Anda di halaman 1dari 13

KONSEP

DASAR
ETIKA
DR. ADHIANTY NURJANAH, S.SOS., M.SI
Pengertian Etika

Pengertian etika (etimologi) berasal dari bahasa Yunani,


yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat
kebiasaan (custom).

Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral


yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu mos dan
dalam bentuk jamaknya mores, yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghindari hal-hal
tindakan yang buruk.
PUBLIC RELATIONS ETHICS

Pengertian
Etika
Etika dan moral hampir sama
pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan.

Moral atau moralitas digunakan


untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika
digunakan untuk pengkajian
sistem nilai-nilai yang berlaku.
PUBLIC RELATIONS ETHICS

01 Dalam bukunya Rights and Reason Ethic


(1953), etika berhubungan dengan seluruh
ilmu pengetahuan tentang manusia dan
masyarakat sebagai antropologi, psikologi,
sosiologi, ekonomi, ilmu politik, dan hukum.

Austin Fogothey, Perbedaan terletak pada aspek keharusan.


02

(Rights and Reason Etika berbeda dengan teologi moral karena


bersandar pada kaidah-kaidah keagamaan,
tetapi terbatas pada pengetahuan yang
Ethic: 1953), dilahirkan tenaga manusia sendiri.

03 Etika adalah ilmu pengetahuan normatif


yang praktis mengenai “kelakuan benar dan
tidak benar” manusia dan dapat dimengerti
oleh akal murni
PUBLIC RELATIONS ETHICS

Etika menurut
William Lillie
Dalam bukunya An Introduction to Ethics adalah “The
normative science of conduct of human beings living in
societies is a science which judge this conduct to be right
or wrong to be good or bad, or in some similar way.

This definition says, first of all, that ethics is a science, and


a science may be defined as a systematic and more or less
complete body of knowledge about a particular set of
related events or objects
PUBLIC RELATIONS ETHICS

Etika
merupakan prinsip-prinsip moral yang
termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari
hak (The principles of morality, including the
science of good and the nature of the right)

Pedoman perilaku yang diakui berkaitan


dengan memperhatikan bagian utama dari
kegiatan manusia. (The rules of conduct,
recognize in respect to a particular class of
human actions);
ilmu watak manusia yang ideal
dan prinsip-prinsip moral sebagai
individual (The science of human
character in its ideal state, and
moral principles as of an
individual);

merupakan ilmu mengenai suatu


kewajiban (The science of duty).

Etika“hubungan dengan perbuatan


seseorang yang dapat menimbulkan
'penilaian' dari pihak lainnya akan baik-
buruknya perbuatan yang bersangkutan
disebut etika.”
Pembagian

Etika Individu Etika Sosial


Etika

mengenai kewajiban, sikap, dan perilaku sebagai


menyangkut kewajiban dan perilaku
anggota masyarakat yang berkaitan dengan nilai-
manusia terhadap dirinya sendiri untuk nilai sopan santun, tata kramadan saling
mencapai kesucian kehidupan pribadi, menghormati. Saling berinteraksi dengan manusia,
kebersihan hati nurani, dan yang baik secara perorangan dan langsung, maupun
berakhlak luhur (akhlakul kharimah). secara bersama-sama atau kelompok dalam
bentuk kelembagaan masyarakat dan organisasi
PUBLIC RELATIONS ETHICS

Etika Kehumasan
atau Etika Profesi Humas merupakan bagian dari bidang etika
Etika khusus atau etika terapan yang menyangkut dimensi sosial,
khususnya bidang profesi (Etika Profesi Humas)
Kehumasan Kegiatan Humas
atau profesi Humas (Public Relations Professional), baik secara
kelembagaan atau dalam struktur organisasi (PR by Function)
maupun individual sebagai penyandang profesional Humas (PRO
by Professional)
Etika Profesi
Kehumasan
Berfungsi untuk menghadapi dan mengantisipasi
tantangan ke depan, yaitu pergeseran sistem
pemerintahan otokratik menuju sistem reformasi yang
lebih demokratik dalam era globalisasi yang ditandai
dengan munculnya kebebasan pers, mengeluarkan
pendapat, opini dan berekspresi yang lebih terbuka.

Kemampuan untuk berkompetitif dalam persaingan


dan pasar bebas, khususnya di bidang jasa teknologi
informasi dan bisnis lainnya yang mampu menerobos
(penetration) batas-batas wilayah suatu negara
(borderless), udan sehingga dampaknya sulit
dibendung oleh negara lain sebagai target sasarannya.
PUBLIC RELATIONS ETHICS

Marshall McLucan (1964)


Dalam bukunya Understanding Media, ia
meramalkan bahwa dunia ini akan
menjadi perkampungan besar (global
village) karena di mana pun manusia
akan hidup seolah-olah tidak lagi
terkotak-kotak oleh batas wilayah,
tempat, dan waktu.

Hal ini membawa implikasi baik bersifat


positif dan negatif dari akibat kemajuan
teknologi informasi komputerisasi
(internet) yang canggih, serba cepat,
tepat, dan akurasi dalam era globalisasi.
PUBLIC RELATIONS ETHICS

Konsekuensi
Konsekuensinya seakan-akan negara-negara di mana pun akan
Marshall kehilangan batas geografis, teritorial, kedaulatan, serta sistem
kepemerintahan dan lain sebagainya karena dampak dari
McLucan “terobosan” atau “bias” informasi yang disebarluaskan dan
memiliki pengaruh tanpa ada yang mampu membendungnya.

(1964)
Kegiatan Humas
Dalam hal ini Humas juga harus mampu beradaptasi dengan segala
perubahan yang ada dengan tetap memperhatikan Etika profesi
yang dimilikinya
Any
Question?
ADHIANTY@UMY.AC.ID

Anda mungkin juga menyukai