D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 1 :
UNIT 1 SEMESTER 1
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
TAHUN AJARAN 2023
ii
DAFTAR IS
iii
I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................1
1.3 TujuanMasalah.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
2.1 Munculnya Ulumul Qur’an............................................................................................................2
2.2 Perkembangan Ulumul Qur'an.......................................................................................................2
2.2.1 'Ulumul Qur'an pada Masa Rasulullah Saw. (Generasi Pertama)...........................................2
2.2.2 Ulumul Qur'an pada Masa Sahabat (Generasi Kedua)............................................................3
2.2.3 Ulumul Qur'an pada Masa Tabiin (Generasi Ketiga)..............................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................7
3.2 Kritik dan saran..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................8
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TujuanMasalah
Selain sebagai penambah materi pada mata kuliah ulumul qur’an, materi ini akan
menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa, agar dapat menambah wawasan tentang
bagaimana sejarah perkembangan ulumul Qur’an hingga saat ini.
1
Al-Qaththan, Syaikh Manna`. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an / Syaikh Manna Al-Qaththan;
penerjemah: H. Anunur Rafiq El-Mazni, Lc. MA. Editor: Abduh ZUlfidar Akaha, Lc & Muhammad Ihsan,
Lc-- cet. 1-- Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2005.hlm 3
1
BAB II
PEMBAHASAN
d. Thoba'thoba'i mengatakan bahwa munculnya istilah Ulumul Qur'an adalah sejak awal
Al-Qur'an diturunkan oleh Allah yaitu pada masa Rasulullah. Alasannya adalah sejak
awal para sahabat dan tabiin sudah mengenal ilmu ini yaitu pada abad pertama
Hijriah, sekalipun ilmu tersebut belum tersusun secara sistematis. Alasan lain adalah
adanya larangan untuk membukukan selain Al-Qur'an dengan segala cabangnya.6
Embrio awal 'ulumul Qur'an pada fase ini adalah berupa penafsiran ayat Al-Qur'an
langsung dari Rasulullah Saw. kepada para sahabat, atau berupa riwayat mengenai
pertanyaan para sahabat tentang makna suatu ayat Al-Qur'an, menghafalkan dan
mempelajari hukum-hukumnya. Ada beberapa contoh riwayat sat Rasulullah Saw.
menafsirkan ayat Qur'an kepada sahabat, misalnya:
2
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berada di atas mimbar
berkata: 'Dan persiapkan untuk mereka apa yang kalian mampu berupa kekuatan.
Ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah
memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah!"" (HR. Abu Daud No.
2153)
Riwayat dari Abi Abdul Rahman as-Sulamiy (seorang tabiin), ia berkata, "Telah
menceritakan kepada kami orang yang dulu membacakan kepada kami yaitu sahabat-
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa mereka dulu mendapatkan bacaan
(Al-Qur'an) dari Rasululullah shallallahu 'alaihi wa sallam sepuluh ayat, mereka tidak
mengambil sepuluh ayat yang lainnya sehingga mereka mengerti apa yang ada di
dalamnya yaitu ilmu dan amal. Mereka berkata, Maka kami mengerti ilmu dan amal.""
(Hadis Riwayat Ahmad nomor 24197, dan Ibnu Abi Syaibah nomor 29929).
Riwayat di atas paling tidak mengandung informasi tentang sejarah Al-Qur'an dan
metode penibelajaran Al-Qur'an. Hal lain yang berkaitan dengan 'ulumul Qur'an adalah
kebijakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang melarang para sahabat, pada
masa tertentu, untuk menulis selain Al-Qur'an, sebagai upaya menjaga kemurnian Al-
Qur'an.
Dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata:
َلا َتْك ُتُبوا َع ِنى َو َم ْن َكَتَب َع ِنى َغْيَر اْلُقْر آِن َفْلَيْم ُحُه َو َحِد ُثوا َع ِني َو اَل َحَر َج َو َم ْن
ْأ
َك َذ َب َع َلَّي َقاَل َهَّم اُم َأْح ِس ُبُه َقاَل ُم َتَع ِّم ًدا َفْلَيَتَبَّو َم ْقَع َد ُه ِم َن الَّناِر
"Janganlah kalian tulis riwayat yang kamu terima dariku, barangsiapa yang (telah)
menulis riwayat dariku selain al qur'an hendaklah ia menghapusnya, dan beritakanlah
apa yang kamu terima dariku ini (kepada orang lain) dan tidak ada halangan (tidak dosa
bagi kamu). Barang siapa berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka dia akan
menempati (menyiapkan) tempatnya di neraka." (HR. Muslim No. 5326).
a. Khalifah Abu Bakar. Pada masa ini, ulumul Qur'an belum ditulis. Ilmu ini
diriwayatkan melalui lisan atau ucapan, misalnya membaca dan menghafal Al-Qur'an.
Pada masa ini juga, Abu Bakar menetapkan kebijakan pengumpulan/penulisan Al-
Qur'an untuk pertama kalinya yang diprakarsai oleh Umar bin Khattab dan ditangani
prosesnya oleh Zaid bin Tsabit.
7
Dr. Abu Anwar, M.Ag., Prof. Dr. Munzir Hitami “ ‘ulumul qur’an : sebuah
pengantar/depok :raja wali pers, juli 2023, hlm 10
3
b. Kekhalifahan Utsman. Perbedaan bacaan terhadap Al-Qur'an mulai muncul di
kalangan umat Islam, karena daerah-daerah kekuasaan Islam sudah mulai semakin
bertambah luas sampai ke luar semenanjung Arabia. Menetapkan kebijakan
menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf, dan hal itupun terlaksana. Mushaf itu
disebut mushaf Imam. Salinan-salinan mushaf ini juga dikirimkan ke beberapa
provinsi. Penulisan mushaf tersebut dinamakan ar-Rosmul 'Utsmani yaitu dinisbahkan
kepada Utsman, dan ini dianggap sebagai permulaan dari ilmu Rasmil Qur'an. Pada
masa ini, Al-Qur'an ditulis dan dicetak pertama kalisebanyak 5 buah. Selanjutnya,
dikirim ke beberapa provinsi sebagai Al-Qur'an standar. (1)ditinggal di Madinah
sebagai mushhaf imam yang disimpan di rumah istri Rasulullah, (2) dikirim ke Kufah,
(3) dikirim ke Bashrah, (4) dikirim ke Damaskus, dan (5) dikirim ke Makkah.
Tokoh atau perintis ilmu Al-Qur'an pada periode ini (abad I H) adalah al-Khulafa
al-Rasidun, Abdullah bin Abbas (Ibnu Abbas), Abdullah bin Mas'ud (Ibnu Mas'ud),
Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka'ab, Abu Musa al-Asy'ari, dan Abdullah bin Zubair (Ibnu
Zubair).
Pada periode ini terdapat beberapa tokoh pionir ilmu Al-Quran antara lain Mujahid,
Atha' bin Yasar, Ikrimah, qatadah, Hasan Basri, Said bin Zubair, Zaid bin Aslam dan
Malik bin Anas. Malik bin Anas adalah salah satu tokoh yang berjasa dalam
pengembangan ilmu Al-Quran yang dikenal dengan Ilmu Tafsir. Dia mendapatkannya
dan begitu pula Zaid bin Aslam. Pengetahuan penjelas ini di atas segalanya adalah
pengetahuan Al-Qur'an. Ilmu ini dianggap sebagai nenek moyang ilmu Al-Quran.
Pada abad ke-2 H, ilmu ini mulai berkembang lebih pesat dan bermunculan
ulama-ulama yang peka terhadap ilmu ini, seperti Syu’bah bin al-Hajjaj, Sufyan bin
Uyaigah, Waqi’ bin Jarrah dkk. Kitab-kitab penjelasan yang mereka (ulam') tulis
memuat pendapat-pendapat para sahabat dan tabiin pada abad yang sama (2 H). Lalu
ada Ibnu Jarir al-Thobari (meninggal 310 H), yang menulis tafsir tentang Al-Thobari.
Pada abad ke 3 H, ilmu-ilmu Al-Quran selain ilmu tafsir juga muncul dalam
bentuk ilmu Asbab al-Nuzul, ilmu al-Nasikh wa al-Mansukh, makiyah dan madaniah.
Pada abad ini pembahasan Ulumul Quran ditulis, namun selalu mempunyai tema
tersendiri. Diantaranya adalah :
a. Ali al-Madini (w. 234 H) menulis kitab asbab al-Nuzul.
4
b. Abu Ubaid al-Qasim ibn Sallam (w.224 H) menyusun kitab al-nasikh wal al-
mansukh, Keutamaan dan Keistimewaan Al-Qur'an.
c. Kemudian, Ibnu Qutaibah (w.276 H) menyusun kitab musykil Al- Qur'an.
d. Muhammad bin Ayyub al-Daris (294 H) menyusun kitab yang membahas terkait
kandungan ayat-ayat al-Madaniy dan al-Makkiy. Dan Muhammad ibn Khalf ibn
al-Mirzaban (w.309) menyusun
e. kitab al-Hawiy fi 'ulumul Qur'an. Perkembangannya terus berlangsung hingga
abad ke-4 Hijriyah.
Hal ini terbukti dengan karya-karya yang dihasilkan oleh para ulama. Di
antaranya adalah:
a. Abu Bakar Muhammad ibn al-Qasim al-Anbary (w.328 H). Al- Anbary
memaparkan penjelasan tentang kemuliaan dan kelebihan Al-Qur'an, jumlah
kata, ayat dan surat dalam Al-Qur'an, dan yang lainnya. Kitab tersebut berjudul
Ajai'b 'ulumul Qur'an.
b. Abu al-Hasan al-Asy'ary (w.324 H) menyusun kitab al-Mukhtazanfi 'ulumul
Qur'an.
c. Abu Bakar al-Sajastaniy (w.330 H) menulis kitab Gharib al-Qur'an.
d. Abu Muhammad al-Qasab Muhammad ibn Ali al-Karkhiy (w. 360- an H)
menyusun kitab Nakt al-Qur'an al-Dallah al-Bayan fi Anwaal- Ulum wa al-
Ahkam al-Munabbiah 'an Ikhtilaf al-Anam.
e. Muhammad ibn Ali al-Adfawiy (w.388 H) yang menyusun tulisan al-Istigna' fi
'Ulum al-Qur'an.
Pada abad ke 5 H, terdapat sebuah karya pencatatan ulumul Quran yaitu 'Ali bin
Ibrahim bin Sa'id al-Hufiy (wafat 430 H) dengan judul al-Burhan fiy 'Ulum al-Qur'an.
SATU. Ulama juga menetapkan al-Hufiy sebagai tokoh pertama yang membuka diskusi
tentang Al-Qur’an ‘ulumul.
Pada abad ke-7, Imam Alamuddin al-Sakhawiy (w. 643 H) menyusun kitab
berjudul Jamal al-Qurra' wa Kamal al-Iqra' (tentang ilmu Qira'at). Kemudian Abu
Syamah (w. 665 H) menyusun kitab al-Mursyid al-Wajid fiy Ma Yata'allahq bi al-
Qur'an al-Aziz. Ibnu Abdissalam yang dikenal dengan nama al-Izz (w. 660 H) menulis
kitab majaz al-Qur'an (dari konfigurasi dalam Al-Qur'an).
Pada abad ke 8 H, al-Zarkasyi (w. 794 H) menyusun kitab al-Burhan fi 'Ulum al-
Qur'an. Ibnu Abi Ishba' menulis kitab Bada'i al-Qur'an. Ibnu Abi Ishba' membahas
keindahan bahasa Alquran. Selain itu, Ibnu al-Qayyim (w. 752) menulis kitab aqsam al-
5
Qur'an. Najmuddin al-Thufi (w. 716) menulis kitab Hujjaj al-Qur'an yang membahas
tentang bukti-bukti yang digunakan untuk menetapkan hukum.
Pada abad ke-9, Jalal al-Din al-Bulqainiy (w. 824 H) menyusun kitab Mawaqi' al-
Ulum fi Mawaqi al-Nujum. Menurut al-Suyuthi, al-Bulqaini dianggap sebagai ulama
perintis dalam menyusun seluruh ulumul Quran. Pasalnya, buku tersebut menyebutkan
50 cabang Al-Quran. Belakangan muncul pula Muhammad Ibnu Sulaiman al-Kafiaji
(meninggal tahun 879 H), yang menulis kitab al-Tafsir fi Qawa'id al-Tafsir tentang
tafsir, ta'wil, Al-Qur'an, surah dan ayat-ayat syair. . Juga menjelaskan syarat-syarat
penafsiran ayat-ayat dalam Al-Quran.
Pada abad ke 10 H, Jalal al-Din al-Suyutiy (w. 911 H) menyusun kitab al-Takhbir
fi Ulum al-Tafsir dan kitab al-Itqan fi Ulum al-Qur'an.
Kemudian, setelah sekian lama vakum, kajian Ulumul Quran mengalami masa
stagnasi. Dan mulai muncul kembali pada abad ke 14. Pembahasan Al-Qur'an 'ulumul
mencakup sebagian besar cabangnya, antara lain:
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penulis dapat menyimpulkan bahwa Ulumul Quran adalah beberapa pembahasan yang
berkaitan dengan Al-Quran tentang: tempat, waktu dan penyebab turunnya wahyu,
pengucapan dan penggunaan bahasa, sastra (Balaghah), nash, kumpulan, bacaan, nash,
tafsir dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Al-Qur'an. Ulum Al-Qur’an yang meliputi
berbagai jenis dan cabangnya, tidak muncul sekaligus melainkan melalui proses
perkembangan yang dapat dibagi dalam beberapa tahap:
1. masa penuturan, sejak zaman Rasulullah SAW hingga awal abad ke-2
2. masa munculnya cabang-cabang “ulum al-Qur’an dan sistematisasinya, mulai abad
ke-2 hingga abad ke-5.
3. masa sistematisasi 'ulum al-Qur'an sebagai ilmu yang mencakup banyak ilmu-ilmu
Al-Qur'an yang berbeda, khususnya sejak abad ke-5 hingga saat ini. Hingga saat ini,
telah lahir puluhan tokoh dalam bidang ' ulum al-Qur'an, diantara yang paling
terkenal adalah Jalil al-Din al-Sayuti, penulis kitab alltqan fiy 'ulum al-Qur'an dan al -
Zarqasyi, penulis kitab al-Burhan fiy ulum al-Qur'an 'tidak. Kedua kitab ini masih
eksis hingga saat ini dan menjadi referensi kajian Al-Quran.
7
DAFTAR PUSTAKA
Al-Zarqani dan Abd Al-adhim, Manahil Al-Irfan Fi 'Ulum Al-Qur'An (Beirut: Dar Al-
Fikr, 2013), hlm. 4.
Subhi Sholih, Mabahits fi Ulum al-Qur'an (Beirut: Dar al-Ilmi al-Malayin, 1977),
hlm. 124.
"Hasbi Ash-Shidiqi, Ilmu-ilmu al-Qur'an (Jakarta: Bulan Bintang, 1972), hlm. 7.
"Thoba'thoba'i, Mengungkap Rahasia al-Qur'an, terjemahan (Jakarta: Mizan,1977),
hlm. 14-15.
Dr. Abu Anwar, M.Ag., Prof. Dr. Munzir Hitami “ ‘ulumul qur’an : sebuah
pengantar/depok :raja wali pers, juli 2023