Anda di halaman 1dari 12

Sense Vol 3 | No 2 | November 2020

REPRESENTASI FANATISME SUPORTER SEPAK BOLA


PADA TOKOH UTAMA MELALUI MISE-EN-SCENE
DALAM PENYUTRADARAAN FILM FIKSI
“SETIA BERSAMAMU”

Rizal Jauhari
Dyah Arum Retnowati
Lilik Kustanto
Jurusan Film & Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Jl. Parangtritis km. 6.5 Yogyakarta Telp. (0274) 381047

Abstract
“Be Faithful to you” movie has been directed for sounding a new point of view of society
stigma which always taking sides for negative stigma to soccer fanatic supporter. Being soccer
club supporter is completely have a humanity point which loving each other and have priority to
do their obligations before their rights even though being human always have minus point.
Fanaticism is more like love who can change solid things to be soft, and then, have
logically considered that our self is a priority, Everything that has to do must be carefully
considered, so that not become regrets in the end. That is obligation need to be a main priority
before the rights has been fulfilled. This Fanaticism being the foundation for directing this “Be
Faithful to you” movie.
Technical consider is most effected to this movie to be implemented for being hyperbolic,
so that will support fanaticism via mise-en-scene which being founded to build main character
fanatically support his favorite soccer club, Like blue color is his favorite soccer club colors, that
color is dominating for every setting for creating fanaticism image in his life to support that soccer
club.

Keyword : directing, fanaticism, mise-en-scene, fiction movie.

Abstrak
Penyutradaraan film “Setia Bersamamu” ini menyuarakan sudut pandang baru terhadap
stigma masyarakat, yang selalu memihak pada sudut pandang negatif terhadap fanatisme suporter
sepakbola. Menjadi suporter sepak bola memiliki sisi manusia seutuhnya yang saling mencintai
dan memiliki prioritas kewajiban sebelum menjalankan haknya walaupun banyak kekurangan
menjadi manusia seutuhnya.
Fanatisme diibaratkan seperti cinta yang dapat mengubah hal keras menjadi lembut, yang
kemudian memiliki pertimbangan logis bahwasannya diri sendiri adalah prioritas kehidupan,
semua yang akan dijalankan harus dipertimbangkan matang-matang agar tidak berakhir
penyesalan, bahwasannya prioritas kewajiban menjadi utama sebelum haknya terpenuhi. Bentuk
fanatisme tersebut yang menjadi pondasi dalam penyutradaraan film Setia Bersamamu.
Pertimbangan teknis sangat berpengaruh dalam film ini yang diimplementasikan secara
hiperbola untuk mendukung konsep fanatisme melalui konsep mise-en-scene yang menjadi
pondasi untuk membangun karakter utama yang secara fanatis mendukung tim favoritnya, seperti
warna biru muda yang mendominasi pada setiap setting menjadi bentuk fanatisme tokoh utama
dalam kehidupannya mendukung tim favoritnya sebagai warna identitas tim.

Kata Kunci : Penyutradaraan, Fanatisme, Mise-en-scene, Film Fiksi

111
Rizal Jauhari, Dyah Arum Retnowati, Lilik Kustanto
Representasi Fanatisme Suporter Sepak Bola melalui Mise-en-scene dalam Penyutradaraan Film Fiksi

Pendahuluan suporter Persela bermunculan, mereka di


Lamongan adalah sebuah Kabupaten juluki dengan nama LA Mania atau
yang terletak di Jawa Timur, secara geografis Lamongan Asli Mania. Melalui hal-hal
Kabupaten Lamongan terletak pada 6o51' - tersebutlah yang melatarbelakangi
7o23' Lintang Selatan dan 112o33' - 112o34 terbentuknya karya dan sebagai wujud
Bujur Timur. Kabupaten Lamongan memiliki memperkenalkan serta mempopulerkan
luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau Kabupaten Lamongan kepada masyarakat
±3.78% dari luas wilayah Provinsi Jawa luas melalui media film fiksi.
Timur. Dengan panjang garis pantai Penciptaan film fiksi “Setia
sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Bersamamu” yang berkisah tentang seorang
Kabupaten Lamongan adalah seluas capo atau seorang dirigen suporter Persela
902,4 km2, apabila dihitung 12 mil dari Lamongan dan juga seorang penjual pecel
permukaan laut. Berbicara tentang lele yang bernama Hasan. Hasan memiliki
Kabupaten Lamongan, tentunya tidak lepas seorang istri bernama Yanti yang sedang
dari wisata dan kuliner. Wisata di Lamongan hamil tua dan sangat butuh perhatian dan
sangat banyak dan beragam mulai dari wisata kasih sayang dari sang suami. Sampai pada
bahari yang diwakilkan oleh Wisata Bahari akhirnya terjadi pertandingan terakhir bagi
Lamongan sampai dengan wisata religi yaitu Persela Lamongan, pertandingan yang akan
Makam Sunan Drajat dan masjid namira yang menentukan persela akan degradasi atau
menjadi ikon dari Kabupaten Lamongan. tidak, dan pada hal itu juga bertepatan dengan
Dari segi kuliner pecel lele dan soto masa-masa dimana Yanti kemungkinan akan
Lamongan lah yang sudah sangat melegenda melahirkan anaknya. Hasan bingung antara
bahkan diseluruh pelosok Indonesia sangat memilih memimpin teman-temannya untuk
mudah untuk menemui kedua makanan mendukung Persela Lamongan atau
tersebut, akan tetapi tidak hanya itu saja ada menemani istrinya yang akan melahirkan.
wingko babat dan sego boran yang sudah Film ini dirasa tepat untuk
terbukti keasliannya dari Kabupaten menceritakan kisah kepada masyarakat
Lamongan. Satu hal yang juga sering tentang menjauhnya hubungan seorang
dibanggakan oleh warga Lamongan pada suami dan istrinya ataupun seorang
beberapa tahun terakhir adalah tim sepak pemimpin kepada pengikutnya. Karena film
bolanya yaitu Persela Lamongan. Persela adalah media informasi dan hiburan, media
Lamongan mulai melambung namanya sejak dari sebuah pesan yang ingin disampaikan
2003 yaitu ketika Persela bisa lolos ke Divisi kepada masyarakat luas tentang gambaran,
Utama Liga Indonesia, di era ini lah banyak gagasan, informasi, ungkapan atau ekspresi

112
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020

yang dapat dibicarakan, ditelaah sebagai diterapkan sebagai referensi, pada akhirnya
wacana dari proses gerak peradaban manusia. menemukan Film berjudul “Darah Biru
Film merupakan bentuk semua dari Arema” karya Taufan Agustyan yang
kehidupan dengan simbol-simbol dan menerapkan mise-en-scene dalam
aktivitas imajinatif juga kekuatan teknologi. merepresentasikan seorang suporter sepak
Tercipta sebuah pesan yang menunjukan bola pada tokoh utama. Pada akhirnya
realitas yang memberikan harmoni ataupun muncul ide untuk menggunakan konsep
sekedar menghibur. representasi fanatisme suporter sepak bola
Penonton tidak hanya di sajikan cerita pada tokoh utama dengan menggunakan
dengan dramatik serta adegan yang kuat di mise-en-scene.
film drama olahraga “Setia Bersamamu”
Objek Penciptaan
namun diberikan pengalaman menonton
1. Fanatisme
yang berbeda dari segi visual dengan
Fanatisme adalah suatu keyakinan
penerapan mise-en-scene yang dihadirkan
atau suatu pandangan tentang sesuatu,
sebagai representasi atau bentuk yang
yang positif atau yang negatif, pandangan
mewakili suporter sepak bola pada sosok
yang tidak memiliki sandaran teori atau
tokoh utama. Melalui penggunaan mise-en-
pijakan kenyataan, tetapi dianut secara
scene penonton akan lebih mengerti lebih
mendalam sehingga susah diluruskan atau
jauh lagi tentang suporter sepak bola.
diubah. Menurut definisinya, fanatisme
Ide penciptaan “Representasi
biasanya tidak rasional atau keyakinan
fanatisme suporter sepak bola pada tokoh
seseorang yang terlalu kuat dan kurang
utama melalui mise-en-scene” bermula dari
menggunakan akal budi sehingga tidak
hobi bermain dan menonton sepak bola dan
menerima faham yang lain dan bertujuan
menemukan hal unik untuk diangkat menjadi
untuk mengejar sesuatu. Adanya
skenario yaitu suporter sepak bola, kemudian
fanatisme dapat menimbulkan perilaku
mengembangkan ide menjadi skenario,
agresi dan sekaligus memperkuat keadaan
setelah skenario jadi menganalisis karakter,
individu yang mengalami deindividuasi
konflik, dan plot yang terdapat pada skenario
untuk lebih tidak terkontrol perilakunya.
film “Setia Bersamamu”. Penggunaan
Pengertian Fanatisme sendiri dapat
representasi akhirnya dipilih untuk menjadi
disebut sebagai orientasi dan sentimen
konsentrasi pada aspek penyutradaraan untuk
yang mempengaruhi seseorang dalam :
menyampaikan dan mewakili keadaan dan
a. Berbuat sesuatu, menempuh sesuatu
kondisi suporter pada utama. Setelah mencari
atau memberi sesuatu,
konsep penyutradaraan dan film yang dapat
b. Dalam berfikir dan memutuskan

113
Rizal Jauhari, Dyah Arum Retnowati, Lilik Kustanto
Representasi Fanatisme Suporter Sepak Bola melalui Mise-en-scene dalam Penyutradaraan Film Fiksi
c. Dalam mempersepsi dan memahami untuk memerankan tokoh, batasan dalam hal
sesuatu, dan dalam merasa secara ini agar tokoh utama tidak melewati batas dan
psikologis, seseorang yang fanatik bertujuan memperoleh pergerakan serta
biasanya tidak mampu memahami apa-apa dialog yang dikonsepkan. Konsep
yang ada di luar dirinya, tidak faham penyutradaraan yang digunakan dalam film
terhadap masalah orang atau kelompok fiksi “Setia Bersamamu” lebih menekankan
lain, tidak mengerti faham atau filsafat pada konsep mise-en-scene sebagai
selain yang mereka yakini representasi suporter sepak bola pada tokoh
2. L.A Mania (Suporter Persela utama.
Lamongan) Salah satu aspek untuk membangun
LA Mania atau Lamongan Asli Mania mise-en-scene adalah acting dari pemain.
adalah suporter dari klub kesebelasan Sutradara mengarahkan tokoh utama agar
Persela Lamongan yang memiliki banyak bisa merepresentasikan suporter sepak bola
sekali anggota yang tersebar di Indonesia, terkhusus supporter Persela Lamongan.
LA Mania berdiri pada tanggal 18 Januari Fanatisme dan loyalitas suporter yang akan di
2001. Anggota dari LA Mania bentuk pada tokoh utama yang didukung
kebanyakan adalah seorang pedagang dengan dialog dan logat jawa timuran serta
pecel lele, mahasiswa, pelajar, dan lain ekspresi, perubahan emosi dan gesture tubuh
sebagainya. LA Mania sering mendukung sangat diperhatikan untuk menunjang konsep
tim kebangaan Persela bermain tersebut. Ekspesi, perubahan emosi, dan
dimanapun seperti halnya ketika bermain gesture tubuh akan dibuat natural dengan
di Malang, Jakarta, Yogyakarta, Medan, cara tokoh utama terjun langsung ke
Makassar, bahkan sampai Serui Jayapura lapangan, seperti menonton pertandingan
pun mereka selalu ada untuk Persela. secara langsung dan belajar kepada sang capo
asli serta menjadi capo saat pertandingan
Konsep Karya
berlangung, hal ini bertujuan agar tokoh
Film fiksi “Setia Bersamamu”
utama dapat merasakan langsung rasanya
menekankan pada aspek cara berpikir kreatif
menjadi capo. Tujuan acting dibuat natural
dalam menceritakan dan menuturkan suatu
agar dapat mendekatkan tokoh utama dengan
kejadian, dengan menggunakan mise-en-
penonton.
scene yang merupakan bentuk cara
Pemilihan tokoh utama atau casting,
pengemasan film dengan tujuan untuk
pemain yang dipilih adalah pemain yang
merepresentasikan suporter sepak bola pada
sudah pernah atau masih menjadi anggota
tokoh utama, maka ada proses seorang
suporter sepak bola dan pernah belajar teater,
sutradara memberikan batasan kepada aktor

114
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020

hal ini bertujuan agar tokoh utama dapat mendapatkan informasi tentang tokoh yang
merepresentasikan suporter sepak bola sedang bermain yaitu seorang suporter sepak
dengan baik. Selain itu tokoh utama juga bola yang juga merupakan pedagang pecel
akan melakukan workshop dan riset sang lele, peristiwa apa yang sedang terjadi yaitu
tokoh utama tentang suporter sepak bola halangan seorang suporter sepak bola yang
terutama karakteristik dari capo agar tokoh ingin mendukung timnya berlaga, tempat
utama semakin baik lagi dalam berlangsungnya peristiwa yaitu di Kabupaten
merepresentasikan suporter sepak bola. Lamongan Jawa Timur, dan merasakan
Film “Setia Bersamamu” tetap pada semua yang ada di dalam layar.
film umumnya yang menghadirkan realitas di 1. Setting atau latar
dalam film, namun diperkuat dengan genre Setting memiliki fungsi sebagai
yang diangkat adalah drama, dan tema yang pemberi informasi kepada penonton latar dan
diangkat adalah mengenai sepak bola. waktu dari sebuah peristiwa itu terjadi.
Mengapa drama dan sepak bola karena Setting dalam film pendek “Setia
karakter utama disepanjang film menekankan Bersamamu” ini terjadi di Kabupaten
tekad bahwa kesetiaan untuk mendukung Lamongan Jawa Timur pada tahun 2019,
klub kebanggaannya Persela Lamongan pada saat itulah Persela Lamongan harus
secara langsung, akan tetapi keinginannya berjuang dengan keras untuk keluar dari zona
untuk selalu mendukung klub kebanggan degradasi dan suporter juga diuji
terhalang oleh sang istri yang sedang hamil kesetiaannya dalam mendukung Persela
tua dan sangat butuh kasih sayang dari sang Lamongan secara langsung di stadion, oleh
suami, sampai dimana sang karakter utama karena itu setting yang diambil pada film
harus dapat memilih untuk menemani pendek “Setia Bersamamu” ini meliputi
istrinya yang akan melahirkan atau Stadion Surajaya Lamongan, basecamp LA
memimpin teman-temannya untuk Mania, Alun-alun Lamongan, pedesaan di
mendukung Persela berlaga di laga Kabupaten Lamongan, serta warung pecel
penentuan. lele.
Mise-En-Scene dalam film ini
ditekankan pada pendukung konsep utama
yaitu representasi seorang suporter sepak
bola. Mise-en-scene yang muncul pada film
ini tentunya berhubungan dengan Persela
Lamongan dan Kabupaten Lamongan. Gambar 1. Rumah di Desa Tracal Lamongan
(Sumber : Google Maps, diakses pada 1 April 2019)
Melalui mise-en-scene penonton akan dapat

115
Rizal Jauhari, Dyah Arum Retnowati, Lilik Kustanto
Representasi Fanatisme Suporter Sepak Bola melalui Mise-en-scene dalam Penyutradaraan Film Fiksi

Gambar 2. Warung pecel lele


(Sumber : Brilio.net, diakses pada 20 Februari 2019) Gambar 5. Alun-alun Lamongan
(Sumber : keluyuran.com/tempat-wisata-di-
Setting rumah yang akan digunakan lamongan/, diakses pada 20 Juni 2020)

di dalam film “Setia Bersamamu” adalah Setting di stadion akan memakai


rumah sederhana menengah ke bawah yang stadion asli yaitu stadion Surajaya Lamongan
yang berada di Kabupaten Lamongan.
berada di sebuah desa. Rumah ini milik Setting basecamp LA Mania berada
Hasan dan Yanti yang sudah ditinggali sejak di area komplek stadion Surajaya Lamongan
mereka menikah. dan memiliki satu bangunan tersendiri.
Setting warung pecel lele milik Hasan 2. Make up dan wardrobe
seperti warung pecel lele pada umumnya Penataan make up dan wardrobe
yang berada di pinggir jalan dan masih dalam film ini berfungsi untuk membangun
menggunakan tenda sebagai atapnya dan karakter dari masing-masing tokoh yang akan
spanduk pecel lele Lamongan yang khas. dibangun dengan tingkat ekonomi menengah
ke atas yang tinggal di pedesaan. Make up
korektif digunakan agar masing-masing
tokoh terlihat natural seperti masyarakat
pedesaan pada umumnya yang cenderung
jarang memakai make up. Penggunaan
Gambar 3. Stadion Surajaya Lamongan wardrobe untuk tokoh utama yaitu Hasan dan
(Sumber : Instagram/PerselaFC, diakses pada 20
Februari 2019) teman LA Mania yaitu Iwan akan memakai
kaos, jersey, dan atribut Persela Lamongan
untuk merepresentasikan seorang suporter
sepak bola yang sangat fanatik terhadap klub
kebanggaanya, sedangkan sang Yanti akan
memakai daster yang sesuai dengan kultur
masyarakat pedesaan di Lamongan pada
umumnya, selain itu Yanti akan memakai
Gambar 4. basecamp LA Mania dress dikala bepergian keluar rumah.
(Sumber :twitter/PSMSurabaya, diakses pada 20 Juni
2020)

116
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020

a b

Gambar 6. a-b Contoh referensi wardrobe Hasan


(Sumber : Jawa Pos, diakses pada 11 April 2019)

Persela Lamongan dan juga untuk


mendukung suasana hati sang tokoh utama
yang sedang mengalami kebimbangan.
4. Pengadeganan
Seperti pada di konsep penyutradaraan,
pengadeganan akan dibuat sang tokoh utama
dibentuk untuk merepresentasikan suporter
sepak bola dengan cara adegan akan dibuat
secara realistis sesuai dengan keadaan
sebenarnya yang terjadi, maka dari itu riset
sangat penting bagi sang tokoh utama tentang
Gambar 7. Contoh referensi wardrobe Yanti
(Sumber : twitter/fransiskasaraswati, diakses pada 3 supporter sepak bola terutama karakteristik
April 2019)
dari capo atau sang pemimpin nyanyian, yel-
3. Pencahayaan
yel, yang nantinya juga akan ada workshop
Tata cahaya dalam film ini
agar tokoh utama dapat merepresentasikan
menggunakan 2 sumber cahaya yaitu
suporter sepak bola dengan baik.
matahari dan lampu (buatan). Cahaya buatan
akan menggunakan konsep futuristik, dimana Pembahasan Karya
Penerapan representasi fanatisme suporter
cahaya lampu buatan akan dibuat warna-
sepak bola melalui mise en scene merupakan
warni sesuai dengan warna triadic yaitu
konsep utama yan diterapkan dalam film
warna biru muda, kuning, dan merah muda
pendek “Setia Bersamamu”. Secara garis
yang sudah dikonsepkan sebagai color
besar mise-en-scene adalah segala sesuatu
palette sesuai dengan color palette tim
yang terlihat secara kasat mata di layar dan
117
Rizal Jauhari, Dyah Arum Retnowati, Lilik Kustanto
Representasi Fanatisme Suporter Sepak Bola melalui Mise-en-scene dalam Penyutradaraan Film Fiksi
meletakan sesuatu di dalam peristiwa yang kebanggaanya Persela Lamongan, Hasan
dibuat. Unsur dalam mise-en-scene yang selalu mengenakan baju maupun jersey
akan dibuat meliputi dari setting, lighting, Persela Lamongan dimanapun dan kapanpun
make up dan wardrobe, serta acting atau berada yang terjadi pada scene kedua.
pergerakan. Dengan adanya mise-en-scene b. Turning Point 1
ini sutradara dapat merepresentasikan Setelah konflik antar dua karakter

fanatisme seorang suporter sepak bola sesuai terlihat, pada turning point pertama,

dengan konsep tersebut. keinginan karakter diperlihatkan lebih

a. Eksposisi / Pengenalan gamblang, yang memiliki dua keinginan


Film pendek berjudul “Setia yaitu menonton pertandingan untuk
Bersamamu” ini dibuka dengan tokoh utama memimpin suporter dalam pertandingan
yang memiliki dua kecintaan dalam penentuan atau memilih menuruti keinginan
hidupnya, yaitu sepakbola dan istrinya. Dua istrinya untuk selalu menemani istrinya
hal tersebut tentunya dapat mewakili hingga proses persalinan anak pertamanya
beberapa stigma masyarakat bahwa menjadi yang sebelumnya pernah gagal dan istrinya
suporter berdampak negatif pada keguguran, seperti yang terjadi pada scene
kehidupannya. Stigma tersebut dalam film ini keempat, keinginan Hasan untuk mencapai
disampaikan melalui tokoh Yanti yang misi pertamanyanya diperlihatkan ketika
menjadi istri Hasan. Dirinya melarang keras Hasan datang ke basecamp LA Mania,
Hasan untuk menjadi capo atau dirijen dimana Setting basecamp terdapat bendera-
suporter sepakbola, namun kecintaannya bendera masing-masing koordinator wilayah,
pada sepakbola membuat Hasan tidak dapat bassdrum, poster penyemangat, syal, dan
berhenti mendukung tim kesebelasannya stiker, serta motor-motor dengan plat nomor
untuk sampai pada pertandingan penentuan. S yang merupakan plat nomor dari
Perkenalan karakter Hasan yang Kabupaten Lamongan, keinginan Hasan
merepresentasikan seorang suporter sepak untuk menonton pertandingan secara
bola digambarkan melalui Hasan yang langsung di Stadion semakin memuncak
dimanapun dan kapanpun selalu menonton ketika tokoh Iwan mempengaruhi Hasan
pertandingan sepak bola walaupun hanya untuk tetap dapat hadir dalam pertandingan
melalui layar ponselnya dan tidak bisa final Persela, hal tersebut menambah konflik
menyaksikan pertandingan secara langsung tokoh utama untuk harus memilih dua pilihan
di Stadion, Hasan sampai rela menaiki kursi yang sulit, yaitu memilih menuruti istrinya
demi menghayati dirinya sebagai seorang untuk tidak menonton pertandingan, atau
capo, dan untuk menggambarkan karakter memilih keinginan egonya untuk menonton
Hasan yang sangat fanatik sekali dengan tim pertandingan final Persela.
118
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020

kesan suasana yang dingin dan canggung


antar dua karakter yaitu Hasan dan Yanti.
Hal tersebut berlanjut pada konflik
internal yang hadir dalam diri Hasan,
bagaimana dirinya ingin melihat tim
kesebelasan favoritnya bertanding di puncak
Gambar 8. Screenshot film "Setia Bersamamu" untuk
menunjukan acting dan wardrobe kompetisi final yang belum pernah diraih
sebelumnya, namun Yanti yang secara
posesif dan membutuhkan Hasan untuk
menemani masa kehamilannya melarang
Hasan untuk pergi mendukung tim
favoritnya. Scene kedelapan ini Hasan
memakai jersey Persela Lamongan yang
Gambar 9. Screenshot film "Setia Bersamamu" untuk menunjukan fanatisme seorang suporter
menunjukan acting dan setting
sepak bola. Terdapat syal Persela Lamongan
c. Turning Point 2
diatas akuarium Hasan yang merupakan
Turning point kedua konflik semakin
tempat merenung Hasan, ikan dalam
memuncak, dalam scene tujuh perbincangan
akuarium adalah ikan lele yang merupakan
yang terjadi pada kamar Hasan dan Yanti.
icon dari Kabupaten Lamongan dan juga
Hasan memberanikan diri untuk mencoba
Persela Lamongan. Scene kedelapan
meminta izin pada Yanti untuk menonton
menggambarkan kebimbangan pada karakter
pertandingan agar keinginannya bisa berjalan
Hasan, dua pilihan sulit yang terus membuat
baik dan dirinya dapat memimpin suporter
hatinya bergejolak dan kalut digambarkan
dengan tenang. Namun Yanti dengan trauma
melalui warna cahaya akuarium yang
masa lalunya dengan bayinya yang pernah
berubah dan merefleksikan dirinya.
gagal untuk lahir, membuat Yanti tetap
bersikukuh untuk melarang Hasan menonton
pertandingan. Setting kamar Hasan yang
fanatik dengan Persela Lamongan ditunjukan
dengan adanya poster legenda Persela yaitu
Choirul Huda, syal Persela Lamongan, stiker
Persela Lamongan, serta foto-foto saat Hasan Gambar 10. Screenshot film "Setia Bersamamu"
untuk menunjukan acting, setting, lighting, dan make
mendukung Persela Lamongan. Scene up wardrobe.
ketujuh warna cahaya daylight memberi

119
Rizal Jauhari, Dyah Arum Retnowati, Lilik Kustanto
Representasi Fanatisme Suporter Sepak Bola melalui Mise-en-scene dalam Penyutradaraan Film Fiksi

Gambar 11. Screenshot film "Setia Bersamamu" Gambar 12. Screenshot film "Setia Bersamamu"
untuk menunjukan lighting untuk menunjukan acting dan setting

Pada akhirnya Hasan tetap berangkat d. Resolusi / Penyelesaian


untuk menonton pertandingan Persela Pada babak penyelesaian, layaknya
Lamongan secara langsung di Stadion. kehidupan, Hasan dihadapkan dengan dua
Suasana euforia pertandingan penentuan pilihan yang sulit, dan harus memilih untuk
yang ditunggu-tunggu oleh Hasan mengikuti egonya agar dapat melanjutkan
digambarkan melalui scene sebelas dengan menonton pertandingan hingga tim
penuh antusias dari Hasan dan lingkungan favoritnya mengangkat piala atau merelakan
sekitarnya yang menjadi salah satu tujuannya egonya untuk memenuhi kewajiban dan
yaitu menonton laga pertandingan penentuan kecintaannya bersama istrinya. Sehingga
tim Persela Lamongan. Hasan bersorak, ketika setengah pertandingan selesai, Hasan
bernyanyi, melakukan koreografi dalam mendapat kabar mengenai istrinya yang akan
memimpn teman-teman LA Manianya dalam melahirkan, yang membuat dirinya memilih
mendukung Persela Lamongan. Scene merelakan egonya untuk memenuhi
kesebelas ini Hasan memakai jersey Persela kewajibannya dengan segera bergegas
Lamongan beserta syal yang dibetangkan dan menemani proses persalinan anak
juga membawa megaphone untuk pertamanya dengan Yanti. Kehadiran Hasan
mendukung tim Persela Lamongan berlaga, dalam mengutamakan kewajiban untuk
suasana stadion yang meriah dengan menemani istrinya, menjadi fanatisme yang
euphoria LA Mania. Pada saat yang logis, bagaimana hak seseorang dapat hadir
bersamaan kembali menaikan konflik dan terpenuhi setelah menyelesaikan
dramatik yang lebih tinggi, yang di sisi lain kewajibannya. Pada akhirnya Hasan tetap
ketika Hasan menonton pertandingan, Yanti menjalankan dua keluarga dalam konteks
tiba-tiba akan melahirkan diluar prediksi yang berbeda, tim favoritnya serta istri dan
tanggal yang ditetapkan dokter saat di USG. buah hati yang ia cintai. Scene delapan belas
Yanti merasa pecah ketuban dan membuat menggambarkan kehangatan antara Hasan
keadaan semakin kalut. dan Yanti dengan tambahan lampu warna
merah sehingga menambah kesan romantis.

120
Sense Vol 3 | No 2 | November 2020

Lampu warna biru dari luar jendela yang Representasi adalah mendeskripsikan
merefleksikan mengimpretasikan ketenangan atau memunculkan gambaran dari suatu
dalam hubungan mereka ketika mereka objek, dalam film fiksi “Setia Bersamamu”
saling bersama. ini objek yang dipilih adalah seorang suporter
Kesimpulan sepak bola yang sangat fanatik sekali
Representasi suporter sepak bola terhadap klub kesayangannya. Representasi
pada tokoh utama melalui mise-en-scene fanatisme suporter sepak bola didukung oleh
pada film fiksi “Setia Bersamamu” telah konsep mise-en-scene yang dapat membuat
diwujudkan dalam proses yang sangat representasi fanatisme suporter sepak bola
panjang dan kompleks. Proses diawali dapat diterima dengan mudah oleh penonton.
dengan hobi menonton pertandingan sepak Konsep mise-en-scene yang digunakan
bola Persela Lamongan secara langsung, adalah setting, make up dan wardrobe,
mengamati beberapa hal unik yang lighting, serta acting atau pengadeganan.
ditemukan pada saat menonton pertandingan Mise-en-scene yang digunakan
sepak bola, salah satunya adalah mengenai meliputi setting tempat di Kabupaten
suporter sepak bola Persela Lamongan yaitu Lamongan dan setting waktu di tahun 2019.
LA Mania. LA Mania merupakan suporter Make up memakai make up korektif yang
fanatik dari tim Persela Lamongan yang digunakan agar tokoh dalam film fiksi “Setia
dimanapun Persela Lamongan bertanding LA Bersamamu” ini sesuai dengan masyarakat
Mania selalu ada karena kalangan suporter pedesaan pada umumnya, sedangkan
Persela Lamongan bermacam-macam wardrobe yang digunakan memakai baju dan
seperti, Mahasiswa, Pedagang Pecel Lele, jersey Persela Lamongan agar dapat
maupun dari warga biasa. Sekelompok merepresentasikan fanatisme seorang
suporter tersebut pasti memiliki pemimpin suporter sepak bola. Lighting yang digunakan
yaitu seorang capo atau pemimpin suporter menggunakan konsep lighting futuristic
dalam mendukung tim kesayangan berlaga, dengan warna triadic biru muda, kuning, dan
melalui capo inilah menjadi ide dari film fiksi merah muda. Acting atau pengadeganan
“Setia Bersamamu”. dikonsepkan dengan menggunaka dialog dan
logat bahasa Jawa Timur dengan secara
khusus dialog dan logat Lamongan.
Kesimpulan yang didapat dari film
fiksi “Setia Bersamamu” ini adalah
menyampaikan sudut baru terhadap stigma
masyarakat yang selalu memihak pada sudut
Gambar 13. Screenshot film "Setia Bersamamu"
untuk menunjukan lighting

121
Rizal Jauhari, Dyah Arum Retnowati, Lilik Kustanto
Representasi Fanatisme Suporter Sepak Bola melalui Mise-en-scene dalam Penyutradaraan Film Fiksi
pandang negatif terhadap fanatisme suporter Dancyger, Ken. The Director’s Idea: The
Path to Great Directing. Oxford: Focal
sepak bola, bahwa menjadi suporter tidak
Press. 2006.
melulu hanya tentang teriakan yang
Fim, Miftakhul. 2015. Mencintai Sepak Bola
menggebu untuk mendukung tim favoritnya, Indonesia Meski Kusut. Yogyakarta:
Indie Book Corner.
tidak hanya berkerumun ramai bahkan
hingga adu fisik dengan suporter yang ___, Miftakhul. 2017. Persela Menegaskan
Identitas Kami. Yogyakarta: Indie
menjadi tim lawan favoritnya. Menjadi Book Corner.
suporter sepak bola memiliki sisi manusia Hall, Stuart.1997. Representation:Cultural
seutuhnya yang saling mencintai dan Representation and Signifying
Practices.London: SAGE Publications.
memiliki prioritas kewajiban sebelum
Harymawan, RMA. 1993. Dramaturgi.
menjalankan haknya walaupun banyak Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
kekurangan menjadi manusia seutuhnya. Mascelli, Joseph V. 1965. The Five C’S of
Fanatisme dalam film ini diibaratkan seperti Cinematography. Motion Pictures.
cinta yang memiliki pertimbangan logis Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film.
Yogyakarta: Homerian Pustaka.
bahwasannya diri sendiri adalah prioritas
Proferes, Nicholas T. 2001. Film Directing
kehidupan, semua yang akan dijalankan
Fundamental. Burlington: Focal Press.
harus dipertimbangkan matang-matang agar
Sani, Drs. Asrul. 1992. Cara Memahami
tidak berakhir penyesalan, bahwasannya Sebuah Film. Jakarta: Yayasan Citra.
prioritas kewajiban menjadi utama sebelum Sumarno, Marselli. 1996. Dasar Dasar
haknya terpenuhi. Apresiasi Film. Jakarta: Gramedia
Rasindo.
Daftar Pustaka Widagdo, Bayu M. & Winastyawan, Gora S.
(2004). Bikin Sendiri Film Kamu:
Boggs, Joseph M. terjemahan Asrul Sani. Panduan Produksi Film Indonesia.
1992. Cara Menilai Sebuah Film (The Yogyakarta.
Art of Watching Film). Jakarta:
Yayasan Citra Zoebazary, Ilham. 2010. Kamus istilah
Televisi & Film. Jakarta: PT. Gramedia
Bordwell, David. 2015. Film Art An Pustaka Tama
Introduction Tenth Edition. Singapore:
Mc Graw-Hill Education.

122

Anda mungkin juga menyukai