Anda di halaman 1dari 2

Perbandingan Perhitungan PPh 21 dengan Metode Nett dan Metode Gross Up

oleh hariswando saragih

Pajak Ditanggung Pemberi Kerja (Nett Method)

Berdasarkan Pasal 8 ayat 2 PER - 16/PJ/2016 : “Pajak yang ditanggung oleh Pemberi Kerja, termasuk yang ditanggung oleh
Pemerintah, merupakan penerimaan dalam bentuk kenikmatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.”

Adapun Pasal 8 ayat (1) huruf PER - 16/PJ/2016 berbunyi: “(1) Tidak termasuk dalam pengertian penghasilan yang dipotong
PPh Pasal 21 adalah: b. penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh
Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).”

Dengan demikian, PPh 21 yang terutang atas penghasilan pegawai dan ditanggung oleh pemberi kerja bukan merupakan
penghasilan bagi pegawai melainkan hanya natura/kenikmatan yang dikecualikan dari objek pemotongan PPh 21, kecuali;
pemberi kerja adalah wajib pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau pemberi kerja adalah wajib
pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma perhitungan khusus (deemed profit).
Adapun PPh 21 ditanggung pemberi kerja yang dicatat perusahaan sebagai beban tidak dapat dijadikan sebagai pengurang
penghasilan kena pajak pemberi kerja.

Pajak Ditunjang Pemberi Kerja (Gross Up Method)

Berdasarkan Pasal 1 ayat 2 PER - 16/PJ/2016 : “Pajak Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri, yang selanjutnya disebut PPh Pasal 21, adalah pajak
atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak dalam
negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan.”

Termasuk dalam pengertian objek pajak adalah tunjangan PPh 21. Dengan kata lain, bagi penerima penghasilan, tunjangan
PPh 21 merupkan objek pajak penghasilan, sedangkan bagi pemberi kerja, biaya tunjangan pph 21 yang masuk dalam
komponen gaji menjadi biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak pemberi kerja dengan syarat bahwa
wajib pajak pemberi kerja telah melakukan pembukuan atas transaksi keuangannya.

Berikut ini adalah contoh perhitungan PPh 21 dengan Metode Nett dan Metode Gross Up:

Perbandingan Perhitungan PPh 21


Pajak Ditanggung Pemberi Kerja (Nett Method) Pajak Ditunjang Pemberi Kerja (Gross Up Method)
Penghasilan Bruto 10.000.000 Penghasilan Bruto 10.000.000
Biaya Jabatan (500.000) Biaya Jabatan (500.000)
Penghasilan Neto 9.500.000 Penghasilan Neto 9.500.000
Disetahunkan 114.000.000 Disetahunkan 114.000.000
PTKP TK/0 (54.000.000) PTKP TK/0 (54.000.000)
PhKP 60.000.000 PhKP 60.000.000
PPh tarif 5% @ 50.000.000 2.500.000 PPh tarif (Gross up formula) 4.705.882
PPh tariff 15% @ 10.000.000 1.500.000 PPh Setahun 4.705.882
PPh Setahun 4.000.000 PPh Sebulan 392.157
Take Home Pay Pegawai 10.000.000
Biaya PPh 21 bukan merupakan objek pajak penghasilan
(non taxable income) bagi pegawai dan bukan objek pajak
beban bagi pemberi kerja (non deductibe expense)
Gaji 10.000.000
Tunjangan PPh 21 392.157
Penghasilan Bruto 10.392.157
Biaya Jabatan (500.000)
Penghasilan Neto 9.892.000
Disetahunkan 118.705.884
PTKP TK/0 (54.000.000)
PhKP 64.705.884
PPh tarif 5% @ 50.000.000 2.500.000
PPh tariff 15% @ 10.000.000 2.205.882
PPh Setahun 4.705.882
PPh Sebulan 392.157
Tunjangan PPh 21 merupakan objek pajak penghasilan
(taxable income) bagi pegawai dan merupakan objek
pajak beban bagi pemberi kerja (deductibe expense)

Anda mungkin juga menyukai