Dosen:Dr.Ulfia Rahmi,M.Pd.
Oleh:
NIM:21067073
FAKULTAS TEKNIK
2021
1. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar dewantara nama kecilnya adalah suwardi suryaningrat, beliau adalah
putra kedua dari KPH suryaningrat (cucu Paku Alam III),lahir di yogyakarta pada
tanggal 2 mei 1889, setelah genap 40 tahun beliau diganti nama Ki Hajar Dewantara.
Ia masuk sekolah rendah belanda dan kemudian pindah ke OSVIA di Magelang.
Berbegai macam pekerjaan telah dicobannya. Dari menjadi pegawai pabrik gula di
Bayumas, pindah menjadi pegawai di apotek rathkamp (Rajafarma), kemudian
menjadi wartawan dan memasuki gelanggang politik.
Ki Hajar Dewantara mendirikan taman siswa pada tanggal 3 juli 1922 di yogyakarta.
Adapun Dasar taman sisiwa (1947) yaitu :
1. Kebudayaan
2. Kemerdekaan
3. Kodrat alam
4. Kemanusiaan
5. Kebangsaan
Pendidikan taman siswa memiliki beberapa jenis yaitu :
Taman indriya (taman kanak-kanak)
Taman anak (kelas 1-3 sd)
Taman muda (kelas 4-6 sd)
Taman dewasa (SLTP)
Taman madya (SLTA)
Taman guru
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang tujuan pendidikan yaitu memajukan
bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat,
kebiasaan,status ekonomi dan sebagainnya. Serta harus didasarkan kepada nilai-
nilaikemerdekaan yang asasi. Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 26
april 1959.
2. Mohammad syafei
Mohammad syafei lahir di kalimantan pada tahun 1899. Perjuangan beliau
dititikberatkan pada bidang pendidikan. Mohammad syafei ini mendirikan sekolah
INS (indonesisch Nederlandse School) di Sumatra Barat. Sekolah nya dikenal dengan
nama Sekolah Kayutanam, karena sekolah ini didirika di Kayutanam. Maksud
utamannya adalah mendidik anak-anak agar dapat berdiri sendiri atas usaha sendiri
dengan jiwa yang merdeka.
Tujuan mendirikan INS adalah sebagai berikut :
Menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri. Dan membiasakan berani
bertanggung jawab.
Mendidik anak-anak kearah hidup yang merdeka. Melalui pendidikan hidup mandiri
Mohammad syafei meninggal dunia pada tanggal 5 maret 1969. Jasa-jasa beliau
tak terlupakan apalagi lulusan INS yang menyebar ke berbagai plosok tanah air, guna
membangun bangsa dan negara.
4. Rahmah El Yunusiah
Rahmah El Yunusiyyah (lahir diPadang Panjang, Sumatera
Barat,20Desember1900 meninggal di Padang Panjang, 26 Februari1969 pada umur
68tahun) adalah seorang tokoh pembaharu pendidikan Islam di
Indonesia.Diamerupakan pendiri sekolahDiniyyah Puteridi Padang Panjang, Sumatera
Barat.Rahmah merupakan adik dari Zainuddin Labay El-Yunusy, yang juga
merupakanseorang pembaharu pendidikan Islam di Indonesia.
Rahmah adalah seorang otodidak. Dia belajar dari kakak-kakaknya Zainuddin
Labay dan M. Rasyad. Ketika Zainuddin mendirikan Diniyyah School, Rahmah ikut
pula belajar di sana. Dia belajar agama kepadaAbdul Karim Amrullah, Tuanku Mudo,
dan Abdul Hamid. Di samping belajar agama, antara tahun 1931-1935 Rahmah
mengikuti kursus ilmu kebidanan di Rumah Sakit UmumKayutanam.
Bentuk realisasi dari pemikiran pendidikan Rahmah el-Yunusiyah adalah
berupa pendirian sekolah-sekolah bagi perempuan. Hal ini merupakan tanggapan dari
situasi pada masa itu dan sejalan pula dengan teorinya Arnold J. Toynbee yaitu :
“Challenge and Respons”. Sedangkan tujuan pendidikannyauntuk mencerdaskan
kaum perempuan agar pendidikan pada masa itu tidak berpusat pada laki-laki, dengan
demikian hal ini sejalan dengan teori Feminisme, yaitu teori poststrukturalis dan
postmodernisme.
Beberapa hambatan pada kaum perempuan Indonesia. Pendidikan yang belum
berpihak pada kaum perempuan dapat pula ditemui dalam bidang lain.Misalnya dalam
bidang kesehatan dan pekerjaan. Perusahaan masih banyak yang belum memberi
lapangan kerja pada perempuan. Angka perempuan menganggur lebih tinggi dapat
ditemui dimana-mana dibanding laki-laki.Kalaupun perempuan banyak ditemui
bekerja disektor informal (pabrik) itu bukan berarti hilangnya diskriminasi. Angka
kaum perempuan upahnya tidak dibayar oleh perusahaan mencapai 41,3% lebih tinggi
dibanding laki-laki yanghanya 10% menjadi bukti beban yang diterima perempuan
diluar rumah.