Anda di halaman 1dari 1

Dalam praktikum ini dilakukan beberapa uji identifikasi protein yang bertujuan untuk

mengetahui beberapa macam identifikasi dan sifat-sifat umum protein. Pada uji protein ini
dilakukan beberapa uji, yaitu:
1. Sifat Amfoter dan Kelarutan
Asam amino bersifat kurang basa daripada sebagian besar asam karboksilat. Asam
amino dapat mengalami reaksi asam-basa internal yang menghasilkan suatu ion dipolar yang
disebut zwitter ion (ion –COO- dan ion –NH3+). Oleh karena itu, asam bersifat amfoter (dapat
bereaksi dengan asam ataupun basa).
Pada umumnya, asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non
polar seperti eter, aseton dan kloroform. Sifat asam amino ini berbeda dengan asam
karboksilat maupun dengan sifat amina. Asam karboksilat alifatik maupun aromatik yang
terdiri dari beberapa atom karbon, umumnya kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik. Demikian pula amina, pada umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik.
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa ketika sampel ditambah aquades bertindak
sebagai asam dan larut dalam air, namun pada larutan putih telur hanya larut sebagian dan
bersifat basa (pH=12). Sedangkan ketika dalam larutan basa (NaOH), sampel menunjukan
pH yang cenderung ke basa.
2. Uji dengan asam nitrit
Pada asam amino terdapat gugus karboksil yang dapat dilepaskan dengan proses
dekarboksilasi dan menghasilkan suatu amina. Gugus amino pada asam amino dapat bereaksi
dengan asam nitrit dan melepaskan gas nitrogen. Dari hasil pengamatan yang didapatkan
bahwa ketika dalam keadaan suhu kamar gelembung gas nitrogen yang didapatkan lebih
banyak dari pada ketika suhu 0o C karena suhu juga mempengaruhi dalam pemutusan ikatan
antara gugus karboksil dengan atom N.

Anda mungkin juga menyukai