Anda di halaman 1dari 7

Nama:Denis

Kelas:c

NIM:N21021076

1.membuat rangkuman tentang karakter dan prilaku yang baik

Karakter adalah suatu sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh seorang individu. Karakter
seseorang dapat terlihat dari berbagai atribut dalam tingkah lakunya sehari-hari.

Alwisol

Karakter adalah suatu penggambaran tingkah laku yang dilakukan dengan memperlihatkan dan
menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk), secara implisit maupun eksplisit.

John Maxwell

Pengertian karakter jauh lebih baik dibandingkan dengan sekadar perkataan. Lebih lanjut, Maxwell
mengatakan karakter adalah suatu pilihan yang dapat menentukan tingkat kesuksesan seseorang.

Kamisa

Karakter adalah suatu sifat Kejiwaan, akhlak, serta budi pekerti yang dimiliki seseorang yang
membuatnya berbeda dengan orang lainnya.

Soemarno Soedarsono

Karakter adalah suatu nilai yang terpatri dalam diri seseorang yang didapatkan dari pengalaman,
pendidikan, pengorbanan, percobaan, serta pengaruh lingkungan yang kemudian dipadupadankan
dengan nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan menjadi nilai intrinsik yang terwujud di dalam
sistem daya juang yang kemudian melandai sikap, perilaku, dan pemikiran seseorang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Menurut KBBI, arti karakter adalah tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan yang lain; watak.

2. Unsur-unsur karakter

Emosi

Secara umum, definisi emosi adalah suatu perasaan atau gejolak jiwa yang muncul dalam diri
seseorang sebagai akibat dari adanya rangsangan, baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar.

Konsep diri

Konsep diri (self conception) adalah cara pandang dan sikap seseorang terhadap dirinya sendiri.
Konsep diri sangat erat hubungannya dengan dimensi fisik, karakter individu, dan motivasi diri.

Kebiasaan dan kemauan

Kebiasaan dan kemauan yang kuat dalam diri seseorang akan sangat berpengaruh pada
pembentukan karakternya. Suatu kebiasaan dalam berperilaku dan bertindak merupakan cerminan
dari karakter seseorang.

Kepercayaan

Dalam hal ini, kepercayaan merupakan komponen yang didapatkan dari faktor sosio psikologis yang
juga dapat berpengaruh pada karakter seseorang. Kepercayaan seseorang dapat membangun watak
dan karakter seseorang melalui proses pembelajaran.

3. Jenis karakter

Karakter secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam jenis-jenis berikut:

Sanguinis

Jenis karakter ini secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan individu tertentu suka
bergaul dengan orang lain yang berada di lingkungan sekitarnya. Jenis karakter ini seringkali
diistilahkan dengan ekstrovet.
Melankolis

Jenis karakter melankolis secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan individu yang tidak
suka bergaul dengan individu lain di lingkungan sekitar, atau cenderung menutup diri dari luar
lingkungannya, pemikir keras serta cenderung bersifat pesimis.Jenis karakter melankolis seringkali
diistilahkan sebagai introvert.

Koleris

Jenis karakter koleris secara mendasar menjelaskan karakter yang bercirikan memiliki kepribadian
yang tegas dalam mengambil keputusan, gemar mengatur, senang berpetualang, senang dengan hal
yang menantang, serta optimistis atau tidak mudah menyerah.

Plegmatis

Jenis karakter plegmatis secara mendasar menjelaskan karakter yang identik dengan sifat
pembawaan yang cenderung santai dan acuh tak acuh. Jenis karakter ini dapat lebih mudah berdamai
dengan kehidupan dalam berbagai macam keadaan.

4. Macam-macam pembentuk karakter

Lingkungan

Dalam membentuk karakter seseorang, lingkungan memberikan pengaruh kuat bagi individu. Setiap
perilaku dan sugesti yang diberikan sedikit banyak akan menjadi contoh dan kemudian ditirukan.

Kegiatan sehari-hari

Setiap kegiatan yang dilakukan secara teratur akan menjadi kebiasaan dan dapat menjadi pengaruh
besar dalam perkembangan karakter seseorang. Kegiatan tersebut sebagai contoh nyata bahwa sikap
dan gaya keseharian bisa mencerminkan suatu karakter.

Keturunan

Pada dasarnya keturunan adalah faktor utama pembentuk karakter seorang individu. Selain
kepribadian yang menurun, kebiasaan dalam bertindak merupakan contoh riil untuk memengaruhi
karakter.

Perasaan

Peran perasaan atau emosi pada pembentukan karakter sangat kuat karena faktor tersebut berasal
dari diri sendiri. Gambaran perasaan akan menunjukkan emosi ketika berada dalam kondisi dan situasi,
lalu dieksekusi dengan sebuah tindakan.

Pengertian Perilaku

Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari
perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak
dirasakan (Okviana, 2015).Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
tindakan.

Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun
dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010).Sedangkan menurut Wawan (2011) Perilaku merupakan suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari
maupun tidak.Perilaku adalah kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi.Skiner (1938) dalam
Notoatmodjo (2011) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus (rangsangan dari luar).

Pengertian ini dikenal dengan teori „S-O‟R” atau “Stimulus-Organisme-Respon”. Respon


dibedakan menjadi dua yaitu:1. Respon respondent atau reflektifAdalah respon yang dihasilkan oleh
rangsangan-rangsangan tertentu. Biasanya respon yang dihasilkan bersifat relatif tetap disebut juga
eliciting stimuli. Perilaku emosional yang menetap misalnya orang akan tertawa apabila mendengar
kabar gembira atau lucu, sedih jika mendengar musibah, kehilangan dan gagal serta minum jika terasa
haus.

Jenis-jenis perilaku

Jenis-jenis perilaku individu menurut Okviana(2015):


1. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf,

2. Perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif,

3. Perilaku tampak dan tidak tampak,

4. Perilaku sederhana dan kompleks,

5. Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor.

Bentuk-bentuk perilaku

Menurut Notoatmodjo (2011), dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua.

1. Bentuk pasif /Perilaku tertutup (covert behavior)Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
terselubung atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada seseorang yang menerima
stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka (overt behavior) Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain.

Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku

Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (dalam Notoatmodjo, 2007) menyatakan bahwa
perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviorcauses) dan faktor
diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3
faktor yaitu:

1. Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan,


keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

a. Pengetahuan apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses yang didasari
oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng
(long lasting) daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang dalam hal ini
pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai tingkatan (Notoatmodjo, 2007). Untuk
lebih jelasnya, bahasan tentang pengetahuan akan dibahas pada bab berikutnya.
b. Sikap Menurut Zimbardo dan Ebbesen, sikap adalah suatu predisposisi (keadaan mudah
terpengaruh) terhadap seseorang, ideatau obyek yang berisi komponen-komponen cognitive,
affective danbehavior (dalam Linggasari, 2008). Terdapat tiga komponen sikap, sehubungan dengan
faktor-faktor lingkungan kerja, sebagai berikut:

1) Afeksi (affect) yang merupakan komponen emosional atau perasaan.

2) Kognisi adalah keyakinan evaluatif seseorang. Keyakinankeyakinan evaluatif, dimanifestasi dalam


bentuk impresi atau kesan baik atau buruk yang dimiliki seseorang terhadap objek atau orang tertentu.
3) Perilaku, yaitu sebuah sikap berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk bertindak
terhadap seseorang atau hal tertentu dengan cara tertentu (Winardi, 2004).

Seperti halnya pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu: menerima (receiving),
menerima diartikan bahwa subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan.Merespon
(responding), memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang
diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Menghargai (valuing), mengajak orang lain untuk
14mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
Bertanggungjawab (responsible), bertanggungjawab atas segala suatu yang telah dipilihnya dengan
segala risiko merupakan sikap yang memiliki tingkatan palingtinggi manurut Notoatmodjo(2011).

2. Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup lingkungan fisik, tersedia atau tidak
tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana keselamatan kerja, misalnya ketersedianya alat
pendukung, pelatihan dan sebagainya.

3. Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini meliputi undang-undang, peraturan-


peraturan, pengawasan dan sebagainya menurut Notoatmodjo(2007).

Sedangkan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku menurut Sunaryo (2004) dalam Hariyanti (2015)
dibagi menjadi 2 yaitu

1. Faktor Genetik atau Faktor EndogenFaktor genetik atau faktor keturunan merupakan konsep dasar
atau modal untuk kelanjutan perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Faktor genetik berasal dari
dalam individu (endogen), antara lain:

a. Jenis Ras Semua ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik, saling berbeda dengan yang lainnya,
ketiga kelompok terbesar yaitu ras kulit putih (Kaukasia), ras kulit hitam (Negroid) dan ras kulit kuning
(Mongoloid).15
b. Jenis KelaminPerbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara berpakaian dan melakukan
pekerjaan sehari-hari, pria berperilaku

Anda mungkin juga menyukai