tersedia dibumi

merupakan suatu proses dan yang lama, sehingga sampai saat ini kita

megenal bermacam-macam mahluk hidup. Dalam sejarah keanekaragaman

19
hayati dipergunakan (Raymond F. Dasmann) sebagai seseorang ahli yang

dikenal sebagai ilm satwa liar dan pelestari.

b. keindahan Alam

keindahan alam sesuatu yang dapat di rasakan saat melihat ataupun

manusia, hewan, tumbuhan, tempat, objek, atau suatu gagasan yang dapat

memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan

terhadap orang yang melihat atau mendengarnya.

4. Pelayanan

pelayanan adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk

memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah”. Sedangkan menurut

Mulyono dalam (Rahman, 2017)” Pelayanan adalah rasa (Menyenangkan atau

tidak menyenangkan) yang oleh penerima pelayanan pada saat memperoleh

pelayanan. Menurut (Kasmir dalam, Rahman,2017) maka Indikator Pelayanan

yaitu:

a. Pelayanan prima

Pelayanan prima adalah melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para

pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas

b. Keandalan

Keandalan adalah probabilitas suatu komponen atau system untuk

melakukan fungsi yang ditentukan dalam periode waktu tertentu kondisi

yang dirancang untuk beroperasi.

c. Keramatamahan

20
Keramatamahan adalah ramah tamah, sedangkan ramatamah adalah amat

ramah, sehingga maksud Keramatamahan dalam kamus besar Bahasa

Indonesia adalah suatu perilaku seseorang pada saat berinteraksi dengan

sesamanya dengan kelembutan tutur kata dan Bahasa.

d. Empati

Kemampuan seseorang untuk menyadari perasaan, kepentingan, kehendak,

masalah, atau kesusahan yang dirasakan orang lain.

e. Tanggapan

Banyangan yang menjadi kesan yang dihasilkan dari pengamatan, kesan

tersebut menjadi isi kesadaran yang dapat dikembangkan dalam

hubungannya dengan konteks pengalaman waktu sekarang serta antisipasi

keadaan untuk masa yang akan dating (Wasti Soemanto,2006)

5. Kunjungan Wisatawan

Kunjungan wisatawan adalah kunjungan yang dilakukan oleh wisatawan

pada suatu daerah tempat wisata. Apabila dijelaskan, umumnya seseorang atau

kelompok yang biasa mengunjungi tempat wisata atau negaranya disebut

pengunjung. Pengunjung (visitor), merupakan orang yang sedang melakukan

kunjungan di suatu tempat bertujuan untuk menikmati dan mendapatkan

kesenangan dalam aktivitas kunjungan tersebut. Menurut WTO (World Tourism

Organization) “Visitor-any person traveling to a place other than that of his/her

usual environment for less than 12 consecutive months and whose main purpose

of travel is not to work for pay in the place visited.” Pengunjung adalah setiap

orang yang bepergian ke tempat selain dari lingkungan biasanya selama kurang

21
dari 12 bulan berturut-turut dan tujuan utamanya bukan untuk bekerja dan

mendapatakan upah di tempat yang dikunjungi (Arjana, 2016). Pengunjung

tersebut biasanya terdiri dari banyak orang yang memiliki motivasi tersendiri

dalam melakukan kunjungan termasuk wisatawan. Indikator Kunjungan

wisatawan merupakan besarnya jumlah wisatawan baik macanegara maupun

nusantara yang berkunjung ke objek wisata, Indikator dari kunjungan wisatawan

yaitu:

a. Frekuensi kunjungan wisatawan

Frekuensi kunjungan wisatawan adalah beberapa banyak wisatawan

berkunjung selama lima (5) tahun terakhir.

b. Lama kunjungan Wisatawan

Lama kunjungan wisatawan adalah banyaknya hari yang dihabiskan oleh

seorang wisatawan disuatu negara diluar tempat tinggalnya.

c. Total pengeluaran wisatawan

Bagi negara yang dikunjungi adalah yang dikeluarkan untuk menambah

devisa negara. Bagi wisatawan yang dating pola pegeluarannya adalah

dengan meraka mengeluaran misalnya ini uang, feebacknya bagi meraka

adalah meraka dapat merasakan.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini memuat berbagai penelitian yang telah dilakukan

oleh peneliti lain baik dalam bentuk jurnal maupun skripsi. Penelitian yang

menjadi bahan rujukan dalam menyusun skripsi ini adalah penelitian faktor-faktor

22
yang mempengaruhi kunjungan wisatawan. Penelitian terdahulu disajikan pada

tabel berikut.

Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
Penelitian Variabel dan
No Judul Hasil
dan tahun metode analisis
1 Agri Sosio Faktor-Faktor yang Variabel bebas Hasil yang diperoleh
Ekonomi mempengaruhi jarak yang di bahwa faktor – faktor
Unsrat, kunjungan tempuh tingkat usia yang mempengaruhi
(2018) wisatawan ke biaya perjalanan kunjungan wisatawan
kawasan Eko wisata dan biaya masuk adalah jarak yang
di desa Bahoi variabel terikat ditempuh, tingkat usia,
Kecamatan kunjungan biaya perjalanan, dan
Likupang barat wisatawan biaya masuk.
kabupaten metode analisis Kecenderungan
Minahasa Barat. regresi dengan wisatawan untuk
model logit ekowisata diving
sangat dipengaruhi
oleh tingkat usia
2 Monika analisis faktor- Variabel bebas biaya, fasilitas dan
Nelli faktor yang biaya, fasilitas dan pendapatan
(2019) mempengaruhi pendapatan berpengaruh signifikan
kunjungan Variabel terikat terhadap kunjungan
wisatawan ke kunjungan wisatawan
kampung warna- wisatawan
warni jodipan Malaysia
malang Metode analisis
Regresi berganda
3 Erwan Analisis faktor Variabel bebas pendapatan, umur, dan
supriharton faktor yang jarak tempuh kategori wisatawan
o (2018) mempengaruhi Variabel terikat tidak berpengaruh
kunjungan wisatawan signifika
wisatawan di Metode analisis
museum sangiran Regresi berganda
kabupaten sragen
4 Novian Faktor-faktor yang Variabel bebas Jumlah kunjungan
Hangga mempengaruhi Estimasi nilai individu ke Curung
Prakosa jumlah kunjungan ekonomi Silawe adalah
(2018) wisatawan dan nilai Variabel terikat mencapai Rp.
ekonomi objek Jumlah kunjungan 1109.930.140,48per
wisata alam curug wisatawan di tahun

23
silawe kabupaten wisatawan alam
magelang. curung kabupaten
malang
Metode alalisi
Regresi berganda

1.4.1. Hubungan Antara Biaya Perjalanan Dengan Kunjungan Wisatawan

Wisatawan jarak ekonomi berhubungan dengan waktu dan biaya yang

dikeluarkan dalam perjalanan dari tempat asal sampai ketempat tujuan dan

kembali pulang. Semakin tinggi jarak ekonomi, semakin tinggi perlawanan untuk

tujuan tersebut, dan konsekuensinya permintaan semakin rendah, jika waktu dan

biaya perjalanan dapat di kurangi maka permintaan akan naik (Mc. Intosh, 2018).

Biaya perjalanan Travel cost merupakan salah satu alasan dari wisatawan memilih

tujuan wisatanya. Wisatawan cendrung memperhatikan tingkat biaya ini sebelum

melakukan perjalanan. Hal ini karena tidak semua wisatawan memiliki bujet tidak

terbatas. Jika seorang wisatawan memiliki Dana terbatas, maka wisatawan

tersebut dapat memilih lokasi yang dekat dengan tempat tinggalnya sehingga hal

ini dapat mengurangi travel costnya. Seorang wisatawan akan mengeluarkan

sejumlah uang dari pendapatan untuk membayar berbagai macam kebutuhan

Tourist expenditures seperti biaya transportasi, biaya makan dan minum selama

berkunjung, biaya menginap, biaya belanja, dan keperluan lain-lain sehingga

mereka akan melakukan perbandingan untuk menentukan kunjungannya.

1.4.2. Hubungan antara fasilitas dengan kunjungan wisatawan

Fasilitas Pariwisata merupakan faktor penting dalam membentuk produk

pariwisata karena memberikan kemudahan, kenyamanan, kesehatan, kebersihan,

keamanan, dan keselamatan para pengunjung. (Sekartjakrarini Et Al, 2017).

24
Fasilitas pariwisata disuatu lokasi menjadi dua bagian yaitu fasilitas primer dan

penunjang. Pembagian dan penjelasan mengenai fasilitas antara lain :

1. Fasilitas primer adalah Objek wisata dengan fungsi sebagai daya Tarik

utama wisata

2. Fasilitas penunjang adalah bangunan diluar fasilitas primer yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan wisatawan wisatawan selama berada dilakasi

wisata. Fasilitas penunjang dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Fasilitas sekunder: bangunan yang bukan merupakan daya Tarik utama

wisata akan tetapi digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama

wisatawan seperti penginapan, dan rumah makan.

b. Fasilitas kondisional: bangunan yang digunakan oleh wisatawan maupun

warga setempat seperti masjid, toilet umum, dan tempat parkir.

1.4.3. Hubungan Antara Objek Daya Tarik Wisata Dengan Kunjungan

Wisatawan

Objek Daya Tarik wisata merupakan suatu faktor yang membuat orang

berkeinginan untuk mengunjungi dan melihat secara lansung ke suatu tempat yang

menarik. Unsur-unsur yang menjadi daya Tarik wisata diantara keindahan Alam,

keunikan kawasan, banyaknya sumber daya yang menonjol, kebutuhan sumber

daya alam, pilihan kegiatan rekreasi, kelangkaan flora dan fauna, serta kerawanan

kawasan. Menurut Yoeti dalam Sunaryo (2017) mengemukakan bahwa daya Tarik

dari suatu destinasi merupakan faktor yang paling penting dalam rangka

mengundang wisatawan untuk mengunjunginya. Agar suatu destinasi dapat

25
menarik wisatawan untuk megunjunginya paling tidak harus memenuhi tiga syarat

utama yaitu:

1. Destinasi tersebut harus mempunyai apa yang disebut dengan “something to

see”. Maksudnya, destinasi tersebut harus mempunyai daya Tarik khusus

yang bisa dilihat oleh wisatawan, disamping itu juga harus mempunyai

atraksi wisata yang dapat dijadikan sebagai “entertainments” bila orang

datang untuk mengunjunginya

2. Selanjutnya destinasi tersebut juga harus mempunyai “something go do “.

Selain yang dapat dilihat dan disaksikan harus juga disediakan beberapa

fasilitas rekreasi atau amusements dan tempat atau wahana yang bisa

digunakan oleh wisatawan untuk beraktivitas seperti olah raga, kesenian

maupun kegiatan lain yang dapat membuat wisatawan menjadi betah tinggal

lebih lama.

3. Kemudian destinasi tadi juga harus mempunyai “something to buy” di

tempat tersebut harus tersedia barang-barang cinderamata (souvenir) seperti

halnya kerajinan rakyat setempat yang dibeli wisatawan sebagai oleh-oleh

untuk dibawa pulang ke tempat asal masing-masing.

1.4.4. Hubungan Antara Pelayanan Dengan Kunjungan Wisatawan

Kualitas pelayanan merupakan bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat

pelayanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat pelayanan yang

diharapkan (Expected service) Tuntutan pelanggan dalam hal pelayanan yang

terbaik bagi konsumen ( Radionsunu 2019) Kualitas pelayanan (service quality)

pada sebuah objek wisata dapat diketahui dengan cara mengerti persepsi cara

26
pelanggan atas pelayanan yang pengunjung yang terima yang berasal dari

pengelola atau pemandu objek wisata tersebut pengembangan dan pembangunan

fasilitas pendukung pelayanan terhadap para wisatawan sehingga menjadi

bangunan kuno yang menjadi tinggal tinggal kenangan dalam sejarah nasional

Indonesia khususnya bagi masyarakat. Defenisi kualitas pelayanan berpusat pada

upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan

penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelangan. Menurut (Wyckof dalam

Tjiptono 2016), karena menjual harapan berupa layanan maka kualitas pelayanan

terhadap wisatawan dari suatu objek wisata sangat penting dalam rangka kepuasan

wisatawan. Hal ini karena wisatawan yang puas terhadap layanan khususnya

layanan berkualitas baik khususnya dari orang-orang baik langsung seperti

karyawan tempat wisata, maka wisatawan tersebut akan cenderung loyal dan

kembali lagi untuk menikmati lokasi, tempat atau objek wisata yang telah mereka

kunjungi.

2.5 Kerangka Pemikiran

Istana ular memiliki jumlah kunjungan wisatawan tertinggi pada tahun

2019, di desa Galang. Namun di sisi lain merupakan salah satu objek wisata alam

yang jumlah kunjunganya rendah dan mengalami penurunan pada tahun 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi kunjungan wisatawan di istana ular mengunakan metode biaya

perjalanan (travel cost method), agar dapat diketahui nilai pemanfaatannya selama

ini. Dari indentifikasi tersebut dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang

27
mempengaruhi jumlah kunjungan keistana ular untuk menjadi bahan pengembang

di istana ular pada masa yang akan datang.

Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran Penelitian

biaya perjalanan X 1

fasilitas X 2
Kunjungan
wisatawan Y
Objek Daya Trik
Wisata Alam X 3

Pelayanan X 3

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkam kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut:

H 1: Ada pengaruh faktor Biaya perjalanan terhadap kunjungan wisawan di istana

ular.

H 2: Ada pengaruh faktor fasilitas terhadap kunjungan wisatawan di istana Ular.

H 3: Ada pengaruh faktor objek daya tarik wisata alam terhadap Kunjungan

wisatawan di Istana Ular

28
H 4 : Ada pengaruh faktor Pelayanan terhadap kunjungan wisatawan di istana ular.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelititan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang menjelaskan hubungan

atau pengaruh sebab akibat yaitu hubungan atau pengaruh variabel bebas (X)

Terhadap variabel terikat (Y). Dalam Penelitian ini beberapa Variabel yang mau

diteliti adalah: biaya perjalanan, fasilitas, Objek daya Tarik wisata, pelayanan

terhadap kunjungan wisatawan di Istana Ular

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan ditempat pariwisata di desa Galang Kecamatan

Welak Kabupaten Manggarai Barat.

3.3 Sumber Data

Dalam usaha mencari kebenaranya, peneliti ini menggunakan data

kuantitatif. Data-data kuantitatif dalam penelitian ini menganalis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan DiIstana Ular Didesa Galang

Kecamatan Welak Kabupaten Manggarai Barat. Untuk mengumpul data dan

informasi yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data Primer

dan data sekunder,

1. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang lansung memberikan data kepada

pengumpul data. Sumber data primer didapatkan melalui kegiatan

wawancara dengan subjek penelitian dan dengan observasi atau pengamatan

29
lansung dilapangan, Sugiyono (2016:225). Penelitian data primer ini,

diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada pengunjung di Istana ular

Kecamatan Welak Kabupaten Manggarai Barat,yang terletak di Desa

Galang

2. Data sekunder

Data sekunder adalah Data yang diolah dalam bentuk naskah tertulis atau

dokumen yaitu data dari kepala Desa Galang Kecamatan Welak Kabupakten

Manggarai Barat yang berkaitan dengan pengunjung ke Istana Ular.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini di kumpulkan dengan metode survey lapangan

serta membagikan kuesioner kepada wisatawan yang berkunjung ke Istana ular.

1. Kuesioner

Membuat daftar angket pertanyaan kepada responden secara tertutup.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui tatap muka lansung dengan narasumber dengan cara Tanya jawab

langsung.

3. Dokumentasi

Suatu pengumpulan data dengan cara melihat lansung sumber-sumber

dokumen yang terkait

30
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2018: 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. Sedangkan menurut Silaen (2018: 87) Populasi adalah keseluruhan

dari objek atau individu yang memiliki karakteristik (sifat-sifat) tertentu yang

akan diteliti.

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung ke Istana

Ular pada Tahun 2019-2020 mencapai 4.850.974 Wisatawan yang berkunjung ke

Istana Ular. Dengan menghitung ukuran sampel yang dilakukan dengan

menggunakan teknik Slovin, Menurut Sugiyono, (2017:8)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi.

Dengan meneliti sampel, seseorang peneliti dapat manarik kesimpulan yang dapat

digeneralisasikan untuk seluruh populasinya. Penentuan jumlah sampel sangat

dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tujuan penelitian, Ferdinand (2006)

Analisis pengambilan sampel dengan mengunakan accidental sampling, yaitu

pengambilan sampling yang didasarkan pada kebetulan semata.

Karena jumlah populasi terhitung dari tahun 2019-2020 wisatawan. Maka

dalam penentuan jumlah sampel digunakan rumus Slovin sebagai berikut:

31
N
n= 2
1=Ne
Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

E = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang

masih sampel yang masih bisa ditolerir: e =0,1 dalam rumus slovin

ada ketentuan sebagai berikut:

Nilai e = 0, 1 (10 %) untuk populasi dalam jumlah besar

Nilai e = 0, 2 (20 %) untuk populasi dalam jumlah kecil.

Maka sampel yang saya ambil adalah Wisatawan Nusantara.

2.987.802
N=
1+ 2.987.802 (0, 1¿2

N = 2.987.802

1+ 29.878

N =2.987,802 =103,027

29.879

Maka saampel dari penelitian ini adalah 103,027 dibulatkan menjadi 103

responden

3.6.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan atribut, nilai, maupun sifat dari sebuah objek

atau kegiatan yang memiliki berbagai macam variasi yang ditetapkan sebelumnya

oleh peneliti dengan tujuan mempelajari dan untuk menarik sebuah kesimpulan

darinya. Peneliti mengklasifikasikan variabel berdasarkan hubungan antara

32
variabel sehingga dalam penelitian ini menjadi dua jenis variabel yaitu variabel

independen dan variabel dependen.

1. Variabel independen

Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang menjadi sebab dan

mempengaruhi sebuah perubahan atau menimbulkan variabel terikat

(terpengaruh). Variabel bebas yang digunakan yaitu Biaya perjalanan,

Fasilitas, Objek Daya Tarik Wisata, Pelayanan (X)

2. Variabel dependen

Variabel dependen (terikat) karena telah dipengaruhi sehingga

menjadikanya akibat dari variabel bebas (Sugiyono, 2016). Pada penelitian

ini Variabel terikat yang dipilih ialah Kunjungan Wisatawan.

3.6 Definisi Variabel Operasional

Variabel merupakan sesuatu yang dapat dijadikan objek pengamatan atau

faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan Wisatawan yang akan diteliti.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini diantara lain, variabel

independen yaitu, biaya perjalanan, fasilitas, objek daya Tarik wisata, pelayanan

yang berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu, kunjungan wisatawan.

Sugiyono (dalam Rusdi, 2015). Definisi Operasional masing-masing yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

33
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator Sekala
Operasional Pengukuran
1 Biaya perjalanan Biaya perjalanan 1. biaya transportasi Skala Likert
X1
adalah biaya yang 2. biaya akomodasi
(Ali et al, 2018)
di keluarkan oleh 3. biaya Tiket
wisatawan 4. Biaya konsumsi

2 Fasilitas Fasilitas adalah 1. Fasilitam umum Skala likert


(Fitriana et al,
salah satu aspek 2. Kebersihan
2017)
penting dalam lingkungan
kegiatan wisata 3. Fasilitas ibadah
selama perjalanan 4. Fasilitas penunjang
wisata
3 Objek Daya Salah satu modal 1. Keanekaragaman Skala Likert
Tarik Wisata utama yang harus
Hayatiti
Alam di miliki dalam
(Soemanto,2017 upaya 2. dan keindahan
:35) peningkatan dan
Alam
pengembangan
Objek Daya Tarik
Wisata.
4 Pelayanan Salah satu bentuk 1. Pelayanan prima Skala Likert
(Silpia,2018) kegiatan/aktifitas
2. keandalan
yang di berikan
oleh satu pihak 3. Keramatamahan
atau lebih kepada
4. Empati
pihak lain yang
memiliki 5. tanggapan
hubungan dengan
tujuan untuk
dapat
memberikan
kepuasan kepada
pihak kedua yang
bersangkutan atas
barang dan jasa
yang di berikan.

34
3.7 Instrumen Penelitian

Skala yang digunakan dalam mengukur pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial. Skala likert adalah skala dalam interval dan responden

untuk diminta membuat pilihan tentang tingkat kesetujuannya sesuai dengan

persepsinya. Untuk keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi

skor:

Tabel 3.2.
Instrumen skala Likert

No Alternatif Jawaban SKOR


1 Sangat setuju (ss) 5
2 Setuju (S) 4
3 Tidak Pasti (TP) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: buku Nur Indriantoro dan Bambang Supomo

3.8 Metode Analisis Data

3.9.1 Uji Validitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui keabsahan atau validan suatu

instrument. Sebuah kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam kuesioner

tersebut mampu mengukur apa yang ingin di ukur oleh kuesioner tersebut, Imam

Ghozali (dalam Humaira, 2017). Mengatakan bahwa pengujian validitas bisa

dilakukan dengan mengorelasi skor butir pertanyaan dengan total skor

konstruknya. Kriteria valid atau tidal valid adalah antara skor masing-masing +-

35
butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan 0,05 maka butir

pertanyaan tersebut di nyatakan tidak valid.

Rumus:

Keterangan :

R = koefisien korelasiitem dan total variabel


X = skor item
Y = skor total variabel
N = jumlah sampel

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat

memberikan ukuran konstan atau tidak. Teknik yang digunakan adalah teknik

kuefisien cronbach’s Alpa.Suatu variabel dinyatakan reliabel jika memberikan

nilai cronbach’s Alpa. > 0,600.

3.9.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang digunakan

dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan model analisis yang

tepat. Dalam penelitian ini untuk mengelola data hasil penelitian menggunakan

analisis inferensial (kuantitatif) dimana dalam analisis tersebut mengunakan

program SPSS. Analisis data dilakukan dengan bantuan metode regresi linear

berganda, namun sebelum melakukan Analisis regresi linear berganda digunakan

Uji Normalitas, uji Multikolonieritas dan Uji Heteroskedastisitas.

36
1. Uji linieritas

Uji linieritas, merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui bentuk

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Arti linear ialah

hubungan seperti garis lurus. Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai

berikut:

a. Jika nilai presentase sig F > 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang

linear antara variabel bebas dan terikat.

b. Jika nilai presentase sig F < 0,05 maka terdapat hubungan yang linear

antara variabel bebas dan terikat.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Model regresi yang baik ialah Heteroskedastisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

Heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji glejser. Jika di peroleh

nilai probalitas signifikan untuk variabel independen > 0,05 maka model

regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas Ghozali (dalam Senja

Arum Sari, 2018).

3. Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah data yang di gunakan dalam model regresi

berdistribusi normal atau tidak (Riskiawati dan Asandimitra, 2018). Uji

Normalitas data pada penelitian ini menggunakan pengujian klomogrov

smirnov. Uji ini dilakukan dengan membandingkan probabilitas yang di

37
peroleh dengan taraf signifikan 0,05. Apa bila di nilai signifikan hitung lebih

besar dari 0,05 maka data distribusi normal (Listiana, 2017).

4. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika

terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak

layak dipakai prediksi. Ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

atokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW), dengan ketentuan sebagai

berikut. Terjadi autokorelasi positif jika DW dibawa -2 (DW) < -2). Tidak

terjadi autokorelasi jika DW berada diantara -2 dan =2 atau -2 <DW +2.

3.9.4 Uji Hipotesis

Uji Hipotesis Bertujuan untuk mengetahui sinifikansi pengaruh dari variabel

bebas terhadap variabel terikat.

1. Uji parsial (Uji T)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel

independen, apakah variabel citra destinasi, kualitas pelayanan benar-benar

pengaruh secara parsial terhadap kepuasan wisasawan.

2. Analisis Koefisien Determinasi (R²)

Pada model regresi berganda ini akan lihat besarnya kontribusi untuk variabel

bebas terhadap variabel terikat dengan melihat besarnya koefisien determinasi

totalnya (R²). Jika (R²) yang diperoleh mendekati 1 maka dapat

3.9.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

bebas yaitu: Biaya Perjalanan, Fasilitas, Objek Daya Tarik Wisata, Pendapatan

38
terhadap variabel terikatnya yaitu Kunjungan Wisatawan. Persamaan regresi

Linear berganda adalah sebagai berikut :

Y =a+b 1 X 1+b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 + e

Keterangan:

a = Konstanta
b 1,b 2,b 3 , b 4 = Koefisien garis berganda
e = error/ variabel pengganggu
Y = Kunjungan Wisatawan
X 1 =¿ Biaya Perjalanan
X2 = Fasilitas
X 3 =¿ Objek Daya Tarik Wisata
X 4=¿ Pelayanan
Langlah-langkah pengujian dan analisis data selanjutnya dengan

menggunakan program SPSS versi 21.

3.9.6 Analisis Koefisien Determinasi (R²)

Pada model Regresi berganda ini akan lihat besarnya konstribusi untuk

variabel bebas terhadap variabel terikat dengan melihat besarnya koefisien

determinasi totalnya (R²). Jika (R²) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat

dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas

terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R²) maka mendekati 0 (nol) maka

semakin lemah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

39
DAFTAR PUSTAKA

(Adityaji R. , Formulasi Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Dengan


Menggunakan Metode Analisis Swot: Studi Kasus Kawasan Pecinan Kapasan
Surabaya, 2018)

(Ayu, PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN , JUMLAH OBJEK WISATA DAN


JUMLAH HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN / KOTA
PROVINSI BALI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana , Bali ,
Indonesia ABSTRAK PENDAHULUAN Di era Orde Baru otonomi daera, 2018)

(Bagus Gede Udiyana, Pendekatan Dimensi Kualitas Pelayanan, Daya Tarik Wisata,
Fasilitas, Biaya Perjalanan Dan Promosi Pengaruhnya Terhadap Kunjungan
Wisatawan Pada Obyek Wisata Pantai Plengkung Di Kabupaten Banyuwangi
Propinsi Jawa Timur (Upaya Pemberdayaan Pengusaha Lokal S, 2018)

(Devy, Pengembangan Objek Dan Daya tarik wisata Alam sebagai


Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar.2018) Jurnal Sosiologi
DILEMA,32(1),34-44

(Fanggidae, Pengukuran Tingkat Kepuasan Wisatawan terhadap Fasilitas Wisata di


Pantai Lasiana, 2020)

(Faza, Analisis Permintaan Objek Wisata Hutan Tinjomoyo Kota Semarang, 2019)

(Haban, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Kunjungan Dan Nilai


Ekonomi Kebun Raya Bogor, 2019)

(Hayati, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Di Wana Wisata


Kopeng, 2017)

(Herison A. , pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengunjung pada


objek pariwisata taman Rekreasi pantai kartini, 2019)
(Heryati A. Y., Potensi Pengembangan Obyek Wisata Pantai Tapandullu Di Kabupaten
Mamuju, 2019)

(Hutasoit, Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Dan Jumlah Hunian


Hotel Terhadap Penerimaan Sub Sektor Pdrb Industri Pariwisata Di Provinsi
Sumatera Utara Tahun2004-2013, 2017)

(Kamuluddin, Ulang Ke Daya Tarik Objek Siwang Paradise Kota Ambon Factors
Influencing Interest in Repeat Visits To the Siwang Paradise Object ,
Ambon City, 2021)

40
(Kamarul Arafin Kesediaan, EKOPEM : Jurnal Ekonomi Pembangunan
EKOPEM : Jurnal Ekonomi Pembangunan, 2021)

(Kusyanda, Atribut Destinasi Pariwisata dan Kualitas Pelayanan Mempengaruhi Niat


Wisatawan Berkunjung Kembali di Pantai Melasti, Desa Ungasan, Kabupaten
Badung, 2020)

(Lakuhati, Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Ke Kawasan


Ekowisata Di Desabahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara,
2018)

(Made, Peran Kenaikan Harga Tiket Pesawat dengan Kunjungan Wisatawan ke Bali pada
Era Industri 4.0, 2019)

(Nursalam, Faktor-faktor yang mempengaruhi Daya Tarik Wisata Musi


Palembang jurnal Destinasi pariwisata, 2020)

(Nabihan, Analisis Investasi Sektor Pariwisata, Jumlah Objek Wisata, Jumlah


Kunjungan Wisatawan Dan Retribusi Kawasan Wisata Terhadap
Pendapatan Asli Daerah Di Kota Padang, 2021)

(Priyanto, Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Wisatawan serta Dampaknya


terhadap Loyalitas : Studi di Ciater Spa Resort, 2018)

(Peggy Rahma Alana (Rahma P. , Pengaruh Fasilitas dan Kualitas Pelayanan


terhadap Kepuasan
Wisatawan pada Goa Lowo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Peggy 2019)

(Rahma, Potensi Sumber Daya Alam dalam Mengembangkan Sektor Pariwisata Di


Indonesia, 2019)

(Salsabila, Analisis Minat Wisatawan Terhadap Wisata, 2020)

(Soleh, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Tarik Wisata Air Terjun Aek Martua Di
Desa Tangun Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau,
2017)

(Suprihatin, Analisis Perilaku Konsumen Wisatawan Era Pandemi Covid-19 ( Studi Kasus
Pariwisata di Nusa Tenggara Barat ), 2020)

(Suharto Wisata, 2019) Wisata, Minat kunjungan Museum Gunungapi Merapi,


Jurnal Media Wisata, Volume 17, Nomor 1, Mei 2019 1180)

41
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

Responden yang terhormat,

Saya adalah mahasiswa S1 Reguler Universitas Flores, Fakultas Ekonomi, prodi

manajemen sedang melakukan penelitian untuk kepentingan akademi yaitu

penyusun skripsi yang digunakan sebagai persyaratan untuk penyelesaian studi S1

di Universitas Flores, adapun Judul penelitian saya adalah : ”FAKTOR

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN

DIDESA GALANG KECAMATAN WELAK KABUPATEN MANGGARAI

BARAT”.

Bersamaan akan dilakukan penelitian tersebut, maka saya memohon kerelakan

saudara/i untuk mengisi kuesioner ini. Pendapat saudara/i dalam menjawab

kuesioner ini memberikan konstribusi berharga bagi saya. Atas kesedian dan

bantuan saudara/i saya ucapkan terima kasih

Hormat Saya

Fidelis Marut
NIM: 2016410393
1. IDENTITAS RESPONDEN

A. Petunjuk pengisian kuesioner

1. Mohon Diberi Tanda (√) di kolom yang tersedia

2. Mohon diberi tanda checklist (√) pada pilihan tanggapan yang sesuai

dengan keadaan Bapak/Ibu/Saudara alami, rasakan atau harapan. Pilihan

cukup satu saja.

3. Mohon dijawab tanpa ada pengaruh apapun peneliti menjamin

kerahasian jawaban Bapak/Ibu/saudara/saudari.

4. Berikan tanda check list (√) pada kolom yang tersedia dengan pendapat

anda. Kriteria penilaian adalah sebagai berikut

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

CS : Cukup Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

5. Terima kasih atas kehadiran Bapak/ibu/saudara/saudari untuk mengisi

Kuesioner ini,

B. Profil Responden

Nama :

Usia :

Pekerjaan :

Jenis kelamin :
a. Sudah beberapa kali anda berkunjung ke Istana Ular?

o 1 kali berkunjung

o 2-3 kali berknjung

o 4-5 kali berkunjung

o 6-7 kali berkunjung

C. DAFTAR PERNYATAAN

1. Biaya perjalanan ( X 1 )
NO PERNYATAAN JAWABAN
SS S CS TS STS
1. Apakah Biaya transportasi menuju ke
lokasi istana ular sangat terjangkau

2. apakah biaya penginapan selama berwisata


di istana ular, biaya sangat terjangakau

3. Harga tiket masuk yang disedikan oleh


pemerintah desa galang sangat
memuasakan bagi wisatawan pengunjung

4. Harga makanan dan minum dilokasi di


Istana Ular sangat terjangkau bagi
pengunjung

2. Fasilitas ( X 2 )
NO PERNYATAAN JAWABAN

SS S CS TS STS
1. fasilitas diistana ular seperti, tempat parkir
roda 2 atau roda 4, dan toilet sangat bagus
untuk dikunjungi
2. Keadaan fasilitas istana ular sangat
bersih,dan rapih
3. Tempat ibadah di lokasi istana ular sangat
indah dan tidak jauh dari tempat wisata

4. Apakah di istana ular Terdapat tempat


bersantai bagi pengunjng di istana ular

3. Obyek Daya Tarik Wisata Alam ( X 3 )


NO PERNYATAAN JAWABAN
SS S CS TS STS
1. Apakah Di Istana ular memiliki berbagai
macam jenis warna ular

2. Apakah diIstana ular sangat menarik


karena memiliki gua batu tersendiri yang
dipenuhi ratusan spesies ular

4. Pelayanan ( X 4)
NO PERNYATAAN JAWABAN
SS S CS TS STS
1. Petugas menerima dan melakukan
pelayanan yang baik terhadap pengunjung

2. Pelayanan diistana ular membantu jika


pengunjung ada permasalahan saat
berwisata
3. petugas istana ular sangat ramah dan
memberi informasi yang jelas dan mudah
dimengerti oleh pengunjung
4. Petugas memberikan pelayanan sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan
pengunjung
5. Petugas istana ular dan masyarakat desa
galang membantu wisatawan yang
kesulitan saat berwisata

5. Kunjungan Wisatawan (Y)


NO PERNYATAAN JAWABAN
SS S CS TS STS
1. berkunjung keistana ular rata rata berstatus
pelajar dan berstatus bukan pelajar

2. Apakah pengunjung merasa betah tinggal


lama di wisata istana ular

3. Apakah pengunjung selama tinggal di


lokasi istana, pengeluaran sangat banyak
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

i. Sejarah Istana Ular

Desa Galang kecamatan welak merupakan daerah yang berada di

Kabupaten Manggarai Barat, Keberadaan menyimpan akan sejarah yang

membuat desa tersebut menjadi desa yang dikunjungi. Salah satu yang menjadi

daya tariknya adalah keberadaan Gua Istana Ular yang ahir-ahir mulai

diungkapakan terhadapa masyarakat luar. Keberadaan Gua Istana tersebut

dimana masyarakat meyakini bahwa gua tersebut memiliki hubungan erat

dengan salah satu suku yang berada di Desa tersebut. Desa galang memiliki

beberapa suku diantaranya, suku ronggot, suku pau, suku todo dan masih

banyak suku lainnya.

Menurut masyarakat setempat salah satu suku tersebut memiliki hubungan

erat dengan adanya Istana Ular tersebut, yakni suku ronggot. Suku ronggot

merupakan suku yang paling tua ataupun suku yang pertama hadir di Desa

Galang, masyarakat yakin asal usul gua istana ular karena adanya suku

ronggot, jika dilihat dari sejarahnya.

Menurut sejarah istana ular pertama kali terjadi karena sebuah peristiwa

yang terjadi pada suku ronggot, sebagaimana apa yang disampaikan oleh

masyarakat setempat ataupun sejarah yang mereka yakini. Awal mula

terjadinya Gua Istana Ular dikarenakan pada zaman dahulu terjadi sebuah

peristiwa yang berkaitan dengan suku ronggot dan gua istana ular, awal
mulanya adalah disebuah perkampungan lahir dan besarlah dua (2) orang anak

yang satu (1) laki-laki dan satunya perempuan keturunan suku ronggot.

Keduanya dibesarkan dengan penuh rasa kasih saying, bertahun-tahun mereka

hidup dalam keluarga yang memiliki kasih saying, setiap hari dalam musim

kemarau mereka tinggal dikebun bersamake dua (2) orang tuanya. Suatu ketika

keduanya ditinggalkan oleh orang tua mereka untuk menjaga tanaman yang

berada diperkebunan milik keluarga mereka, dalam heningnya malam, hujan

tinggi keduanaya ditinggalkan sama orang tua mereka. Diam-diam keduanya

saling suka satu sama lain dan menjalin hubungan bukan hanaya layaknya

sekedar saudara, setelah setelah cerita tersebut didegar oleh kepala suku, orang

tua dan warga sekitar maka keduanya itupun dikutuk akan tertimpa

kemalangan dan juga diusir dari perkampunganya sendiri. Setelah diusir

keduanya mengungsi kesebuah Goa yang jarak tempuh sekitar 2 km dari

perkampungan.

Menurut sejarah yang diceritakan secara turun temurun dari nenek moyang
mereka mempunyai keturunan dari hasil hubungan terlarang yang dijalin
keduanya, namun keturunan yang dikaruniai tidak seperti layaknya manusia
yang normal melaikan berupa ular yang dipercaya sebagai ganjaran atau
jawaban dari sebuah kutukan oleh tertua adat, orang tua dan warga desa
sebagai akibat dari hubungan terlarang yang menjalin keduanya. Tidak hanya
sampai disitu karma atau ganjaran dari hubungan terlarang yang dijalin dan
jawaban dari kutukan masih tetap terlanjut yang kemudian keduanya bernasib
malang dengan berubah wujud menjadi ular sesuai dengan turunan yang
dikaruniai. Dan hingga saat ini laki-laki dari pasangan kembar tersebut
dipercaya pimpinan atau raja ular dari goa ular tersebut yang sampai sekarang
belum ada satu orang pun menembus hingga ke kediaman dari raja ular
tersebut.
Dari sejarah tersebut masyarakat setempat yakin bahwa suku ronggot
adalah suku yang memiliki hubungan erat dengan sejarah gua istana ular,
sehingga masyarakat yakin bahwa untuk melakukan kunjungan ataupun
melihat ular yang berada di gua tersebut harus melalui keturunan suku ronggot.
Masyarakat yakin suku ronggot mampu untuk memanggil semua ular jika
pengunjung ingin melihat semua ular yang ada. Masyarakat yakin jika tidak
melalui suku ronggot maka, apa yang ingin lihat digua tersebut tidak akan
recapai.
ii. Visi dan Misi Istana Ular

1. Visi Istana Ular

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan potensi yang ada di Desa

Galang Kecamatan Welak maka dapat dirumuskan visi dan misi Desa

Galang 5 tahun kedepan yaitu :

“merubah konsep paradigm lama, dengan tujuan menciptakan inovasi

gaya kepemimpinan yang biasa di andalkan oleh masyarakat dalam

melakukan perubahan, demi terwujudnya desa desa welak yang

mandiri, adil, dan sejatera, serta mampu bersaing dalam melakukan

perubahan.”

2. Misi istana Ular

a. Meningkatan peran masyarakat dalam mengelola pembagunan

desa dengan memanfaatkan potensi dalam desa maupun luar desa

b. Meningkatakan sumber daya manusia yang berkualitas melalui

lembaga lembagapendidikan dan pelatihan keterampilan.


c. Meningkatan derajat kesehatan dan memaksimalkan pelayanan

kesehatan

d. Mendorong terciptanya pertanian yang efektif demi terwujudnya

masyarakat yang sejahtera.

iii. Struktur organisasi Desa Galang Kecamatan Welak

KEPALA DESA
Marianus Samsung.S.Pd

SEKERTARIS
Zakarias Sakul

KAUR PEMERINTAHAN KAUR EKBANG KAUR KESRA


Yohanes Adun Elvi Alfons

KASI PEMBERDAYAN KASI PAJAK DAN


KASI KEAMANAN
RETRIBUSI
Afrida Jelita Matus Masto
Tades Nambur

KADUS I KADUS II KADUS III


Stef Jegaut Kanisab Nat Beanabas

Sumber:
4.2. Gambaran Umum Responden Penelitian

4.2.1. Deskripsi Responden

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor faktor yang

Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan Di Desa Galang Kecamatan

Welak Data yang dapat diambil peneliti dipaparkan sebagai berikut,

Anda mungkin juga menyukai