Pertemuan - 3
DISAJIKAN OLEH :
DIONISIUS E. INDRARTO, SE, Ak, BKP, CA, CPSAK
Review pertemuan 1 - 2
• Pengantar Akuntansi Perpajakan
• Jurnal-jurnal transaksi terkait pajak
• Cadangan : persediaan – piutang tidak tertagih
• Penurunan Nilai Aset
• Revaluasi Aktiva Tetap
Materi Pertemuan - 3
• Sewa Guna Usaha (Leasing)
• PSAK 46 : Pajak Penghasilan
AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN
SEWA (LEASE)
Lease Provisions
Cancellation
Leasing dapat dibatalkan
berdasarkan kondisi tertentu
Provision yang telah disepakati
Lease Provisions
Residual Value Nilai pasar aset yang
disewakan pada akhir
masa leasing.
Pembayaran sewa yang
Minimum Lease diharuskan selama masa
Payment leasing ditambah, jika ada,
pembayaran nilai residu.
AKTIFITAS LEASING SESUAI PSAK 30
I. SEWA PEMBIAYAAN (FINANCE LEASE)
Sewa yang mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan suatu aset. Hak milik pada
akhirnya dapat dialihkan dan dapat juga tidak
dialihkan.
II. SEWA OPERASI (OPERATING LEASE)
Sewa selain sewa pembiayaan
III. TRANSAKSI JUAL DAN SEWA BALIK
(SALES AND LEASEBACK)
Penjualan suatu aset dan penyewaan kembali
atas aset yang sama.
Sewa Guna Usaha
LESSEE
4
Barang modal Barang modal
LESSOR
Uang sewa 2
3
1
Pembelian
Financial Lease
Penjual
LESSEE
4 Barang modal
5
Barang modal
LESSOR
3 2
Angsuran
Hak opsi (pokok+bunga) 1
Kepemilikan
berpindah ke Pembelian
lease
SEWA PEMBIAYAAN (FINANCE LEASE) SESUAI PSAK 30
Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan
pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.
Contoh dari situasi yang secara individual atau gabungan dalam kondisi
normal mengarah kepada sewa yang diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan adalah:
a) Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa;
b) Lessee mempunyai opsi membeli aset pada harga yang cukup rendah
dibandingkan dengan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat
dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi itu
memang akan dilaksanakan;
c) Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara
substansial mendekati nilai wajar aset aset sewaan; dan
d) Aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanya lessee yang dapat
menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.
e) Jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor terkait pembatalan
ditanggung oleh lessee;
f) Laba atau rugi fluktuasi nilai wajar residu dibebankan kepada lessee
g) Lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua
dengan nilai rental yang secara subtansial lebih rendah dari nilai pasar
rental.
IASB
IAS 17” Leases”
According to IAS 17, whether a lease is a finance lease or not will have to be judged based on
the substance of the transaction, rather than on its mere form. If substantially all of the
benefits and risks of ownership have been transferred to the lessee, the lease should be
classified as a finance lease. IAS 17 stipulates that substantially all of the risks or benefits of
ownership are deemed to have been transferred if any one of the following four criteria has
been met:
1. The lease transfers ownership to the lessee by the end of the lease term.
2. The lease contains a bargain purchase option (an option to purchase the leased asset at a
price that is expected to be substantially lower than the fair value at the date the option
becomes exercisable) and it is reasonably certain that the option will be exercisable.
3. The lease term is for the major part of the economic life of the leased asset; title may or may
not eventually pass to the lessee.
4. The present value (PV), at the inception of the lease, of the minimum lease payments is at
least equal to substantially all of the fair value of the leased asset, net of grants and tax
credits to the lessor at that time; title may or may not eventually pass to the lessee.
Klasifikasi Leasing-Lessee
Based on IASB: IAS No.17
Yes Transfer of
Ownership?
No
Yes Bargain Purchase
Option?
No
Yes Lease term is major part
of the economic life ?
No
Yes PV Payment at least
equal to substantially
all of FMV?
Capital Operating
Lease Lease
No
FASB
SFAS 13” Accounting for Leases”
The lessee records the lease as a capital leases at its inception if substantially all of
the benefits and risks of ownership have been transferred to the lessee.
Substantially all of the benefits and risks of ownership are deemed to have been
transferred if any one of the following criteria is met:
1. The lease transfers ownership to the lease by the end of the lease term
2. The lease contains a bargain purchase option
3. The lease term is equal to 75% or more of the estimated economic life of the
leased property, and the beginning of the lease term does not fall within the last
25% of the total economic life of the leased property
4. The present value (PV) of the minimum lease payments at the beginning of the
lease term is 90% or more of the fair value to the lessor less any investment
credit retained by the lessor.
If a lease agreement meets none of the four criteria set fort above, it is classified as
an operating lease by the lessee.
Klasifikasi Leasing-Lessee
Based on FASB: SFAS No.13
Yes Transfer of
Ownership?
No
Yes Bargain Purchase
Option?
No
Yes Term >75% of
Useful Life?
No
Yes PV Payment >90%
of FMV?
Capital Operating
Lease No Lease
Additional revenue recognition
criteria applicable to lessors.
Lessee
PT MBR menyewa alat berat dari PT ABC, leasing
company, dengan SGU dengan hak opsi dan syarat sbb:
Masa SGU selama 5 tahun (mulai 1 Januari 2005 – 31
Desember 2009)
Pembayaran per tahun sebesar Rp 65 juta, termasuk Rp
5 juta untuk biaya pemeliharaan dan asuransi
(executory cost)
Pembayaran dilakukan tahunan di muka
Masa manfaat alat beratnya selama 5 tahun (metode
garis lurus dan nilai residu tidak ada)
Tingkat suku bunga leasing sebesar 10%.
Continued 23
Accounting for Capital Leases
Tabel Pembayaran SGU
Continued 24
Accounting for Capital Leases - Lesee
Continued
25
Accounting for Capital Leases - Lesee
Continued
27
Accounting for Capital Leases - Lessor
28
Accounting for Capital Leases
Lessee
PT MBR menyewa alat berat dari PT ABC, leasing company,
dengan SGU dengan hak opsi dan syarat sbb:
Masa SGU selama 5 tahun (mulai 1 Januari 2005)
Terdapat opsi untuk membeli aset yang disewa dengan nilai
Rp 75 juta yang dapat dilakukan pada akhir tahun ke-5 (31
Desember 2009).
Nilai sewa per tahun sebesar Rp 65 juta, termasuk Rp 5 juta
untuk biaya pemeliharaan dan asuransi (executory cost)
Pembayaran dilakukan tahunan di muka
Masa manfaat alat beratnya selama 10 tahun (metode garis
lurus dan nilai residu tidak ada)
Tingkat suku bunga leasing sebesar 10%.
Continued 30
Accounting for Capital Leases
Tabel Pembayaran SGU
Equipment 148.381
Accumulated Amortization -on Leased Equipment 148.380*
Leased Equipment 296.761
To transfer remaining balance in leased asset to equipment account
* 5 year x (Rp 296.761.026/10)
32
COMPARISON EXPENSE RECOGNIZED IN ACCOUNTING
FOR CAPITAL LEASES AND OPERATING LEASE
Rent Expense
Yes
33
COMPARISON EXPENSE RECOGNIZED IN ACCOUNTING
FOR CAPITAL LEASES AND OPERATING LEASE
Direct Sales
Financing Type
Lease Lease
Rent Income
Yes
34
PERSPEKTIF PERPAJAKAN
INDONESIA ATAS TRANSAKSI SEWA
GUNA USAHA (LEASING)
SEWA (LEASE) 36
Yes Transfer of
Ownership?
No
Yes Bargain Purchase
Option?
No
Yes Lease term is major part
of the economic life ?
No
Yes PV Payment at least
equal to substantially
all of FMV?
Capital Operating
Lease Lease
No
LEASING (FINANCIAL DAN OPERATING LEASE)
KMK NOMOR 1169/KMK.01/1991 KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING)
KEGIATAN SEWA-GUNA-USAHA
SEWA-GUNA-USAHA DENGAN HAK OPSI SEWA-GUNA-USAHA TANPA HAK
(FINANCE LEASE) OPSI (OPERATING LEASE).
Kegiatan sewa-guna-usaha digolongkan sebagai Kegiatan sewa-guna-usaha digolongkan
sewa-guna-usaha dengan hak opsi apabila sebagai sewa-guna-usaha tanpa hak
memenuhi semua kriteria berikut : opsi apabila memenuhi semua kriteria
1. jumlah pembayaran sewa-guna-usaha selama berikut :
masa sewa-guna-usaha pertama ditambah 1. jumlah pembayaran sewa-guna-
dengan nilai sisa barang modal, harus dapat usaha selama masa sewa-guna-
menutup harga perolehan barang modal dan usaha pertama tidak dapat
keuntungan lessor; menutupi harga perolehan barang
2. masa sewa-guna-usaha ditetapkan sekurang- modal yang disewa-guna-usahakan
kurangnya 2 (dua) tahun untuk barang modal ditambah keuntungan yang
Golongan I, 3 (tiga) tahun untuk barang modal diperhitungkan oleh lessor;
Golongan II dan III, dan 7 (tujuh) tahun untuk 2. perjanjian sewa-guna-usaha tidak
Golongan bangunan; memuat ketentuan mengenai opsi
3. perjanjian sewa-guna-usaha memuat ketentuan bagi lessee.
mengenai opsi bagi lessee.
KMK 1169 Tahun 1991
SE-129 Tahun 2010
Sewa-guna-usaha Dengan Hak Opsi
KMK NOMOR 1169/KMK.01/1991 KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING)
Continued
47
COMPARISON EXPENSE RECOGNIZED IN TAXATION FOR
CAPITAL LEASES AND OPERATING LEASE
Rent Expense
Yes
48
COMPARISON EXPENSE RECOGNIZED IN ACCOUNTING
FOR CAPITAL LEASES AND OPERATING LEASE
Direct Sales
Financing Type
Lease Lease
Rent Income
Yes
49
KOREKSI FISKAL ATAS SEWA GUNA USAHA DENGAN HAK
OPSI DALAM SPT TAHUNAN PPh BADAN
Atas beban penyusutan atau amortisasi aset yang disewa dengan hak opsi
dilakukan koreksi fiskal positif.
Atas beban bunga yang timbul atas hutang sewa guna usaha dengan hak opsi
dilakukan koreksi fiskal negatif dengan menambah jumlah pembayaran
pokok (principal) hutang sebagai biaya.
Ilustrasi mengacu pada kasus PT MBR sebelumnya, pada laporan laba rugi
tahun 2005 akan terdapat data berikut:
PT.XYZ:
Tagihan setiap bulan = Rp 8.000.000
PPN (PM- utk lesse) = Rp 800.000
PT ABC = Rp 8.800.000
Memotong PPh Pasal 23 ( 2% x 8.000.000) = Rp 160.000
Dibayar ke Lessor = Rp 8.640.000
Jurnal PT ABC:
Beban Sewa 8.000.000
PPN-Masukan 800.000
Kas 8.640.000
Hutang PPh Pasal 23 160.000
51
Transaksi Jual dan Sewa Kembali
Sale-Leaseback Transactions
Jika suatu transaksi jual dan sewa balik merupakan sewa operasi dan jelas
transaksi itu terjadi pada nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui
segera.
Jika harga jual di bawah nilai wajar, laba atau rugi harus diakui segera,
kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di
masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut
harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan
pembayaran sewa selama periode penggunaan aset tersebut.
Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut
ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset .
Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada transaksi jual dan
sewa kembali lebih rendah daripada nilai tercatatnya, rugi sebesar
selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar harus diakui segera.
Ilustrasi Kasus Sale-Leaseback
Pada tanggal 1 Januari 2008, PT ABC menjual sebuah mesin
dengan nilai buku sebesar Rp 750.000.000 kepada PT XYZ dengan
harga jual Rp 950.000.000 dan menyewa kembali aset yang dijual
itu dengan beberapa kondisi sebagai berikut:
1) Masa sewa selama 10 tahun, non-cancelable. Uang muka
sebesar Rp 200.000.000 dan pembayaran angsuran leasing
setiap awal tahun sebesar Rp 107.107.000. Tingkat suku bunga
implisit sebesar 10%.
2) Mesin itu memiliki nilai wajar (fair value) sebesar Rp
950.000.000 pada tgl 1 Januari 2008 dan estimasi masa
manfaat 20 tahun. Metode penyusutan adalah garis lurus.
3) PT ABC memiliki opsi untuk memperbarui leasing untuk sisa
masa leasing 10 tahun dengan pembayaran angsuran leasing
sebesar Rp 100.000.000 per tahun. Kepemilikan mesin akan
beralih pada akhir masa leasing.
Jurnal Akuntansi-Sale-Lease Back
PT ABC (Penjual - Lesee) - Ribuan
LESSOR 1 LESSE
2. Penyerahan hak atas harta yang dijual (transaksi sale) termasuk dalam pengertian
penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan
terutang PPN jika memenuhi syarat Ps.16-D UU PPN.
Dalam transaksi sale and lease back dengan hak opsi antara PT
XXX dengan PT ABC, perusahaan leasing :
1) Penyerahan hak atas alat berat (BKP) yang dijual oleh PT XXX
kepada perusahaan leasing (transaksi sale termasuk dalam
pengertian penyerahan BKP, dengan sepanjang Pajak Masukan
atas perolehan alat berat tersebut oleh PT XXX dapat
dikreditkan, dikenakan PPN mengacu pada Pasal 16-D); dan
• PSAK 30 Sewa
• ISAK 8 Penentuan Apakah suatu Perjanjian Mengandung suatu Sewa
• ISAK 23 Sewa Operasi – Insentif
• ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaski yang Melibatkan Bentuk
Legal Sewa
• ISAK 25 Hak atas Tanah
Tanggal Efektif
• 1 Januari 2020
Indentifikasi Sewa
IDENTIFIKASI SEWA
MENGIDENTIFIKASI SEWA
Aset identifikasian
67