Nim : 202091200068
Prodi : Mpi B
Dalam kaitan ini Owston et.al (2008) dalam penelitianya yang berjudul “Blended
teacher professional development: A synthesis of three program evaluations” mengutarakan
ada empat belas karakteristik yang melekat pada guru yang unggul itu adalah sebagai berikut:
(guru sebagai guru), (Guru sebagai teladan), (Guru sebagai penasihat), (Guru sebagai
pemegang otoritas), (Guru sebagai pembaharu), (Guru sebagai pemandu), (Guru sebagai
pelaksana tugas rutin), (Guru sebagai insan visioner), (Guru sebagai pencipta), (Guru sebagai
orang yang realistis), (Guru sebagai penutur cerita dan seorang actor), (Guru sebagai
pembongkar kemah), (Guru sebagai peneliti), (Guru sebagai penilai).
Dr. Oemar Hamalik (2009:33) dalam bukunya Psikologi Belajar dan Mengajar
menulis peran guru peran guru yang pertama sebagai pengajar, salah satu tugas yang harus
dilaksanakan oleh guru disekolah ialah memberikan pelayanan kepada para siswa agar
mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah itu. kedua sebagai
pembimbing, guru memberikan bimbingan bantuan terhadap individu untuk mencapai
pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara
maksimum terhadap sekolah, keluarga, serta masyarakat.
System Pendidikan guru yang berkompetitif dan efektif sangat di perlukan untuk
kemajuan suatu bangsa sebab guru merupakan ujung tombak Pendidikan, dan Pendidikan
memegang peranan yang sangat penting terhadap kemajuan suatu bangsa. Sejarah
perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang
maju, modern, Makmur, dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki system dan
praktik Pendidikan yang bermutu. Dalam konteks Pendidikan yang bermutu maka penilaian
kinerja guru menjadi sebuah keniscayaan. Penilaian kinerja guru merupakan sebuah system
yang dirancang untuk mengindentifikasi dan mengevaliasi kinerja guru yang utamanya
berkaitan dengan kompetensi guru.
Apapun yang terjadi, itulah potret sebagian dari guru di Indonesia. Di tengah himpitan
hidup yang kian sesak, dan kebutuhan hidup yang terus membumbung tinggi, mereka harus
menjalankan tugas mulia dan berat, yaitu harus mencerdasakan para siswanya. Pada saat
mereka berjuang mencerdaskan para siswanya, belum tentu anaknya sendiri mampu
mengenyam pendidikan secara layak. Banyak anak guru yang tidak dapat mengenyam
pendidikan sampai tingkat sarjana. Bukan rahasia lagi bahwa kebutuhan biaya kuliah
sekarang ini melangit.
Daftar rujukan
Daryanto. 2013. Standar Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru Profesional. Gava Media:
Yogyakarta
Dewi, Rina Puspita. 2008. Modul: Menjagadan Melindungi Budaya Kerja. Sesuai Standar Isi
2006. Jakarta: Yudhistira
Dewi, Rina Puspita. 2008. Modul: Menjagadan Melindungi Budaya Kerja, Sesuai Standar Isi
2006. Jakarta: Yudhistira
Djamarah, Syaiful Bahri. 2003. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta. Dubrin, A. J. 2005. Leadership (Terjemahan), Edisi Kedua. Prenada Media:
Jakarta