RONDE KEPERAWATAN
1
LEMBAR PENGESAHAN
Untuk memenuhi tugas dari praktek klinik Manajemen Keperawatan yang telah
disetujui.
Menyetujui Mengetahui,
Dosen Pembimbing Klinik Dosen Pembimbing Institusi
-------------------------------------------- ---------------------------------------------
2
Laporan pelaksanaan Ronde Keperawatan di Ruang Anggrek RSUD Undata Palu.
Pra Ronde :
1. Ronde keperawatan dilakukan pada pasien Ny. R, Di ruang Anggrek kelas 8A
2. Tn. R di diagnosa medis Close fraktur neck femur karena klien mengalami
patah tulang di area panggul sehingga klien merasa nyeri pada panggul, klien
sduah menjalani perawatan kurang lebih 1 minggum di ruang Anggrek
3. Hasil pengkajian apa yang anda dapatkan dari pasien tersebut
Nama : Ny. R
Umur : 62 tahun
Dx.medis : Close Fraktur neck femur
Dx.kep. : Nyeri akut
Keluhan : Nyeri pada daerah fraktur
K/U : lemas
4. Lampirkan Inform consent yang telah di tandatangani oleh pasien dan keluarga
Pelaksanaan ronde
1. Di nurse station
a. Diagnosa keperawatan pasien adalah nyeri akut karena dari hasil pengkajian
didapatkan klien mengatakan nyeri pada area daerah fraktur.
b. Data mendukung yang di dapatkan dari pasien antara lain :
4) Terpasang kateter
3
2) Ajarkan teknik non farakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi
analgetik
2. Di bed pasien
a. Di bed pasien ketua tim membacakan diagnosa medis pasien, tanggal masuk
pasien, mencocokan hasil pengkajian awal dan pada saat ronde di lakukan
Pasca ronde
1. Kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana mendiskusikan kembali hasil
ronde yang telah dilakukan di bad pasien dan adakan rincanakan tindakan lanjut
yang diangkat yaitu nyeri akut dan rencana tindakan yang akan diberikan telah
4
non farakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi relaksasi nafas dalam),
Kriteria evaluasi
1. Struktur
mengecek buku status pasien dan kemudian melakukan pengkajian awal untuk
2. Proses
5
Nama - nama yang mengikuti ronde keperawatan antara lain :
i. Pasien : Ny. R
k. Pada saat dilakukan ronde keperawatan dari awal pra ronde, ronde dan pasca
dengan hasil awal pengakjian dan di validasi kembali kepada pasien dan
keluarga pasien, didapatkan diagnosa keperawatan nyeri akut dan ketua tim
3. Hasil
6
a. Keluarga pasien mengatakan berterima kasih kepada perawat dan pasien
puas dengan pelayanan yang perawat lakukan kepada pasien.
b. Masalah diagnosa keparawata yaitu nyeri akut belum teratasi, intervensi
dilanjutkan.
c. Selama ronde dilakukan perawat pelaksana maupun ketua tim memberikan
masukan satu sama lain untuk menentukan tindakan keperawatan apa yang
akan diberikan kepada pasien, perawat pelaksana 1 mengatakan intervensi
yang bisa diberikan yaitu pemberian posisi supinasi sesuai kenyamanan
pasien, perawat pelaksana 2 mengatakan intervensi yang diberikan yaitu
ajarkan teknik non farakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi relaksasi
nafas dalam, perawat pelaksana 3 memberikan masukan intervensi
kolaborasi pemberian analgetik . Ketua tim dan kepala ruangan memvalidasi
kembali hasil dari keluhan pasien.
d. Pada saat dilakukan pengkajian awal didapatkan :
5) Ds : Klien mengatakan nyeri pada pada area fraktur (panggul)
Do :
- Terpasang kateter
- Bernapas melalui mulut
- Klien meringis
- TTV
TD : 140 / 80 mmHg
N : 96 x/menit
S : 36,7 °C
SPO2 : 99
Pada saat ronde keperawatan di validasi kembali dan di dapatkan data
pasien :
6) Ds : Klien mengatakan nyeri pada pada area fraktur (panggul)
Do :
- Terpasang kateter
- Bernafas melalui mulut
- Klien meringis
7
e. Pada saat dilakukan ronde keperawatan dan telah di tetapkan diagnosa
keperawatan Nyeri akut.
f. Setelah ditetapkan diagnosa keperawatan pada pasien yaitu Nyeri akut,
kemudian ditetapkan intervensi yang akan diberikan kepada pasien.
g. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
Intervensi keperawatan yang berikan anatara lain :
1) Pemberian posisi supinasi sesuai kenyamanan klien.
4. Pada saat ronde keperawatan pada tanggal 26 januari 2023 hasil didapatkan
diagnosa keperawatan Nyeri akut dan masukan dari perawat yang melakukan
ronde keperawatan yang intervensi yang berikan kepada pasien yaitu pemberian
posisi supinasi sesuai kenyamanan klien, ajarkan teknik non farakologis untuk
analgetik.
8
9