TOTAL 6,306,306
ZIS 43,693,694 0
NILAI KONTRAK 100,000,000
TOTAL ( PPh + PPN+ZIS ) 6,306,306
created by:
KONSULTANSI | PPh 4 (2) KONTRUKSI | PPh 4 (2)
Kualifiksi Usaha (4%) Kualifikasi Usaha Kecil (2%)
Non Kualifikasi/Tidak ada SBU (6%) Kualifikasi Usaha Menengah & Besar (3%)
PERATURAN TERKAIT
* PPN: Pasal 18 (1) PMK No. 231/2019
* Infaq: Pasal 8 (3) (5) Perbub NR No. 42/2020 tentang Pengelolaan ZIS
ONTRUKSI | PPh 4 (2)
si Usaha Kecil (2%)
900,901
4,954,955
5,855,856
220,721
6,076,577
1,351,351
4,954,955
6,306,306
218,468
6,524,775
1,801,802
4,954,955
6,756,757
216,216
6,972,973
mal 2 Juta
bayaran minimal 50 Juta (setelah potong pajak)
nan/Toko
nsi
nan/Toko
nsultansi - 403 Sewa tanah/bangunan | NPWP Instansi
PENERIMA PENGHASILAN
YANG DIPOTONG PPH PASAL 21
TENAGA AHLI,
PEGAWAI TIDAK PENCERAMAH, DKK
TETAP/TENAGA KERJA LEPAS (NON PEGAWAI)
JENIS PENGHASILAN
TARIF PASAL 17
TARIF FINAL
PH
TERATUR
PEG TETAP
PH
TIDAK TERATUR
BULANAN
BERKESINAMBUNGAN
BERKESINAMBUNGAN
BUKAN PEG EX. PS 13 (1)
TIDAK
BERKESINAMBUNGAN
TIDAK
BERKESINAMBUNGAN
PESERTA
KEGIATAN
1
MENGHITUNG PPH PS 21 PENERIMA PENGHASILAN BUK
giatan dengan nama PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN
PPH 21 =
TARIF PS 17 X (UPAH PERHARI − PTKP/450,000
BUKAN PNS/TNI/POLRI/
PENSIUNAN
PEGAWAI TIDAK TETAP/TENAGA KERJA LEPAS
(UPAH DIBAYAR BULANAN)
TENAGA AHLI,
PENCERAMAH, DKK PESERTA KEGIATAN PPH 21 =
(NON PEGAWAI) TARIF PS 17 X (UPAH BRUTO − PTKP/4,500,000
U. PENSIUN + PTKP)
15% X PH BRUTO
(PNS GOL IV)
TARIF PS 17 X
(PH BRUTO > 10,2 JT - PTKP )
TARIF PS 17 X
(50% PH BRUTO) KOMULATIF
TARIF PS 17 X
(50% PH BRUTO) KOMULATIF
TARIF PS 17 X
(50% PH BRUTO) KOMULATIF
TARIF PS 17 X
(50% PH BRUTO) KOMULATIF
TARIF PS 17 X PH BRUTO
NERIMA PENGHASILAN BUKAN
4
TETAP/TENAGA KERJA LEPAS
IAN, UPAH MINGGUAN)
PPH 21 =
AH PERHARI − PTKP/450,000)
PPH 21 =
AH BRUTO − PTKP/4,500,000)
N
NERIMA PENGHASILAN BUKAN
5
PPH 21 = TARIF PS 17 X (50% X PH BRUTO)
21:
g PPh;
Nomor 80 Tahun 2010;
ngan Nomor 252/PMK.03/2008;
ngan Nomor 262/PMK.03/2010;
ngan Nomor 101/PMK.010/2016;
ngan Nomor 102/PMK.010/2016;
eral Pajak Nomor PER-14/PJ/2013;
eral Pajak Nomor PER - 32/PJ/2015.
4
6
PPH PS 22
PPH PASAL 22
PEMUNGUTAN PAJAK SEHUBUNGAN
PEMBAYARAN ATAS PEMBELIAN BARANG
PPH PASAL 22
1. PEMBAYARAN < 2 JT
2. PEMBAYARAN BBM, LISTRIK,
MINUM/PDAM, BENDA POS
3. PEMBAYARAN SEHUBUNGAN
1,5% HARGA PEMBELIAN BOS
4. PEMBAYARAN ATAS PENYERA
PEKERJAAN/PROYEK DIBIAYAI
LUAR NEGERI.
PERATURAN TERKAIT:
1. Pasal 22 Undang-Undang PPh
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 231/PMK.03/2019
BELANJA BARANG
1. PEMBAYARAN < 2 JT
2. PEMBAYARAN BBM, LISTRIK, GAS, AIR
MINUM/PDAM, BENDA POS PPH 22
3. PEMBAYARAN SEHUBUNGAN PENGGUNAAN DANA
BOS
4. PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN
PEKERJAAN/PROYEK DIBIAYAI DANA HIBAH/PINJAMAN
LUAR NEGERI.
PENGECUALIAN
1,5% X NILAI
BELANJA BARANG PEMBAYARAN
≤ Rp. 2 JT
PEMBELIAN BERAS/GABAH
SURAT KETERANGAN/SKB
PAJAK
PPH PS 23
Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari modal (dividen, bunga, royalti
dll.), penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang
dipotong dalam Pajak Penghasilan Pasal21.
PPH PASAL 23
1. SEWA
2. JASA TEKNIK
2% JUMLAH BRUTO 3. JASA MANAJEMEN
4. JASA KONSULTAN
5. JASA LAINNYA
PERATURAN TERKAIT:
1. Pasal 23 Undang-Undang PPh;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.010/2016;
3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-57/PJ/2010 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 31/PJ/2015.
1. Jasa penilai (appraisal); 26. pemeliharaan mesin, peralatan, listrik,
2. Jasa aktuaris; kabel, dan/atau bangunan, selain yang dila
3. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan; ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan
4. Jasa hukum; sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
5. Jasa arsitektur; 27. Jasa perawatan kendaraan dan/atau ala
6. Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape; dan udara;
7. Jasa perancang (design); 28. Jasa maklon;
8. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara; 29. Jasa penyelidikan dan keamanan;
9. Jasa penebangan hutan; 30. Jasa penyelenggara kegiatan atau even
10. Jasa pengolahan limbah; 31. Jasa pembasmian hama;
11. Jasa penyedia tenaga kerja dan/atau tenaga ahli (outsourcing 32. Jasa kebersihan atau cleaning service;
services); 33. Jasa penyediaan tempat. dan/atau wak
12. Jasa perantara dan/atau keagenan; luar ruang atau media lain untuk penyamp
13. Jasa kustodian/penyimpanan/ penitipan, kecuali yang dilakukan periklanan;
oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI); 34. Jasa freight forwarding;
14. Jasa pembuatan saranan promosi film, iklan, poster, photo, slide, 35. Jasa logistik;
klise, banner, pamphlet, baliho dan folder; 36. Jasa pengurusan dokumen;
15. Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem 37. Jasa pengepakan;
A komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan; 38. Jasa loading dan unloading;
KNIK 16. Jasa pembuatan dan/atau pengelolaan website; 39. Jasa pelatihan dan/atau kursus;
JEMEN 17. Jasa internet termasuk sambungannya; 40. Jasa sertifikasi;
ULTAN 18. Jasa penyimpanan, pengolahan, dan/atau penyaluran data, 41. Jasa survey;
NNYA informasi, dan/ atau program; 42. Jasa laboratorium dan/ atau pengujian
19. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, lembaga atau insitusi pendidikan dalam ran
gas, AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak 43. Jasa katering atau tata boga;
yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin 44. Jasa sedot septic tank;
dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi; 45. Jasa pemeliharaan kolam;
20. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, 46. Jasa pengelolaan parkir;
peternakan, dan/atau perhutanan 47. Jasa penyondiran tanah;
21. Jasa dekorasi; 48. Jasa penyiapan dan/atau pengolahan la
22. Jasa pencetakan/penerbitan; 49. Jasa pembibitan dan/atau penanaman
23. Jasa penerjemahan; 50. Jasa pemeliharaan tanaman;
24. Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam 51. Jasa pemanenan;
Pasal 15 Undang-Undang Pajak Penghasilan; 52. Jasa pengolahan hasil pertanian, perke
25. Jasa pelayanan kepelabuhanan; peternakan, dan/atau perhutanan
53. Jasa pengolahan hasil pertanian, perke
peternakan, dan/atau perhutanan
haraan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV
atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang
upnya di bidang konstruksi dan inempunyai izin dan/atau 2% X
ebagai pengusaha konstruksi; SEWA JUMLAH
BRUTO
rawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat, laut
klon;
nyelidikan dan keamanan;
nyelenggara kegiatan atau event organizer;
mbasmian hama;
bersihan atau cleaning service; 20% X JLH
nyediaan tempat. dan/atau waktu dalam media masa, media BUNGA BRUTO
atau media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau jasa
ight forwarding;
istik; PPH 23 15% X JLH
ngurusan dokumen; BRUTO
ngepakan;
ding dan unloading; ROYALTI
atihan dan/atau kursus; 20% X JLH
tifikasi;
vey; BRUTO
oratorium dan/ atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh
au insitusi pendidikan dalam rangka perielitian akademis;
ering atau tata boga;
dot septic tank; 2% X JLH
meliharaan kolam; BRUTO
ngelolaan parkir; JASA
nyondiran tanah;
nyiapan dan/atau pengolahan lahan; 20% X JLH
mbibitan dan/atau penanaman bibit; BRUTO
meliharaan tanaman; (WPLN)
manenan;
ngolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan,
, dan/atau perhutanan
ngolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan,
, dan/atau perhutanan
2% X
JUMLAH
BRUTO
20% X JLH
BRUTO
15% X JLH
BRUTO
20% X JLH
BRUTO
2% X JLH
BRUTO
20% X JLH
BRUTO
(WPLN)
PPH PS 4(2)
Pajak yang bersifat final atas penghasilan tertentu yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
TARIF
2,5%
TANAH
RUMAH
RUMAH SUSUN
APARTEMEN
KONDOMINIUM
GEDUNG KANTOR TARIF
PERTOKOAN 1%
GEDUNG PERTEMUAN
RUMAH KANTOR RS & RSS
TOKO
RUMAH TOKO
GUDANG
BANGUNAN INDUSTRI KECUALI
pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk KECIL
kepentingan umum
TARIF
10%
2%
Pengusaha, Perorangan,
Kecil K3 Grade 1
Badan Usaha
Pengusaha, Perorangan,
Kecil K2 Grade 2
Badan Usaha
Pengusaha, Perorangan,
Kecil K1 Grade 3
Badan Usaha
Pengusaha, Perorangan,
Kecil Grade 4
Badan Usaha
PELAKSANA PERENCANA/PENGAWAS
KONTRUKSI KONTRUKSI
MENENGAH &
KECIL BESAR
T A R I F*
2% 3% 4% 4%
* Tarif PPh Final jasa konstruksi sebagaimana ditetapkan oleh PP Nomor 51 Tahu
JASA TARIF SYARAT
* Sesuai PP Nomor 51 Tahun 2008 tarif atas Penyedia Jasa Kontruksi/Kontraktor yang punya SBU at
untuk Penyedia Jasa Kontruksi/kontraktor yang tidak punya SBU (termasuk yang masa berlaku SBU
PERATURAN TERKAIT:
1. Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang PPh;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1996 sebagaimana
telah diubah dengan PP Nomor 5 Tahun 2002;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008 sebagaimana
telah diubah dengan PP Nomor 40 Tahun 2009;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013;
6. Keputusan Menteri Keuangan 635/KMK.04/1994
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2008;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996 se-
bagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 120/ KMK.03/2002;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 187/PMK.03/2008
sebagaima-na telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 153/PMK.03/2009;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
107/PMK.011/2013;10. Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor KEP-227/PJ./2002;
ERENCANA/PENGAWAS
KONTRUKSI
6%
ontraktor yang punya SBU atau sertifikat kualifikasi usaha dibedakan dengan tarif
asuk yang masa berlaku SBU-nya telah habis atau belum diperpanjang).
No.
1.
2.
3.
g PPh;
4 Tahun 2016; 3a.
9 Tahun 1996 sebagaimana 3b.
Tahun 2002;
1 Tahun 2008 sebagaimana 3c.
0 Tahun 2009;
6 Tahun 2013; 3d.
35/KMK.04/1994 3e.
diubah terakhir dengan
mor 243/PMK.03/2008; 3f.
Nomor 394/KMK.04/1996 se-
eputusan Menteri Keuangan
3g.
omor 187/PMK.03/2008
n Peraturan Menteri 3h.
09;
omor
n Direktur Jenderal Pajak 3i.
4.
5.
6.
7a.
7b.
8.
8a.
8b.
8c.
8d.
8e.
9.
10a
10b
11
* Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi atau tidak termasuk harga
** Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.
**** Kecuali yang diterima bank, dana pensiun, tabungan kepemilikan rumah RSS, tabungan atau deposito
^^ Dengan syarat perusahaan pasangannya tidak terdaftar di bursa efek, dalam hal transaksi penjualan sa
pengenaan pajak penghasilannya dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam peratura
saham di bursa efek.
^^^ Kecuali bunga dan/atau diskonto yang diterima oleh dana pensiun dan bank, baik bank dalam negeri a
Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 Tarif (%)
Bunga deposito / tabungan, diskonto SBI dan jasa giro**** 20
Bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi ^ 10
Bunga obligasi (surat utang & SUN lebih dari 12 bulan) ^^^
Bunga dari obligasi dengan kupon bagi WP dalam negeri & BUT 15
Bunga dari obligasi dengan kupon bagi WP luar negeri non BUT seusai P3B 20
Diskonto dari obligasi dengan kupon bagi WP luar negeri non BUT seusai BUT* 15
Diskonto dari obligasi dengan kupon bagi WP luar negeri non BUT seusai P3B* 20
Diskonto dari obligasi tanpa bunga bagi WP dalam negeri dan BUT** 15
Diskonto dari obligasi tanpa bunga bagi WP luar negeri non BUT sesuai P3B** 20
Bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh WP reksadana yang
0
terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan untuk tahun 2009 - 2010.
Bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh WP reksadana yang
15
terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan untuk tahun 2014, dst.
* Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi atau tidak termasuk harga berjalan.
** Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.
**** Kecuali yang diterima bank, dana pensiun, tabungan kepemilikan rumah RSS, tabungan atau deposito di bawah Rp 7.000.000,-
^^ Dengan syarat perusahaan pasangannya tidak terdaftar di bursa efek, dalam hal transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal tersebut dilakukan me
pengenaan pajak penghasilannya dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang pajak penghasilan atas pengha
saham di bursa efek.
^^^ Kecuali bunga dan/atau diskonto yang diterima oleh dana pensiun dan bank, baik bank dalam negeri atau perwakilan bank luar negeri di dalam negeri yang pajak pen
Peraturan yang Berlaku
Pasal 4 (2) a UU PPh jo PP 131 Thn 2000 jo KMK 51/KOM.04/2001
idem
idem
idem
idem
arga berjalan.
an saham atau pengalihan penyertaan modal tersebut dilakukan melalui bursa efek, maka
aturan perundang-undangan tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari transaksi penjualan
geri atau perwakilan bank luar negeri di dalam negeri yang pajak penghasilannya tidak final.
PPN
TARIF OBJEK
PENYERAHAN
11% BKP/JKP
PERATURAN TERKAIT:
1. BAB IV Pasal 7 ayat (1) UU Nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
2. Pasal 18 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 231/PMK.03/2019
PPN
Pajak Pertamba
PPN pertambahan n
konsumen
DASAR PENGENAAN
PAJAK SUBJEK
BARANG TIDAK
DIKENAKAN PPN PPN TIDAK DIPUNGUT
an
PPN
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap
pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke
konsumen
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Apakah makan minum dikenakan PPN?
TIDAK
Belanja makan minum dengan menggunakan jasa catering/jasa boga dipotong PPh 23 dengan tarif 2% + Pajak
Hotel Restoran/Pb1 10%, jika tidak memiliki NPWP tarif 4%
Belanja makan minum yang disajikan di restoran, hotel, warung, rumah makan, dan semacamnya yang meliputi
makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat atau tidak, dikenakan PPh 22 sebagai belanja biasa
dengan tarif 1,5% + PB 1 (10% pajak daerah), tarif 3% untuk rekanan tanpa NPWP serta tidak dikenakan PPN karena
belanja makan minum dikecualikan dari PPN dan merupakan objek pajak daerah
Belanja makanan dan minuman di toko atau minimarket (toko kelontong, indomaret, alfamart atau semacamnya),
yang telah dikemas dan memiliki merk produk atau branding, maka dikenakan PPh 22 dengan tarif 1,5% dengan
rekanan yang memiliki NPWP dan 3% dengan rekanan tanpa NPWP serta tetap dikenakan PPN sebesar 10%
Dasar: Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Berdasarkan ketentuan tsb, pembelian kayu gergajian merupakan barang kena pajak yang terutang PPN 10%
Apakah penghasilan berupa gaji/honor dari anggota DPRK dikenakan PPh 21?
Pemotongan PPh Pasal 21 atas penghasilan berupa imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jabatan ataupun status
keanggotaan, yang diterima oleh para Ketua, Wakil Ketua serta anggota DPR/DPRD antaralain:
Uang representasi, Uang kehormatan, Tunjangan keluarga, Uang paket atau uang sidang, Serta imbalan lain
dengan nama apapun
Bendaharawan DPR/DPRD atau Bendaharawan PEMDA yang membayarkan penghasilan tersebut wajib
melaksanakan pemotongan PPh Pasal 21 yang terhutang dengan tarif Pasal 17 diterapkan atas jumlah penghasilan
bruto (Bruto: jumlah seluruh penghasilan yang diterima)
Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan (kegiatan penayangan pesan layanan masyarakat) tidak dipungut PPN
sesuai Pasal 4A ayat (3) huruf i UU PPN dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 155 Tahun 2012
Apabila bukan pesan layanan masyarakat maka dipotong PPh 23 dan PPN
Pengadaan barang dan jasa dengan pembayaran bertahap/termin dengan nilai SPM dibawah 50 juta namun nilai
kontrak diatas 50 juta, apakah dikenakan potongan infak?
Ya, dikenakan pungutan infak 0,5% setelah dipotong pajak
,