DISUSUN OLEH :
DIAN PRATIWI
K012231017
KESMAS A
Dark Waters adalah film tahun 2019 yang disutradarai oleh Todd
Haynes. Film ini diangkat berdasarkan artikel New York Times yang berjudul
“ The Lawyer Who Became DuPont’s Worst Nightmare” karya Nathaniel
Rich, film ini mengikuti kisah nyata pengacara Robert Bilott yang berjuang
untuk membongkar kebenaran di balik pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh perusahaan kimia raksasa DuPont.
6. Fase 6 (Implementation)
Dalam film Dark Waters, implementasi mencakup upaya Robert Bilott,
dalam mengungkap kebenaran tentang dampak buruk zat kimia PFOA
(asam perfluorooktanoat) yang digunakan dalam produksi bahan kimia di
wilayah Ohio dan negara bagian lain. Pencegahan dan penanggulangan
penggunaan zat kimia PFOA (asam perfluorooktanoat) melibatkan
serangkaian tindakan yang dapat diambil oleh pemerintah, industri, dan
masyarakat. Berikut adalah beberapa implementasi yang terdapat pada
film tersebut :
a. Advokasi Hukum:
Robert Billot mengambil langkah hukum dengan mengajukan gugatan
terhadap perusahaan kimia yang diduga bertanggung jawab atas
pencemaran sehingga menghadapi tantangan hukum besar dari
korporasi yang kuat.Regulasi Ketat
b. Kolaborasi dengan Pihak Berwenang:
Robert Bilott berupaya bekerja sama dengan pihak berwenang,
termasuk Environmental Protection Agency (EPA) dan lembaga-
lembaga pemerintah lainnya, untuk mendapatkan dukungan dan
pengakuan terhadap isu tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan Film Dark Waters, kerusakan lingkungan dan penurunan
kesehatan masyarakat yang terjadi di sebabkan oleh bahan zat kimia yang
berbahaya yaitu PFOA atau C8. Polytetrafluoroethylene (PFOA) adalah zat
kimia yang telah dikaitkan dengan berbagai dampak kesehatan dan
lingkungan. Gejalanya pada manusia dapat mencakup gangguan pada sistem
kekebalan, gangguan perkembangan, dan masalah reproduksi. Dampaknya
pada lingkungan termasuk polusi air dan tanah. PFOA dapat berkontribusi
pada risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu,
pengurangan paparan terhadap zat ini menjadi penting untuk menjaga
kesehatan manusia dan ekosistem.
Pencegahan dan penanggulangan paparan PFOA secara epidemiologi
melibatkan beberapa strategi. Pertama, penting untuk memonitor tingkat
paparan PFOA di lingkungan dan masyarakat untuk menilai risikonya.
Selanjutnya, dilakukan kampanye penyuluhan dan edukasi masyarakat
tentang bahaya PFOA serta cara mengurangi paparan dapat membantu.
Program skrining kesehatan masyarakat yang terpapar PFOA juga dapat
diimplementasikan untuk mendeteksi dini gejala atau dampak kesehatan yang
mungkin timbul. Kolaborasi antara otoritas kesehatan, ahli epidemiologi, dan
masyarakat lokal penting untuk menyusun kebijakan yang efektif. Selain itu,
regulasi yang ketat terhadap penggunaan PFOA dalam industri dan produk
konsumen dapat menjadi langkah krusial. Monitoring dan penegakan
kebijakan ini akan membantu mengurangi paparan secara keseluruhan.