Dalam perlakuan akuntansi, lessor (pesewa) membedakan sewa dalam dua jenis :
1. Sewa Pembiayaan (finance lease).
2. Sewa Operasi (operating lease).
Kemudian untuk finance lease terbagi lagi menjadi dua jenis :
a. Sewa jenis penjualan (Sales-Type leases).
b. Sewa pembiayaan langsung (direct financing leases).
Untuk tugas kali ini yang akan dibahas lebih lanjut ialah mengenai sewa jenis
penjualan. Sewa jenis penjualan ini umumnya si pihak lessor adalah perusahaan manufaktur
atau dealer yang menggunakan lease sebagai sarana pemasaran bagi produk mereka.
Contohnya, perusahaan manufaktur computer menyewakan komputernya sebagai sarana
untuk memasarkan computer yang dijualnya, jadi sebelum konsumen memutuskan membeli
computer tersebut mereka bisa mencoba untuk menyewanya terlebih dahulu.
Sewa jenis penjualan ini memiliki pembahasan yang cukup luas dibandingkan sewa
pembiayaan langsung karena transaski sewa penjualan melibatkan pencatatan penjualan,
pendapatan, harga pokok penjualan, pendapatan bunga. Berikut contoh soal dan
pembahasan terkait dengan sewa jenis penjualan :
Diketahui : PT ABC menyewa alat berat dari PT SAP selama 5 tahun dengan
menandatangani kontrak sewa yang mengandung beberapa ketentuan sebagai berikut :
Jawab :
a. Jumlah pembayaran
PV sewa $ 96.082,37
Nilai residu dijamin $ 3.917,63
Jumlah dikapitalisasi $ 100.000,00
b. Schedule amortisasi
PT SAP
Skedul Amortisasi
Annuity- Due Basis
Jika kita lihat dalam jurnal, ada dua perbedaan yang pertama, untuk jurnal pada
tanggal 1 Januari 2018 pada saat mencatat penjualan dan harga pokok penjualan dimana 2
akun tsb nominal tercatatnya setelah dikurangi dengan PV nilai residu ($3.917,63). Hal ini
dilakukan karena adanya ketidakpastian seputar realisasi nilai sisa yang tidak dijamin.
Berbeda dengan yang dijamin dimana lessor mengetahui bahwa ia akan menerima jumlah
penuh jaminan pada saat diakhir sewa. Namun perlakuan keduanya tetap menghasilkan laba
kotor yang sama yaitu $15.000 Perbedaan kedua, di jurnal terakhir pada saat pengembalian
juga terdapat perbedaan dimana jika nilai residu dijamin pihak lessor akan menerima cash
sebesar kekurangannya sedangkan jika tidak dijamin maka pihak lessor akan mengakui
kerugian lease.
Sale-Leasebacks
Contoh : PT ABC menjual salah satu bangunan yang memiliki nilai tercatat sebesar €580,000
(bangunan €800,000 dikurangi akumulasi penyusutan €220,000) kepada PT BCA sebesar
€623,110. Perusahaan kemudian menyewa kembali bangunan tersebut dari PT BCA sebesar
€50,000 setahun, selama 8 tahun dari nilai sisa manfaat bangunan 15 tahun. Asumsikan
bahwa nilai kini dari pembayaran sewa adalah €310,000 dan transaksi sewa ini
diklasifikasikan sebagai sewa operasi oleh PT BCA.
Jurnal yang dibuat PT ABC
Cash 623.110
Accumulated Depreciation—Buildings 220.000
Buildings 800.000
Gain on Disposal of Plant Assets 43.110
Jurnal yang dibuat PT BCA
Right-of-Use Asset 310.000
Lease Liability 310.000
Sumber Referensi :
Ikatan Akuntan Indonesia. (2019). Modul Level Dasar (AFB) Akuntansi Keuangan.
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2018). Intermediate Accounting, IFRS Third
Edition.