Written by:
Tri Wuryani 041614353016
Fajar Hidayat 041614353030
Faradilla Intan Zulhen 041624353015
Magister of Management
Faculty of Economics and Business
Universitas Airlangga
2017
WHAT DRIVES COST? THE THIRD KEY TO STRATEGIC
COST MANAGEMENT
Pada exhibit 10-1 menunjukkan kurva dinamis RAM pada tahun 1976 hingga 1984.
Grafik tersebut menggunakan skala log log dimana X dan Y dikonversikan menjadi
logaritma untuk mengetahui hubungan antara garis lurus. Hubungan garis lurus terlihat lebih
kuat bagi kebanyakan orang dan memberikan hubungan yang pasti. Namun hubungan kedua
garis tersebut tidak kuat.
Pada exhibit 10-2 dasar hubungan antar garis ditunjukkan pada panel 1 dan panel 2.
Namun kebanyakan observers akan memikirkan bahwa panel 3 menggunkan skala log log,
yang disarankan lebih kuat hubungannya dengan panel 2. Pada exhibit 10-1 menunjukkan
jatuhnya harga RAM pada 1984, 10 lebih rendah dibanding akumulasi dari 1976. Pra-
asumsi di sini adalah jatuhnya harga disebabkan oleh menurunnya biaya manufaktur. “70%
experience curve” merupakan hubungan yang menunjukkan kejelasan dan jatuhnya harga
seiring naiknya output. Arti dari 70% adalah jatuhnya harga sebanyak 70% yang
sebelumnya pada level setiap waktu yang kumulatif.
Pada exhibit 10-3 menunjukkan sebuah kesamaan fenomena dimana biaya ban jatuh
73%, kumulatif dengan jarak yang meningkat secara eksponen sial dari tahun 1921 hingga
1976. Pada exhibit 10-4 menunjukkan konsep yang sama pada industri baja dengan skala
tunggal yang membentuk driver cost. Biaya operasi per ton di tetapkan pada blast funace, di
ukur dalam ribuan ton. Slope 75% merupakan biaya operasi per ton yang jatuh 25% setiap
kapasitas dari blast furnace doubles.
Contoh ketiga pada exhibit 10-5, relasi antara unit cost dengan volume produksi per
model. Perkembangan model yang terjadi pada tahun 1965-1982 adalah contoh kompleksitas
product line sebagai cost driver. Grafik ini tidak dikonversikan pada logaritma, melain kan
mengilustrasikan disekonomi yang kuat pada kompleksitas lini produk. Biaya perunit
menjadi naik 15% untuk GM dan 22% untuk Ford. Ini adalah contoh bagus dari literatur
konsultasi strategis tentang wawasan bisnis yang menarik yang diperoleh dari analisis biaya
formal berdasarkan satu driver biaya. Tapi kalau konsep itu bisa diaplikasikan pada salah satu
dari beberapa driver biaya yang berbeda.
Cost = Aa x Bb x Cc . . .
Rumusan persamaan biaya ini menghasilkan jawaban mudah ditafsirkan, sedangkan
formulasi yang lebih rumit tidak secara matematis dapat ditundukkan. Rumusan persamaan
biaya ini, bila direduksi menjadi bentuk log-log, dapat diperkirakan dengan menggunakan
teknik regresi berganda, salah satu bentuk analisis paling mendasar dalam tas alat konsultan.
Asumsi ini dipilih secara hati-hati sehingga analis dapat segera terulang kembali. Asumsi
yang ditunjukkan di sini dipilih bukan karena hal itu sangat masuk akal, melainkan karena
mereka menghasilkan jawaban matematika yang mudah.
Sekali lagi, dalam bentuk persamaan, jika:
Managerial Implications
Gejala-gejala kerusakan sistem akuntansi biaya yang serius telah disebutkan oleh Cooper
(1987a), beberapa diantaranya disampaikan Ajax:
a) Tercapainya gross margin tidak mudah untuk dijelaskan. Pada exhibit 11-8, Ajax
tidak dapat menjelaskan apakah margin yang tinggi pada C atau margin yang rendah
pada B. Pada kenyataannya biaya disalahgunakan antara C dan B.
b) Customer tidak keberatan ketika harga dinaikkan. Biaya yang diberikan di C,
customer merasa mendapatkan harga yang sangat murah. Sehingga Ajax melihat
sebagai harga utama yang dinaikkan untuk customer sebagai pengurangan jumlah
dari keuntungan. Produk C tidak begitu besar dan unik, hanya merupakan permainan
harga.
c) ABC mengungkapkan mengapa pesaing tidak terburu-buru menawarkan C (memiliki
margin yang bagus). Bahkan dengan putaran proyeksi kenaikan harga tambahan,
produk C akan kehilangan lebih dari $48 per unit. Ajax jauh lebih mungkin untuk
melihat penyerangan pesaing pada A daripada C.
d) Meskipun mix product bergerak menjauh dari margin produk yang lebih rendah
menuju margin produk yang lebih tinggi, secara keseluruhan profitabilitas menurun.
Margin yang dilaporkan Ajax hanya sebuah ilusi yang pada kenyataannya volume
produk standar yang tinggi memiliki margin yang lebih tinggi daripada yang
dilaporkan dan volume produk khusus yang rendah memiliki margin yang lebih
rendah daripada yang dilaporkan.