Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ETIKA BISNIS ISLAM

(Menganalisis Tanggung Jawab Sosial Pelaku Bisnis dalam Etika Bisnis Islam)

Nama : Yaumil Hidayah


Kelas : 21 PAI B
NIM : 2230101171
Dosen Pengampu : Rahmat Firdaus, ME., SY., CWC
Hari/Tanggal : Jum’at/ 27 Oktober 2023

1. Menganalisis artikel dari Pentingnya Mengimplementasikan Tanggung Jawab Sosial


Dan Etika Bisnis Terhadap Konsumen E-Commerce (Studi Kasus Shopee Online
Shop)
Seperti yang telah di analisa dari artikel, permasalahan terjadi di mana pembeli
merasa dirugikan karena penjual menyediakan produk yang tidak sesuai dengan produk
aslinya. Karena itu, Shopee bertindak sebagai penghubung antara penjual dan pembeli
dengan menawarkan jalan tengah dengan memberikan fitur pengembalian produk kepada
penjual. Pembeli yang dirugikan harus melaporkan kepada Shopee tentang produk yang
bermasalah sebelum produk dapat dikembalikan. Setelah laporan diterima, Shopee akan
membekukan uang untuk produk yang bermasalah tersebut, yang berarti uang tidak dapat
masuk ke penjual sampai masalah selesai. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial
perusahaan pada pengembangan usaha pelaku usaha kecil dan menengah, Shopee Indonesia
menjadi mendonasikan bantuannya untuk edukasi pengusaha lokal.
Etika bisnis Islam berarti bahwa setiap tindakan bisnis (wirausaha) dalam
bertransaksi tidak semata-mata bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
dan semaksimalnya, tetapi tujuan yang paling penting adalah untuk mendapatkan keridhaan
dan keberkahan dari rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. Pengusaha harus memiliki
sikap tanggung jawab terhadap pelanggan, dan praktik etika bisnis Islam harus mengatur
dan mengawasi semua kegiatan bisnis agar tidak ada yang merasa dizalimi. Dengan cara
yang sama seperti tujuan bisnis Islam, mendapatkan keuntungan (laba), mempertahankan
keberlangsungan bisnis, pertumbuhan sosial, dan sikap pertanggung jawaban sosial. Dalam
e-commerce shopee, tanggung jawab sosial terhadap konsumen tidak hanya terbatas pada
penyediaan barang atau jasa. Shopee juga bertanggung jawab untuk membuat produk dan
menjualnya kepada pelanggan, sehingga produk yang dibeli dapat menghasilkan
keuntungan.
Shopee telah mengikuti empat prinsip etika bisnis islam menurut nabi Muhammad
Saw. Pada Fathanah (profesional) berarti memberikan layanan terbaik kepada pelanggan
serta menyelesaikan keluhan pelanggan dan merespon pesanan mereka dengan cepat.
Selanjutnya amanah, dengan mempertahankan hak-hak pelanggan dan dapat dipercaya.
Sudut pandang shiddiq, penjual shopee telah melaksanakan sifat kejujuran. Dan terakhir
dari sudut pandang tabligh, penjual shopee telah melakukannya dengan menjelaskan
spesifikasi barang dengan jelas. Namun ada sebagian penjual yang belum menerapkan etika
bisnis islam dalam usaha jualan di shopee.
Secara garis besar, dapat ditarik kesimpulan bahwa platform shopee telah dapat
menerapkan tanggung jawab sosial terhadap konsumen dan bagi masyarakat, itu dapat
dilihat dari penjual yang bertanggung jawab ketika ada barang yang di jual tidak sesuai bisa
di kembalikan dan diproses agar sama-sama dapat keadilan. Perlu di garis bawahi bahwa
tidak semua dari penjual di shopee dapat melakukan tanggung jawab sosial secara utuh,
kenyataanya masih terdapat penjual yang melakukan kecurangan dan tidak mau
bertanggung jawab kepada konsumennya.

Sumber Artikel: Muna, N., & Aslami, N. (2021). Pentingnya Mengimplementasikan Tanggung
Jawab Sosial Dan Etika Bisnis Terhadap Konsumen E-Commerce (Studi Kasus Shopee
Online Shop). Ittihad, 5(2).

2. Menganalisis artikel dari Etika Bisnis Islam Dalam Era Bisnis Kekianian (Studi
Kasus Kedai Kopi Diskuupi Surabaya).

Salah satu kedai kopi di kota Surabaya yang tengah mengikuti tren yaitu Diskuupi.
Kedua pemilik juga memiliki misi sosial seperti pemberdayaan petani dan menyebar
value positif pada kaum milenial. Diskuupi juga mengusung tagline “diskusi, aku, kamu
dan kopi” yang memiliki tujuan mengajak kaum mileniel untuk berkegiatan positif.
Dianalisa dalam etika bisnis islam, salah satu contoh tanggung jawab bisnis adalah
memastikan bahwa bahan yang digunakan halal. Semua bahan dan prosedur yang
digunakan Diskuupi untuk membuat minuman atau produk mereka menjamin sepenuhnya
halal serta cara dalam membuat produk juga halal. Bentuk tanggung jawab lain dari etika
bisnis Islam ialah menyumbangkan zakat, infaq dan shadaqah. Dalam praktik, Diskuupi
telah memeberikan sumbangan berupa zakat, infaq, shadaqah dari penghasilan atau
pendapatan mereka. Diskuupi juga membagikan sembako, masker kain pada saat masa
pandemi covid 19 kepada masyarakat dan membagikan masker kepada karyawan. Apabila
ada pegawai yang melanggar standar prosedur operasional (SOP) yang telah ditetapkan,
langkah pertama yang diambil adalah menilai seberapa parah pelanggaran tersebut.
Pelanggaran yang ringan atau kecil hanya akan ditegur atau diperingatkan. Namun, ketika
ini terjadi tiga kali, peringatan keras akan diberikan dan SP (surat peringatan) akan
diberikan. Diskuupi telah menerapkan prinsip tanggung jawab dalam situasi ini.
Diskuupi sering menerima komplain atau keluhan dari pelanggan atau konsumen.
Mereka berusaha sebisa mungkin dan setegas mungkin untuk menanggapi dan menangani
semua keluhan tersebut. Salah satu keluhan pelanggan adalah pelanggan memesan produk
Diskuupi melalui aplikasi ojek online, tetapi setelah produk dikirim, pelanggan
mendapatkan produk yang tidak sesuai dengan yang dipesan. Diskuupi memverifikasi
pesanan pelanggan sebelumnya dan mengirimkan kembali produk yang sama secara gratis.
Dalam hal ini, Diskuupi telah menerapkan tanggung jawab terhadap konsumen dari sisi
etika bisnis islam yang dimana pihak Diskuupi bertanggung jawab ketika ada keluhan dari
konsumen dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Diskuupi
telah menerapkan etika bisnis islam ketika bisinis itu dijalankan yang diterapkan sesuai
dengan ketentuan islam.

Sumber Artikel: Maydiana, S., & Cahyono, H. (2020). Etika Bisnis Islam Dalam Era Bisnis
Kekianian (Studi Kasus Kedai Kopi Diskuupi Surabaya). Jurnal Ekonomika Dan Bisnis
Islam, 3(2), 210-221.

Anda mungkin juga menyukai