Arik Sulandari
Analis Kepelabuhanan Perikanan, Ditjen Perikanan Tangkap
Modul-3 disusun sebagai bahan ajar dalam pelaksanaan
Bimbingan Teknis Penilaian Indikator EAFM di Perairan Darat
Tujuan Penyampaian Modul 3 adalah agar peserta Bimtek dapat
memahami bagaimana mengembangkan tujuan, indikator dan tolak
ukur; tindakan pengelolaan, kepatuhan, keuangan dan penyelesaian
rencana EAFM, strategi komunikasi dan pelibatan stakeholders, serta
monitoring dan evaluasi.
1. Menentukan Tujuan Pengelolaan
apakah indikator?
•Indikator adalah mengukur status pada titik dan waktu tertentu
(contoh jumlah ikan,kondisi habit, pelanggaran aturan)
•Ketika dibandingkan dengan benchmark/data dasar, Indikator
memberikan penilaian sebaik apa anda mencapai tujuan
Kelimpahan stok ikan % ikan juvenile yang % ikan juvenile yang tertangkap
meningkat tertangkap menurun per kapal, atau
pada pendaratan ikan
Kualitas habitat riparian dan Jumlah habitat kritis meningkat, Habitat penting berhasil
breeding ground berhasil untuk mengurangipendangkalan dipulihkan; area konservasi
dipulihkan dan perbaikan breeding area berhasil didirikan/ditetapkan
dan dikelola secara co-
management
Rumah tangga nelayan memiliki Pemasukan (income) nelayan dan Jumlah nelayan dan pekerja di
mata pencaharian yang lebih para pekerja di sektor perikanan sektor perikanan, baik pada
baik meningkat perikanan tangkap maupun
pengolahan (post-
harvest)
3. TOLOK UKUR
• Proses penyelesaian EAFM berujung pada materi ini yang dibutuhkan untuk
mengembangkan rencana EAFM. Rencana ini ditetapkan dalam satu dokumen,
termasuk semua elemen yang diperlukan untuk pelaksanaan EAFM.
Dalam Menyususn Rencana EAFM beberapa hal yang perlu diperhatikan :
• Pemerintah disusun ke dalam sektor-sektor (mis. Pertambangan, transportasi,
pertanian)
• Implementasi rencana EAFM membutuhkan kerja sama dengan lembaga/instansi
lain
• Setiap lembaga/instansi sebaiknya mempunyai peran dan tanggungjawab yang
jelas
• Implementasi pada level dasar (mis. Kelompok nelayan) bersifat tidak begitu
sektoral, tetapi masih akan membutuhkan koordinasi dan kerjasama antar
lembaga terkait
7. Strategi komunikasi
Stakeholder Pokok/Kunci :
Nelayan
9. Monitoring dan Evaluasi
Merah
Kinerja jauh di bawah benchmark
Orange
Kinerja mendekati benchmark
Hijau
Kinerja mencapai atau melebihi benchmark
10. Keuangan
Informasi untuk formulasi dan evaluasi kebijakan Nilai produksi, jumlah ikan yang didaratkan, besaran
perikanan nasional termasuk informasi untuk eksport import, besaran konsumsi ikan nasional,
mengukur keberhasilan co management jumlah tenaga kerja yang terlibat, jumlah tipe
perikananyang sudah dikelola secara bersama (co-
management),
Informasi untuk formulasi dan koordinasi rencana Komposisi jenis ikan, jumlah tangkapan ikan (catch),
pengelolaan pada skala lokal jenis alat tangkap, musim penangkapan, RTP,
peraturan tentang perikanan, strategi pengelolaan dll
Informasi untuk implementasi rencana pengelolaan Jumlah armada tangkap berijin, Jumlah pelanggaran
termasuk penegakan aturan , regulasi dan
penyelesaian konflik
Informasi untuk evaluasi dan penyempurnaan rencan Indikator performa, jumlah konsumsi ikan, banyaknya
apengelolaan konflik dan variabel penjelas seperti jumlah upaya,
strategy pengelolaan, serta variabel lingkungan
seperti produksi primer, luasan area terdampak banjir
IDENTIFIKASI SUMBER DATA
PENELITIAN
WAWANCARA
KUISIONER
PERTEMUAN PARTISIPATIF DATA MONITORING
7 domain Sumber daya Ikan ( 5)