Anda di halaman 1dari 2

Anggaran pendidikan pada dasarnya adalah pernyataan system

yang berkaitan dengan program pendidikan, yaitu penerimaan dan


pengeluaran yang direncanakan dalam suatu periode kebijakan keuangan
(fiscal), serta didukung dengan data yang mencerminkan kebutuhan,
tujuan proses pendidikan dan hasil sekolah yang direncanakan.
“Anggaran Pendidikan (1) adalah alokasi anggaran pada fungsi
pendidikan di dalam belanja negara, tidak termasuk gaji pendidik dan
anggaran pendidikan kedinasan.” (Pasal 1 Angka 35 UU Nomor 45 Tahun
2007 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2008). “Anggaran Pendidikan (2) adalah alokasi anggaran
pada fungsi pendidikan di dalam belanja negara, tidak termasuk anggaran
pendidikan kedinasan.” (Pasal 1 Angka 1 UU Nomor 16 Tahun 2008
Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2007 Tentang
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2008). “
Tujuan Anggaran Pendidikan dirumuskan Sebagai alat
akuntabilitas, alat manajemen dan instrument kebijakan ekonomi. Proses
Akhir penyusunan anggaran pendidikan merupakan hasil persetujuan
politik sehingga tujuan pengeluaran anggaran biaya pendidikan sebaiknya
disetujui para legislator
Prinsip Anggaran Pendidikan Secara tradisional, prinsip
penganggaran yang sangat terkenal adalah yang dikenal dengan “The 3
Es”, yaitu Ekonomis, Efisien dan Efektif (Jones dan Pendlebury, 1988)
Dalam bukunya Introducing Publik Administration SHafritz dan Russel
mengemukakan sejumlah prinsip dalam sistem penganggaran yang sudah
mengacu pada perkembangan terakhir dalam masyarakat yaitu ( Shafritz
dan Russel, 1997)
Banyak permasalahan yang timbul dari anggaran pendidikan,
permasalahan ini timbul bukan hanya karena pemerintah tidak melakukan
pengeluaran anggaran pendidikan sesuai dengan peraturan yang ada atau
sesuai dengan dana yang telah dianggarkan. Permasalah ini juga
diakibatkan karena anggaran pendidikan belum terserap secara
menyeluruh. Hal tersebut terjadi karena kurang jelasnya program dari
dinas pendidikan provinsi dan kurang efektivitas dari birokrasi.

Terdapat masalah yang timbul apabila kurangnya daya serap


anggaran pemerintahan terjadi terus-menerut. Antara lain adalah mahalnya
biaya pendidikan dan banyaknya siswa yang putus sekolah. Kedua
masalah ini saling berkaitan, yaitu dengan mahalnya biaya pendidikan
maka dapat mengakibatkan banyak siswa yang putus sekolah. Mahalnya
biaya pendidikan yang bermutu dan masalah perekonomian masyarakat
menjadi permasalahan pendidikan di Indonesia. Jika anggaran pendidikan
yang datang ternyata kurang dari yang dianggarkan akan memperburuk
keadaan pendidikan di Indonesia.

Sumber :

- Jawaban atas pengerjaan Tugas 3 Akuntansi Pendidikan yang saya


kembangkan menjadi artikel
- Buku EKSI4417/ Modul Akuntansi Pendidikan
- https://donlesjargaria01.blogspot.com/2019/10/konsep-perencanaan-dan-
penganggaran.html

Anda mungkin juga menyukai