Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BOROBUDUR
JAKARTA
2023

Yan Ari Nugroho


Tugas Ekonomi Mikro
Email: yanarinu0104@gmail.com

CASE 3
ESTIMATING THE DEMAND FOR GASOLINE

1. Using economic theory, what are the hypothesized signs of the parameters (a0, a1, a2, a3, a4, and
a5 ) in the model?

Berdasarkan teori ekonomi, kita dapat berhipotesis tanda-tanda berikut untuk parameter dalam
model:

a0: Parameter ini mewakili jumlah BBM yang diminta ketika semua variabel independen lainnya
sama dengan nol.

a1: Parameter ini menunjukkan pengaruh harga eceran BBM (RPr) yang menurun terhadap
jumlah BBM yang diminta (QD). Diperkirakan a1 akan negatif, karena harga BBM yang lebih
tinggi akan menyebabkan jumlah BBM yang diminta lebih rendah.

a2: Parameter ini menunjukkan pengaruh tarif angkutan umum (RPT) yang menurun terhadap
jumlah BBM yang diminta (QD). Diharapkan a2 menjadi positif, karena harga transportasi umum
yang lebih tinggi akan menyebabkan jumlah BBM yang lebih tinggi yang diminta.

a3: Parameter ini mewakili pengaruh jumlah kendaraan terdaftar (N) pada jumlah BBM yang
diminta (QD). Diharapkan a3 menjadi positif, karena lebih banyak kendaraan terdaftar akan
menyebabkan jumlah BBM yang lebih tinggi yang diminta.

a4: Parameter ini mewakili pengaruh mil rata-rata per galon (MPG) kendaraan rata-rata terhadap
jumlah BBM yang diminta (QD). Diharapkan a4 menjadi negatif, karena kendaraan yang lebih
hemat bahan bakar akan menyebabkan jumlah BBM yang diminta lebih rendah.

a5: Parameter ini mewakili pengaruh disposable income per kapita riil (RYd) pada jumlah BBM
yang diminta (QD). Diharapkan a5 menjadi positif, karena pendapatan sekali pakai yang lebih
tinggi akan menyebabkan jumlah BBM yang lebih tinggi yang diminta.

2. Using the results from your regression analysis, are your estimated parameters statistically
significant? Compare your hypothesized signs (Question 1) with your estimated signs. If there are
any discrepancies, provide an appropriate explanation.

Untuk menentukan apakah parameter estimasi signifikan secara statistik, kita perlu menjalankan
analisis regresi dan memeriksa t-statistik. Jika t-statistik untuk parameter lebih besar dari 1,96
atau kurang dari -1,96, maka parameter dianggap signifikan secara statistik pada tingkat 5%. Jika
t-statistik tidak berada dalam kisaran ini, maka parameter tidak dianggap signifikan secara
statistik.

1
3. Using 1987 data, what are your estimated elasticities with respect to each independent variable?
Interpret each elasticity.

Untuk menghitung elastisitas, kita perlu membagi nilai estimasi parameter dengan nilai rata-rata
variabel independen. Misalnya, elastisitas permintaan BBM sehubungan dengan harga eceran
BBM yang kempes akan dihitung sebagai berikut:

Elastisitas permintaan BBM sehubungan dengan RPr = -a1 / mean (RPr)

Elastisitas negatif menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut berbanding terbalik, sedangkan
elastisitas positif menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut berhubungan langsung.

4. Recall that the government made the claim that for every one cent of tax on gasoline there would
be $1 billion increase in tax revenue. Use your estimated model to support or refute the
government's claim.

Untuk mengevaluasi klaim pemerintah, kita perlu menghitung perkiraan penerimaan pajak per
galon BBM. Kita asumsikan bahwa tarif pajak adalah T sen per galon. Kemudian, perkiraan
penerimaan pajak per galon BBM akan dihitung sebagai berikut:
Estimasi pendapatan pajak per galon BBM = a1T
Jika perkiraan pendapatan pajak per galon BBM adalah $ 1 miliar, maka klaim pemerintah
diterima. Jika perkiraan pendapatan pajak per galon BBM kurang dari $ 1 miliar, maka klaim
pemerintah ditolak.

5. Can you think of any direct or indirect negative effects associated with the gasoline tax? Can
these explain why the government has been reluctant to raise the tax?

Ada sejumlah efek negatif potensial yang terkait dengan pajak BBM. Ini termasuk:
 Biaya hidup yang lebih tinggi: Pajak BBM akan menyebabkan biaya BBM yang lebih tinggi,
yang pada gilirannya akan menyebabkan biaya hidup yang lebih tinggi untuk semua orang.
Ini akan sangat sulit bagi rumah tangga berpenghasilan rendah.
 Penurunan aktivitas ekonomi: Pajak BBM akan menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi,
karena bisnis dan konsumen akan memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan. Hal ini
dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
 Peningkatan pencemaran lingkungan: Pajak BBM akan menyebabkan peningkatan
pencemaran lingkungan, karena orang akan lebih cenderung mengendarai kendaraan yang
kurang hemat bahan bakar atau beralih ke bentuk transportasi lain yang lebih berpolusi,
seperti perjalanan udara.
Terlepas dari potensi efek negatif ini, pajak BBM juga dapat memiliki sejumlah efek positif,
seperti:
 Pengurangan emisi gas rumah kaca: Pajak BBM akan mengarah pada pengurangan emisi gas
rumah kaca, karena orang akan lebih cenderung mengendarai kendaraan yang kurang hemat
bahan bakar atau beralih ke bentuk transportasi lain yang kurang berpolusi, seperti
transportasi umum.

2
 Penurunan kemacetan lalu lintas: Pajak BBM akan menyebabkan penurunan kemacetan lalu
lintas, karena orang akan lebih cenderung mengemudi lebih sedikit. Ini akan membebaskan
ruang jalan bagi pengguna lain, seperti transportasi umum dan lalu lintas barang.
 Peningkatan pendapatan pajak: Pajak BBM akan menghasilkan pendapatan pajak tambahan
yang dapat digunakan untuk mendanai berbagai program, seperti transportasi umum,
infrastruktur, dan pendidikan.
Kepentingan relatif dari efek positif dan negatif dari pajak BBM akan tergantung pada sejumlah
faktor, seperti ukuran pajak, harga BBM, dan ketersediaan bentuk transportasi alternatif.

Anda mungkin juga menyukai