Anda di halaman 1dari 20

Mata Kuliah EKONOMI PUBLIK

PERENCANAAN
PEMBANGUNAN REGIONAL

KELOMPOK V

I MADE SULAWA C10222030

MAWADDAH C10222022
Outline Tugas Kelompok

1 LATAR BELAKANG PAJAK 2 PENGERTIAN PAJAK

3 JENIS-JENIS PAJAK 4 PERAN PAJAK

5 TEORI DALAM PERPAJAKAN 6 PAJAK LUMP SUM

7 PAJAK PENGHASILAN 8 STRATEGI PEMERINTAH DALAM


MEMAKSIMALKAN PAJAK

9 PENGELUARAN PEMERINTAH
10 TEORI PENGELUARAN PEMERINTAH
11 PENGELUARAN NEGARA
12 PENGELUARAN DAERAH
13 EFEK EKONOMI DARI PENGELUARAN
PEMERINTAH 14 INEFISIENSI PAJAK
Latar PAJAK
Belakang
Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang sangat penting bagi
pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional, yang berlangsung terus-
menerus dan berkesinambungan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
bersama. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu memperhatikan
masalah kemandirian suatu bangsa dan negara dalam pembiayaan
pembangunan. Potensi yang bisa digunakan adalah dengan menggali sumber
dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak.

Pemungutan pajak kerap kali menjadi pertanyaan masyarakat luas. Mengapa


negara harus memungut pajak. Dapatkah suatu negara sama sekali tidak
melakukan pemungutan pajak. Apakah ada alternatif lain untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah selain dengan melakukan pemungutan pajak.
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini kerap kali muncul di sebagian masyarakat,
namun penjelasan atau informasi yang dibutuhkan sering kali tidak mereka
dapatkan, kecuali sebagian dari mereka yang tertarik untuk mempelajari konsep
dan teori perpajakan secara lebih mendalam.
Pengertia PAJAK
n
Pajak menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan/jasa timbal balik secara
langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.

Pajak biasanya dihitung berdasarkan penghasilan, nilai transaksi, atau


kepemilikan properti, dan tujuannya adalah untuk membiayai pengeluaran
pemerintah dalam memberikan layanan publik, seperti pembangunan
infrastruktur, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan lain sebagainya.

Pajak juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur perekonomian, seperti
dalam pengaturan inflasi, redistribusi pendapatan, dan lain-lain. Pajak merupakan
salah satu sumber pendapatan negara yang paling penting dan umum dikenakan
di seluruh dunia.
Jenis- PAJAK
jenis
Pajak Penghasilan (PPh): Pajak yang dikenakan atas penghasilan seseorang atau perusahaan.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Pajak yang dikenakan atas penjualan barang atau jasa.

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB): Pajak yang dikenakan atas kepemilikan tanah dan bangunan.

Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB): Pajak yang dikenakan atas
peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan.

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB): Pajak yang dikenakan atas kepemilikan kendaraan bermotor.

Pajak Hotel: Pajak yang dikenakan atas pelayanan penginapan di hotel.

Pajak Restoran: Pajak yang dikenakan atas pelayanan makanan dan minuman di restoran.
Jenis- PAJAK
jenis
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM): Pajak yang dikenakan atas penjualan barang
mewah seperti mobil, motor, atau barang-barang mewah lainnya.

Pajak Rokok: Pajak yang dikenakan atas penjualan rokok dan produk tembakau lainnya.

Pajak Minerba: Pajak yang dikenakan atas kegiatan pertambangan mineral dan batubara.

Pajak Air Permukaan: Pajak yang dikenakan atas pengambilan air permukaan.

Pajak Cukai: Pajak khusus yang dikenakan pada produk-produk tertentu, seperti alkohol,
minuman berenergi, dan sejenisnya.

Catatan;
Jenis-jenis pajak
tersebut bisa berbeda-
beda tergantung pada
regulasi masing-
masing negara.
Peran PAJAK

01
Sumber Pendapatan Negara
Pajak adalah sumber pendapatan utama bagi pemerintah untuk membiayai
program-program pemerintah, seperti pembangunan infrastruktur, kesehatan,
pendidikan, dan lain-lain.

02
Pengendalian Inflasi
Pajak juga dapat digunakan untuk membantu pengendalian inflasi dengan cara
mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

03
Pendorong Pembangunan
Pajak dapat membantu dalam pendorong pembangunan melalui insentif pajak
untuk investasi, penelitian dan pengembangan, serta kegiatan yang
mendukung pembangunan.
Teori PERPAJAK
AN
dalam
Teori kesetaraan Hartley - Maskin Teori keadilan Rawls
Teori ini menyatakan bahwa pajak lump sum Teori ini menyatakan bahwa pajak lump sum
merupakan bentuk pajak ideal karena tidak adalah bentuk pajak yang paling adil karena setiap
mempengaruhi perilaku ekonomi dan tidak individu dikenakan pajak dengan jumlah yang
menyebabkan distorsi pada pasar. Pajak sama, tanpa memandang pendapatan atau
kekayaan yang dimilikinya. Dengan demikian, pajak
lump sum dikenakan secara merata pada lump sum menghasilkan distribusi pajak yang adil
semua individu tanpa memandang jenis dan tidak memihak pada golongan tertentu.
penghasilan atau kekayaan yang dimiliki,
sehingga tidak ada insentif bagi individu
Teori Optimal Taxation (Teori Pajak Optimal)
untuk mengubah perilaku atau keputusan
Adalah cabang dari teori ekonomi yang mencoba
ekonomi mereka. untuk menentukan tingkat pajak yang paling
Teori efisiensi Atkinson - Stiglitz efisien dari perspektif ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa pajak lump sum Teori Labor/Leisure Choice
merupakan pajak yang paling efisien dalam Adalah sebuah teori dalam ekonomi yang
mengumpulkan pendapatan bagi menjelaskan bagaimana individu membuat
pemerintah. Hal ini karena pajak lump sum keputusan untuk memilih antara jumlah waktu
tidak mempengaruhi keputusan ekonomi yang akan mereka habiskan untuk bekerja (labor)
individu, sehingga tidak ada distorsi pada atau waktu yang akan mereka habiskan untuk
pasar yang dapat mengurangi efisiensi bersantai (leisure). Teori ini juga dikenal dengan
sebutan teori penawaran tenaga kerja (labor
perekonomian secara keseluruhan. supply theory).
PAJA LumpSu
K
m
Kelemahan

Pengertian  Tarif pajak yang tinggi bisa menjadi beban


bagi wajib pajak dengan penghasilan yang
Pajak lump-sum adalah pajak yang dibayarkan rendah dan belum tentu adil bagi wajib pajak
dalam jumlah tunggal atau sekaligus pada suatu dengan penghasilan yang tinggi.
waktu, bukan secara berkala dalam jangka waktu  Pajak lump-sum juga memiliki potensi untuk
tertentu. Pajak ini umumnya dikenakan pada menimbulkan kesulitan dalam pengawasan
penghasilan atau transaksi tertentu, seperti dan pemantauan dari pihak yang berwenang.
pensiun atau hadiah besar.
Kesimpulan
Pajak lump-sum adalah pajak yang dikenakan
dengan jumlah tetap, tanpa memperhitungkan  Pajak lump-sum dapat memberikan
besaran penghasilan atau kekayaan subjek pajak. keuntungan bagi pemerintah dalam
mengumpulkan pendapatan, karena pajak ini
dikenakan pada jumlah besar dalam satu
waktu.
Manfaat  Pajak lump sum juga dapat menjadi beban
yang berat bagi individu atau keluarga yang
 Mempermudah Perpajakan
harus membayarnya, terutama jika jumlah
 Efektif dalam Mengumpulkan Pajak
pajak yang dikenakan sangat tinggi.
 Mendorong Partisipasi Wajib Pajak
 pajak lump sum perlu dipertimbangkan
dengan hati-hati dan dengan
mempertimbangkan implikasi ekonomi dan
sosialnya
PAJA Penghasil
K
an
Pengertian

Pajak penghasilan adalah salah satu sumber pendapatan utama bagi pemerintah.

Manfaat

Meningkatkan Pendapatan Negara


Pajak penghasilan dapat meningkatkan pendapatan negara karena pemerintah mendapatkan uang dari warga negaranya yang
membayar pajak. Pendapatan ini bisa digunakan untuk membiayai berbagai program pemerintah seperti pendidikan,
kesehatan, infrastruktur, dan lain sebagainya.
Mengurangi Defisit Anggaran
Dengan adanya pemasukan dari pajak penghasilan, pemerintah dapat mengurangi defisit anggaran yang mungkin terjadi. Hal
ini dapat membantu pemerintah dalam mengatur keuangan negara dan menjaga kestabilan ekonomi.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah dapat menggunakan pajak penghasilan untuk memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan yang
berinvestasi di negara tersebut. Dengan memberikan insentif ini, pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan
menciptakan lapangan kerja baru.
Mengurangi Kesenjangan Sosial
Pajak penghasilan juga dapat digunakan untuk mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat. Pemerintah dapat menggunakan
pajak penghasilan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu, seperti program bantuan sosial atau
program kesejahteraan lainnya.
Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak
Pajak penghasilan juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak. Dengan memberikan
sanksi bagi wajib pajak yang tidak membayar pajak, pemerintah dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar
pajak. Hal ini dapat meningkatkan pemasukan pajak bagi pemerintah dan mengurangi penghindaran pajak.
Strategi PemerintahPAJAK
dalam
Memaksimalkan
Penegakan Hukum
Pemerintah dapat menegakkan hukum dengan memberikan sanksi kepada wajib pajak yang tidak patuh terhadap
peraturan perpajakan. Dengan demikian, wajib pajak akan lebih memperhatikan kewajiban perpajakannya sehingga
penerimaan pajak dapat meningkat.

Peningkatan Kepatuhan
Pemerintah dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dengan cara memberikan edukasi, sosialisasi, dan
pembinaan. Dengan adanya peningkatan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak, maka penerimaan pajak juga dapat
meningkat.

Peningkatan Kualitas Pelayanan


Pemerintah dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada wajib pajak, seperti pelayanan yang cepat dan efektif
serta kemudahan dalam melakukan pembayaran pajak. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan wajib pajak kepada
pemerintah dan memotivasi mereka untuk membayar pajak secara tepat waktu.

Peningkatan Efisiensi Administrasi Pajak


Pemerintah dapat meningkatkan efisiensi administrasi pajak dengan melakukan reformasi birokrasi dan mengoptimalkan
penggunaan teknologi informasi. Dengan adanya sistem administrasi pajak yang efisien, maka penerimaan pajak dapat
ditingkatkan.

Peningkatan Pemeriksaan
Pemerintah dapat melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak secara lebih intensif dan selektif. Hal ini dapat
meminimalisir tindakan penggelapan pajak dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Penetapan Kebijakan Pajak yang Efektif


Pemerintah dapat menetapkan kebijakan pajak yang efektif dan dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi di
Indonesia. Hal ini dapat meningkatkan penerimaan pajak dari sektor-sektor tertentu.
Pengeluar PEMERINT
AH
an
Pengeluaran pemerintah dapat diartikan sebagai penggunaan uang dan sumberdaya
suatu negara untuk membiayai suatu kegiatan negara atau pemerintah dalam rangka
mewujudkan fungsinya dalam melakukan kesejahteraan

Pengeluaran pemerintah biasanya direncanakan jauh lebih dulu. Jadi pemerintah


membuat daftar anggaran yang akan dikeluarkan setiap tahunnya, yang di Indonesia
dijabarkan dalam Anggaram Perencanaan Belanja Negara (APBN).

Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah


telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa, pengeluaran
pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk
melaksanakan kebijakan tersebut

Pengeluaran
Pengeluaran Negara Pengeluaran Daerah
Pemerintah
Teori PEMERINT
Pengeluaran AH

TEORI
MAKRO Teori Peacock dan Wiseman
Peacock dan Wiseman mendasarkan teori
Model Pembangunan Tentang Perkembangan mereka pada suatu teori bahwa masyarakat
Pengeluaran Pemerintah mempunyai suatu tingkat toleransi pajak, yaitu
Model ini diperkenalkan dan dikembangkan oleh suatu tingkat dimana masyarakat dapat
Rostow dan Musgrave yang menghubungkan memahami besarnya pungutan pajak yang
perkembangan pengeluaran pemerintah dengan dibutuhkan oleh pemerintah untuk membiayai
tahap-tahap pembangunan ekonomi yang pengeluaran pemerintah. Jadi masyarakat
dibedakan antara tahap awal, tahap menengah, menyadari bahwa pemerintah membutuhkan
dan tahap lanjut. dana untuk membiayai aktivitas pemerintah
sehingga mereka mempunyai tingkat kesediaan
Teori Adolf Wagner masyarakat untuk membayar pajak.
Wagner menyatakan bahwa dalam suatu
perekonomian apabila pendapatan per kapita Teori Batas Kritis Colin Clark
meningkat maka secara relatif pengeluaran Collin Clark mengemukakan hipotesis tentang
batas kritis perpajakan. Toleransi tingkat pajak
pemerintah pun akan meningkat terutama
dan pengeluaran pemerintah diperkirakan
disebabkan karena pemerintah harus mengatur
kurang dari 25% dari GNP, meskipun anggaran
hubungan yang timbul dalam masyarakat,
belanja pemerintah tetap seimbang. Dikatakan
hukum, pendidikan, rekreasi, kebudayaan dan
bahwa jika kegiatan sektor pemerintah, yang
sebagainya.
diukur dengan pajak dan penerimaan-
penerimaan lain, melebihi 25% dari total
kegiatan ekonomi, maka yang terjadi adalah
inflasi.
Teori PEMERINT
Pengeluaran AH

Tujuan dari teori mikro mengenai


perkembangan pengeluaran
pemerintah adalah untuk
menganalisis faktor-faktor yang
menimbulkan permintaan akan
barang publik dan faktor-faktor yang
TEORI mempengaruhi tersedianya barang
publik. Interaksi antara permintaan
MIKRO dan penawaran untuk barang publik
menentukan jumlah barang publik
yang akan disediakan melalui
anggaran belanja. Jumlah barang
publik yang akan disediakan tersebut
selanjutnya akan menimbulkan
permintaan akan barang lain.
Pengeluar NEGARA
an
PENGERTIAN
Pengeluaran negara adalah pengeluaran pemerintah menyangkut pengeluaran untuk
membiayai program-program dimana pengeluaran itu ditujukan untuk pencapaian
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Pemerintah
Pusat
klasifikasi

Menurut

klasifikasi
Pemerintah
Oerganisasi Provinsi

Pemerintah
Kabupaten/Kota
Pengeluaran Investasi

Pengeluaran Penciptaan Lapangan


Kerja
Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat Menurut
Sifatnya
Pengeluaran Penghematan Masa
Depan
Pengeluaran yang Tidak Produktif
Pengeluar NEGARA
an
DAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN

 Sektor Produksi
Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor produksi barang dan jasa.
Dilihat secara agregat pengeluaran negara merupakan faktor produksi (money), melengkapi faktor-faktor
produksi yang lain (man, machine, material, method, management).

 Sektor Distribusi
Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor distribusi barang dan jasa.
Misalnya, subsidi yang diberikan oleh masyarakat menyebabkan masyarakat yang kurang mampu dapat menikmati
barang/jasa yang dibutuhkan, misalnya subsidi listrik, pupuk, BBM, dll.

 Sektor Konsumsi Masyarakat


Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor konsumsi masyarakat
atas barang dan jasa. Dengan adanya pengeluaran pemerintah untuk subsidi, tidak hanya menyebabkan
masyarakat yang kurang mampu dapat menikmati suatu barang/jasa, namun juga menyebabkan masyarakat
yang sudah mampu akan mengkonsumsi produk/jasa lebih banyak lagi.

 Sektor Keseimbangan Perekonomian


Untuk mencapai target-target peningkatan PDB, pemerintah dapat mengatur alokasi dan tingkat pengeluaran
negara. Misalnya dengan mengatur tingkat pengeluaran negara yang tinggi (untuk sektor-sektor tertentu),
pemerintah dapat mengatur tingkat employment (menuju full employment). Apabila target penerimaan tidak
memadai untuk membiayai pengeluaran tersebut, pemerintah dapat membiayainya dengan pola defisit anggaran.
Pengeluar DAERAH
an

Pengeluaran terbesar dari pemerintah daerah sendiri adalah diperuntukkan bagi


pendidikan dasar, menengah, dan kejuruan. Pemerintah daerah menyelenggarakan
pendidikan dasar dan menengah mencerminkan manfaat dari adanya anggara daerah.
Tentulah tenaga kerja terdidik akan meenaikkan produktivitas suatu perekonomian.

Selain untuk pendidikan, pemerintah daerah juga membelanjakan jumlah terbesar untuk
berbagai pelayanan-pelayanan umum, antara lain : pemadam kebakaran, polisi, saluran
selokan, sanitasi, pengawasan umum, taman-taman dan rekreasi, dan sebagainya.
Semuanya ini adalah barang-barang umum dalam pengertian yang sebenarnya. Sekali
pelayanan-pelayanan umum ini diselenggarakan, maka tidak ada cara apapun yang dapa
mengecualikan siapa saja didalam daerah ini yang dapat menggunakannya.

Susunan pengeluaran daerah ini disusun dengan mengaitkan penerimaan daerah tersebut
dalam sebuah susunan sistematis yang dinamakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD). Mustopadidjaya, AR (1997:12) menyatakan bahwa Penyusunan rencana Anggaran
Pengeluaran salah satu kegiatannya adalah identifikasi kebutuhan, yaitu mengidentifikasi
kebutuhan serta mempertimbangkan kebijaksanaan yang menyangkut pengalokasian pada
program-program yang dihubungkan baik dengan tujuan perekonomian secara keseluruhan
maupun sasaran-sasaran spesifik sektoral dan regional tertentu.
Efek Ekonomi dari
Pengeluaran PEMERINT
AH
Pembelian tanah dan aset yang berjalan
Pembelian barang dan jasa Tanah sering diperlukan dan pembelian aset digunakan
Dengan membeli barang dan jasa dari untuk berbagai jenis alasan ekonomi, terutama jika
perusahaan swasta dan mempekerjakan para pemerintah atau kongres bertekad untuk menekan
pekerja, pemerintah menyediakan berbagai tingkat pengeluaran pemerintah. Sementara pembelian
macam layanan, biasanya tanpa biaya eksplisit, ke tanah dan aset lainnya tidak membawa peningkatan
output nasional, pembelian meningkatkan pendapatan
seluruh masyarakat. masyarakat dengan penawaran atas harga aset yang
bersangkutan.

Pembayaran transfer
Pembayaran transfer biasanya meningkatkan Pinjaman langsung pada masyarakat dan
permintaan untuk output kurang daripada jumlah pinjaman swasta
yang sama dari belanja barang dan jasa Walaupun pinjaman langsung pemerintah tidak
meningkatkan permintaan untuk output baru atau
pemerintah yang baru. menghasilkan tambahan pendapatan swasta, mereka
biasanya akan mendorong peminjam untuk melakukan
keduanya. Setidaknya bagian dari pencairan pinjaman,
dengan kata lain, kemungkinan besar akan digunakan
untuk membeli barang dan jasa baru yang lain, transaksi
ini akan menciptakan tambahan pendapatan masyarakat
dan pendapatan tambahan tersebut akan memulai aliran
sekunder pengeluaran yang meningkat.
INEFISIENSPajak
I

Pajak menyebabkan inefisiensi, dengan


dikenakan pajak maka menimbulkan death
weight loss. Pajak dapat menyebabkan
DWL karena ia dapat mencegah orang
untuk melakukan pembelian yang
seharusnya mereka lakukan. Harga akhir
produk menjadi lebih mahal karena
dikenai pajak, sehingga dapat
menyebabkan orang enggan membeli. Jika
pajak suatu barang naik, beban pajak
tersebut akan dibagi kepada produsen dan
konsumen. Produsen memperoleh
keuntungan lebih sedikit dari barang
tersebut karena pajak, sedangkan
konsumen harus membayar harga lebih
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai