Publik
Sesi 9
Pengurangan tarif pajak penghasilan berpengaruh nyata terhadap insentif untuk bekerja
(penawaran tenaga kerjanya naik) untuk golongan penghasilan rendah dan penghasilan
menengah. Sedangkan pada golongan penghasilan tinggi akan terjadi disinsentif untuk
bekerja akibatnya penawaran tenaga kerjanya akan rendah (Purwanti, 2003). Sedangkan
insentif fiskal untuk bisnis berupa pengurangan pajak diharapkan dapat meningkatkan
investasi. Namun public mempertanyakan efektifitas dari pelaksanaan kebijakan insentif
fiskal. Terutama fasilitas keringanan pajak (tax allowance) dan insentif pengurangan pajak
penghasilan (tax holiday) bagi penanam modal di bidang usaha dan jangka waktu
tertentu. Alih-alih menarik investasi baru, yang terjadi justru respons pelaku usaha
terhadap fasilitas perpajakan ini sangat minim, terlebih untuk memanfaatkannya.
2. Insiden Pajak
dan Shifting Pajak
Insiden Pajak dan Shifting Pajak..1
Insiden pajak adalah istilah ekonomi untuk memahami pembagian
beban pajak antara pemangku kepentingan, seperti pembeli dan penjual atau
produsen dan konsumen. Insiden pajak juga dapat dikaitkan dengan elastisitas harga
penawaran dan permintaan. Ketika penawaran lebih elastis daripada permintaan,
beban pajak menjadi beban pembeli. Jika permintaan lebih elastis daripada
penawaran, produsen akan menanggung biaya pajak. Tingkat di mana masing-masing
pihak berpartisipasi dalam menanggung kewajiban bergeser berdasarkan elastisitas
harga terkait produk atau jasa yang dimaksud serta bagaimana produk atau
jasa saat ini dipengaruhi oleh prinsip penawaran dan permintaan. Insiden pajak
menunjukkan kelompok mana — konsumen atau produsen — yang akan membayar
harga pajak baru. Misalnya, permintaan obat resep relatif tidak elastis. Meskipun ada
perubahan biaya, pasarnya akan tetap relatif konstan.
Insiden Pajak dan Shifting Pajak..2
Pergeseran pajak (tax shifting) adalah pemindahan atau mentransfer beban pajak dari
subjek pajak kepada pihak lainnya. Dengan demikian, orang atau badan yang
dikenakan pajak dimungkinkan sekali tidak menanggung beban pajaknya. Tax shifting
atau tax pass through besaran perubahan/ kenaikan harga yang diakibatkan oleh
kenaikan pajak. Tax shifting dapat berupa:
a. Over shifted; beban pajak yang ditransfer ke konsumen lebih besar daripada
kenaikan pajak itu sendiri;
b. Fully shifted; beban pajak seluruhnya ditransfer ke konsumen;
c. Under shifted; beban pajak tidak seluruhnya ditransfer ke konsumen.
3. Pajak, Efisiensi
Ekonomi dan Optimal
Pajak dan Efisiensi Ekonomi..
Dalam bidang tabungan dan investasi, pajak secara jelas memiliki dampak utama
atas aktivitas ekonomi. Ketika pajak tinggi di satu sektor, sumberdaya akan bergerak
mengalir ke bidangbidang yang dikenai pajak lebih ringan. Jika investasi yang
berisiko dikenai pajak secara tidak menguntungkan, para investor mungkin memilih
investasi yang lebih aman. Inefisisensi muncul sebanyak dari perbedaan pajak lintas
sector seperti dari adanya pajak yang tinggi.
Para ekonom telah khawatir mengenai dampak perpajakan atas efisiensi ekonomi.
Teori modern dari perpajakan yang efisien mengusahakan hokum pajak Ramsey,
yang menyatakan bahwa pemerintah harus memungut pajak-pajak yang terberat atas
input-input dan output-output yang sangat tidak elastic dalam harga baik penawaran
maupun permintaan. Pemikiran atas hokum pajak Ramsey adalah bahwa jika suatu
komodotas sangat tidak elastic dalam harga baik penawaran maupun permintaan,
pajak atas komoditas itu akan memiliki dampak yang lebih kecil pada konsumsi dan
produksi.Dalam beberapa keadaan, pajak ramsey mungkin mengganti cara
meningkatakan pendapatan dengan kerugian minimum dari efisiensi ekonomi.
Pajak Optimal..