I. Pendahuluan
A. Latar Belakang/Isu Penelitian
Pandemi Covid-19 mengakibatkan keterkaitan dalam berbagai sektor ekonomi
dan dampaknya hampir merata. Efek dari pandemi tersebut memberikan dampak
ekonomi bagi negara maju maupun negara berkembang sehingga secara tidak langsung
memberikan dampak pada perekonomian global dan berpengaruh pada operasional bank.
Contohnya, PDB untuk kuartal.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami
kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Hal ini
menyebabkan perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau
penurunan drastis karena perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pergerakan
yang kurang stabil. Perubahan yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19.
Lembaga keuangan merupakan lembaga yang sangat berdampak atas adanya pandemi
Covid-19 terutama bank, karena menyebabkan ketidakpastian dengan kesulitan ekonomi
yang mempengaruhi kinerja keuangan (Taylor, 2022). Menurut Stein dan Wang 2016
mencatat bahwa dalam periode ketidakpastian menjadikan penurunan kualitas pelaporan
keuangan.
Ketidakpastian dalam kualitas pelaporan keuangan, Abou El Sood (2012)
mengusut penggunaan penyisihan kerugian pinjaman untuk perataan profit antar bank
pada saat sebelum atau sesudah krisis keuangan. Penelitian memperlihatkan bahwa bank
menyisihkan kerugian pinjaman lebih ekstensif dalam meratakan pendekatan selama
krisis. Menurut Pinto & Picoto (2018) pada kualitas pelaporan keuangan antar bank
Eropa memperlihatkan bahwa bank mengelola pendapatan melalui penyisihan kerugian
pinjaman selama periode tersebut.
Research GAP
4 Garšva et al. - Memeriksa apakah krisis keuangan global memberi insentif kepada
(2012) bank UE untuk manipulasi pendapatan yang agresif dan menemukan bukti
kuat bahwa bank UE bersalah atas peningkatan aktivitas perataan
pendapatan selama krisis.
5 Pinto dan - Menyelidiki dampak krisis keuangan 2007-2009 dan krisis utang
Picoto (2018) negara berikutnya terhadap kualitas pelaporan keuangan di antara bank-
bank Eropa menunjukkan bahwa bank mengelola pendapatan melalui
penyisihan kerugian pinjaman selama periode tersebut.
6 Sehen dan - Berpendapat bahwa bank tunduk pada mekanisme pengawasan dan
Chich, pemantauan yang ketat dengan rasio utama mereka seperti kecukupan
(2005) modal, likuiditas dan lainnya yang sangat diatur. Namun, selama krisis
ekonomi dan dalam periode ketidakpastian yang tinggi, persyaratan ini sulit
dipenuhi dan manajemen bank melakukan manajemen laba yang agresif
khususnya perataan laba untuk menghindari pelanggaran tersebut.
7 Lobo (2017) - Berpendapat bahwa krisis memberikan pengaturan yang ideal untuk
menyelidiki kebijaksanaan manajer bank mengenai pilihan pelaporan
keuangan mereka. Meskipun demikian, literatur tentang pengaruh krisis
kesehatan terhadap manajemen laba di industri perbankan Eropa dan di
tempat lain masih sedikit
8 Lassoued dan - Memeriksa nexus krisis kesehatan dan manajemen laba yang
Khanchel, berfokus pada lembaga non-keuangan.
(2021)
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak pandemi Covid-19 terhadap
kualitas pelaporan di perbankan Eropa dengan mengkaji terjadinya manajemen laba
khususnya perataan laba. Langkah selanjutnya adalah menganalisis apakah kekuatan dan
kualitas kelembagaan tata kelola tingkat negara mempengaruhi kualitas pelaporan
keuangan selama krisis. Ujian terakhir adalah apakah kualitas audit mempengaruhi
kualitas pelaporan keuangan pada saat krisis.
C. Metodologi Penelitian
a. Metode penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh covid 19 terhadap kualitas pelaporan keuangan
perbankan eropa dengan mengkaji manajemen laba ( Perataan laba).
2. Kekuatan tata kelola negara dan kualitas negara mempengaruhi kualitas
laporan keuangan
3. Kualitas audit mempengaruhi kualitas laporan keuangan
b. Bagan Hipotesis
TA ( Total Assets)