Anda di halaman 1dari 9

TUGAS FINAL TEST

Mata Kuliah : Ilmu Sosial dan Perilaku Kesehatan


Dosen : Dr. Shanti Riskiyani, SKM., M.Kes

ANALISIS MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT PADA FILM


DARK WATERS DENGAN MODEL PRECEDE-PROCEED

DISUSUN OLEH :

DIAN PRATIWI
K012231017
KESMAS A

PROGRAM MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
FILM DARK WATERS (2019)

Dark Waters adalah film tahun 2019 yang disutradarai oleh Todd
Haynes. Film ini diangkat berdasarkan artikel New York Times yang berjudul
“ The Lawyer Who Became DuPont’s Worst Nightmare” karya Nathaniel
Rich, film ini mengikuti kisah nyata pengacara Robert Bilott yang berjuang
untuk membongkar kebenaran di balik pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh perusahaan kimia raksasa DuPont.

Sinopsis Film Dark Waters :


Robert Billott adalah seorang pengacara di firma hukum Taft
Stettinius & Hollister di Cincinnati, Ohio. Dia biasa mewakili korporasi
dalam menangani kasus-kasus hukum. Wilbur Tennant, seorang petani yang
mengenal nenek dari Robert, meminta bantuan untuk menyelidiki kasus
kematian hewan yang nggak terpecahkan di Parkersburg, West Virginia.
Tennant menganggap perusahaan kimia bernama DuPont sebagai
pihak yang bertanggung jawab. Dia pun mengirim beberapa bukti pada
Robert. Robert datang ke ladang milik Tennant dan ternyata ada 130 sapi mati
dalam kondisi yang nggak wajar. Robert menanyakan hal tersebut pada
pengacara DuPont, Phil Donnelly.
Robert mengajukan gugatan agar bisa mendapat informasi lebih
tentang pembuangan limbah dari DuPont. Upayanya nggak memberi hasil
memuaskan setelah limbah itu belum dikategorikan berbahaya oleh pihak
yang berwenang. Robert yang bertemu Phil dalam sebuah acara lingkungan
menanyakan tentang limbah. Phil nggak menyambut baik upaya Robert dan
mereka bertengkar.
Robert menemukan limbah buangan DePont mengandung zat yang
biasa digunakan untuk membuat teflon dan digunakan untuk membuat alat
dapur yang nggak lengket dengan bahan makanan. Ternyata DuPont sedang
menguji efek dari zat itu selama beberapa dekade dan zat itu bisa
menimbulkan kanker dan kecacatan. Tapi hasil tes itu nggak diungkap ke
publik.
Analisis Masalah Kesehatan Masyarakat pada Film “Dark
Waters (2019)” dengan Model Precede-Proceed

1. Fase 1 (Social Assesment)


Kegiatan industri merupakan salah satu unsur penting dalam
menunjang pembangunan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. Akan
tetapi kegiatan industri dapat berdampak berdampak negatif pada
kehidupan masyarakat dikarenakan dapat menghasilkan limbah dan
pencemaran lingkungan serta dapat menimbulkan kerusakan sumber daya
alam dan menurunkan kualitas hidup karena lingkungan menjadi kotor dan
tercemar.
Keberadaan industri yang terdapat disekitar pemukiman masyarakat
pastinya akan menimbulkan kekhawatiran masyarakat setempat
dikarenakan dampak negatif yang akan ditimbulkan dari kegiatan industri
tersebut. Banyak masyarakat khawatir mengenai pencemaran udara dan
tanah yang disebabkan oleh limbah industri yang dapat merugikan
kesehatan manusia, ekosistem dan sumber daya alam.
Dalam Film Dark Waters, menyajikan realitas kehidupan nyata tentang
dampak industri kimia pada lingkungan dan kesehatan manusia. Film ini
berkisah tentang Robert Bilott, seorang pengacara yang sedang berjuang
untuk keadilan melawan perusahaan kimia terbesar didunia yang dituduh
telah mencemari lingkungan dan menyebabkan masalah kesehatan yang
parah bagi banyak orang dikomunitas yang terkena dampak.

2. Fase 2 (Epidemiological Assesment)


Dalam film Robert Billot mengunjungi Parkersburg tempat pertanian
Tennant, dia menyaksikan secara langsung hal yang mengganggu
lingkungan tersebut, dia mendapati sapi-sapi yang menjadi sakit, gila dan
mati pada tingkat yang mengkhawatirkan. Setelah Robert Billot
menyelidiki hal tersebut dia mendapatkan bahwa terdapat zat yang
berbahaya yaitu Asam Perfluorooctanoic kimia beracun (PFOA) yang
dikenal sebagai C8. Robert Billot mempelajari bahan kimia tersebut yang
teryata digunakan juga oleh DuPont dalam produksi Teflon, lapisan anti
lengket yang banyak digunakan ibu rumah tangga.
Hal ini menimbulkan bahaya lingkungan dan kesehatan bagi manusia
yang disebabkan oleh kesalahan perusahaan DuPont. Investigasi Robert
Bilott mengungkapkan bahwa PFOA telah mencemari pasokan air bersih
di Parkersburg, Virginia Barat, tempat pabrik DuPont berada.
Bahan kimia PFOA beresiko menimbulkan masalah kesehatan, karena
zat kimia tersebut dapat mengendap di dalam tubuh manusia untuk jangka
Panjang. Paparan dari PFOA dapat menyebabkan berbagai masalah
kesehatan, termasuk kanker, cacat lahir, dan penyakit serius lainnya pada
masyarakat.

3. Fase 3 (Behavioral and Environment Assesment)


Pada fase perilaku dan lingkungan, hal yang berkaitan dengan film
tersebut adalah tindakan perusahaan yang membuang limbah secara illegal
sehingga menciptakan dampak buruk pada lingkungan dan kesehatan
manusia serta perilaku perusahaan yang berusaha untuk menyembunyikan
bukti, memanipulasi data dan membungkam karyawan tentang dampak
negatif produknya atas dasar hanya untuk memperoleh keuntungan di atas
kesehatan masyarakat.
Dalam lingkungan yang terdapat pada film Dark Waters yaitu
lingkungan di sekitar perusahaan dihadapkan dengan kegagalan sistem
regulasi untuk melindungi masyarakat dari dampak industri, dari kegiatan
industri yang tidak bertanggung jawab menyebabkan pencemaran air dan
tanah disekitar wilayah pabrik merusak ekosistem dan kesehatan
masyarakat sekitar.

4. Fase 4 (Educational and Ecological Assesment)


Pada tahap ini dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang bila
dimodifikasi akan kemungkinan besar menghasilkan perubahan perilaku.
Pendekatan pendidikan dan ekologi dapat digunakan untuk mengelola
sebuah intervensi program guna menghilangkan atau memperkuat aspek
tertentu dari proses pendidikan dan ekologi yang berpengaruh terhadap
perilaku dan lingkungan. Menurut green dan kreuter, faktor-faktor tersebut
diklasifikasikan sebagai faktor berikut :
a. Predisposing Factors
Faktor predisposisi dalam film Dark Waters adalah pengetahuan
mengenai bahayanya bahan kimia PFOA yang digunakan oleh
perusahaan DuPont dan dampak yang dapat ditimbulkan pada
kesehatan manusia. Dalam film tersebut kita melihat Robert Billot
menemukan dokumen sebuah foto wanita yang bekerja di DuPont tepat
dilokasi bahan kimia PFOA disimpan, saat ia bekerja dia sedang
mengandung dan ketika ia melahirkan anaknya, anak tersebut memiliki
kelainan dan cacat mata.
b. Reinforcing Factors
Faktor pendorong dari film yaitu terdapat pada adegan mencari
fakta, yang dimana Robert Billot menemui seorang ahli kimia, lalu
bertanya bagaimana jika bahan ini masuk atau tertelah kedalam tubuh
hewan atau manusia, ahli kimia itupun menjawab “kamu pasti tidak
mau menelannya” karena tidak akan terurai oleh mekanisme tubuh
ibaratnya seperti kita memakan Ban Karet.
c. Enabling Factors
Faktor pendukungnya adalah dilakukannya uji tes kesehatan pada
ribuan pekerja dan warga sekitar untuk meneliti dampak limbah pabrik,
dan penelitian itu membuktikan bahwa perusahaan DuPont telah
menyebabkan ribuan orang sakit akibat limbah pabrik yang
mengandung zat kimia berbahaya.

5. Fase 5 (Administrative and Policy Assesment)


Film Dark Waters menggambarkan ketidaktransparan dan kurangnya
akuntabilitas perusahaan terkait dampak negatif yang dikarenakan
pembuangan limbah pabrik yang mengandung bahan kimia berbahaya dan
bahan kimia tersebut digunakan untuk pembuatan teflon pada perusahaan
DuPont sehingga menyebabkan kesehatan masyarakat sekitar terganggu
serta kelemahan pengawasan dan regulasi pemerintah terhadap industri
kimia. Hal ini menimbulkan diagnosis administrasi terkait kurangnya
integritas dalam mengelola informasi dan dampak perusahaan yang masih
sangat membutuhkan sistem regulasi yang lebih efektif dan transparan.
Adapun kebijakan yang telah ada di Indonesia mengenai pembuangan
limbah yaitu :
a. Peraturan pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2014 tentang
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang
menetapkan persyaratan untuk pengelolaan limbah B3, termasuk
pembuangan, tranportasi dan penanganan secara umum serta
mengatur lisensi dan izin bagi pihak yang terlibat dalam pengelolaan
limbah B3.
b. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LH)
Nomor P.20 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun yang menetapkan kriteria klasifikasi dan
identifikasi limbah B3, serta persyaratan teknis pengelolaan limbah
B3.

6. Fase 6 (Implementation)
Dalam film Dark Waters, implementasi mencakup upaya Robert Bilott,
dalam mengungkap kebenaran tentang dampak buruk zat kimia PFOA
(asam perfluorooktanoat) yang digunakan dalam produksi bahan kimia di
wilayah Ohio dan negara bagian lain. Pencegahan dan penanggulangan
penggunaan zat kimia PFOA (asam perfluorooktanoat) melibatkan
serangkaian tindakan yang dapat diambil oleh pemerintah, industri, dan
masyarakat. Berikut adalah beberapa implementasi yang terdapat pada
film tersebut :
a. Advokasi Hukum:
Robert Billot mengambil langkah hukum dengan mengajukan gugatan
terhadap perusahaan kimia yang diduga bertanggung jawab atas
pencemaran sehingga menghadapi tantangan hukum besar dari
korporasi yang kuat.Regulasi Ketat
b. Kolaborasi dengan Pihak Berwenang:
Robert Bilott berupaya bekerja sama dengan pihak berwenang,
termasuk Environmental Protection Agency (EPA) dan lembaga-
lembaga pemerintah lainnya, untuk mendapatkan dukungan dan
pengakuan terhadap isu tersebut.

7. Fase 7 (Process Evaluation)


Dalam film Dark Waters selama proses evaluasi, terdapat adegan
Robert Billot menghubungi dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan dan
lingkungan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai dampak dari PHOA. Evaluasi hukum menjadi bagian krusial
dalam film ini. Robert Billot terlibat dalam pertarungan hukum yang
kompleks melawan perusahaan kimia yang berusaha menutupi dampak
buruknya dan pengumpulan bukti serta strategi hukum menjadi bagian
integral dari evaluasi ini.
Dalam upaya yang dilakukan Robert Billot berusaha mempengaruhi
kebijakan lingkungan dan memastikan perubahan yang perlu dilakukan
oleh pemerintah, proses ini melibatkan advokasi untuk perubahan
kebijakan yang lebih baik.

8. Fase 8 (Impact Evaluation)


Dalam evaluasi Film Dark Waters dapat dirasakan dalam beberapa
aspek yang melibatkan kesadaran masyarakat, perubahan kebijakan dan
akibat terhadap perusahaan. Berikut beberapa dampak yang terjadi :
a. Kesadaran Publik
Film Dark Waters ini berpotensi meningkatkan kesadaran publik
tentang dampak industri kimia pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Masyarakat akan menjadi lebih sadar akan risiko yang ditimbulkan dari
penggunaan zat kimia berbahaya dan mempertayakan praktik industry.
b. Tuntutan Hukum dan Tanggung Jawab
Dampak film tersebut dapat menimbulkan tekanan pada perusahaan
yang menggunakan bahan kimia berbahaya untuk lebih bertanggung
jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan serta perubahan tanggung
jawab perusahaan terhadap dampak lingkungan.
c. Perubahan Kebijakan Lingkungan
Film ini dapat mempengaruhi perubahan kebijakan lingkungan
ditingkat pemerintah, termasuk perketatan regulasi terkait penggunaan
bahan kimia berbahaya dan masyarakat dapat menuntut perubahan
kebijakan untuk melindungi lingkungan dan kesehatan.

9. Fase 9 (Outcome Evaluation)


Akhir dari cerita film tersebut Robert Billot akhirnya memenangkan
persidangan. Kemenangan Robert Billot membawa kebahagiaan bagi
masyarakat yang terkena dampak, meskipun kerusakan yang terjadi tidak
dapat diperbaiki. Outcome evaluation yang dapat diambil dari Film ini
adalah meningkatkan kesadaran akan pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh penggunaan PFOA oleh DuPont. Film ini juga memberi
kita pelajaran bahwa pentingnya peraturan lingkungan dan konsekuensi
hukum yang dihadapi oleh perusahaan yang terlibat dalam praktik
berbahaya.

Kesimpulan
Berdasarkan Film Dark Waters, kerusakan lingkungan dan penurunan
kesehatan masyarakat yang terjadi di sebabkan oleh bahan zat kimia yang
berbahaya yaitu PFOA atau C8. Polytetrafluoroethylene (PFOA) adalah zat
kimia yang telah dikaitkan dengan berbagai dampak kesehatan dan
lingkungan. Gejalanya pada manusia dapat mencakup gangguan pada sistem
kekebalan, gangguan perkembangan, dan masalah reproduksi. Dampaknya
pada lingkungan termasuk polusi air dan tanah. PFOA dapat berkontribusi
pada risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu,
pengurangan paparan terhadap zat ini menjadi penting untuk menjaga
kesehatan manusia dan ekosistem.
Pencegahan dan penanggulangan paparan PFOA secara epidemiologi
melibatkan beberapa strategi. Pertama, penting untuk memonitor tingkat
paparan PFOA di lingkungan dan masyarakat untuk menilai risikonya.
Selanjutnya, dilakukan kampanye penyuluhan dan edukasi masyarakat
tentang bahaya PFOA serta cara mengurangi paparan dapat membantu.
Program skrining kesehatan masyarakat yang terpapar PFOA juga dapat
diimplementasikan untuk mendeteksi dini gejala atau dampak kesehatan yang
mungkin timbul. Kolaborasi antara otoritas kesehatan, ahli epidemiologi, dan
masyarakat lokal penting untuk menyusun kebijakan yang efektif. Selain itu,
regulasi yang ketat terhadap penggunaan PFOA dalam industri dan produk
konsumen dapat menjadi langkah krusial. Monitoring dan penegakan
kebijakan ini akan membantu mengurangi paparan secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai