<Di Istana>
Suatu ketika di tengah negri Perancis, seorang pangeran tampan tinggal di istana
yang indah. Walau dia memiliki semua keinginannya, sang Pangeran tetap egois
dan kejam. Dengan pajak besar, dia memenuhi istananya dengan barang barang
indah. Dia juga memenuhi pestanya dengan mereka yang paling cantik dan tampan.
Lalu suatu malam tamu tak diundang masuk ke istana, mencari tempat berteduh dari
badai. sebagai hadiah, dia menawarkan sekuntuk mawar pada pangeran. Jijik
dengan penampilannya yang kumal, sang pangeran pun mengusirnya
Pangeran: "Dengan penampilan yang kumal dan menjijikkan seperti ini, berani
beraninya kamu menginjakkan kaki di istanaku."
Ketika sang pangeran mengusirnya lagi wanita tua itu berubah wujud menjadi
penyihir yang cantik.
Sang penyihir tidak melihat adanya cinta di dalam hati pangeran. Sebagai hukuman,
dia pun mengubah rupa sang pangeran menjadi makhluk yang buruk rupa. Lalu
menyihir istana tersebut dan semua yang tinggal di sana.
Seiring hari berganti bulan, sang pangeran dan para pelayannya dilupakan dunia.
Sang penyihir menghapus kenangan tentang mereka dari pikiran orang orang yang
mereka cintai.
Namun bunga yang sang penyihir berikan adalah mawar ajaib. jika sang pangeran
mampu mencintai dan dicintai seseorang sebelum kelopak bunga terakhir jatuh,
mantra akan dipatahkan. Jika tidak dia akan menjadi makhluk buruk rupa selamanya
Tahun tahun berlalu, sang pangeran sudah putus asa. Karena siapa yang dapat
mencintai makhluk buruk rupa?
<Di desa>
[Soundtrack Belle 0.00 - 1.08]
Belle: "aku ingin mengembalikan buku ini ke perpustakaan Pere Robert sekaligus
membaca buku edisi terbaru"
Gaston: lihat Le Fou itu calon istriku, Belle. Dia gadis tercantik di desa ini.
Le Fou: tapi Guston, dia banyak membaca sedangkan kau lebih suka kegiatan fisik
Gaston: Ya aku tahu, tapi dia satu satunya orang yang membuatku tertarik padanya
Gaston: selamat pagi Belle, ini untuk meja makan malam. maukah kau makan
malam denganku?
Gaston: sibuk?
Belle: tidak
(Belle tersenyum)
Maurice: ya sudah Belle, ayah berangkat ke desa seberang dulu. kau ingin ayah
bawakan apa?
Belle: sekuntum bunga mawar seperti yang ayah lukis di lukisan ini
tiba tiba terdengar suara serigala yang sedang melolong dan tampak mengejar
Maurice.
Maurice melarikan diri dan tanpa sengaja dia menjatuhkan topinya di tengah jalan.
setelah sekian lama berlari dia menemukan istana milik Beast yang megah. dia pun
masuk ke dalam untuk berlindung dari kejaran para serigala.
Maurice: halo, maaf mengganggu. aku hanya pelancong yang ingin berlindung dari
kejaran serigala. Apa ada orang disini?
Melihat tidak adanya orang yang merespon, Maurice meletakkan mantelnya di
gantungan mantel dekat pintu.
Tiba tiba Maurice seolah mendengar suara orang yang sedang berbicara dari arah
dekat pintu masuk, di mana hanya terdapat jam dan lilin di sana.
Maurice: apa ada seseorang di sini? hmm sepertinya aku mulai berhalusinasi
Maurice kemudian lanjut menjelajahi istana yang megah itu dan menemukan sebuah
pohon bunga mawar.
Maurice: aku menjanjikan sekuntum mawar untuk Belle, aku harus memetiknya
Maurice menghampiri pohon mawar itu dan memetik salah satu mawarnya. tiba tiba
beast menerkamnya dari belakang dan menyeretnya menuju istana.
Keesokan harinya Belle tampak begitu cemas mengingat ayahnya yang tak kunjung
kembali. Ia pun memutuskan untuk menyusul ayahnya ke desa seberang. Saat Belle
sedang berjalan menyusuri hutan dan dia tanpa sengaja menemukan topi milik
ayahnya yang tergeletak di jalan
Belle pun terus berjalan hingga akhirnya dia sampai di depan pagar istana beast.
Belle yang penasaran akhirnya memberanikan diri memasuki istana itu.
<Di Istana>
Cogsworth: Ya benar dia gadis yang cantik, bagaimana jika dialah orang yang akan
mematahkan mantra?