Anda di halaman 1dari 6

Finance (Sales-Type) Lease

Nama : Maulidah Zaina Shufa


Kelas : AKT 4B
NIM : 2104431060
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 2

Dalam perlakuan akuntansi, lessor (pesewa) membedakan sewa dalam dua jenis :
1. Sewa Pembiayaan (finance lease).
2. Sewa Operasi (operating lease).
Kemudian untuk finance lease terbagi lagi menjadi dua jenis :
a. Sewa jenis penjualan (Sales-Type leases).
b. Sewa pembiayaan langsung (direct financing leases).
Untuk tugas kali ini yang akan dibahas lebih lanjut ialah mengenai sewa jenis
penjualan. Sewa jenis penjualan ini umumnya si pihak lessor adalah perusahaan manufaktur
atau dealer yang menggunakan lease sebagai sarana pemasaran bagi produk mereka.
Contohnya, perusahaan manufaktur computer menyewakan komputernya sebagai sarana
untuk memasarkan computer yang dijualnya, jadi sebelum konsumen memutuskan membeli
computer tersebut mereka bisa mencoba untuk menyewanya terlebih dahulu.
Sewa jenis penjualan ini memiliki pembahasan yang cukup luas dibandingkan sewa
pembiayaan langsung karena transaski sewa penjualan melibatkan pencatatan penjualan,
pendapatan, harga pokok penjualan, pendapatan bunga. Berikut contoh soal dan
pembahasan terkait dengan sewa jenis penjualan :
Diketahui : PT ABC menyewa alat berat dari PT SAP selama 5 tahun dengan
menandatangani kontrak sewa yang mengandung beberapa ketentuan sebagai berikut :

 Awal masa sewa adalah 1 Januari 2018. Ketentuan itu mewajibkan


pembayaran sewa tahunan sama besar setiap tahunnya.
 Nilai wajar alat berat tsb adalah $100.000 dan memiliki nilai residu $5.000.
Masa manfaat asset tsb adalah 5 tahun dan asumsikan nilai perolehan asset
$85.000.
 Perjanjian sewa memiliki opsi tidak dapat diperbarui. Alat berat dikembalikan
kepada PT SAP pada saat masa sewa berakhir.
 PT SAP menetapkan pembayaran sewa tahunan untuk mendapatkan imbalan
sebesar 5 persen per tahun (tarif bunga implisit) atas investasinya.
Diminta :
a. Hitunglah jumlah pembayaran sewa setiap tahunnya.
b. Schedule amortisasi bagi lessor.
c. Jurnal yang dibuat oleh lessor 2018,2019, dan 2023 pada saat pengembalian dengan
asumsi nilai residu yang dikembalikan hanya $3.000. Dengan asumsi nilai residu
dijamin dan tidak dijamin.

Jawab :
a. Jumlah pembayaran

Nilai wajar aset yang disewakan $ 100.000,00


(-) PV nilai residu ($5.000 x PVF5,5%) $ 3.917,63
Jumlah yang dipulihkan lessor $ 96.082,37

Pembayaran lease 5 tahun


($96.082,37/4,545(PVF-AD5,5%)) $ 21.135,82

PV sewa $ 96.082,37
Nilai residu dijamin $ 3.917,63
Jumlah dikapitalisasi $ 100.000,00

b. Schedule amortisasi

PT SAP
Skedul Amortisasi
Annuity- Due Basis

Pembayaran Penerimaan Pengurang


Tanggal Piutang Lease
Lease Bunga 5% Piutang Lease
01/01/2018 $ - $ 100.000,00
01/01/2018 $ 21.135,82 $ - $ 21.135,82 $ 78.864,18
01/01/2019 $ 21.135,82 $ 3.943,21 $ 17.192,61 $ 61.671,58
01/01/2020 $ 21.135,82 $ 3.083,58 $ 18.052,24 $ 43.619,34
01/01/2021 $ 21.135,82 $ 2.180,97 $ 18.954,85 $ 24.664,50
01/01/2022 $ 21.135,82 $ 1.233,22 $ 19.902,59 $ 4.761,90
Des $ 5.000,00 $ 238,10 $ 4.761,90 $ 0,00
$110.679,08 $ 10.679,08 $ 100.000,00
c. Jurnal yang dibuat oleh lessor
PT SAP
Jurnal Umum
Nilai Residu Dijamin

Tanggal Akun Debit Kredit

01/01/2018 Piutang Lease $ 100.000,00


Penjualan $ 100.000,00
Harga Pokok Penjualan $ 85.000,00
Persediaan $ 85.000,00

01/01/2018 Kas $ 21.135,82


Piutang Lease $ 21.135,82

31/12/2018 Piutang bunga -lease $ 3.943,21


Pendapatan bunga lease $ 3.943,21

01/01/2019 Kas $ 21.135,82


Piutang bunga-lease $ 3.943,21
Piutang Lease $ 17.192,61

31/12/2019 Piutang bunga -lease $ 3.083,58


Pendapatan bunga lease $ 3.083,58

01/01/2023 Persediaan $ 3.000,00


Kas $ 2.000,00
Piutang Lease $ 5.000,00
PT SAP
Jurnal Umum
Nilai Residu Tidak Dijamin

Tanggal Akun Debit Kredit

01/01/2018 Piutang Lease $ 100.000,00


Penjualan $ 96.082,37
Harga Pokok Penjualan $ 81.082,37
Persediaan $ 85.000,00

01/01/2018 Kas $ 21.135,82


Piutang Lease $ 21.135,82

31/12/2018 Piutang bunga -lease $ 3.943,21


Pendapatan bunga lease $ 3.943,21

01/01/2019 Kas $ 21.135,82


Piutang bunga-lease $ 3.943,21
Piutang Lease $ 17.192,61

31/12/2019 Piutang bunga -lease $ 3.083,58


Pendapatan bunga lease $ 3.083,58

01/01/2023 Persediaan $ 3.000,00


Kerugian Lease $ 2.000,00
Piutang Lease $ 5.000,00

Jika kita lihat dalam jurnal, ada dua perbedaan yang pertama, untuk jurnal pada
tanggal 1 Januari 2018 pada saat mencatat penjualan dan harga pokok penjualan dimana 2
akun tsb nominal tercatatnya setelah dikurangi dengan PV nilai residu ($3.917,63). Hal ini
dilakukan karena adanya ketidakpastian seputar realisasi nilai sisa yang tidak dijamin.
Berbeda dengan yang dijamin dimana lessor mengetahui bahwa ia akan menerima jumlah
penuh jaminan pada saat diakhir sewa. Namun perlakuan keduanya tetap menghasilkan laba
kotor yang sama yaitu $15.000 Perbedaan kedua, di jurnal terakhir pada saat pengembalian
juga terdapat perbedaan dimana jika nilai residu dijamin pihak lessor akan menerima cash
sebesar kekurangannya sedangkan jika tidak dijamin maka pihak lessor akan mengakui
kerugian lease.
Sale-Leasebacks

Sale-Leasebacks ini adalah suatu perusahaan (seller-lessee) menyerahkan aset kepada


perusahaan lain (buyer-lessor) dan kemudian menyewa aset tersebut kembali dari pihak
buyer-lessor. Jika digambarkan dalam skema, Sale-Leasebacks bisa digambarkan sebagai
berikut.

Keuntungan pihak penjual - pesewa melakukan transaski ini ialah :

 Dapat menggunakan uang hasil penjualan tsb untuk kegiatan operasional


lainnya dan juga dapat menggunakan asset yang dijual dengan cara menyewa.
 Pihak penjual dapat mengatur isi perjanjian sewa, seperti biaya pembelian
kembali, hal-hal yang terkait pembiayaan kembali, dan biaya pembiayaan
konvensional, sehingga bisa menjadi lebih rendah.
 Dapat memanfaatkan pajak dari pajak dari pembayaran sewa keseluruhan
yang bersifat dapat dikurangi dari pendapatan (tax-deductible), dimana bila
menggunakan pembiayaan konvensional, hanya beban bunga dan depresiasi
yang dapat dikurangkan dari pendapatan.

Keuntungan pihak pembeli-penyewa melakukan transaski ini :

 Perusahaan secara umum memperoleh tingkat imbalan yang lebih tinggi


melalui transaksi jual-sewa balik daripada menggunakan pembiayaan
tradisional (biasa).
 Mendapatkan proteksi dari kemungkinan terjadinya penurunan harga dalam
pasar real estate dan dapat terhindar dari inflasi, sehingga memperoleh
peningkatan nilai properti.

Contoh : PT ABC menjual salah satu bangunan yang memiliki nilai tercatat sebesar €580,000
(bangunan €800,000 dikurangi akumulasi penyusutan €220,000) kepada PT BCA sebesar
€623,110. Perusahaan kemudian menyewa kembali bangunan tersebut dari PT BCA sebesar
€50,000 setahun, selama 8 tahun dari nilai sisa manfaat bangunan 15 tahun. Asumsikan
bahwa nilai kini dari pembayaran sewa adalah €310,000 dan transaksi sewa ini
diklasifikasikan sebagai sewa operasi oleh PT BCA.
Jurnal yang dibuat PT ABC
Cash 623.110
Accumulated Depreciation—Buildings 220.000
Buildings 800.000
Gain on Disposal of Plant Assets 43.110
Jurnal yang dibuat PT BCA
Right-of-Use Asset 310.000
Lease Liability 310.000

Sumber Referensi :

Ikatan Akuntan Indonesia. (2019). Modul Level Dasar (AFB) Akuntansi Keuangan.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2018). Intermediate Accounting, IFRS Third
Edition.

Anda mungkin juga menyukai