Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : AMIR SATRIYONO

NIM : 017222010

Deskripsi Masalah : Pasien dengan luka bakar derajat 2 di kaki kanan mengalami peningkatan nyeri
dan kemerahan pada area luka.

Nama Supervisor (mahasiswa) : AMIR SATRIYONO

Perawat Yang Disupervisi : Perawat A

Gambaran Lokasi Pelaksanaan : Ruang perawatan pasien

Kendala Dalam Pelaksanaan : Keterbatasan waktu karena banyak pasien lain yang membutuhkan
perhatian.

Langkah Yang Paling Sulit : Menentukan rencana tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi
peningkatan nyeri dan kemerahan pada luka bakar.

Manfaat Yang Didapatkan : Dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh perawat dalam
merawat pasien dengan luka bakar dan mencari solusi yang tepat.

Nilai (penilaian diri sendiri 0 - 100) : 85

Saran pengembangan : Lebih banyak berlatih dalam menentukan rencana tindakan keperawatan yang
tepat untuk kasus-kasus yang kompleks.

Gambar pelaksanaan (min 3) :

[Gambar 1](link_gambar_1),
[Gambar 2](link_gambar_2),

[Gambar 3](link_gambar_3)

Berikut adalah laporan pelaksanaan ronde keperawatan berdasarkan tahapan-tahapan yang ada:

A. Pra Ronde:

1. Salam pembuka: Saya sebagai perawat melakukan salam pembuka kepada pasien dan keluarga.

2. Memperkenalkan tim ronde: Saya memperkenalkan tim ronde kepada pasien dan keluarga, termasuk
supervisor yang akan melakukan supervisi.
3. Menjelaskan tujuan ronde kepada pasien/keluarga: Saya menjelaskan kepada pasien dan keluarga
bahwa tujuan ronde adalah untuk membahas masalah yang dihadapi dalam perawatan pasien.

4. Penyampaian data hasil pengkajian: Saya menyampaikan data hasil pengkajian kepada tim ronde,
termasuk masalah peningkatan nyeri dan kemerahan pada luka bakar derajat 2 di lengan kanan pasien.

5. Penyampaian diagnosa keperawatan: Saya menyampaikan diagnosa keperawatan yang telah


ditentukan berdasarkan hasil pengkajian.

6. Penyampaian perencanaan yang telah dibuat: Saya menyampaikan perencanaan tindakan


keperawatan yang telah dibuat untuk mengatasi masalah nyeri dan kemerahan pada luka bakar pasien.

7. Penyampaian implementasi yang telah dilakukan: Saya menyampaikan implementasi tindakan


keperawatan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah nyeri dan kemerahan pada luka bakar
pasien.

8. Penyampaian hasil evaluasi dan masalah yang ditemukan: Saya menyampaikan hasil evaluasi tindakan
keperawatan yang telah dilakukan dan masalah yang ditemukan, yaitu peningkatan nyeri dan
kemerahan pada luka bakar pasien.

C. Pelaksanaan Ronde:

1. Pembukaan: Saya sebagai perawat membuka ronde dengan memberikan salam kepada pasien dan
keluarga.

2. Mempersiapkan pasien dan keluarga: Saya mempersiapkan pasien dan keluarga dengan memberikan
informasi tentang ronde keperawatan dan menjaga privasi di ruang perawatan.

3. Menetapkan masalah yang dihadapi: Saya dan supervisor menetapkan masalah yang dihadapi, yaitu
peningkatan nyeri dan kemerahan pada luka bakar pasien.

4. Melaporkan masalah kepada supervisor: Saya melaporkan masalah peningkatan nyeri dan kemerahan
pada luka bakar pasien kepada supervisor.

5. Pengambilan keputusan perlunya dilaksanakan ronde keperawatan: Supervisor menilai perlunya


melakukan ronde keperawatan untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

6. Menentukan waktu ronde: Saya, supervisor, pasien, dan keluarga sepakat untuk melaksanakan ronde
keperawatan pada waktu yang telah ditentukan.

7. Menentukan tim ronde: Saya, supervisor, dan perawat lain yang terlibat dalam perawatan pasien
membentuk tim ronde.

D. Pasca Ronde:
1. Perbaikan asuhan: Setelah ronde keperawatan selesai, saya melakukan perbaikan asuhan
keperawatan berdasarkan hasil evaluasi dan masalah yang telah diidentifikasi. Saya merencanakan
tindakan keperawatan yang lebih tepat untuk mengatasi peningkatan nyeri dan kemerahan pada luka
bakar pasien.

2. Evaluasi hasil tindakan keperawatan: Saya dan tim ronde melakukan evaluasi terhadap hasil tindakan
keperawatan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi. Kami mengevaluasi
efektivitas tindakan yang telah dilakukan dan apakah masalah telah teratasi dengan baik.

3. Identifikasi masalah yang belum teratasi: Selama evaluasi, kami mengidentifikasi masalah yang belum
teratasi, seperti peningkatan nyeri yang masih dirasakan oleh pasien. Kami mencatat masalah ini untuk
ditindaklanjuti lebih lanjut.

4. Menentukan tindakan lanjutan: Berdasarkan hasil evaluasi dan masalah yang belum teratasi, kami
menentukan tindakan lanjutan yang perlu dilakukan. Misalnya, kami dapat melakukan penyesuaian
dosis obat analgesik untuk mengurangi nyeri pasien atau merencanakan tindakan perawatan tambahan
untuk mengatasi kemerahan pada luka bakar.

5. Melakukan dokumentasi: Saya melakukan dokumentasi mengenai hasil evaluasi, masalah yang belum
teratasi, dan tindakan lanjutan yang telah ditentukan. Dokumentasi ini penting untuk melacak
perkembangan pasien dan memberikan informasi yang akurat kepada tim perawatan lainnya.

6. Melaporkan hasil kepada supervisor: Saya melaporkan hasil evaluasi, masalah yang belum teratasi,
dan tindakan lanjutan kepada supervisor. Melalui laporan ini, supervisor dapat memberikan masukan
dan arahan lebih lanjut untuk perawatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai