Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH YAPTIPRENEUR

PELUANG DAN USAHA BARU

“Diajukan untuk pemenuhan tugas mata kuliah Terstruktur Yaptiprenuer”

Disusun Oleh

KELOMPOK 3 :

MUNAWAROH

WIDYA OKTAVIA

ROUDOH SVYA AYUNI

DOSEN PENGAMPU :

MARYAM JAMBAK, S.Pd. M.Pd

PROGRAM STUDI SEMESTER 1 PENDIDIKAN ISLAM

ANAK USIA DINI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

STAI---YAPTIP PASAMAN BARAT

TA. 1443 H / 2023 M


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kami
nikmat kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada
waktunya. Karena tanpa adanya karunia nikmat dari Allah SWT., kami tidak sanggup
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga kami tuturkan sholawat serta salam
kehadirat Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita dari alam yang gelap gulita
menuju ke alam yang terang benderang.

Pada kesempatan kali ini, kami diberikan kesempatan untuk menyusun makalah yang
berjudul “Peluang dan Usaha Baru”. Dalam menyelesaikan makalah ini, tentunya kami
telah melalui berbagai hambatan. Oleh karena itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu yang telah membantu kami
dalam proses penyelesaian makalah ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
ibuk Maryam Jambak S.Pd.M.Pd Selaku dosen mata kuliah Yaptipreneur yang telah
memberikan kesempatan pada kami untuk menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam makalah ini dalam penulisan berikutnya.
Demikian, kami memohon maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Pasaman Barat, 23 October 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN

A. Analisis Internal dan Eksternal ...................................................................... 2


B. Gagasan Produk Baru .................................................................................. 3
C. Identifikasi dan Analisis Peluang Usaha Baru ............................................... 8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ide akan menjadi peluan apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi
terhadap peluang secara terus menerus melalui proses penciptaan suatu yang baru dan
berbeda, mengamati pintu peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan
memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Untuk memperoleh peluang wirausahan harus memiliki berbagai kemampuan
dan pengetahuan seperti kemampuan untuk menghasilkan produk atau jasa baru,
menghasilkan nilai tambah baru, merintis usaha baru, melakukan proses atau tekhnik
baru dan mengembangkan organisasi baru.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Analisis internal dan Eksternal ?
2. Bagaimana Gagasan produk baru (konsep produk, konsep marketing, konsep
intergrated/menciptakan kebutuhan pasar) ?
3. Bagaimana Identifikasi dan Analisis Peluang Usaha Baru?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa Saja Analisis internal dan Eksternal
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Gagasan produk baru (konsep produk, konsep
marketing, konsep intergrated/menciptakan kebutuhan pasar) ?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Identifikasi dan Analisis Peluang Usaha Baru?

1
BAB II

PEMBAHASAN

MENGANALISIS PELUANG USAHA BARU

A. Analisis Internal dan Eksternal


1. Analisis Internal
Faktor-faktor psikologikal
Hasil penelitian menyebabkan mereka mengidentifikasi lima macam
dimensi,sebagai berikut:
a. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan (need achievement)
b. Lokus pengadilan.
Hal ini berhubungan dengan ide bahwa para invidulah dan bukan
keberuntungan/nasib yang mengendalikan kehidupan mereka sendiri.
c. Toleransi terhadap resiko
Para enterpreneur yang bersedia menerima resiko moderat, ternyata meraih
penghasilan lebih besar atas aktiva mereka, dibandingkan dengan enterpreniur
atau tidak bersedia menerima resiko secara berlebihan.
d. Toleransi terhadap ambiguitas
Hal tersebut disebabkan oleh karena banyak keputusan yang harus diambil
berdasarkan informasi tidak lengkap atau tidak jelas.
Adapun ciri-ciri enterpreniur dari faktor internal yang berhasil menurut
Hornadary:
1. Kepercayaan pada diri sendiri (self-confidence)
2. Penuh energi dan bekerja dengan cermat (diligence)
3. Kemampuan untuk menerima resiko yang diperhitungkan.
4. Memiliki kreatifitas
5. Memiliki fleksibilitas
6. Memiliki reaksi positif terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi.
7. Memiliki jiwa dinamis dan kepemimpinan
8. Memiliki kepekaan menerima saran dan kritik yang dilontarkan
9. Memiliki keuletan dan kebulatan tekad untuk mencapai sasaran.
10. Memiliki inisiatif dan banyak akal.

2
2. Analisis Eksternal
Sejumlah faktor yang memfasilitasi intrapreneurship
Agar supaya intrapreneurship dalam berkembang didalam sebuah organisasi
besar, Pinchot berpendapat perlu terdapat ada 5 faktor kebebasan sebagai berikut:
a. Seleksi diri
Perusahaan-perusahaan yang memberikan peluang kepada para inovator
untuk mengemukakan ide-ide mereka dan bukan menjadikan tanggung jawab
untuk menghasilkan ide-ide baru, tanggung jawab yang ditugaskan pada
beberapa individu atau kelompok-kelompok tertentu.
b. Jangan ide yang diciptakan ditengah jalan,diserahkan kepada pihak lain.
Setelah ide-ide muncul, para manager harus membiarkan orang-orang yang
menciptakan ide-ide tersebut, melanjutkanya dan jangan menginstruksikanya
untuk menyerahkan ide tersebut kepada pihak lain.
c. Pihak yang melakukanlah yang mengambil keputusan.
Kepada pihak yang memunculkan ide, perlu diberikan kebebasan tertentu
untuk mengambil keputusan tentang pengembangan ide tersebut.
d. Perlu diciptakan waktu untuk membantu penciptaan inovasi.
e. Akhirilah falsafah penemuan”akbar” yaitu pimpinan puncaknya hanya
berminat terhadap ide-ide inovatif.
B. Gagasan Produk Baru (konsep produk, konsep marketing, konsep integrated/
menciptakan kebutuhan dasar).
Gagasan produk baru. Sejumlah konsep berdasarkan apa organisasi-organisasi
melaksanakan kegiatan pemasaran mereka.
1. Pengantar
Menurut Philip kotler,terdapat lima macam konsep yang bersaingan,yaitu
a. konsep produksi (the production concept)
b. konsep produk (the product concept)
c. konsep pemasaran (the selling concept)
d. konsep pemasaran (the marketing concept)
e. konsep pemasaran sosietal (the sosietal marketing concept)
2. Konsep produksi
Konsep produksi merupakan salah satu diantara konsep tertua dalam
bisnis.konsep produksi menyatakan bahwa para konsumen akan menyukai
produk-produk yang tersedia dimana-mana dan yang harganya murah.

3
Para manager bisnis yang berorientasi pada produksi memutuskan perhatian
mereka pada upaya mencapai efisiensi produk yang tinggi, biaya rendah dan
distribusi masa. Mereka mengasumsi bahwa para konsumen terutama
menginginkan ketersediaan produk dengan harga-harga rendah. Orientasi
demikian mengandung makna pada negara-negara yang sedang berkembang,
dimana para konsumen lebih berminat pada upaya mendapatkan produk,
dibandingkan dengan sifat-sifat produk yang melekat padanya. Ia juga
memanfaatkan apabila perusahaan tertentu ingin mengekspansi pasarnya.
Definisi berikut disajikan oleh Russ-Kirckpatrick dengan mengutip kamus Noah
Webster.
a. Pemasaran (marketing):
kinerja seorang penjual yang mencakup aneka macam kegiatan yang saling
berkaitan, yang ditunjukan untuk menciptakan pertukaran-pertukaran yang
menguntungkan meliputi penawaran sang penjual.
b. Pertukaran
Konsep sesuatu pertukaran (axchange) merupakan inti dari kegiatan
pemasaran. Bahasa latin istilah pemasaran adalah berniaga (to trade)
melaksanakan sesuatu pertukaran barang dengan barang lain.
c. Perukaran yang Menguntungkan.
Dipandang dari seudut pandang yang sempit, intensi menguntungkan
menimbulkan kesan yadanya pertukaran yang dimaksud untuk
menguntungkan sang penjual dan menimbulkan manfaat ekonomi bagi sang
pembeli.
d. Penjual
Secara tipikal adalah sebuah perusahaan bisnis, tetapi setiap organisasi,
dengan adanya pembeli yang ingin dilayani olehnya dapat pula kita anggap
sebagai penjual.dalam kelompok menjual dapat kita masukkan misalnya:
badan-badan yang menyelenggarakan jasa-jasa pelayanan sosial, rumah sakit,
universitas, dan kelompok politik.
e. Kegiatan
Dalam sebuah perusahaan, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
departemen pemasaran dapat berikut:
1. Menidentfikasi kebutuhan para pembeli untuk penuhi.
2. Mengupayakan agar dapat terbentuk penawaran pasar.

4
3. Membantu menetapkan syarat-syarat penjualan yang tercakup dalam hal
membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
4. Membant menyediakan barang dan jasa yang akan ditawarkan pada
tempat dimana para pembeli memerlukanya.
5. Memberikan informasi, mempersuasi dan menungkatkan para pembeli
tentang barang dan jasa yang ditawarkan.
3. Konsep produk
Konsep produk menyatakan bahwa para konsumen,akan menyukai dan
memilih produk-produk yang memberikan kualitas,kinerja,atau sifat-sifat inovatif
terbaik.para manajer pada organisasi demikian memusatkan perhatian mereka
pada upaya membuat produk-produk superior,dan dengan berlangsungnya waktu
produk-produk tersebut terus menerus diperbaiki. Mereka mengasumsi bahwa
para pembeli mendambakan produk-produk yang diproduksi dengan baik dan
mereka sangat menilai tinggi kualitas serta kinerja.
4. Konsep penjualan
Konsep penjualan merupakan sebuah orientasi bisnis lain.konsep penjualan
menyatakan bahwa para konsumen dan perusahaan-perusahaan apabila dibiarkan
mengikuti pilihan mereka sendiri,normal tidak akan membeli produk-produk
organisasi dalam jumlah cukup.maka karenanya organisasi perlu mengadakan
penjualan serta agresif dalam melakukan upaya promosi.
Konsep tersebut mengasumsi bahwa para konsumen secara tipikal
menunjukkan inersia atau resistensi dan mereka perlu diransang untuk
melaksanakan pembelian-pembelian.konsep penjualan dipraktekkan secara amat
agresif terhadap barang-barang yang tidak dicari orang(unsought goods) yakni
barang-barang normal tidak dipertimbangkan pembeli untuk membeli
asuransi,ensiklopedi, lahan-lahan pekuburan.konsep penjualan juga diterapkan
dalam bidang non laba oleh pihak yang mengumpulkan dana.
5. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang berhadapan dengan
tiga macam orientasi bisnis seperti yang telah dikemukakan.
Konsep pemasaran telah dinyatakan orang dengan aneka macam cara dan gaya
menurut philip kotler seperti:
a. memenuhi kebutuhan secara menguntungkan
b. carilah kebutuhan dan upayakan untuk memenuhinya

5
c. cintailah sang pelanggan dan bukan produk
d. apa saja keinginan saudara
e. saudara adalah bos
f. memberikan prioritas kepada orang-orang
g. rekanan dalam laba
6. Sejumlah alasan mengapa konsep pemasaran perlu diterapkan dan dilaksanakan.
Adapun alasan mengapa perusahaan-perusahaan akhirnya mengikuti konsep
pemasaran sebagai berikut :
a. merosotnya vvolum penjualan
b. pertumbuhan perusahaan lambat
c. terjadinya perubahan dalam pola-pola pembelian
d. persaingan yang makin tajam
e. pengeluaran-pengeluaran pemasaran yang makin meningkat
Disamping itu ada pula sejumlah alasan mengapa perusahaan-perusahaan
perlu mengikuti konsep pemasaran,yaitu:
a. aktiva perusahaan yang bersangkutan,tidak banyak artinya tanpa
adanya sejumlah pelanggan.
b. Tugas pokok perusahaan oleh karenanya adalah menarik dan
mempertahankan para pelanggan.
c. Para pelanggan tertarik oleh penawaran barang atau jasa berkualitas
superior dan mereka tetap menjadi pelanggan,karena unsur kepuasan.
d. Tugas pemasaran adalah menyajikan penawaran barang dan jasa yang
berkualitas superior dan memberikan kepuasan kepada para pelanggan.
e. Kepuasan pelanggan,dipengaruhi pula oleh kinerja departemen-
departemen lainnya.
f. Pihak pemasaran perlu mempengarui departemen-departemen lain
tersebut agar mereka bekerja sama dalam hal menciptakan kepuasan
pelanggan.
7. Konsep pemasaran sosietal(kemasyarakatan).
Konsep pemasaran sosietal menyatakan bahwa tugas organisasi adalah
menentukan kebutuhan,keinginan,dan kepentingan pasar-pasar sasaran,dan
memberikan kepuasan yang didambakan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan pihak pesaing dengan cara demikian rupa,hingga hal

6
tersebut,menjamin atau memajukan kondisi kesejahteraan para pelanggan dan
masyarakat.
Konsep pemasaran sosietal mendesak para pemasar untuk memasukkan
pertimbangan-pertimbangan sosial serta etikal dalam praktek-praktek pemasaran
mereka.mereka perlu mengimbangkan kriteria yang seringkali berbenturan
berupa laba perusahaan,kepuasan kebutuhan para pelanggan,dan kepentingan
publik.
8. Lingkungan sistem pemasaran(Stanton,1984,23-24).
Sistem pemasaran sesuatu perusahaan harus beroperasi dalam kerangka
kekuatan-kekuatan yang menjadi bagian dari lingkungan sistem yang
bersangkutan.adapun kejuatan-kekuatan tersebut bersifat eksternal,atau internal
bagi perusahaan yang bersangkutan.
Kekuatan-kekuatan internal bersifat inharen di dalam organisasi yang ada,dan
mereka dikendalikan oleh piak manajemen.kekuatan eksternal yang pada
umumnya tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan dapat dibagi dalm dua
kelompok.yang pertama adalah kelompok luas pengaruh-pengaruh makro
seperti:kultur,hukum,dan kondisi-kondisi ekonomi.kelompok kedua yaitu
lingkungan mikro perusahaan yang bersangkutan seperti:para
rekanan(supliers),para perantara pemasaran,dan para pelanggan.
Ada enam buah kekuatan lingkungan makro yang tidak dapat dikendalikan
olae pihak manajemen yang mempengaruhi sistem pemasaran sesuatu
perusahaan,yaitu :
a. Demografi
b. Kondisi ekonomi
c. Kekuatan-kekuatan sosial dan kultur
d. Kekuatan-kekuatan politik dan hukum
e. Teknologi
f. Persaingan
Lingkungan pemasaran total(Cohen,1988,15-17)
Ada empat macam lingkungan yang mempengaruhi pasar,yakni :
a. Perusahaan
b. Pesaing
c. Netral
d. Situasional

7
C. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PELUANG USAHA BARU
1. Upaya menemukan masalah dan peluang-peluang
Ada pandangan bahwa para manajer dan para entrepreneur merupakan pihak
yang memecahkan masalah-masalah.dalam kenyataan para manajer dan
entrepreneur efektif,tidak akan berupaya untuk menyelesaikan setiap masalah
yang diajukan kepada mereka oleh pihak bawahan,pihak atasan dan para rekan-
rekan mereka;waktu dan energi mereka dimanfaatkan untuk menghadapi masalah
yang sungguh-sungguh memerlukan kemampuan pengambilan keputusan mereka
maka problem-problem yang ringan dapat diselesaikan oleh pihak bawahan.
Ada sebuah keterampilan penting bag para manajer dan entrepreneur yakni
memilih pendekatan tepat dalam hal menghadapi masalah tertentu atau
mendeteksi peluang-peluang yang”menjanjikan”.
2. Mencari/menemukan peluang.
Sebuah masalah merupakan sesuatu hal yang mengurangi kemampuan sesuatu
organisasi mencapai sasarannya,sedangkan sebuah peluang merupakan sesuatu
yang memberikan kesempatan untuk melampaui sasaran-sasaran yang ditetapkan.
Ada sebuah metode yang dikenal sebagai metode penelitian dialektikal yang
kadang-kadang jug dinamakan orang”the devils advoocate method”.metode ini
bermanfaat dalam hal memecahkan masalah dan upaya menemukan peluang.
Pada metode ini sang pengambil keputusan menyajikan sejumlah solusi disertai
asumsi-asumsi yang merupakan landasan mereka setelah mana ia
mempertimbangkan hal-hal yang bertentangan dengan seluruh asumsi yang
dikemukakan,setelah ia menyajikan sejumlah kontrasolusi,berlandaskan asumsi-
asumsi negatif tersebut.proses ini dapat menyebabkan munculnya lebih banyak
solusi yang bermanfaat,maupun mengungkapkan peluang-peluang yang
sebelumya belum diketahui.
Bagaimana cara memajukan kreatifitas:
Kreatifitas tidak terjadi begitu saja didalam organisasi-organisasi.para
entrepreneur harus menciptakan sebuah lingkungan dimana kreatifitas dapat
berkembang.
Ide-ide baru merupakan ciptaan-ciptaan rapuh,tetapi lingkungan
keorganisasian tepat dapat merangsang orang-orang untuk mengembangkan dan
menumbuhkannya.

8
Para entrepreneur dapat menstimulasi kemampuan kreatifitas mereka dengan
cara-cara sebagai berikut :
1. Mengekspektasi kreatifitas
2. Mengekspektasi dan mentolerir kegagalan
3. Merangsang sikap”ingin tahu”
4. Memandang masalah-masalah sebagai tantangan
5. Menyelenggarakan pelatihan kreatifitas
6. Menyediakan bantuan
7. Menghargai kreatifitas dan memberikan imbalan untuknya
8. Menyusun model tentang perilaku kreatif
9. Memajukan kreatifitas individual

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.
1. Konsep produk menyatakan bahwa konsumen, akan menyukai dan memilih
produk-produk yang memberikan kualitas, kinerja atau sifat-sifat inovatif
terbaik.
2. Konsep penjualan merupakan sebuah orientasi bisnis lain.
3. Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan-tujuan
keorganisasian berupa keharusan agar perusahaanyang bersangkutan menjadi
lebih efektif.
4. Adapun faktor internal yang terdapat dalam jiwa seorang entrepreneur adalah :
Kepercayaan pada diri sendiri (self-confidence), Penuh energi dan bekerja
dengan cermat (diligence), Kemampuan untuk menerima resiko yang
diperhitungkan, Memiliki kreatifitas dan Memiliki fleksibilitas
5. Adapun faktor eksternalnya adalah sebagai berikut: Mampu bergaul, Mampu
berorganisasi, Loyal dan loyalitas yang kuat, Intelegen,Memiliki empati dan
lincah.
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
pemakalah sangat menganjurkan untuk membaca buku yang relevan dan pemakalah
mengharapkan kritik dan saran membangun demi kelancaran makalah berikutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Suryana M,Si,Kewirausahawan (Jakarta:Salemba Empat,2003) hal,3

Prof.Dr.J.Winardi,S.E,Entreprenaur dan Enterpreneurship (Jakarta:Kencana,2004) hal,32

Op.cit, hal: 41

11

Anda mungkin juga menyukai