Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PELAKSANAAN

RONDE KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. Siti Rahmawati PK 115019084


2. Imelda PK 115019002
3. Yulista Y Alaeha PK 115019018
4. Annisa PK 115019008
5. Rahma PK 115019015
6. Silfana Abdullah PK 115019009

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN INDONESIA JAYA
2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh kelompok 3

Telah disusun laporan pelaksanaan


Ronde Keperawatan

Untuk memenuhi tugas dari praktek klinik Manajemen Keperawatan yang telah
disetujui.

Palu , Januari 2023

Menyetujui Mengetahui,
Dosen Pembimbing Klinik Dosen Pembimbing Institusi

-------------------------------------------- ---------------------------------------------

2
Laporan pelaksanaan Ronde Keperawatan di Ruang Anggrek RSUD Undata Palu.

Pra Ronde :
1. Ronde keperawatan dilakukan pada pasien Ny. R, Di ruang Anggrek kelas 8A
2. Tn. R di diagnosa medis Close fraktur neck femur karena klien mengalami
patah tulang di area panggul sehingga klien merasa nyeri pada panggul, klien
sduah menjalani perawatan kurang lebih 1 minggum di ruang Anggrek
3. Hasil pengkajian apa yang anda dapatkan dari pasien tersebut
Nama : Ny. R
Umur : 62 tahun
Dx.medis : Close Fraktur neck femur
Dx.kep. : Nyeri akut
Keluhan : Nyeri pada daerah fraktur
K/U : lemas
4. Lampirkan Inform consent yang telah di tandatangani oleh pasien dan keluarga

Pelaksanaan ronde
1. Di nurse station

a. Diagnosa keperawatan pasien adalah nyeri akut karena dari hasil pengkajian
didapatkan klien mengatakan nyeri pada area daerah fraktur.
b. Data mendukung yang di dapatkan dari pasien antara lain :

1) Klien mengatakan nyeri pada pada area fraktur (panggul)

2) Pasien sulit menggerakkan ekstremitas bawah

3) Aktivitas dibantu oleh keluarga

4) Terpasang kateter

c. Intervensi apa yang sudah dilakukan kepada pasien :

1) Pemberian posisi supinasi sesuai kenyamanan klien

3
2) Ajarkan teknik non farakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi

relaksasi nafas dalam)

3) Kolaborasi pemberian analgetik

d. Hambatan yang ditemukan dalam pemberian intervensi :

1) Keluarga tidak kooperatif dalam menjaga pasien

e. Masalah keperawatan utama pada Ny. R yaitu nyeri akut.


f. Intervensi utama yang akan diberikan kepada pasien yaitu pemberian posisi

supinasi sesuai kenyamanan klien, Ajarkan teknik non farakologis untuk

mengurangi rasa nyeri (terapi relaksasi nafas dalam), kolaborasi pemberian

analgetik

2. Di bed pasien

a. Di bed pasien ketua tim membacakan diagnosa medis pasien, tanggal masuk

pasien, mencocokan hasil pengkajian awal dan pada saat ronde di lakukan

kemudian menentukan tidakan apa yang akan diberikan kepada pasien.

Pasca ronde

1. Kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana mendiskusikan kembali hasil

ronde yang telah dilakukan di bad pasien dan adakan rincanakan tindakan lanjut

yang akan diberikan kepada pasien.

2. Setelah dilakukan ronde keperawatan di bad pasien didapatkan hasil diagnosa

yang diangkat yaitu nyeri akut dan rencana tindakan yang akan diberikan telah

didiskusikan kembali dan hasil yang didapatkan akan diberikan tindakan

keperawatan pemberian posisi supinasi sesuai kenyamanan klien, ajarkan teknik

4
non farakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi relaksasi nafas dalam),

kolaborasi pemberian analgetik.

3. Kesimpulan dari ronde keperawatan yang dilakukan : diagnose keperawatan


pada Ny. R yaitu close fraktur neck femur dengan memberikan manajemen
nyeri. Rekomendasi atau solusi masalah yang disepakati adalah memberikan
posisi supinasi, mengajarkan teknik non farmakologis (terapi relaksasi nafas
dalam).

Kriteria evaluasi
1. Struktur

a. Ny. R telah menandatangani lembar inform consent dan meyetujui dilakukan

tindakan ronde keperawatan.

b. Struktur pengorganisasian tim ronde keperawatan.

- Kepala ruangan : Siti Rahmawati

- Ketua Tim 1 : Imelda

- Ketua Tim 2 : Yulista Y Alaeha

- Perawat Pelaksana 1 : Rahma

- Perawat Pelaksana 2 : Annisa

- Perawat Pelaksana 3 : Silfana Abdullah

- CI Klinik : Dina S.Kep.,Ns

- CI Institusi :Diah Fitri S.Kep.,Ns.,M.Kep

c. Sebelum dilakukan tindakan ronde keperawatan, tim ronde keperawatan

mengecek buku status pasien dan kemudian melakukan pengkajian awal untuk

menanyakan tentang keluhan yang pasien rasakan.

2. Proses

5
Nama - nama yang mengikuti ronde keperawatan antara lain :

a. Kepala ruangan : Siti Rahmawati

b. Ketua Tim 1 : Imelda

c. Ketua Tim 2 : Yulista Y Alaeha

d. Perawat Pelaksana 1 : Rahma

e. Perawat Pelaksana 2 : Annisa

f. Perawat Pelaksana 3 : Silfana Abdullah

g. CI Klinik : Dina S.Kep.,Ns

h. CI Institusi :Diah Fitri S.Kep.,Ns.,M.Kep

i. Pasien : Ny. R

j. Keluarga Pasien : Ny. H

Jumlah yang mengikuti ronde keperawatan sampai selesai yaitu 10 orang

k. Pada saat dilakukan ronde keperawatan dari awal pra ronde, ronde dan pasca

ronde semua dapat berperan aktif dalam melakukan ronde keperawatan.

l. Hasil diskusi pada saat dilakukannya ronde keperawatan yaitu telah

ditentukan tindakan selanjutnya yang akan di berikan kepada Ny. R sesuai

dengan hasil awal pengakjian dan di validasi kembali kepada pasien dan

keluarga pasien, didapatkan diagnosa keperawatan nyeri akut dan ketua tim

beserta perawat pelaksana menentukan tindakan yang diberikan yaitu

pemberian posisi supinasi sesuai kenyamanan klien, ajarkan teknik non

farakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi relaksasi nafas dalam),

kolaborasi pemberian analgetik.

3. Hasil

6
a. Keluarga pasien mengatakan berterima kasih kepada perawat dan pasien
puas dengan pelayanan yang perawat lakukan kepada pasien.
b. Masalah diagnosa keparawata yaitu nyeri akut belum teratasi, intervensi
dilanjutkan.
c. Selama ronde dilakukan perawat pelaksana maupun ketua tim memberikan
masukan satu sama lain untuk menentukan tindakan keperawatan apa yang
akan diberikan kepada pasien, perawat pelaksana 1 mengatakan intervensi
yang bisa diberikan yaitu pemberian posisi supinasi sesuai kenyamanan
pasien, perawat pelaksana 2 mengatakan intervensi yang diberikan yaitu
ajarkan teknik non farakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi relaksasi
nafas dalam, perawat pelaksana 3 memberikan masukan intervensi
kolaborasi pemberian analgetik . Ketua tim dan kepala ruangan memvalidasi
kembali hasil dari keluhan pasien.
d. Pada saat dilakukan pengkajian awal didapatkan :
5) Ds : Klien mengatakan nyeri pada pada area fraktur (panggul)

Do :
- Terpasang kateter
- Bernapas melalui mulut
- Klien meringis
- TTV
TD : 140 / 80 mmHg
N : 96 x/menit
S : 36,7 °C
SPO2 : 99
Pada saat ronde keperawatan di validasi kembali dan di dapatkan data
pasien :
6) Ds : Klien mengatakan nyeri pada pada area fraktur (panggul)

Do :
- Terpasang kateter
- Bernafas melalui mulut
- Klien meringis

7
e. Pada saat dilakukan ronde keperawatan dan telah di tetapkan diagnosa
keperawatan Nyeri akut.
f. Setelah ditetapkan diagnosa keperawatan pada pasien yaitu Nyeri akut,
kemudian ditetapkan intervensi yang akan diberikan kepada pasien.
g. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
Intervensi keperawatan yang berikan anatara lain :
1) Pemberian posisi supinasi sesuai kenyamanan klien.

2) Ajarkan teknik non farakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi

relaksasi nafas dalam)

3) Kolaborasi pemberian analgetik.

4. Pada saat ronde keperawatan pada tanggal 26 januari 2023 hasil didapatkan

diagnosa keperawatan Nyeri akut dan masukan dari perawat yang melakukan

ronde keperawatan yang intervensi yang berikan kepada pasien yaitu pemberian

posisi supinasi sesuai kenyamanan klien, ajarkan teknik non farakologis untuk

mengurangi rasa nyeri (terapi relaksasi nafas dalam), kolaborasi pemberian

analgetik.

a. Meningkatkan kemampuan hasil kerja.

8
9

Anda mungkin juga menyukai