Anda di halaman 1dari 43

PEMBELIAN BARANG |PPh 22

Punya NPWP (1,5%)

PPh 22 0 50,000,000 675,676


PPN 0 50,000,000 4,954,955
TOTAL 5,630,631
ZIS 44,369,369 0
TOTAL ( PPh + PPN+ZIS ) 5,630,631

Tak ada NPWP (3%)

PPh 22 0 50,000,000 1,351,351


PPN 0 50,000,000 4,954,955

TOTAL 6,306,306
ZIS 43,693,694 0
NILAI KONTRAK 100,000,000
TOTAL ( PPh + PPN+ZIS ) 6,306,306

NILAI SPM 50,000,000


JASA |PPh 23
Punya NPWP (2%)

PPh 23 0 50,000,000 900,901


PPN 0 50,000,000 4,954,955
TOTAL 5,855,856
ZIS 44,144,144 0
TOTAL ( PPh + PPN+ZIS ) 5,855,856

Tak ada NPWP (4%)

PPh 23 0 50,000,000 1,801,802


PPN 0 50,000,000 4,954,955
TOTAL 6,756,757
ZIS 43,243,243 0
TOTAL ( PPh + PPN+ZIS ) 6,756,757

created by:
KONSULTANSI | PPh 4 (2) KONTRUKSI | PPh 4 (2)
Kualifiksi Usaha (4%) Kualifikasi Usaha Kecil (2%)

PPh 4 (2) 0 50,000,000 1,801,802 PPh 4 (2) ### 50,000,000


PPN 0 50,000,000 4,954,955 PPN ### 50,000,000
TOTAL 6,756,757 TOTAL
ZIS 43,243,243 0 ZIS 44,144,144
TOTAL ( PPh + PPN+ZIS ) 6,756,757 TOTAL ( PPh + PPN+ZIS )

Non Kualifikasi/Tidak ada SBU (6%) Kualifikasi Usaha Menengah & Besar (3%)

PPh 4 (2) 0 50,000,000 2,702,703 PPh 4 (2) ### 50,000,000


PPN 0 50,000,000 4,954,955 PPN ### 50,000,000
TOTAL 7,657,658 TOTAL
ZIS 42,342,342 0 ZIS 43,693,694
TOTAL ( PPh + PPN+ZIS ) 7,657,658 TOTAL ( PPh + PPN+ZIS )

Non Kualifikasi/Tidak ada SBU (4%)


SEWA TANAH/BANGUNAN | PPh 4 (2)
PPh 4 (2) ### 50,000,000
PPN ### 50,000,000
PPh 4 (2) 0 50,000,000 4,504,505 TOTAL

PPN 0 50,000,000 4,954,955 ZIS 43,243,243


TOTAL 9,459,459 TOTAL ( PPh + PPN+ZIS )
ZIS 40,540,541 0
TOTAL ( PPh + PPN+ZIS ) 9,459,459
PPN: Pungutan atas pembayaran minimal 2 Juta
Infaq Barang/Jasa: Pungutan atas pembayaran minimal 50 Juta (setelah potong pajak)
KODE AKUN
PPh 22 : 411122 - 920 | NPWP Rekanan/Toko
PPh 23 : 411124 - 920 | NPWP Instansi
PPN : 411211 - 920 | NPWP Rekanan/Toko
PPh 4 (2) : 411128 - 409 Kontruksi/Konsultansi - 403 Sewa tanah/bangunan | NPWP Instansi

PERATURAN TERKAIT
* PPN: Pasal 18 (1) PMK No. 231/2019
* Infaq: Pasal 8 (3) (5) Perbub NR No. 42/2020 tentang Pengelolaan ZIS
ONTRUKSI | PPh 4 (2)
si Usaha Kecil (2%)

900,901
4,954,955
5,855,856
220,721
6,076,577

a Menengah & Besar (3%)

1,351,351
4,954,955
6,306,306
218,468
6,524,775

si/Tidak ada SBU (4%)

1,801,802
4,954,955
6,756,757
216,216
6,972,973

mal 2 Juta
bayaran minimal 50 Juta (setelah potong pajak)

nan/Toko
nsi
nan/Toko
nsultansi - 403 Sewa tanah/bangunan | NPWP Instansi

2/2020 tentang Pengelolaan ZIS


PPH PS 21
Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan dengan nama
dan bentuk apapun yang diterima/diperoleh WP Orang Pribadi

PENERIMA PENGHASILAN
YANG DIPOTONG PPH PASAL 21

PNS/TNI/POLRI/ BUKAN PNS/TNI/POLRI/


PENSIUNAN PENSIUNAN

TENAGA AHLI,
PEGAWAI TIDAK PENCERAMAH, DKK
TETAP/TENAGA KERJA LEPAS (NON PEGAWAI)

MENGHITUNG PPH PS 21 PENERIMA PENGHASILAN


PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN

PENGHASILAN TERATUR PPH 21 = TARIF


GAJI/TUNJANGAN

PH. NETTO = (GAJI + TUNJ) − (BIAYA JAB. + IU. PENSIUN + PTKP)

JENIS PENGHASILAN

PENGHASILAN TIDAK TERATUR PPH 21 = TARIF


HONORARIUM/UANG SIDANG/UANG
HADIR/UANG LEMBUR/IPK

TARIF PASAL 17

PENGHASILAN TARIF TDK NPWP


0 s.d 50,000,000 5%
X 20%
50,000,001 s.d 250,000,000 15%
X 20%
250,000,001 s.d 500,000,000 25%
TARIF PPH 21 500,000,001 s.d ≥ 30%

TARIF FINAL

PNS GOL I & II, TNI/POLRI TANTAMA/BINTARA 0%


PNS GOL III, TNI/POLRI PERWIRA PERTAMA 5%
PNS GOL IV, TNI/POLRI PERWIRA MEN/TINGGI 15%

PH
TERATUR

PEG TETAP

PH
TIDAK TERATUR

BULANAN

PEG TDK TETAP

PPH PASAL 21 HARIAN

BERKESINAMBUNGAN

BERKESINAMBUNGAN
BUKAN PEG EX. PS 13 (1)

TIDAK
BERKESINAMBUNGAN
TIDAK
BERKESINAMBUNGAN

PESERTA
KEGIATAN
1
MENGHITUNG PPH PS 21 PENERIMA PENGHASILAN BUK
giatan dengan nama PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN

PEGAWAI TIDAK TETAP/TENAGA KERJA LEPAS


(UPAH HARIAN, UPAH MINGGUAN)

PPH 21 =
TARIF PS 17 X (UPAH PERHARI − PTKP/450,000

BUKAN PNS/TNI/POLRI/
PENSIUNAN
PEGAWAI TIDAK TETAP/TENAGA KERJA LEPAS
(UPAH DIBAYAR BULANAN)

TENAGA AHLI,
PENCERAMAH, DKK PESERTA KEGIATAN PPH 21 =
(NON PEGAWAI) TARIF PS 17 X (UPAH BRUTO − PTKP/4,500,000

2 MENGHITUNG PPH PS 21 PENERIMA PENGHASILAN BU


PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN

PPH 21 = TARIF PS 17 X PH NETTO TENAGA AHLI DKK


(PENERIMA HONOR, UANG SAKU,
PENGHARGAAN)

U. PENSIUN + PTKP)

1. PENGACARA , AKUNTAN, ARSITEK, DOKTER, KONSULTA


2. PEMAIN MUSIK, MC, PENYANYI, PELAWAK, BINTANG F
3. OLAHRAGAWAN
4. PENASIHAT, PENGAJAR, PELATIH, PENCERAMAN, PENY
5. PENGARANG, PENELITI, DAN PENERJEMAH;
6. PEMBERI JASA DLM SGL BIDANG TERMASUK TEKNIK KO
ELEKTRONIKA, FOTOGRAFI, EKONOMI DAN SOSIAL SER
PPH 21 = TARIF FINAL X PH BRUTO

3 MENGHITUNG PPH PS 21 PENERIMA PENGHASI


PNS/TNI/POLRI/PENSIUNAN
PESERTA KEGIATAN/PERLOMBAAN
(PENERIMA HONOR, UANG SAKU,
REPRESENTATIVE, HADIAH)

1. PENGACARA , AKUNTAN, ARSITEK, DOKTER, KO


2. PEMAIN MUSIK, MC, PENYANYI, PELAWAK, BIN
3. OLAHRAGAWAN
4. PENASIHAT, PENGAJAR, PELATIH, PENCERAMA
5. PENGARANG, PENELITI, DAN PENERJEMAH;
6. PEMBERI JASA DLM SGL BIDANG TERMASUK T
ELEKTRONIKA, FOTOGRAFI, EKONOMI DAN SO

TARIF PS 17 X (PH NETTO - PTKP)


PERATURAN TERKAIT PPH 21:
1. Pasal 21 Undang-undang PPh;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010;
0% X PH BRUTO 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2
PNS GOL I & II
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.03/2
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.010/
5% X PH BRUTO 7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14/PJ
(PNS GOL III) 8. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 32/P

15% X PH BRUTO
(PNS GOL IV)

TARIF PS 17 X (PH BRUTO - PTKP)

TARIF PS 17 X (PH BRUTO -


450,000)

TARIF PS 17 X (PH BRUTO > 4,5 JT


s.d 10,2 JT - PTKP HARIAN)

TARIF PS 17 X
(PH BRUTO > 10,2 JT - PTKP )

TARIF PS 17 X (50% PH BRUTO -


PTKP) KOMULATIF

TARIF PS 17 X
(50% PH BRUTO) KOMULATIF

TARIF PS 17 X
(50% PH BRUTO) KOMULATIF
TARIF PS 17 X
(50% PH BRUTO) KOMULATIF

TARIF PS 17 X
(50% PH BRUTO) KOMULATIF

TARIF PS 17 X PH BRUTO
NERIMA PENGHASILAN BUKAN
4
TETAP/TENAGA KERJA LEPAS
IAN, UPAH MINGGUAN)

PPH 21 =
AH PERHARI − PTKP/450,000)

TETAP/TENAGA KERJA LEPAS


DIBAYAR BULANAN)

PPH 21 =
AH BRUTO − PTKP/4,500,000)

N
NERIMA PENGHASILAN BUKAN
5
PPH 21 = TARIF PS 17 X (50% X PH BRUTO)

ARSITEK, DOKTER, KONSULTAN, NOTARIS, PENILAI, AKTUARIS;


NYANYI, PELAWAK, BINTANG FILM,/IKLAN, SUTRADARA (PEKERJA SENI)

ELATIH, PENCERAMAN, PENYULUH, DAN MODERATOR;


AN PENERJEMAH;
IDANG TERMASUK TEKNIK KOMPUTER DAN SISTEM APLIKASI, TELEKOMUNIKASI,
FI, EKONOMI DAN SOSIAL SERTA JASA PADA SUATU KEPANITIAAN.

PS 21 PENERIMA PENGHASILAN BUKAN


SIUNAN
6
AN/PERLOMBAAN
OR, UANG SAKU, PPH 21 = TARIF PS 17 X (PH BRUTO)
TIVE, HADIAH)

UNTAN, ARSITEK, DOKTER, KONSULTAN, NOTARIS, PENILAI, AKTUARIS;


MC, PENYANYI, PELAWAK, BINTANG FILM,/IKLAN, SUTRADARA (PEKERJA SENI)

AJAR, PELATIH, PENCERAMAN, PENYULUH, DAN MODERATOR;


NELITI, DAN PENERJEMAH;
M SGL BIDANG TERMASUK TEKNIK KOMPUTER DAN SISTEM APLIKASI, TELEKOMUNIKASI,
OTOGRAFI, EKONOMI DAN SOSIAL SERTA JASA PADA SUATU KEPANITIAAN.

21:
g PPh;
Nomor 80 Tahun 2010;
ngan Nomor 252/PMK.03/2008;
ngan Nomor 262/PMK.03/2010;
ngan Nomor 101/PMK.010/2016;
ngan Nomor 102/PMK.010/2016;
eral Pajak Nomor PER-14/PJ/2013;
eral Pajak Nomor PER - 32/PJ/2015.
4

6
PPH PS 22
PPH PASAL 22
PEMUNGUTAN PAJAK SEHUBUNGAN
PEMBAYARAN ATAS PEMBELIAN BARANG

PPH PASAL 22

TARIF DASAR PENGENAAN PENGECUALIAN PEMUNGUTAN

1. PEMBAYARAN < 2 JT
2. PEMBAYARAN BBM, LISTRIK,
MINUM/PDAM, BENDA POS
3. PEMBAYARAN SEHUBUNGAN
1,5% HARGA PEMBELIAN BOS
4. PEMBAYARAN ATAS PENYERA
PEKERJAAN/PROYEK DIBIAYAI
LUAR NEGERI.

REKANAN TIDAK MEMILIKI NPWP DIKENAI


TARIF LEBIH TINGGI 100%

PERATURAN TERKAIT:
1. Pasal 22 Undang-Undang PPh
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.03/2015
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 231/PMK.03/2019
BELANJA BARANG

PENGECUALIAN PEMUNGUTAN PPH PS 22

1. PEMBAYARAN < 2 JT
2. PEMBAYARAN BBM, LISTRIK, GAS, AIR
MINUM/PDAM, BENDA POS PPH 22
3. PEMBAYARAN SEHUBUNGAN PENGGUNAAN DANA
BOS
4. PEMBAYARAN ATAS PENYERAHAN
PEKERJAAN/PROYEK DIBIAYAI DANA HIBAH/PINJAMAN
LUAR NEGERI.

PENGECUALIAN
1,5% X NILAI
BELANJA BARANG PEMBAYARAN

≤ Rp. 2 JT

PEMBELIAN BERAS/GABAH

BBM, BBG, PELUMAS,


PENGECUALIAN BENDA POS, AIR , LISTRIK

PENGGUNAAN DANA BOS

SURAT KETERANGAN/SKB
PAJAK
PPH PS 23
Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari modal (dividen, bunga, royalti
dll.), penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang
dipotong dalam Pajak Penghasilan Pasal21.

PPH PASAL 23

TARIF DASAR PENGENAAN OBJEK PPH 23

1. SEWA
2. JASA TEKNIK
2% JUMLAH BRUTO 3. JASA MANAJEMEN
4. JASA KONSULTAN
5. JASA LAINNYA

REKANAN TIDAK MEMILIKI NPWP DIKENAI


TARIF LEBIH TINGGI 100%

PERATURAN TERKAIT:
1. Pasal 23 Undang-Undang PPh;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.010/2016;
3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-57/PJ/2010 sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 31/PJ/2015.
1. Jasa penilai (appraisal); 26. pemeliharaan mesin, peralatan, listrik,
2. Jasa aktuaris; kabel, dan/atau bangunan, selain yang dila
3. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan; ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan
4. Jasa hukum; sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
5. Jasa arsitektur; 27. Jasa perawatan kendaraan dan/atau ala
6. Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape; dan udara;
7. Jasa perancang (design); 28. Jasa maklon;
8. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara; 29. Jasa penyelidikan dan keamanan;
9. Jasa penebangan hutan; 30. Jasa penyelenggara kegiatan atau even
10. Jasa pengolahan limbah; 31. Jasa pembasmian hama;
11. Jasa penyedia tenaga kerja dan/atau tenaga ahli (outsourcing 32. Jasa kebersihan atau cleaning service;
services); 33. Jasa penyediaan tempat. dan/atau wak
12. Jasa perantara dan/atau keagenan; luar ruang atau media lain untuk penyamp
13. Jasa kustodian/penyimpanan/ penitipan, kecuali yang dilakukan periklanan;
oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI); 34. Jasa freight forwarding;
14. Jasa pembuatan saranan promosi film, iklan, poster, photo, slide, 35. Jasa logistik;
klise, banner, pamphlet, baliho dan folder; 36. Jasa pengurusan dokumen;
15. Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem 37. Jasa pengepakan;
A komputer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan; 38. Jasa loading dan unloading;
KNIK 16. Jasa pembuatan dan/atau pengelolaan website; 39. Jasa pelatihan dan/atau kursus;
JEMEN 17. Jasa internet termasuk sambungannya; 40. Jasa sertifikasi;
ULTAN 18. Jasa penyimpanan, pengolahan, dan/atau penyaluran data, 41. Jasa survey;
NNYA informasi, dan/ atau program; 42. Jasa laboratorium dan/ atau pengujian
19. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, lembaga atau insitusi pendidikan dalam ran
gas, AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak 43. Jasa katering atau tata boga;
yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin 44. Jasa sedot septic tank;
dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi; 45. Jasa pemeliharaan kolam;
20. Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, 46. Jasa pengelolaan parkir;
peternakan, dan/atau perhutanan 47. Jasa penyondiran tanah;
21. Jasa dekorasi; 48. Jasa penyiapan dan/atau pengolahan la
22. Jasa pencetakan/penerbitan; 49. Jasa pembibitan dan/atau penanaman
23. Jasa penerjemahan; 50. Jasa pemeliharaan tanaman;
24. Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam 51. Jasa pemanenan;
Pasal 15 Undang-Undang Pajak Penghasilan; 52. Jasa pengolahan hasil pertanian, perke
25. Jasa pelayanan kepelabuhanan; peternakan, dan/atau perhutanan
53. Jasa pengolahan hasil pertanian, perke
peternakan, dan/atau perhutanan
haraan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV
atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang
upnya di bidang konstruksi dan inempunyai izin dan/atau 2% X
ebagai pengusaha konstruksi; SEWA JUMLAH
BRUTO
rawatan kendaraan dan/atau alat transportasi darat, laut

klon;
nyelidikan dan keamanan;
nyelenggara kegiatan atau event organizer;
mbasmian hama;
bersihan atau cleaning service; 20% X JLH
nyediaan tempat. dan/atau waktu dalam media masa, media BUNGA BRUTO
atau media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau jasa

ight forwarding;
istik; PPH 23 15% X JLH
ngurusan dokumen; BRUTO
ngepakan;
ding dan unloading; ROYALTI
atihan dan/atau kursus; 20% X JLH
tifikasi;
vey; BRUTO
oratorium dan/ atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh
au insitusi pendidikan dalam rangka perielitian akademis;
ering atau tata boga;
dot septic tank; 2% X JLH
meliharaan kolam; BRUTO
ngelolaan parkir; JASA
nyondiran tanah;
nyiapan dan/atau pengolahan lahan; 20% X JLH
mbibitan dan/atau penanaman bibit; BRUTO
meliharaan tanaman; (WPLN)
manenan;
ngolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan,
, dan/atau perhutanan
ngolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan,
, dan/atau perhutanan
2% X
JUMLAH
BRUTO

20% X JLH
BRUTO

15% X JLH
BRUTO

20% X JLH
BRUTO

2% X JLH
BRUTO

20% X JLH
BRUTO
(WPLN)
PPH PS 4(2)
Pajak yang bersifat final atas penghasilan tertentu yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

PPH PASAL 4(2)

SEWA PENGALIHAN HAK ATAS


TANAH/BANGUNAN TANAH/BANGUNAN

TARIF
2,5%
TANAH
RUMAH
RUMAH SUSUN
APARTEMEN
KONDOMINIUM
GEDUNG KANTOR TARIF
PERTOKOAN 1%
GEDUNG PERTEMUAN
RUMAH KANTOR RS & RSS
TOKO
RUMAH TOKO
GUDANG
BANGUNAN INDUSTRI KECUALI
pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk KECIL
kepentingan umum

TARIF
10%

2%

Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksanaan Konstruksi:


KUALIFIKASI KELOMPOK GRADE PERUNTUKAN

Pengusaha, Perorangan,
Kecil K3 Grade 1
Badan Usaha

Pengusaha, Perorangan,
Kecil K2 Grade 2
Badan Usaha

Pengusaha, Perorangan,
Kecil K1 Grade 3
Badan Usaha

Pengusaha, Perorangan,
Kecil Grade 4
Badan Usaha

Menengah M Grade 5 Badan Usaha

Besar B2 Grade 6 Badan Usaha

Badan Usaha (termasuk


Besar B1 Grade 7
asing)
JASA KONTRUKSI

PELAKSANA PERENCANA/PENGAWAS
KONTRUKSI KONTRUKSI

KUALIFIKASI TANPA KUALIFIKASI KUALIFIKASI


USAHA USAHA USAHA

MENENGAH &
KECIL BESAR

T A R I F*

2% 3% 4% 4%

* Tarif PPh Final jasa konstruksi sebagaimana ditetapkan oleh PP Nomor 51 Tahu
JASA TARIF SYARAT

4% jika kontraktor mempunyai sertifikat kualifikasi usaha (SBU); at


Perencanaan
Konstruksi
6% jika kontraktor tidak mempunyai sertifikat kualifikasi usaha

jika kontraktor mempunyai sertifikasi kualifikasi usaha kecil (ke


2%
Grade 3 dan Grade 4);

Pelaksanaan jika kontraktor mempunyai sertifikasi kualifikasi usaha meneng


3%
Konstruksi (kelompok Grade 5, Grade 6 maupun Grade 7); atau

4% jika kontraktor tidak mempunyai sertifikasi kualifikasi usaha.

4% jika kontraktor mempunyai sertifikat kualifikasi usaha; atau


Pengawasan
Konstruksi
6% jika kontraktor tidak mempunyai sertifikat kualifikasi usaha.

* Sesuai PP Nomor 51 Tahun 2008 tarif atas Penyedia Jasa Kontruksi/Kontraktor yang punya SBU at
untuk Penyedia Jasa Kontruksi/kontraktor yang tidak punya SBU (termasuk yang masa berlaku SBU
PERATURAN TERKAIT:
1. Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang PPh;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2016;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1996 sebagaimana
telah diubah dengan PP Nomor 5 Tahun 2002;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2008 sebagaimana
telah diubah dengan PP Nomor 40 Tahun 2009;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013;
6. Keputusan Menteri Keuangan 635/KMK.04/1994
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2008;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 394/KMK.04/1996 se-
bagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 120/ KMK.03/2002;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 187/PMK.03/2008
sebagaima-na telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 153/PMK.03/2009;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
107/PMK.011/2013;10. Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor KEP-227/PJ./2002;

ERENCANA/PENGAWAS
KONTRUKSI

ASI TANPA KUALIFIKASI


USAHA

6%

oleh PP Nomor 51 Tahun 2008


SYARAT

at kualifikasi usaha (SBU); atau

ertifikat kualifikasi usaha

asi kualifikasi usaha kecil (kelompok Grade 1, Grade 2,

asi kualifikasi usaha menengah maupun besar


pun Grade 7); atau

ertifikasi kualifikasi usaha.

at kualifikasi usaha; atau

ertifikat kualifikasi usaha.

ontraktor yang punya SBU atau sertifikat kualifikasi usaha dibedakan dengan tarif
asuk yang masa berlaku SBU-nya telah habis atau belum diperpanjang).
No.
1.

2.

3.
g PPh;
4 Tahun 2016; 3a.
9 Tahun 1996 sebagaimana 3b.
Tahun 2002;
1 Tahun 2008 sebagaimana 3c.
0 Tahun 2009;
6 Tahun 2013; 3d.
35/KMK.04/1994 3e.
diubah terakhir dengan
mor 243/PMK.03/2008; 3f.
Nomor 394/KMK.04/1996 se-
eputusan Menteri Keuangan
3g.
omor 187/PMK.03/2008
n Peraturan Menteri 3h.
09;
omor
n Direktur Jenderal Pajak 3i.

4.
5.
6.

7a.

7b.
8.
8a.
8b.
8c.
8d.
8e.
9.

10a

10b

11

* Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi atau tidak termasuk harga

** Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.

*** Dari margin awal.

**** Kecuali yang diterima bank, dana pensiun, tabungan kepemilikan rumah RSS, tabungan atau deposito

^ Kecuali bunga di bawah Rp 240.000,- tidak dikenakan pajak.


^* Kecuali pengalihan oleh wajib pajak orang pribadi yang berpenghasilan di bawah PTKP dengan nilai pengalihan k
kepada pemerintah, untuk pelaksanaan pembangunan dan kepentingan umum yang memerlukan persyaratan khus

^^ Dengan syarat perusahaan pasangannya tidak terdaftar di bursa efek, dalam hal transaksi penjualan sa
pengenaan pajak penghasilannya dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam peratura
saham di bursa efek.

^^^ Kecuali bunga dan/atau diskonto yang diterima oleh dana pensiun dan bank, baik bank dalam negeri a
Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 Tarif (%)
Bunga deposito / tabungan, diskonto SBI dan jasa giro**** 20

Bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi ^ 10

Bunga obligasi (surat utang & SUN lebih dari 12 bulan) ^^^
Bunga dari obligasi dengan kupon bagi WP dalam negeri & BUT 15
Bunga dari obligasi dengan kupon bagi WP luar negeri non BUT seusai P3B 20
Diskonto dari obligasi dengan kupon bagi WP luar negeri non BUT seusai BUT* 15
Diskonto dari obligasi dengan kupon bagi WP luar negeri non BUT seusai P3B* 20
Diskonto dari obligasi tanpa bunga bagi WP dalam negeri dan BUT** 15
Diskonto dari obligasi tanpa bunga bagi WP luar negeri non BUT sesuai P3B** 20

Bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh WP reksadana yang
0
terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan untuk tahun 2009 - 2010.

Bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh WP 5

Bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh WP reksadana yang
15
terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan untuk tahun 2014, dst.

Deviden yang diterima/diperoleh WP orang pribadi dalam negeri 10


Hadiah undian 25
Transaksi derivatif berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa*** 2.5

Transaksi penjualan saham pendiri 0.5

Transaksi penjualan bukan saham pendiri 0.1


Jasa konstruksi
Pelaksana JK sertifikasi kecil 2
Pelaksana JK tanpa sertifikasi 4
Pelaksana Jk sertifikasi sedang dan besar 3
Perancang atau pengawas JK oleh penyedia JK bersertifikasi usaha 4
Perancang atau pengawas JK oleh penyedia JK tanpa bersertifikasi usaha 6
Persewaan atas tanah dan/atau bangunan 10
WP yang melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan (termasuk usaha real
5
estate)^*
Pengalihan Rumah Sederhana & Rumah Susun Sederhana oleh WP yang usaha pokoknya
1
melakukan Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
Transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangannya
0.1
yang diterima oleh perusahaan modal ventura

* Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi atau tidak termasuk harga berjalan.

** Dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.

*** Dari margin awal.

**** Kecuali yang diterima bank, dana pensiun, tabungan kepemilikan rumah RSS, tabungan atau deposito di bawah Rp 7.000.000,-

^ Kecuali bunga di bawah Rp 240.000,- tidak dikenakan pajak.


^* Kecuali pengalihan oleh wajib pajak orang pribadi yang berpenghasilan di bawah PTKP dengan nilai pengalihan kurang dari Rp 60.000.000,-, penjualan, tukar-menukar, pelepasan hak
kepada pemerintah, untuk pelaksanaan pembangunan dan kepentingan umum yang memerlukan persyaratan khusus.

^^ Dengan syarat perusahaan pasangannya tidak terdaftar di bursa efek, dalam hal transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal tersebut dilakukan me
pengenaan pajak penghasilannya dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang pajak penghasilan atas pengha
saham di bursa efek.

^^^ Kecuali bunga dan/atau diskonto yang diterima oleh dana pensiun dan bank, baik bank dalam negeri atau perwakilan bank luar negeri di dalam negeri yang pajak pen
Peraturan yang Berlaku
Pasal 4 (2) a UU PPh jo PP 131 Thn 2000 jo KMK 51/KOM.04/2001

Pasal 4 (2) a & Pasal 17 (7) jo PP No.15 Thn 2009

Pasal 4 (2) a UU PPh jo PP No. 16 Thn 2009


idem
idem
idem
idem
idem
idem

idem

idem

idem

Pasal 17 (2c) dan Pasal 4 (2) UU PPh


Pasal 4 (2) b UU PPh jo PP No. 132 thn 2000
Pasal 4 (2) c UU PPh jo PP No. 17 thn 2009
PP No. 14 Thn 1997 jo KMK 282/KMK.04/1997 jo SE-15/PJ.42/1997 dan SE
06/PJ.4/1997
idem
Pasal 4 (2) c UU PPh jo PP No. 51 Thn 2008 jo PP No. 40 thn 2009
idem
idem
idem
idem
idem
Peraturan Pemerintah No. 29 Thn 1996 jo PP No.05 thn 2002

Pasal 4 (2) d UU PPh jo PP no. 71 thn 2008

idem

PP No. 4 tahun 1995

arga berjalan.

osito di bawah Rp 7.000.000,-


han kurang dari Rp 60.000.000,-, penjualan, tukar-menukar, pelepasan hak, hibah, warisan atau cara lain
khusus.

an saham atau pengalihan penyertaan modal tersebut dilakukan melalui bursa efek, maka
aturan perundang-undangan tentang pajak penghasilan atas penghasilan dari transaksi penjualan

geri atau perwakilan bank luar negeri di dalam negeri yang pajak penghasilannya tidak final.
PPN

TARIF OBJEK

PENYERAHAN
11% BKP/JKP

JASA TIDAK DIKENAKAN BARANG TIDAK


PPN DIKENAKAN PPN

a. Barang hasil pertambangan atau hasil


pengeboran yang diambil langsung dari
a. Jasa pelayanan kesehatan medis; sumbernya;
b. Jasa pelayanan sosial;
c. Jasa pengiriman surat dengan perangko; b. Barang kebutuhan pokok yang sangat
d. Jasa keuangan; dibutuhkan oleh rakyat banyak;
e. Jasa asuransi;
f. Jasa keagamaan; c. Makanan dan minuman yang disajikan di h
g. Jasa pendidikan; restoran, rumah makan, warung,
h. Jasa kesenian dan hiburan; dan sejenisnya, meliputi makanan dan minum
i. Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan; baik yang dikonsumsi di tempat
j. Jasa angkutan umum di darat (dengan maupun tidak, termasuk makanan dan minum
menggunakan tanda nomor kendaraan dengan yang diserahkan oleh usaha
dasar kuning dan tulisan hitam) dan di air serta jasa boga atau katering; dan
jasa angkutan udara dalam negeri yang
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa d. Uang, emas batangan, dan surat berharga.
angkutan udara luar negeri; (PMK 80-2012)
k. Jasa tenaga kerja;
l. Jasa perhotelan;
m. Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam
rangka menjalankan pemerintahan secara
umum;
n. Jasa penyediaan tempat parkir;
o. Jasa telepon umum dengan menggunakan uang
logam;
p. Jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan
q. Jasa boga atau katering

PERATURAN TERKAIT:
1. BAB IV Pasal 7 ayat (1) UU Nomor 7 tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
2. Pasal 18 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 231/PMK.03/2019
PPN
Pajak Pertamba
PPN pertambahan n
konsumen

DASAR PENGENAAN
PAJAK SUBJEK

HARGA JUAL PKP

BARANG TIDAK
DIKENAKAN PPN PPN TIDAK DIPUNGUT

il pertambangan atau hasil


ang diambil langsung dari
a. pembayaran yang jumlahnya paling banyak
Rp2.000.000,00 dan tidak merupakan
utuhan pokok yang sangat pembayaran yang terpecah-pecah;
leh rakyat banyak;
b. pembayaran dengan kartu kredit pemerintah
an minuman yang disajikan di hotel, atas belanja Instansi Pemerintah Pusat sesuai
ah makan, warung, ketentuan per UU terkait pembayaran dengan
a, meliputi makanan dan minuman kartu kredit
onsumsi di tempat
k, termasuk makanan dan minuman pembayaran untuk pengadaan tanah;
an oleh usaha
u katering; dan c. pembayaran atas penyerahan Bahan Bakar
Minyak dan Bukan Bahan Bakar Minyak
s batangan, dan surat berharga. oleh PT Pertamina (Persero);

d. pembayaran atas penyerahan jasa


telekomunikasi oleh perusahaan telekomunikasi

e. pembayaran atas jasa angkutan udara yang


diserahkan oleh perusahaan
penerbangan;

f. penyerahan atas penyerahan BKP dan/atau JKP


yang menurut UU mendapat fasilitas PPN tidak
dipungut atau dibebaskan.

an
PPN
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap
pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke
konsumen

Sewa kendaraan Plat hitam tetap dikenakan PPN


1.

2.

3.

4.

5.

6.
7.

8.
Apakah makan minum dikenakan PPN?
TIDAK
Belanja makan minum dengan menggunakan jasa catering/jasa boga dipotong PPh 23 dengan tarif 2% + Pajak
Hotel Restoran/Pb1 10%, jika tidak memiliki NPWP tarif 4%

Belanja makan minum yang disajikan di restoran, hotel, warung, rumah makan, dan semacamnya yang meliputi
makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat atau tidak, dikenakan PPh 22 sebagai belanja biasa
dengan tarif 1,5% + PB 1 (10% pajak daerah), tarif 3% untuk rekanan tanpa NPWP serta tidak dikenakan PPN karena
belanja makan minum dikecualikan dari PPN dan merupakan objek pajak daerah

Belanja makanan dan minuman di toko atau minimarket (toko kelontong, indomaret, alfamart atau semacamnya),
yang telah dikemas dan memiliki merk produk atau branding, maka dikenakan PPh 22 dengan tarif 1,5% dengan
rekanan yang memiliki NPWP dan 3% dengan rekanan tanpa NPWP serta tetap dikenakan PPN sebesar 10%
Dasar: Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Pengadaan buku pelajaran umum, kitab suci apakah dibebankan PPN?


TIDAK, sesuai dengan PMK No.5/PMK.010/2020 ttg Buku pelajaran umum, kitab suci, buku pelajaran agama yang
atas impor dan/atau penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN

Pembelian balok kayu/papan apakah kena PPN?


Sesuai keputusan MA Nomor 70p/hum/2013 atas judicial review PP 31 tahun 2017, SE dijen pajak no.
SE-24/PJ/2014.

Berdasarkan ketentuan tsb, pembelian kayu gergajian merupakan barang kena pajak yang terutang PPN 10%

Apaka pajak honorarium wajib potong PPh 21


YA, wajib dilihat menurut jenis pembayarannya (harian, bulanan, tahunan) dan wajib pajak penerima, apakah
PNS/TNI/POLRI atau Non Pegawai

Apakah penghasilan berupa gaji/honor dari anggota DPRK dikenakan PPh 21?

YA, sesuai SURAT EDARAN DJP, SE - 20/PJ.23/1989

Pemotongan PPh Pasal 21 atas penghasilan berupa imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jabatan ataupun status
keanggotaan, yang diterima oleh para Ketua, Wakil Ketua serta anggota DPR/DPRD antaralain:
Uang representasi, Uang kehormatan, Tunjangan keluarga, Uang paket atau uang sidang, Serta imbalan lain
dengan nama apapun

Bendaharawan DPR/DPRD atau Bendaharawan PEMDA yang membayarkan penghasilan tersebut wajib
melaksanakan pemotongan PPh Pasal 21 yang terhutang dengan tarif Pasal 17 diterapkan atas jumlah penghasilan
bruto (Bruto: jumlah seluruh penghasilan yang diterima)

Apakah iklan media masa dikenakan pajak?

Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan (kegiatan penayangan pesan layanan masyarakat) tidak dipungut PPN
sesuai Pasal 4A ayat (3) huruf i UU PPN dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 155 Tahun 2012
Apabila bukan pesan layanan masyarakat maka dipotong PPh 23 dan PPN

Apakah sewa kendaraan dikenakan pajak?


Untuk badan usaha dikenakan PPh 23 dan PPN
Kecuali untuk jenis kendaraan pribadi (Plat hitam) tidak dipungut pajak

Pengadaan barang dan jasa dengan pembayaran bertahap/termin dengan nilai SPM dibawah 50 juta namun nilai
kontrak diatas 50 juta, apakah dikenakan potongan infak?
Ya, dikenakan pungutan infak 0,5% setelah dipotong pajak
,

Anda mungkin juga menyukai