Anda di halaman 1dari 16

DOA BELAJAR

PEMBUKA BELAJAR

“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu
dan berikanlah aku kefahaman”
Manajemen dan Kepemimpinan
Praktikum 2 : Pre Conference

NIKEN ANGGRAINI SRI SAPUTRI, S.TR.KEP


Disampaikan pada Pembekalan Materi Pre, Intra, Paska Anestesi
21 September 2020
Capaian Pembelajaran

• Setelah mengikuti praktikum mahasiswa mampu menerapkan tindakan


Pre Conference pasien dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan anestesiologi
Bahan Kajian

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Syarat pelaksanaan
4. Latihan kasus
Pengertian

• Merupakan diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan


kegiatan konsultasi. Konferen dilakukan sebelum dan sesudah
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
• Pre Conference adalah komunikasi Katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk merencanakan kegiatan pada shift
tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim.
Pengertian

Hal-hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana/Katim selama Pre Conference


adalah:
a. identitas klien
b. keluhan klien
c. TTV dan tingkat kesadaran
d. hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnostic terbaru
e. masalah keperawatan
f. rencana keperawatan hari ini
g. perubahan keadaan terapi medis
h. rencana medis
Selanjutnya perawat pelaksana/Katim mendiskusikan dan mengarahkan perawat
asosiet tentang masalah yang terkait dengan perawatan klien
Tujuan

1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien,


merencanakan asuhan, merencanakan evaluasi hasil dan alternatif
penyelesaian masalah secara kritis
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
Syarat Pelaksanaan

a. Pre konferen dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan


b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan
d. Yang terlibat dalam konferen adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim
Latihan Kasus Pre Conference

Ketua Tim A : Nia


Perawat Associate A : Cahaya
Identitas klien
Tim A : Keluhan klien
Ny. A dengan diagnosa medis fraktur femur sinistra TTV dan tingkat kesadaran
Tn. K dengan diagnosa medis fraktur metacarpal dexsta Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnostic terbaru
Masalah keperawatan
Rencana keperawatan hari ini
Perubahan keadaan terapi medis
Ketua Tim B : Niken Rencana medis
Perawat Associate B : Anita Rencana tindakan (operasi, atau pengobatan lanjut)
Waktu pemberian obat
Tim B : Dokumentasi asuhan
Ny. K dengan diagnosa medis Ca mamae Mengingatkan standar operasional prosedur
An. K dengan diagnosa medis Appendicitis Displin, teliti, jujur, kolaboratif
Skenario I
1. Pasien pertama bernama Ny. S (31 th) dengan fraktur metacarpal dexstra, DPJB dr.
Totok, Sp.OT dan dr. Ardi, Sp.An. Kesadaran pasien compos mentis dg TD 123/89
mmHg; nadi 89 x/menit; RR 21 x/menit; pasien mengeluhkan nyeri di
metacapalnya dan sulit untuk beristirahat. Kebutuhan dasar yang lain tercukupi
dan eliminasi normal. Dilaporan sudah diberikan analgetik sesuai program dan
edukasi kepada pasien. Rencana akan dilakukan operasi jam 09.30 WIB. Nanti
1. Buatlah kelompok yang
saat injeksi pemberian terapi obat jam pagi dianjurkan untuk pemberin
premedikasi ceftriaxon 2mg. Persiapan lain yang harus disiapkan : inform consent
beranggotakan 5 orang,
pembedahan dan anetesi, baju operasi, ditanyakan ulang mulai jam puasa, cairan lakukan roleplay pre
dan kondisi pasien dimonitor. conference , dengan kasus
pasien yang sudah tertera.
2. Pembagian : 1 org (Katim
2. Pasien kedua bernama An. P (18 th) dengan appendicitis, kesadaran compos
A); 1 org (Prwt pelaksana
mentis, pasien selalu mengeluh kesakitan di area abdomen, sulit tidur dan
eliminasi terganggu. Sudah diberikan intervensi pemberian terapi obat sesuai
A); 1 org (Katim B); 2 org
program, toilet training, relaksasi dan distraksi nyeri. Rencana akan dilakukan (Prwt pelaksana B)
operasi jam 12.30 dengan dr. Toni, Sp.An. Pasien jam 11.00 diberikan premedikasi
cefotaxim infus 15tts/mnt. Persiapan lain yang harus disiapkan inform consent
pembedahan dan anetesi, baju operasi, ditanyakan ulang mulai jam puasa, cairan
dan kondisi pasien dimonitor.
Skenario II
1. Pasien pertama bernama Ny. S (31 th) dengan Ca mamae dexstra, DPJB dr. Widya,
Sp.B dan dr. Ardi, Sp.An. Kesadaran pasien compos mentis dg TD 132/100
mmHg; nadi 89 x/menit; RR 21 x/menit; pasien mengeluhkan nyeri di dada bagian
kanan dan sulit untuk tidur malam. GDS pagi 145 mg/dL. Dilaporan sudah
diberikan analgetik sesuai program dan edukasi kepada pasien mengenai
managemen nyeri. Rencana akan dilakukan operasi jam 09.30 WIB. Pemberin
1. Buatlah kelompok yang
premedikasi ceftriaxon 2mg. Persiapan lain yang harus disiapkan : inform consent
pembedahan dan anetesi, baju operasi, ditanyakan ulang mulai jam puasa, cairan
beranggotakan 6 orang,
dan kondisi pasien dimonitor. lakukan roleplay pre
conference , dengan kasus
pasien yang sudah tertera.
2. Pembagian : 1 org (Katim
2. Pasien kedua bernama An. K (10 th) dengan fraktur humerus, kesadaran compos A); 2 org (Prwt pelaksana
mentis, pasien selalu mengeluh kesakitan dan menangis, sulit tidur, makan. Obat A); 1 org (Katim B); 2 org
terakhir jam 04.00 tidak diberikan karena pasien menolak. Sudah diberikan
(Prwt pelaksana B)
intervensi pemberian terapi obat sesuai program, pengajaran relaksasi dan distraksi
nyeri. Rencana akan dilakukan operasi jam 12.30 dengan dr. Ardi, Sp.An. Pasien
jam 11.30 diberikan premedikasi cefotaxim infus 15tts/mnt. Persiapan lain yang
harus disiapkan inform consent pembedahan dan anetesi, baju operasi, ditanyakan
ulang mulai jam puasa, cairan dan kondisi pasien dimonitor.
RENCANA TINDAK LANJUT

• Diskusikan masalah keperawatan pada pasien sesuai kasus yang


telah diberikan, lalu lakukanlah pre conference dari masing-
masing kelompok (1 kelompok terdiri dari 5-6 orang).
• Bukti pelaksanaan role play di record melalui zoom, lalu di
kirimkan percakapannya melalui WA (maksimal 22 Sept 2020
jam 20.00)
REFERENSI

Gillies Dee Ann (2000), Manajemen Keperawatan Sebagai Suatu Pendekatan


Sistem, Bandung
La. Monica (2003), Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan, Jakarta, EGC
Marquis, Bessie L, dkk. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan:Teori dan Aplikasi Edisi 4. Jakarta: EGC.
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Ed.4. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam (2003), Manajemen keperawatan, Jakarta, EGC
Swansburg R.C. and Swansburg R.J. (2000) , Management and leadership for
Nurses Managers, Boston: Jones andr Bartlett
Tayyari, F., and J.L., Smith, 1997, Occupational Ergonomics Principles and
applications, T.J. Press Ltd, Great Britain, hal. 350
PESAN HIKMAH

• Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampui batas terhadap diri


mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah
Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Surah Az-Zumar:53)

• Orang yang pesimis melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang
optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan. (Ali bin Abi
Thalib)
PENUTUP BELAJAR

‫يم‬
ِ ‫ح‬ِ ‫ن ال َّر‬
ِ ‫م‬
َ ‫ح‬ ِ َّ ‫م الل‬
ْ ‫ه ال َّر‬ ِ ‫س‬
ْ ِ‫ب‬

‫ه‬ ْ ‫طال ً َوا ْر ُز ْق َنا‬


ُ َ‫اج ِت َناب‬ ِ ‫ل َبا‬
َ ‫ط‬ ًّ ‫ح‬
ِ ‫قا َوا ْر ُز ْق َنا اتِ ّـ َباعَ ه ُ َوأَ ِرنَا ا ْل َبا‬ َ ‫ق‬ َ ‫م أَ ِرنَا ا ْل‬
َّ ‫ح‬ َّ ‫اَلل َّ ُه‬

Ya Allah Tunjukkanlah kepada kami kebenaran sehinggga kami


dapat mengikutinya, Dan tunjukkanlah kepada kami
keburukan sehingga kami dapat menjauhinya.

Anda mungkin juga menyukai