Lanjutan Mata
Lanjutan Mata
Iredektomi Preventif
- Glaucoma akut biasanya unilateral
- Sth lg mata sebelah berisiko glaucoma (60%)
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA
Glaucoma kronik
Kronik simple glaucoma
Mungkin ada riwayat keluarga
Kelenjar trabekulum tertutup iris
Hambatan dari trabekulum
Akuos bisa sampai ke trabekulum tapi terbentuk celahnya jadi tidak
bisa keluar
Gx klinis
- Tanda luar (-)
- Perlahan, progresif, merusak pupil (ekskavasi)
- Bilateral, pertama 1 mata dl > 40 tah
- VA baik bila belum lanjut
TIO 24 mmHg
- Funduskopi: Eksvakasi bila sudah lanjut
LP perifer (n) bila masih dini
LP sentral sudah ada skotoma parasentral bila
lanjut LP perifer ada kelainan
Gonioskopi: sudut BMD lebar
Tk:
- Obat teratur
- Pembedahan jika obat tidak memuaskan
Obat: 1. Miotik ⇒ ↑ outflow
- Pilokarpin 2 – 4%
3 – 6 x 1 tetes/hr
- Eserin ¼ - 1 %
3 – 6 x 1 tetes/hari
2. Simpatomimetik menghambat produksi akuos
0.5 – 2 %
- 1 -2 x 1 tetes / hr
3. β blocker
- timolol moleat ¼ - ½ %
- 1 – 2 x 1 tetes / hr
4. Cat
- azotazolamid 4 x 250 mg
Obat satu-satunya /kombinasi
Tetesan bisa dinaikkan frekuensi 1%
Bila TIO 21 mmHg rujuk
Bedah
- Bila obat tidak bisa menahan TIO < 21 mmHg
LP terus mundur
- Bedah frepanasi Elliot
Sclerotomi schele
Trabekulektomi
Glaucoma Sekunder
Timbul sebagai penyolit penyakit intraokoler
1. Kalau timbul kelainan lensa mata
- Laxasi lensa ke depan / ke belakang
- Lensa bengkak kalau katark / trauma
- Protein lensa uveitis ↑ TIO
: Rx fakoanafilaktik
Pada katarak hipermatur
- Tx obat seperti glaucoma akut
Bila mata tenang lensa dikeluarkan
2. Kalau kelainan uvea
- Uveitis kalau perlekatan iris ferifer dan aksudat menutup celah
trabekulum
↓
Outflow terhambat
- Tumor uvea menyempitkan rongga bola mata
Mendesak iris ke depan menutup < BMD
3. Kalau trauma / pembedahan
- Hifema memblokir saluran outflow trabekulum
- Perforasi kornea iris terjepit dalam luka
↓
BMD dangkal
↓
Akuos tidak bisa mencapai trabekulum
- Bedah katarak BMD tidak terbentuk
↓
Perlekatan iris ferifer
↓
Outflow akuos terganggu
4. Rubeosis fridis
- Thrombosis v retina sentral neovaskularisasi
Retinopati DM iris
- Nevaskularisasi perifer perlekatan
↓
- Nyeri, sulit diobati < BMD menutup
5. Kalau kortikosteroid
- Kalau sln ada bakat glaucoma
- = glaucoma < terbuka
Glaukoma kongestif
- Glaucoma congenital primer /infantal
- Kalau membrane menutup jar trabekolom
↓
Menghambat outflow akuos
- Saat lahir – 3 tahun
- Tanda dini: Lacrimasi sering dianggap keratitis
Fotofobia trauma forsep
Kornea agak suram kalau TIO ↑
Bola mata, tu kornea merengang
↓
Kornea besar
= buftalmus
- Tx bedah untuk membuka membrane di depan trabekulum
Glaucoma absolute
- Stol akhir
- Bila nyeri cyclobryo terapi
- Tx: bisa nerkleasi
- Bila tidak nyeri bola mata dibiarkan
TRAUMA TUMPUL MATA
Anamnesis
Tanyakan – Proses trauma
- Benda yang mengenai mata
- Arah datang benda
- Kecepatan saat mengenai mata
- Bila ada ↓ VA sebelum trauma
Sesudah trauma
- Waktu trauma
- Apa keluar darah / nyeri
- Apa sudah diterapi
Pmx subyektif
- Tajam penglihatan penting untuk visum
- Uji refraksi VA kalau trauma
↓ VA kalau kelainan refraksi sebelumnya
Pmx obyektif
- Keadaan kelopak - Lensa
- Kornea - fundus
- BMD - Gerakan bola mata
- Pupil
Kelainan akibat trauma tumpul mata
1. Kelainan orbita
- Gejala: exoftalmus
Ggn gerakan bola mata kalau perdarahan dalam rongga orbita
Hematom kelopak mata
Perdarahan sukonjungtiva
Frk rima orbita teraba tepi orbita tidak rata
- Fraktur dari bagian dalam orbita
Omfisem
Enoptalmus
Kerusakan foramen optic, N optic buta
- Dx: radiologi orbita
2. Kelainan kelopak mata
Sering kalau jar ikat subcutan longgar
Gc: - Hematom
- Edema kelopak mata
Fraktur basis cronis
- Perdarahan merembes sepanjang dasar orbita
Edema kornea
- Benda reaktif
Menimbulkan reaksi jaringan mata menganggu fungsi mata
Ex: timah hitam, seng, nikel, AL, tembaga, kuningan, besi, tumbuhan,
bahan pakaian, bulu ulat
Pmx
- Riwayat terjadinya trauma
- Keadaan mata akibat trauma
- Optalmoskop
- Radiologi
R. trauma
- Agar tau kemungkinan letak benda asing
- Ledakan kec. Tinggi perforasi sampai segmen posterior
- Kalau palu/pahat sampai segmen fosterior
- Pecahan kaca segmen anterior di BMD
Keadaan mata post trauma
Luka ferforasi
- Walaupun ferforasi
- Tetapi mungkin benda asing dalam bola mata
Bila tidak ada di anterior
Ferforasi di formix kunjungtiva falfegra
Optal moskop
Meramalkan prognosis fx penglihatan
Radiologi
- Perforasi radiologi
- Untuk tahu ada / tidaknya benda raidoopak letaknya
- Xray PA/lateral
Intraokuler xtraokuler
Penyempitan LP
- Endapan karat besi dari kornea
(kuning – coklat)
- Pupil lebar, Rx lambat
- Bintik bulat coklat dari lensa
- Iris berubah warna
Kalkosis
Adalah Rx jar mata akibat pengendapan ion tembaga dalam jaringan T/u
bermembran
: M desceman kapsul anterior lensa
Iris
Badan kaca
Permukaan retina
- Rx puruion
- Gx klinis – beberapa hari post trauma
Dari badan kaca ablasio retina
Kalau jar ikat di badan
Kaca menarik retina
Posisi terakhir benda asing
Setelah masuk bola mata
Dipengaruhi akuran tempat
Arah
Kecepatan
Gaya berat benda saat masuk mata
Sebagian besar ada dalam badan kaca
Bila benda kecil BMD bagian bawah
Bila benda besar, kec tinggi tembus lensa / iris
Badan kaca
Perforasi ganda
Tulang orbita
TX
1. Benda asing di permukaan mata
- Anestesi eye drop
- Lunak ambil jarum suntik
- Keras pakai jarum suntik awas perforasi
- Setelah benda dikeluarkan: irigasi dengan lar fisiologis
- Midriatik: skopolamin 0 – 25%
Homatropin 2-1
- Beri Ab lokal
- Mata ditutup dengan beban kain kassa sampai tidak ada tanda perforasi
2. Benda asing dalam bola mata
Pertimbangkan: jenis benda asing
Akibat bila tidak dikeluarkan
Akibat saat pengeluaran
Inert Rx mekanik (-) biarkan
Awasi perforasi
Reaktif keluarkan
3. Perawatan luka perforasi
a. Anestesi eye drop
b. Bersihkan luka dengan NaCl
c. Bila ada iris / badan kaca prolpas potong (reposisi bila yakin tidak
infeksi)
d. Bila benda terlihat
Keluarkan lewat luka perforasi
Luka dijahit dengan jarum benang halus
Bila merujuk agar tidak prolaps
- Tutup kasa steril
- Analgesik
- Antiemetik
- ATS
4. Pengeluaran benda asing
a. jalan anterior
- syarat: benda asing dari BMD, bisa dilihat, melalui insisi kornea –
sklera limbus (BMD)
benda asing dari segmen posterior
+ kerusakan lensa
+ luka perforasi kornea besar
C. Akomodasi
1. Akomodasi adalah………
2. Perubahan akomodatif lensa terbanyak terjadi di……..
3. Saat akomodasi diameter ektator lensa………..
Ketebalan aksial lensa
Lensa menjadi…….kekuatan
Tanpa akomodasi, tegangan zonula permukaan lensa
4. Yang bisa merangsang akomodasi (3)
5. Akomodasi dimediasi oleh…………
Obat yang bisa mengendurkan otot siliaris namanya…….
6. Penyulit luksasi lensa
- Luksasi anterior (4)
- Luksasi posterior (5)
7. Penatalaksanaan dislokasi lensa (2)
Operasi pada luksasi anterior ……….
Tujuannya……..
Operasi pada luksasi posterior ………..
Tujuannya………….
Pemasangan IOL (2)
GLAUKOMA
Intro
1. Glaucoma menyebabkan kebutaan yang……….
2. Glaucoma tersering di dunia adalah…….dan menjadi penyebab kebutaan….
Glaucoma sudut tertutup primer akut
1. Adalah ………..
Khasnya………
2. Glaucoma sudut tertutup primer akut terjadi tanpa dasar patologi tapi terjadi
karena………..
3. Glaucoma sudut tertutup primer akut terjadi bila………
4. Faktor risiko (6)
Patofisiologi
1. Ada 2 teori m dilator pupil
2. Blok pupil absolute terjadi bila
Blok pupil relative terjadi bila
3. Blok pupil menyebabkan TIO BMB ? BMD, bila TIO terus meningkat
menyebabkan……….
4. Iris bombe terjadi kalau iris sentral menutup
5. Bila blok pupil terjadi mendadak, berat
Bila blok pupil parsial dan agak berat
Bila blok pupil gradual dan pelan
6. Pada sudut tertutup akut, BMD tertutup oleh…sehingga……
Pada sudut tertutup kronis, BMD tertutup oleh …sehingga
7. Faktor pencetus glaucoma akut sudut tertutup primer akut (2)
KATARAK
1. Patofisiologisnya melibatkan (5)
Kelainan bawaan (2)
Aging (4)
Penyakit sistemik (2)
Trauma
Penyakit lain dari mata
2. Klasifikasi katarak berdasarkan penyebab (4)
3. Stadium katarak
4. Katarak mrgagni adalah……….
5. Gejala katarak (3)
Katarak nuclear
- Khasnya…….
- Nucleus keras menyebabkan meningkatnya indek bias lensa sehingga
terjadi……….
- Second sight adalah……..
- Perubahan mendadak indeks bias lensa yang sklerotik dan kortek
menyebabkan……
Katarak kortikal
- Sifantya……
- Efeknya tergantung pada………
- Gejala umum…….
Diplopia monokuler bisa terjadi
Katarak subcapsuler posterior
- Khas……….(2)
o Silau pada katarak terjadi karena……..yang terjadi akibat
Katarak yang menyebabkan silau paling sering adalah
o Gangguan diskriminasi warna kalau………terutapa pada spectrum ….
6. Teknik operasi katarak (3)
Icce baik dilakukan pada (3)
o Kalau absolute (3)
o Kalau relative (4)
o Masalah post op (4)
ECCE
o Tergantung pada…….(4)
o Keunggulan (3)
o Kapsul posterior yang tetap ditinggal keuntungan (6)
Gejala klinis
1. Serangan akut glaucoma sudut tertutup primer kaut disebut juga
Sebagian serangan tersebut terjadi pada…mata, usia…, gender
Serangan mendadak terjadi ketika TIO…kalau blok relative …oleh…
Manifestasi klinis…(5)
Kabur dan melihat pelangi disebabkan oleh…..
2. Tanda klinis
Bila tidak ada biomicroscope dan lensa genioskopi pake………….
Eclipe sign?
Dengan lampu celah biomikroskop (5)
Dengan lampu celah biomikroskop, dapat dinilai kedalaman BMD perifer
dengan teknik……..yaitu dengan cara
Hasilnya
3. DD glaucoma sudut tertutup primer akut (4)
Glaucoma neovaskuler
- Adalah ………..
- Terjadi pada …….(3)
- Klinisnya …..(5)
- Sulit dibedakan dengan sudut tertutup akut kalau………
- Khasnya ………
Glaucoma fakomorfik
- Adalah …….
- Gambaran klinis (3)
- Perbedaan dengan glaucoma sudut tertutup akut adalah … (2)
Iritis akut dan glaucoma sekunder
- Onset
- Klinisnya
4. Penatalaksanaan
Ada 4 prinsip (4)
Medikamentosa
- Tujuan (5)
- Tx sistemik (2)
- Tx topical
- Menurut salmon ?
Lasel
- LPL direkomendasikan or …
Profilkarsis
- Keberhasilan tinggi pada ……..
Bedah insisi
- Dipertimbangkan bila (2)
- Iridectomi perifer
o Dilakukan bila …
o Indikasi …. (3)
- Ekstraksi lensa
o Dilakukan … setelah LPI kalau…(3)
- Trabekulektromi
o Kapan dilakukan?
o Indikasinya …(3)
- Parasintesis BMD
Tujuan?
Pada mata jiran dilakukan ? (2)
Glaucoma Kongenital
1. Glaucoma congenital ditentukan oleh……..dan…….
2. Pembagian glaucoma congenital …….(2)
3. Glaucoma congenital primer:
Primary newborn glaucoma (?)
Primary infantile glaucoma (?)
Late recognized infantile glaucoma (?)
Juvenile glaucoma (?)
4. Gambaran klinis glaucoma congenital (5)
5. Pathogenesis glaucoma congenital primer adalah karena
- Gangguan /kelainan trabekular meliputi……..(2)
- Adanya jaringan mesodermal abnormal pada sudut bilik mata depan
merupakan hasil dari…………
Jaringan ini disebut sebagai………..
6. Gejala klasik glaucoma congenital ………(5)
7. Pemeriksaan klinis yang harus dilakukan……….(6)
8. Modalitas tx utama apda glaucoma congenital adalah………
9. Terapi medikamentosa
- CAI : - β blocker
Sediaan dan dosis sediaan dan dosis
Pemakaian menurun TIO:
Menurun TIO efek samping
Efek samping pengunaan untuk
10. Terapi pembedahan
- Goniootomi v trabekolotomi – trabeku
Caranya lektomi
Tujuannya indikasi (2)
- Trabekulotomi
Dilakukan bila …(2) v trabekulektomi:
Dialihkan jadi trabekulektomi bila… indikasi?
Prognosis pembedahan ditentukan oleh… (2)
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA PRIMER
1. Adalah …….
TIO biasanya………
2. Prevalensi meningkat seiring dengan usia, faktor risiko (5)
3. Sudut BMD terletak pada pertautan antara ……….dan………
Cirri anatomi sudut BMD ……..(3)
4. Garis schwalbe merupakan tanda dari……
Struktur ini merupakan tepi dari…..yang terdiri dari………..berbatasan
dengan……
5. Sclera spur merupakan penonjolan sclera kea rah dalam antara ………dan…
adala tempat menempelnya……….
6. Kanal schlemm merupakan………….
Dari kanal ini keluar……..yang menuju ke……..
7. TIO ditentukan oleh..
Humor akuos adalah……….
Vol: teks asmotiknya
Kec pbxan kons tinggi…….
Dbx oleh… kons rendah
Alirannya
8. Saluran yang berisi cairan camera oculi anterior dapat dilihat di limbus dan
subconjungtiva dinamakan……..
9. Ada 2 teori pathogenesis glaucoma sudut terbuka primer….(2)
10. Meningkatnya TIO kalau menurunnya outflow cairan akuos, dimana
meningkatnya resistensi pada outflow disebabkan oleh …..(8)
11. Diagnosis……….(5)
Rekonstruksi Oculoplastik dan Orbita
Kelopak mata
1. Fungsi bola mata……….(5)
2. Anatomi kelopak mata dibagi menjadi meningkatnya struktur……(7)
3. Alis mata (brow – supracilia)
- Fungsinya …………(2)
- Pada ………….
Inflamasi infeksi
A. Hordeolum
1. Hordeolum adalah……….
2. Hordeolum intermun apabila infeksi mengenal ……….dan
berkembang menuju……..
Hodeolum eksternum apabila infeksi mengenal ………..dan
berkembang menuju…….
3. Penyebab terbanyak adalah………
4. Pengobatan …………(1)
Bila 40 jam tidak membaik lakukan……..dan ………..
Bila hodeolum internum, insisinya ……..untuk………
Hodeolum eksternum, insisnya……….untuk…….
Apabila topical diberikan pada ……..tiap ………..
Apabila sistemik diberikan bila……
5. Gejala utama……….(3)
B. Kalazion
1. Kalazion adalah………
2. Gejalanya …………(2)
3. Mirip hordeolum pada fase akut, bedanya pada kalazion……….
4. Kebanyakan kalazion ……….(3)
5. Indikasi untuk eksisi………..(3)
6. Gambaran khas histologisnya………(2)
7. Indikasi dilakukan biopsy
8. Eksisi bedah dilakukan dengan teknik………
Suntikan steroid intralesi dilakukan bila……….
C. Blepharitis
C.1. Blepharitis anterior
1. Blepharitis anterior adalah………….
2. Ada 2
3. Blepharitis stafilocical sifatnya………..
Disebabkan oleh……….(2)
4. Blefaritis seboroic biasanya didapatkan bersama………
5. Gejala utama blefaritis ……….(3)
6. Khas pada blefaritis stafilococi ………..(4)
7. Khas pada blefaritis seboroik………(3)
8. Blefaritis bisa menyebabkan komplikasi……..(4)
9. Blefaritis anterior mempunyai predisposisi terjadinya…….
10. Tatalaksana
Crusta pada tepi kelopak mata dibersihkan dengan…………
Berikan salep mata Ab dan sulfonamide
C.2. Blepharitis posterior
1. Blefaritis posterior adalah………..
Sifatnya ………….
2. Blefaritis …………….(2)
3. Blefaritis posterior, melibatkan perubahan pada:
Kelopak mata……….
Konjungtiva ……….
Kornea ……….
Film air mata………….
Kel melbom
4. Tatalaksana
Jangka panjang……..
Jangka pendek……..
Steroid topical …………
Film air mata buatan dan Ab topical tidak perlu karena…………
5. Hipersensitivitas terhadap stafilakokus menyebabkan………….
Trauma Kelopak Mata
A. Trauta tumpul
1. Gejalanya…………
2. Trauma tumpul yang paling sering………
3. Pada abrasi kelopak mata, benda yang berbentuk partikel harus
dikeluarkan dari bola mata untuk…………
B. Trauma Tembus
B.1. Laserasi tidak kena kelopak
(partial thickness)
1. Laserasi suferficial mengenal
2. Bila lemak orbita tampak berarti terjadi cedera di…………
3. Adanya lemak orbita di falfebra superior adalah indikasi untuk
dilakukan……..
4. Laserasi yang tidak perlu dijahit……..
Laserasi yang harus dijahit hati-hati…………
B.2. Laserasi kena tepi kelopak
(full thickness)
1. laserasi full thickness harus diperbaiki dengan hati-hati untuk
mencegah……..
2. prinsipnya………..
3. bila perbaikan primer tidak dilakukan dalam 24 jam akan
terjadi…..
debridement harus dilakukan seminimal mungkin, terutama bila
kulit tidak longgar.
B.3. Laserasi kanalikulus lacrimalis
1. adalah……..
2. diperiksa dengan…………
3. harus dilakukan perbaikan dalam waktu…………..
C. Kelainan degenerative
Xanatelesma
1. Terjadi pada…………biasanya…………..terjadi di………….
2. Xantelesma merupakan…………….
3. Tatalaksana…………..(3)
Sistem tacrimal
- Anatomi fisiologi
1. Gangguan sistem lakrimal terjadi karena………..
Diperankan oleh sistem sekresi :
Sistem eksresi:
2. Secara embirologis, kelainan lacrimal berasal dari……..di………….
Kelainan lacrimal mulai befox pada bayi setelah umur………..
Pada akhir kelahiran, terjadi perbaikan saluran ke bawah, bila saluran tidak
tbx akan terjadi……..
Bila obstruksi ini terjadi di distal namanya……….
Kutub akan membuka spontan selama
- Sekresi…………
3. Volume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata yang ada
di……….lokasinya…….
4. Kelenjar lacrimal dibagi 2 oleh……….yang mengosongkan cairannya
ke…….inervasinya terdiri dari….kehilangan sel goblet akan menyebabkan
- Ekskresi =
5. Sistem ekskresi terdiri dari…….(4)
- Abnormalitas sistem sekresi dan drainase
A. Obstruksi saluran lacrimal kongenital
1. Disebabkan oleh………..
Terjadi pada………..
2. Katub hasner biasanya membuka pada …….
2/3 unilateral, 90% baik pada tahun pertama
3. Penanganan konservatif (3)
Bedah (1)
Ab topical jangka panjang digunakan untuk……..
B. Abs. saluran lacrimal didapat
1. Keluhan mata berair bisa disebabkan oleh……….(2)
2. Tacrimasi bisa disebabkan oleh……….(3)
3. Epifora bisa disebabkan oleh……….
C. Trauma
1. Tatalaksana ………….(2)
2. Bila epifora menetap dilakukan………….
A. Dakrioadenitis
1. Adalah………..
Pada anak berkaitan dengan……..
Dewasa berkaitan dengan…..
2. Dakrioadenitis kronis terjadi jika……………
3. Tatalaksana
B. Kanalikulitis
1. Adalah……………
2. Banyak di bagian……..
Menyebabkan ……..
3. Keluhan ……(3)
Tanda ………..(2)
4. Potensi dipertahankan dengan…….
Bila tidak diobati menyebabkan……..
Bisa rekuren, kanalikulotomi kadang diperlukan
C. Dakriosistitis
1. Adalah……….
Penyebab terbanyak……….
2. Dakriosistitis akut disebabkan oleh……(2)
Kronis …..
3. Keluhan utama……..(2)
Beda yang akut dan kronis ………….
4. Tatalaksana akut dan kornis untuk menghilangkan obstruksi bisa
dilakukan…….
Neoplasma
1. Ca paling banyak di saccus……….(2)
Tatalaksana
Orbita
Anatomi – atap….(2) posteromedial maxilla
- Floor …(3) atas merupakan terdapat
- Lateral ….(2) terjadinya…..
- Medial…………..(4)
2. FOS
Menghubungkan……..
Letaknya …………..
Dilalui oleh supor …….(4) dan infor ……..(4)
Radang pada FOS dan apex …
Menyebabkan ….dan………….
3. FOI
Letaknya……….dan……..
Menghubungkan………..dan……..
Dilalui oleh….(4)
Fisiologi kelamaan orbita
1. Ciri penyakit orbita …….
2. Ekspansi massa dalam muscle cone menyebabkan……
Ekspansi massa di luar muscle cone menyebabkan………
3. Proptosis bilateral banyak pada………
Proptosis pulsating pada………
Proptosis yang saat menunduk/valsava……./……….
Proptosis intermeter………….
4. Proptosis bisa menyebabkan………(2)
Nyeri bisa karena…….
Tanda penekanan N opticus………….(3)
5. Bila kena FOS: orbita fissure synd
(3)
Tesi pada orbita (orbital apex syn) bisa menyebabkan………
Retraksi kelopak mata
1. Adalah……..
2. Menyebabkan………
3. Efeknya……………
4. Penyebab terbanyak adalah………..
Perubahan histro pAnya…………
5. Tatalaksana………………dan…….
Teknik bedah untuk retraksi superior
REFRAKSI
A. Myopia
Batasan
1. Myopia adalah……..
2. Myopia disebut juga……….(3)
Stiopatofis
1. Hal-hal yang mendasari terjadinya myopia
Sumbu aksial /diameter AP bola mata………..
Diameter kurvatura kornea dan lensa……..
Perubahan posisi lensa……..
Banyak terdapat pada………..
Perubahan index bias refraksi biasanya ditemukan pada………..
Klasifikasi
1. Menurut derajatnya – miop ringan
- Miop sedang
- Miop berat
2. Menurut usia onsetnya: - miop mongenital
- Miop youth onset
- Miop early adult onset
- Miop late adult onset
Progesifitas
1. Jika miop terjadi pada anak, progresifitas akan melambat dan berhentik
pot…….
Progresifitas
2. Progesivitas miop dapat terjadi hingga dewasa dengan kecepatan
…..oleh tahun
3. Pada miop patologis kecepatan progresivitas mencapai dan berkaitan
dengan
Gejala klinis
1. Gejala klinis pada miop….(1)
Pemeriksaan
1. Pmx subjetif dengan……….
2. Pmx objektif ………….
Penatalaksanaan
1. Miop bisa dikoreksi dengan……..
2. Prinsip pemberian koreksi kacamata pada miop……..
3. Hal yang perlu diperhatikan pada koreksi miop
a. Pada bayi (balita, miop < 2 – 3 D
b. Pada prasekolah, miop 1 – 1.5D
c. Pada usia sekolah, miop < 1 D
d. Pada usia dewasa
4. Visual hygiene adalah……..
Langkah-langkah visual hygiene? (2)
B. Hipermetrop
Batasan
1. Hipermetrop adalah……….
2. Disebut juga dengan……4)
Etio – patofis
1. Prevalensi hipermetrop banyak pada usia………..
2. Hal-hal yang mendasari hipermetrop
Sumbu axial bola mata
- Beda panjang bola mata 1 mm perbedaan refrax..D
- Umumnya panjang kaca mata bedanya ≠ dari……
Radius kurvatura lensa dan kamera………
Menyebabkan kemampuan untuk memfokuskan sinar beda radius 1
mm hipermetrop
Perubahan fosis lensa ke……….
terjadi pada …(2)
Perubahan index bias refraksi
Terjadi pada orang berkaitan dengan kekeruhan dan perubahan
konsistensi nucleus dan kortex lensa sehingga
Klasifikasi
1. Kemampuan akomodasi adalah……..
Pada hipermetrop
Pada miop
2. Hipermetrop berdasarkan kemampuan akomodasi
Hipermetrop laten
Hipermetrop manifest fakultatif
Absolut
Hipermetrop total
3. Contoh
Pada pmx tajam penglihatan, didapat koreksi + 1.00 5/5 koreksi +
2.5 5/5 dengan siklopegik + 3.75 5/5
Maka:
Hipermetrop absolut: + 1.0
Hipermetrop fakultatif: 2.5 – 1.0 = + 1.5
Hipermetrop laten: 3.75 – 2.5 = + 1.25
Gejala klinis
1. Gejala klinis
a. Penglihatan dekat terganggu lebih dari…..
Penglihatan jauh terganggu bila