Anda di halaman 1dari 43

PSAK 73: SEWA

Dr. Arie Pratama


Universitas Padjadjaran
SEWA
• Sewa → Rental (Rent) → Lease
• Sewa = Pinjam
• Pinjam, konteksnya lebih kepada uang → meminjam
• Sewa, konteksnya lebih kepada aset/barang → menyewa

• Karakteristik sewa:
• Substansi pinjam meminjam aset non keuangan (aset fisik)
• Sewa melibatkan suatu perjanjian kontraktual → hak dan kewajiban
• Sewa menyewa dengan imbalan → pembayaran sewa secara periodic →
pembayaran sewa yang dilakukan dimuka (annuity due)
• Dua pihak → lessee (penyewa) → pihak yang meminjam/menyewa aset; lessor
(pesewa) → pihak yang secara legal memiliki aset yang disewakan tsb

PSAK 73/SY 2
KLASIFIKASI SEWA
• Sewa secara akuntansi (Lessee dan Lessor)
• Sewa operasi (operating lease)
• Sewa pembiayaan (finance lease) / capital lease → sewa modal

• Membedakan sewa operasi dengan sewa pembiayaan


• Kriteria yang digunakan untuk membedakan sewa operasi dengan sewa
pembiayaan → 5 macam uji → PSAK 30
• Substansi → sewa yang menyerahkan seluruh risiko dan manfaat aset sewa
dari lessor ke lessee → finance lease
• Sewa tidak menyerahkan seluruh risiko dan manfaat aset sewa dari lessor
ke lessee → operating lease
PSAK 73/SY 3
ISU SEWA OPERASI VS SEWA PEMBIAYAAN

SEWA OPERASI SEWA PEMBIAYAAN


• Sewa yang sesungguhnya (Real • Sewa yang “berkedok” sebagai
lease) pembiayaan terselubung
• Lessee tidak mengakui aset sewa • Lessee mengakui aset sewa dan
ataupun kewajiban sewa kewajiban sewa
• Lessee hanya mencatat beban • Lessor menghentikan pengakuan
sewa pada saat beban sewa aset sewa
terhutang. • Lessor mengakui hak atas sewa →
• Lessor hanya mencatat piutang sewa
pendapatan sewa pada saat
pendapatan tsb ditagihkan kepada
lessee

PSAK 73/SY 4
Ruang Lingkup
a) PSAK 64: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan
Sumber Daya Mineral;
PENGECUALIAN
RUANG LINGKUP b) Sewa aset biologis dalam ruang lingkup PSAK 69: Agrikultur yang
PSAK 73 dimiliki oleh penyewa (lessee);
(Paragraf 03) c) Perjanjian konsesi jasa dalam ruang lingkup ISAK 16: Perjanjian
Konsesi Jasa;
d) Lisensi kekayaan intelektual yang diberikan oleh pesewa (lessor)
dalam ruang lingkup PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan;
e) Hak yang dimiliki oleh penyewa (lessee) dalam perjanjian lisensi
dalam ruang lingkup PSAK 19: Aset Takberwujud untuk item seperti
film, rekaman video, karya panggung, manuskrip (karya tulis), hak
paten, dan hak cipta.

BERSIFAT OPSIONAL (paragraf 04): Sewa atas aset takberwujud lain (selain daripada (e) di atas)
diperkenankan, namun tidak disyaratkan, untuk menerapkan PSAK 73.
5
PERLAKUAN AKUNTANSI SEWA
LESSEE LESSOR
• Hampir seluruh sewa, akan dikategorikan sebagai • Masih terdapat pilihan lessor mengakui sewa
sewa pembiayaan (finance lease) → PSAK 73 sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan
secara eksplisit berkata demikian • Mengetahui sewa secara substansi menyerahkan
• Sewa operasi → diperbolehkan dalam kondisi seluruh risiko dan manfaat (perjanjian
tertentu → slide berikutnya kontraktual)
• Terdapat transfer aset dari lessor ke lessee pada akhir
masa sewa
• Terdapat bargain purchase option (opsi beli / tebus
murah)
• Masa sewa vs masa umur ekonomis → mendekati (>
75%)
• Pembayaran periodic vs nilai kini dari aset sewa
(>90%)
• Asetnya merupakan aset sewa yang spesifikasinya
ditentukan oleh lessee dan sangat spesifik
• Jika salah satu dari 5 poin tersebut ada, maka
sewa pembiayaan
• Jika tidak ada satupun dari 5 poin itu ada, maka
sewa operasi

PSAK 73/SY 6
Pengecualian Ruang Lingkup – Bersifat Opsional
(Paragraf 05–08 dan PP03–PP08)
Penentuan
masa sewa
→ cukup Berdasarkan
Berdasarkan
pasti kelas aset
sewa-per-
pendasar
sewa

Praktik internasional
< $5,000
Sewa jangka-pendek Sewa aset pendasar bernilai-rendah
≤ 12 bulan dan tidak Contoh: laptop, Bernilai-rendah ketika
HP, furnitur Aset pendasar tidak baru, tanpa
mengandung opsi memiliki ketergantungan
kantor memperhatikan
beli atau interelasi yang tinggi materialitas
dengan aset lain

Jika menerapkan opsi pengecualian ini, maka sewa diperlakukan serupa dengan sewa
operasi dan menerapkan persyaratan pengungkapan dalam paragraf 53(c) dan 53(d).
7
Mengidentifikasi Sewa
Kontrak merupakan, atau mengandung, sewa, jika memberikan hak untuk mengendalikan
penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan
imbalan.

Tidak
Aset identifikasian?

Ya
Penyewa secara substansial
Tidak
mendapat manfaat ekonomik
dari penggunaan aset?
Kontrak TIDAK
Hak untuk
mengendalikan Ya mengandung
Penyewa mengarahkan Tidak
penggunaan aset?
sewa
Ya

Kontrak mengandung sewa

8
Aset Identifikasian

Ditetapkan secara Bagian kapasitas aset


eksplisit atau secara fisik dapat
dibedakan
secara implisit
Misalnya: adanya nomor Misalnya: lantai dari suatu
serial yang telah ditetapkan. gedung
Pemasok (supplier)
tidak memiliki hak
substitusi substantif
Misalnya: tidak ada aset alternatif yang
tersedia dan manfaat mensubstitusi
tidak melebihi biaya

9
Contoh Identifikasi Sewa – Rental Truk
➢Pelanggan menyepakati kontrak dengan Pemasok untuk
penggunaan 1 truk selama 1 minggu untuk mengangkut kargo
dari New York (NY) ke San Francisco (SF). ❖ Kontrak
➢Pemasok tidak memiliki hak substitusi. Hanya kargo yang telah mengandung sewa
ditentukan dalam kontrak yang diizinkan untuk diangkut ❖ Pelanggan memiliki
dengan truk tersebut selama periode kontrak. hak untuk
➢Kontrak menetapkan jarak maksimum yang dapat dilalui oleh menggunakan truk
truk. selama durasi
perjalanan yang
➢Pelanggan dapat memilih rincian perjalanan (kecepatan, rute, ditetapkan
perhentian untuk istirahat, dll) dalam parameter kontrak.
Pelanggan tidak memiliki hak untuk melanjutkan penggunaan ❖ Terdapat aset
truk setelah perjalanan yang ditentukan sudah diselesaikan. identifikasian
❖ Sewa jangka
➢Kargo yang diangkut, dan waktu serta lokasi penjemputan di pendek
NW dan pengiriman ke SF ditentukan dalam kontrak. Pelanggan
bertanggung jawab untuk mengendarai truk dari NW ke SF.
10
Memisahkan Komponen Kontrak
Sewa vs. Jasa
Sewa Jasa

Pelanggan Pemasok
PENGENDALIAN
mengarahkan penggunaan dan secara substansial mendapatkan manfaat dari
penggunaan aset
• Jika suatu kontrak mengandung sewa dan juga jasa, maka penyewa:
✓ Memisahkan komponen sewa dan nonsewa;
✓ Mengalokasikan imbalan dengan menggunakan harga tersendiri relative (atau dengan menggunakan estimasi);
✓ OPSI: Menggunakan cara praktis (paragraf 15) untuk dicatat sebagai komponen sewa tunggal.

11
Contoh Implementasi Pemisahan Sewa dan
Jasa
Suatu Bank di Indonesia melakukan kontrak sewa server dengan PT. IT Indonesia untuk
periode 20 tahun Rp. 100.000.000. Kontrak sewa server termasuk dengan pemeliharaan
atas server selama periode kontrak. Dimana server yang diberikan adalah spefisik untuk
suatu Komputer & alat tertentu, dimana PT. IT Indonesia tidak dapat menggantinya kecuali
server tidak beroperasi sebagaimana mestinya. Pemeliharaan server adalah tambahan
dalam kontrak yang bukan merupakan keharusan dan dapat diganti dengan jasa
pemeliharaan server pihak lainnya.
Biaya sewa server di pihak lain Rp. 90.000.000 dan biaya pemeliharaan Rp. 30.000.000.

Implementasinya: a. Sewa Server → Sewa, b.Pemeliharaan Server → Jasa


Bagaimana kemudian melakukan splitting, atau memilih cara praktis? Dengan
menggunakan a. harga tersendiri relative/dengan estimasi untuk sewa server Rp.
75.000.000 dan jasa pemeliharaan Rp. 25.000.000 atau b. dicatat dengan opsi sebagai sewa
tunggal.

12
Dampak Implementasi
• Seluruh sewa dicatat dalam laporan posisi keuangan lessee
• Dampak pada rasio keuangan → liabilitas perusahaan meningkat signifikan
• Pencatatan beban bunga dan beban depresiasi vs beban sewa

• Dampak perpajakan
• Penghasilan kena pajak perusahaan lebih tinggi
• Beban depresiasi aset sewa adalah non deductible expenses
• Perlu penyesuaian kembali atas SE 1169/1991

13
Dampak Implementasi terhadap Rasio
Keuangan
Asumsi: Seluruh Akun Lain Konstan
• Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) rata – rata industri naik
• Pengakuan liabilitas sewa yang signifikan pada awal tahun penerapan akan
menyebabkan jumlah liabilitas meningkat.

• Rasio Profitabilitas (Return on Asset) rata – rata industri dapat turun


• Pengakuan aset hak guna menyebabkan nilai aset bertambah
• Pengakuan beban depresiasi dan beban bunga dapat menyebabkan income turun

• EBITDA rata – rata naik


• Beban sewa sebelum PSAK 73 → masuk pada beban operasional
• Beban sewa setelah PSAK 73 → masuk pada beban depresiasi dan bunga, yang
merupakan pengecualian dari komponen beban EBITDA

14
Akuntansi Penyewa (Lessee)

15
Pengukuran Awal – Liabilitas Sewa
Nilai kini
Nilai kini
pembayaran
Liabilitas Sewa
= pembayaran
sewa + ekspektasian
pada akhir sewa

Pembayaran Tingkat
Masa Sewa
Sewa Diskonto

16
Pembayaran Tingkat
Masa Sewa
Sewa Diskonto
Periode yang tidak dapat Jika dapat ditentukan
dibatalkan (non-cancellable Pembayaran tetap Suku bunga Suku bunga
periods), termasuk:
implisit ATAU pinjaman
1. Mengeksekusi opsi Pembayaran variabel
memperpanjang sewa;
dalam sewa inkremental
2. Tidak mengeksekusi opsi berdasarkan indeks atau Jika tidak dapat ditentukan
mengakhiri sewa suku bunga
Perkiraan jaminan atas
nilai residu
Jika cukup pasti
Harga eksekusi opsi beli
Jika cukup pasti
Penalti karena mengakhiri
sewa

17
Masa Sewa • Syarat dan ketentuan
kontraktual dibandingkan
Faktor dengan harga pasar
• Perbaikan aset sewaan
Periode yang tidak dapat Insentif yang signifikan
dibatalkan (non- Ekonomik • Biaya terkait penghentian
sewa
cancellable periods) dan
juga periode yang dicakup
oleh opsi untuk:
• Interaksi dengan
1. Mengeksekusi opsi syarat kontrak lain
memperpanjang sewa; • Praktik masa lalu
2. Tidak mengeksekusi Jika cukup pasti Faktor Lain • Lama periode yang
(reasonably certain) tidak dapat dibatalkan
opsi mengakhiri sewa
PP37–PP40

18
Contoh Penentuan Masa Sewa
PT. Mining Indonesia melakukan kontrak sewa 5 tahun dengan opsi perpanjangan 2 tahun, dengan nilai
sewa variabel yang meningkat sesuai dengan pendapatan perusahaan. Fitur perpanjangan tersebut
adalah cukup pasti untuk dilakukan oleh penyewa karena harga sewa untuk opsi perpanjangan tidak naik
signifikan 5 tahun pertama adalah Rp. 500.000.000 (selama lima tahun), dan perpanjangan Rp.
210.000.000 (selama dua tahun) dan informasi dari pihak lain untuk lokasi strategis lainnya pada awal
tahun ke 6 adalah Rp. 150.000.000/tahun.

Bagaimana implementasinya?
Jika cukup pasti penyewa akan melakukan opsi perpanjangan sewa maka masa sewa adalah 5+2 tahun = 7
tahun.

19
Penentuan Tingkat Diskonto

20
Pengukuran Awal – Aset Hak-Guna

Aset Hak-Guna

=
Pembayaran Biaya Estimasi biaya
Liabilitas Insentif sewa
sewa dibayar langsung pembongkaran
Sewa dan restorasi
di muka awal

21
Pengukuran Selanjutnya
1. Penyusutan sesuai PSAK 16: Aset Tetap
2. Periode penyusutan*: mana yang lebih pendek
Aset Hak-Guna antara masa sewa dan umur manfaat
(model biaya) 3. Uji penurunan nilai sesuai PSAK 48: Penurunan Nilai
Aset

1. Model revaluasi sesuai PSAK 16: Aset Tetap


Aset Hak-Guna 2. Model nilai wajar sesuai PSAK 13: Properti
(model alternatif) Investasi

Liabilitas Sewa Biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan


metode bunga efektif
*jika tidak terdapat transfer kepemilikan. Jika terdapat transfer kepemilikan maka periode penyusutan sesuai umur manfaat 22
Penyajian
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Laporan Posisi Keuangan Laporan Arus Kas
Komprehensif Lain
✓ Aset hak-guna secara terpisah dari ❖ Beban bunga atas liabilitas sewa ➢ Pembayaran kas untuk bagian pokok
aset lain (atau dalam pos yang sama (komponen biaya pendanaan) liabilitas sewa → aktivitas
untuk aset pendasar serupa) pendanaan
✓ Liabilitas sewa ❖ Beban penyusutan aset hak-guna ➢ Pembayaran kas untuk bagian
bunga liabilitas sewa → konsisten
dengan penyajian untuk pembayaran
bunga lainnya
➢ Pembayaran sewa jangka-pendek,
pembayaran sewa aset bernilai-
rendah, dan pembayaran sewa
variabel yang tidak termasuk dalam
pengukuran liabilitas sewa →
aktivitas operasi

23
Pengungkapan
Entitas disyaratkan untuk memberikan informasi yang membuat pengguna laporan keuangan mampu menilai
dampak sewa pada posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas penyewa.

Persyaratan pengungkapan (kuantitatif):


1. Beban penyusutan aset hak-guna Analisis jatuh tempo
2. Beban bunga liabilitas sewa liabilitas sewa
3. Beban terkait sewa jangka-pendek sesuai PSAK 60
4. Beban terkait sewa aset bernilai-rendah secara terpisah dari
5. Beban terkait pembayaran sewa variabel yang tidak termasuk analisis jatuh tempo
dalam pengukuran liabilitas sewa liabilitas keuangan
6. Penghasilan dari mensubsewakan aset hak-guna lain
7. Total arus keluar kas untuk sewa
8. Tambahan aset hak-guna
9. Keuntungan atau kerugian transaksi jual dan sewa-balik
10. Jumlah tercatat aset hak-guna pada akhir periode pelaporan
berdasarkan kelas aset pendasar

24
Contoh Pencatatan Lessee
Sewa Pembiayaan - Pengakuan Awal

1. Nilai wajar asset: 20.000

2. Pembayaran setiap tahun selama masa sewa (dilakukan pada awal


tahun): 4.500

3. Masa sewa: 5 tahun

4. Estimasi nilai residu yang tidak dijamin yang menjadi hak lessor: 3.000

25
Tingkat Bunga Implisit Lessor
4.500 4.500 4.500 4.500 4.500 3.000
20.000
(1 + i%) ^0 (1 + i%) ^1 (1 + i%) ^2 (1 + i%) ^3 (1 + i%) ^4 (1 + i%) ^5

i = ?...... 11,646%
Aset hak guna: Rp18.271,00

4.500 4.500 4.500 4.500 4.500 3.000


18.271
(1,11646)^0 (1,11646)^1 (1,11646)^2 (1,11646)^3 (1,11646)^4 (1 + i%) ^5

Liabilitas Sewa: Rp13.771,00


PSAK 73/SY 26
Tabel Perhitungan untuk Memisahkan
Pelunasan Hutang dan Beban Keuangan
Jumlah Jumlah Jumlah
Beban
hutang Pembayaran hutang Pelunasan hutang
Tahun keuangan
awal sewa selama pokok akhir
per tahun
periode periode periode
11,646%

20X1 18.271 4.500 13.771 1.604 2.896 15.374

20X2 15.374 4.500 10.874 1.266 3.234 12.141

20X3 12.141 4.500 7.641 890 3.610 8.530

20X4 8.530 4.500 4.030 469 4.031 4.500

20X5 4.500 4.500 0 0 4.500 0

22.500 4.229

27
Memilah Liabilitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang

G = B - D tahun
A B C=A-B D=Cx% E=B-D F=A-E
berikutnya

Jumlah Jumlah Jumlah


Beban Liabilitas Liabilitas
hutang Pembayar hutang Pelunasan hutang
Tahun keuangan jangka jangka
awal an sewa selama pokok akhir
per tahun pendek panjang
periode periode periode
11,646%
20X1 18.271 4.500 13.771 1.604 2.896 15.374 3.234 12.141

20X2 15.374 4.500 10.874 1.266 3.234 12.141 3.610 8.530

20X3 12.141 4.500 7.641 890 3.610 8.530 4.031 4.500

20X4 8.530 4.500 4.030 469 4.031 4.500 4.500 0

20X5 4.500 4.500 0 0 4.500 0

22.500 4.229

28
Penghitungan Beban Lessee
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
(A) (B) (A+B)
Jumlah Hutang Pembayaran Penyusutan Beban keuangan Jumlah beban
Tahun awal periode sewa per tahun pada laporan
11,646% laba rugi

20X1 18.271 4.500 3.654 1.604 5.258

20X2 15.374 4.500 3.654 1.266 4921

20X3 12.141 4.500 3.654 890 4544

20X4 8.530 4.500 3.654 469 4123

20X5 4.500 4.500 3.654 0 3654


22.500 4.229 22.500

29
Jurnal Lessee (1)
Jurnal 20X1 20X2 20X3 20X4
Db. Kr. Db. Kr. Db. Kr. Db. Kr.
Db. Aset hak guna 18.271
Kr. Kas 4.500
Kr. Liabilitas Sewa 13.771
(jurnal pengakuan awal aset hak guna dan liabilitas sewa)
Db. Liabilitas Sewa - 4.500 4.500 4.500
Kr. Kas - 4.500 4.500 4.500
(jurnal pembayaran sewa)
Db. Beban bunga 1.604 1.266 890 469
Kr. Liabilitas sewa 1.604 1.266 890 469
(jurnal pengakuan beban bunga)
Db. Beban depresiasi 3.654 3.654 3.654 3.654
Kr. Akumulasi depresiasi 3.654 3.654 3.654 3.654
(jurnal depresiasi beban aset hak guna ) 30
Jurnal Lessee (2)
Jurnal 20X5
Db. Kr.
Db. Liabilitas Sewa 4.500
Kr. Kas 4.500
(jurnal pembayaran sewa)
Db. Beban bunga -
Kr. Liabilitas sewa -
(jurnal pengakuan beban bunga)
Db. Beban depresiasi 3.654
Kr. Akumulasi depresiasi 3.654
(jurnal depresiasi beban aset hak guna )
Db. Akumulasi depresiasi 18.271
Kr. Aset hak guna 18.271
(jurnal penghapusan aset hak guna)
31
Akuntansi Pesewa (Lessor)

PSAK 73/SY 32
Akuntansi Pesewa (Lessor)
Secara substansial perlakuan akuntansi lessor masih mengikuti prinsip pengaturan dalam PSAK 30: Sewa.

Sewa
pembiayaan

YA
Uji Mengalihkan Hak milik pada
Tanggal insepsi pengklasifikasian secara akhirnya dapat
substansial
sewa dialihkan, dapat
(inception date) risiko dan
manfaat juga tidak dialihkan.
TIDAK

Sewa operasi

33
Risiko dan Manfaat Kepemilikan
• Risiko
• Kinerja aset yang tak memuaskan
• Aset tidak dapat menyediakan manfaat atau layananpada tingkat dan kualitas yang
diharapkan
• Keusangan
• Khususnya terkait dengan perkembangan secara teknis di masa depan
• Kapasitas menganggur (idle capacity)
• Penurunan nilai residu atau kerugian pada saat penjualan aset
• Ketiadaan jaminan atas kerusakan dan pengapkiran (condemnation) aset
• Manfaat
• Manfaat yang diperoleh dari penggunaan aset untuk menyediakan manfat
dan layanan kepada entitas
• Kenaikan nilai residu atau keuntungan pada saat penjualan aset
34
Classification of Lease by Lessor
PSAK 73
Is the lease non-cancelable?
No Yes

Is ownership expected to be transferred by the end of lease term?


-Is there a bargain purchase option?
- Are the leased assets of a specialized nature?
Yes
No

Is the lease term a major part of economic life of the leased asset?
No
Yes
Is the present value of MLP substantially all of the fair value of the leased asset?
- Do gains/losses relating to fair value changes accrue to the lessee?
- Is there an option to continue the lease at a rent lower than market?
No

Is the substance of the leasing arrangement and any related arrangement Yes
such that substantially all risks and rewards incident to ownership are
transferred to the lessee?
No
Financial
Operating Lease Lease
35
Sales-Type Vs Direct Financing
Rp0 Cost of asset Gross investment

Direct
Financing Unearned finance income
FMV & PV

Rp0 Cost of asset Sales price of asset Gross investment

Gross profit Unearned


Sales-Type
finance income
= FMV & PV
PV
36
Accounting for
Yes
Initial direct
costs charged to
Lessor is a
manufacturer
Finance Lease
income immediately or dealer by a Lessor
No
Profit or loss which would result from outright sale of asset being leased
is recognised in accordance with the policy normally followed by
the enterprise for sales. Special provision apply for artificially
low rates of interest.

Gross investment Unearned income =

-
Record aggregate Initial direct costs,
as a receivable at
inception of lease
in lease = MLP +
unguaranteed
residual value
+ if not charged against
income immediately
gross investment in lease,
less present value of gross
investment in lease

Allocate to produce a
During Reduce by Allocate to expense at constant periodic return on
the lease rentals and same rate as outstanding net investment,
term residual value unearned income or net cash investment,
when received
in lease

37
Contoh Pencatatan Lessor
Sewa Pembiayaan - Pengakuan Awal

1. Nilai wajar asset: 20,000


2. Pembayaran selama masa sewa dilakukan pada awal tahun: 4,500
3. Masa sewa: 5 tahun
4. Estimasi nilai residu yang tidak dijamin yang menjadi hak lessor:
3,000
5. Investasi sewa bruto: 25,500
6. Penghasilan pembiayaan tangguhan: 5,500

38
Penentuan Klasifikasi Sewa oleh Lessor
• PV MLP = Rp18.271,00
• Nilai investasi lessor Rp20.000,00
• Perbandingan
• PV MLP/Nilai Investasi = 18.271/20.000 = 91,355%
• Simpulan:
• “Nilai kini pembayaran sewa minimum secara substansial mencakup sebagian besar
nilai wajar investasi lessor.”
• Klasifikasi sewa: sewa pembiayaan

39
Tabel Perhitungan untuk Memisahkan
Pelunasan Piutang dan Pendapatan Keuangan
Sewa Pembiayaan -Pengakuan Awal
Jumlah Pendapatan
keuangan Pelunasan Jumlah
Jumlah Pembayaran investasi
Tahun per tahun investasi akhir
investasi sewa selama pokok
periode
periode 11,646%

20X1 20.000 4.500 15.500 1.805 2.695 17.305

20X2 17.305 4.500 12.805 1.491 3.009 14.296

20X3 14.296 4.500 9.796 1.141 3.359 10.937

20X4 10.937 4.500 6.437 750 3.750 7.187

20X5 7.187 4.500 2.687 313 4.187 3.000

22.500 5.500

40
Pengukuran setelah Pengakuan Awal

A B C D=A-B E= D x 11.646% F G = B - E H = A-G atau C-F


Jumlah Penghasilan
Investasi sewa Penghasilan
Jumlah piutang Penerimaan piutang pembiayaan Pelunasan Jumlah piutang
Tahun bruto pada akhir pembiayaan per
awal periode sewa selama tangguhan pokok akhir periode
masa sewa tahun
periode dimasa yad
11,646%

20X1 20.000 4.500 21.000 15.500 1.805 3.695 2.695 17.305

20X2 17.305 4.500 16.500 12.805 1.491 2.204 3.009 14.296

20X3 14.296 4.500 12.000 9.796 1.141 1.063 3.359 10.937

20X4 10.937 4.500 7.500 6.437 750 313 3.750 7.187

20X5 7.187 4.500 3.000 2.687 313 0 4.187 3.000

22.500 5.500

41
Jurnal Lessor (1)
Jurnal 20X1 20X2 20X3 20X4
Db. Kr. Db. Kr. Db. Kr. Db. Kr.
Db. Piutang sewa pembiayaan 15.500
Db. Kas 4.500
Kr. Aset 20.000
(jurnal pengakuan awal piutang sewa pembiayaan)
Db. Kas - 4.500 4.500 4.500
Kr. Piutang sewa pembiayaan - 4.500 4.500 4.500
(jurnal pencatatan pembayaran dari penyewa)
Db. Piutang sewa pembiayaan 1.805 1.491 1.141 750

Kr. Pendapatan bunga 1.805 1.491 1.141 750


(jurnal pengakuan pendapatan bunga)

42
Jurnal Lessor (2)
Jurnal 20X5
Db. Kr.
Db. Kas 4.500
Kr. Piutang sewa pembiayaan 4.500
(jurnal pencatatan pembayaran dari penyewa)
Db. Piutang sewa pembiayaan 313
Kr. Pendapatan bunga 313
(jurnal pengakuan pendapatan bunga)
Db. Aset 3.000
Kr. Piutang sewa pembiayaan 3.000
(jurnal pengakuan nilai residu asset)

43

Anda mungkin juga menyukai