Anda di halaman 1dari 8

EDUCATIVO: JURNAL PENDIDIKAN

Vol. 1, No. 1, Mei (2022),IPage 263-270


P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)

Strategi Guru Menanamkan Civic Skills Siswa Pada Pembelajaran PKn


Janice Rahmawati Hulu1, Adrianus Bawamenewi2
12
Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP, Universitas Nias, Indonesia
*Corresponding-Author. Email: adrianusbawamenewi@unias.ac.id

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi guru menanamkan civic skills siswa pada
pembelajaran PKn di SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuliatatif deskriptif. Informan penelitian yaitu guru Pendidikan Kewarganegaraan dan 5
orang siswa SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli pada semester genap tahun pelajaran
2021/2022. Pengumpulan data menggunakan teknk observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian disimpulkan bahwa (1) Strategi yang digunakan guru adalah dengan menerapkan metode
pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran di kelas. Guru
membuat siswa aktif dengan kegiatan pembelajaran berbentuk diskusi kelompok, dengan memberikan
tugas-tugas agar membiasakan siswa bertanggungjawab dalam memahami, mencari informasi dan
mengemukakan pendapat di kelas. (2) Kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan civic skills
siswa adalah kurangnya kemampuan siswa dalam memperoleh informasi terkait tugas yang diberikan
jika mengharuskan siswa untuk menyelesaikan tugas terkait pada jam pelajaran tersebut. Selanjutnya
kendala lain adalah masih terdapat beberapa siswa yang belum menyadari tanggung jawabnya dalam
penyelesaian tugas. (3) Upaya yang dilakukan guru adalah dengan membiasakan siswa untuk ikut serta
mencari tahu dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan.

Kata Kunci : strategi, civic skills, pembelajaran PKn

Abstract
The purpose of this study was to determine the teacher's strategy for instilling student civic
skills in Civics learning at the private high school of Santu Xaverius Gunungsitoli. This research uses
descriptive qualitative research method. The research informants were the Citizenship Education
teacher and five private high school students of Santu Xaverius Gunungsitoli in the even semester of
the 2021/2022 academic year. Collecting data using observation, interview and documentation
techniques. The results of the study concluded that (1) the strategy used by the teacher was to apply
learning methods that were able to activate students to be involved in the learning process in the
classroom. The teacher makes students active with learning activities in the form of group discussions,
by giving assignments to familiarize students with responsibility in understanding, seeking information
and expressing opinions in class. (2) The obstacle faced by the teacher in instilling student civic skills
is the lack of students' ability to obtain information related to the given task if it requires students to
complete the related task during the lesson. Furthermore, another obstacle is that there are still some
students who are not aware of their responsibilities in completing assignments. (3) The efforts made
by the teacher are to familiarize students with participating in finding out and being responsible for
completing the tasks that have been given.

Keywords: strategy, civic skills, civics learning

Submitted Accepted Published


: https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1.36
27-05-2022 31-08-2022 31-08-2022
Strategi Guru Menanamkan Civic Skills Siswa Pada Pembelajaran PKn
Janice Rahmawati Hulu, Adrianus Bawamenewi 264

PENDAHULUAN Indonesia merupakan pendidikan


Pendidikan merupakan bagian kebangsaan dan kewarganegaraan yang
penting yang harus ditempuh oleh berhadapan dengan keberadaan Negara
seseorang, sebab pengetahuan, nilai, dan Kesatuan Republik Indonesia, demokrasi,
keterampilan hanya dapat diperoleh melalui HAM, dan cita-cita untuk mewujudkan
pendidikan. Dalam mewujudkan cita-cita masyarakat madani Indonesia dengan
bangsa Indonesia yakni salah satunya menggunakan filsafat pancasila sebagai
mencerdaskan kehidupan bangsa, pisau analisisnya (Bawamenewi, 2019;
pendidikan menjadi hal penting agar dapat Dakhi, 2022; Zagoto, 2022).
meningkatkan kualitas sumber daya Pendidikan Pancasila dan
manusia. Kualitas pendidikan, sebagai salah Kewarganegaraan (PPKn) memiliki dan
satu pilar pengembangan sumber daya sejalan dengan tiga fungsi pokok
manusia yang bermakna, dan juga sangat pendidikan kewarganegaraan sebagai
penting bagi pembangunan nasional wahana pengembangan warga negara yang
(Azman et al., 2020; Bawamenewi, 2021b; demokratis, yakni mengembangkan
Novalinda et al., 2020). kecerdasan warga Negara (civic
Lembaga pendidikan yang bertugas intellegence), membina tanggung jawab
untuk membentuk dan mengembangkan warga negara (civic responsibility), dan
potensi peserta didik adalah melalui jalur mendorong partisipasi warga negara (civic
sekolah. Sekolah menjadi sarana untuk participation). Tiga kompetensi warga
melahirkan generasi bangsa dan sumber negara ini sejalan pula dengan tiga
daya manusia yang berguna ke depan. komponen pendidikan kewarganegaraan
Dalam memberhasilkan proses pendidikan yang baik, yaitu pengetahuan
tersebut terjadi kegiatan pembelajaran di kewarganegaraan (civic knowledge),
dalam kelas. Dalam kegiatan pembelajaran keterampilan kewarganegaraan (civic
guru berusaha memberikan pemahaman skills), dan karakter kewarganegaraan (civic
kepada peserta didik berkaitan dengan disposition). Warga negara yang memiliki
materi pelajaran yang akan disampaikan pengetahuan kewarganegaraan akan
oleh guru. Proses pembelajaran merupakan menjadi warga negara yang cerdas. Warga
kegiatan yang di dalamnya terdapat sistem negara yang memiliki keterampilan
rancangan pembelajaran hingga kewarganegaraan akan menjadi warga
menimbulkan sebuah interaksi antara guru negara yang partisipatif, sedangkan warga
dengan siswa (Dakhi et al., 2020; Fajra et negara yang memiliki karakter
al, 2020; Harefa et al., 2022). kewarganegaraan akan menjadi warga
Salah satu pembelajaran yang negara yang bertanggung jawab
diajarkan kepada peserta didik di (Bawamenewi, 2020; Telaumbanua, 2021;
lingkungan sekolah adalah pendidikan Zebua, 2021).
kewarganegaraan. Pendidikan Penanaman pengetahuan
kewarganegaraan (civics education) kewarganegaraan bagi siswa tidak hanya
merupakan pembelajaran yang bertujuan agar siswa mengetahui apa saja
memfokuskan pada pembentukan warga yang menjadi hak serta kewajibannya
Negara yang memahami dan mampu sebagai warga negara, melainkan lebih dari
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya itu yakni untuk menciptakan siswa yang
untuk menjadi warga Negara Indonesia memiliki keterampilan kewarganegaraan
yang cerdas, terampil dan berkarakter yang (civic skills), yang diantaranya adalah
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 keterampilan partisipasi dalam kehidupan
(Bawamenewi, 2021a; Ferdiyansyah et al., berbangsa dan bernegara, misalnya aktif
2020; Masril et al., 2020; Zagoto et al, dalam mengemukakan pendapat di dalam
2019). Pendidikan Kewarganegaraan di kelas dengan menggunakan bahasa yang
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (1), Mei 2022 - 265
Janice Rahmawati Hulu, Adrianus Bawamenewi

sopan, mampu membina hubungan yang atau memonitor masalah politik dan
baik dengan sesama teman dan guru, ikut pemerintahan, mempengaruhi proses politik
aktif dalam kegiatan atau organisasi di baik secara formal ataupun informal
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, (Harefa & Bawamenewi, 2021; ZAgoto &
mampu memantau atau memonitor masalah Dakhi, 2018; Ziliwu et al., 2022).
politik dan pemerintahan terutama dalam Indikator penilaian terhadap tingkat
penanganan persoalan-persoalan publik partisipasi siswa di dalam kelas terkait
misalnya menggunakan berbagai sumber dengan Civic Skills ini adalah: a).
informasi seperti perpustakaan, surat kabar, Memecahkan masalah dalam kegiatan
TV, dan lain-lain untuk mengetahui pembelajaran; b). Mengamati, menganalisis
persoalan-persoalan publik. dan menyimpulkan; c). Menyampaikan
Pembelajaran pendidikan pendapat/tanggapan; d). Menyampaikan
kewarganegaraan di sekolah memiliki pendapat/tanggapan; dan e). Bekerja sama
berbagai macam tujuan, akan tetapi tujuan dalam menyelesaikan tugas
yang mendasar adalah menanamkan sikap Tercapai atau tidaknya tujuan
empati, sosial, dan kultural pada tanah air. pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
Biladi lihat dari segi materi pembelajaran, juga dipengaruhi oleh kemampuan seorang
maka tujuan keduanya adalah untuk guru dalam menentukan strategi yang
meningkatkan dan melatih kemampuan sesuai dalam pelaksanaan kegiatan
siswa dalam berpikir kritis untuk menyikapi pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa
segala permasalahan yang terjadi di peran guru bukan hanya mengajar tetapi
kehidupan nyata masyarakat Indonesia. juga mendidik peserta didik, agar menjadi
Tugas guru dalam memberhasilkan manusia dewasa yang memiliki sikap
pembelajaran tidak hanya sekedar partisipatif dan peduli terhadap segala
menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi permasalahan yang terjadi di lingkungan
juga memainkan berbagai peran yang sekitar. Maka di dalam kelas seorang guru
bertujuan di dalam menumbuhkan potensi harus mempunyai sebuah strategi yang
peserta didik secara maksimal, peranan menurutnya efektif dalam menanamkan
guru ini akan senantiasa menggambarkan civic skills tersebut dalam diri siswa.
pola tingkah laku yang diharapkan dalam Strategi merupakan sarana yang
berbagai interaksinya, baik dengan siswa, digunakan untuk memperoleh kesuksesan
sesama guru, maupun dengan staf yang atau keberhasilan dalam mencapai tujuan
lain. akhir atau sasaran. Civic skills berhubungan
Untuk meningkatkan keterampilan dengan kecakapan atau keterampilan
kewarganegaraan (civic skills) strategi kewarganegaraan. Kecakapan dimaksud
pembelajaran yang tepat digunakan adalah terdiri atas kecakapan intelektual
strategi pembelajaran kewarganegaraan (intelectual skills) dan kecakapan
berbasis masalah atau dalam bentuk tugas partisipatoris (participatory skills). Dengan
portofolio (Nurqaidah & Hendra, 2022; keterampilan kewarganegaraan, siswa akan
Telaumbanua et al., 2022). Civic Skills atau mampu menghadapi berbagai tantangan
Keterampilan kewarganegaraan yang kehidupan ditengah masyarakat, bangsa dan
didapatkan dengan menerapkan strategi Negara.
pembelajaran portofolio adalah Dari hasil pengamatan peneliti masih
keterampilan berpartisipasi (participation ditemui beberapa kelemahan dalam
skills) dan keterampilan intelektual pelaksanaan civic skills tersebut. Pada
(intelectual skills). Keterampilan proses pembelajaran yang berlangsung,
berpartisipasi tersebut bisa dalam bentuk ternyata ada siswa yang masih ditemukan
berinteraksi terhadap obyek yang berkaitan kurang aktif menyampaikan pendapat di
dengan masalah-masalah publik, memantau kelas, masih ada siswa yang kurang
Strategi Guru Menanamkan Civic Skills Siswa Pada Pembelajaran PKn
Janice Rahmawati Hulu, Adrianus Bawamenewi 266

memiliki rasa tanggung jawab dalam skills tersebut yakni dengan memberikan
menciptakan rasa aman, nyaman dan tugas-tugas yang mengharapkan siswa
kondusif di dalam kelas, masih ada siswa untuk mencari dan menganalisis secara
yang tidak mengerjakan tugas tepat waktu, mendalam pertanyaan yang diberikan oleh
selanjutnya di dalam mengimplementasikan guru, biasanya tugas tersebut diselesaikan
civic skills ditemukan bahwa masih ada secara berkelompok, kemudian akan
siswa yang belum memiliki kemampuan dipresentasikan oleh masing-masing secara
berpikir kritis ketika berlangsung ruang bergantian.
diskusi. Kemudian, dampak dari cara
Penelitian ini bertujuan untuk mengajar yang tidak hanya sekedar
mengetahui (1) Strategi guru dalam ceramah seperti ini berefek pada civic skills
menanamkan civic skills siswa pada yang dimiliki oleh siswa, seperti dalam
pembelajaran PKn di SMA Swasta Santu kelas siswa lebih terlibat aktif dalam proses
Xaverius Gunungsitoli; (2) Kendala yang pembelajaran, selanjutnya siswa juga lebih
dihadapi guru dalam menanamkan civic mampu bertanggungjawab untuk
skills siswa pada pembelajaran PKn di menciptakan suasana kelas yang kondusif,
SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli; dan siswa juga semakin terlatih untuk
dan (3) Upaya yang dilakukan guru PKn memiliki wawasan yang luas ketika
dalam menanamkan civic skills siswa pada menyampaikan pendapat tentang tugas
pembelajaran PKn di SMA Swasta Santu yang diberikan oleh guru. Tujuannya untuk
Xaverius Gunungsitoli. membiasakan siswa bertanggungjawab
dalam memahami, mencari informasi serta
METODE mengemukakan pendapat di kelas.
Tentunya dalam strategi pembelajaran ini
Penelitian ini menggunakan metode
dilakukan dengan langkah-langkah yang
penelitian kuliatatif deskriptif. Lokasi
tersistematis, dan biasanya diselesaikan
penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah
secara berkelompok.
di SMA Swasta Santu Xaverius
Adapun beberapa langkah-langkah
Gunungsitoli, sekolah ini terletak di Kec.
yang dilakukan oleh guru dalam pemberian
Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli. Informan
tugas yang dimaksud antara lain sebagai
penelitian yaitu guru Pendidikan
berikut:
Kewarganegaraan dan lima orang siswa
a) Perkenalan; guru menjelaskan secara
SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli
ringkas materi pembelajaran yang akan
pada semester genap tahun pelajaran
dipelajari pada pertemuan tersebut. Dan
2021/2022. Pengumpulan data
setelah menjabarkan secara singkat guru
menggunakan teknk observasi, wawancara
dan dokumentasi. mulai mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok terdiri dari 5
orang siswa dalam setiap kelompok.
HASIL DAN PEMBAHASAN
b) Menampilkan; guru menampilkan
Strategi Guru Menanamkan Civic Skills beberapa topik yang berkaitan dengan
Siswa Pada Pembelajaran PKn masalah yang pernah atau yang sedang
Strategi guru menanamkan civic skills terjadi dalam masyarakat terkait masalah
pada pembelajaran PKn adalah dengan politik, pendidikan maupun
menggunakan metode pembelajaran yang permasalahan lainnya, baik berupa
membuat siswa aktif serta turut serta gambar, video, ataupun bacaan.
berusaha untuk mencari langsung jawaban c) Mengidentifikasi; selanjutnya siswa
dari soal atau pertanyaan yang diberikan diajak untuk mengidentifikasi, antara
oleh guru. Cara yang biasa digunakan guru lain mengelompokkan apakah topik yang
untuk melatih agar siswa memiliki civic ditampilkan tersebut memiliki
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (1), Mei 2022 - 267
Janice Rahmawati Hulu, Adrianus Bawamenewi

kesenjangan antara apa yang seharusnya yang diberikan apabila dalam


terjadi dengan kenyataan. menyelesaikan tugas diwajibkan selesai
d) Menggambarkan; siswa diarahkan untuk pada jam pelajaran tersebut. Selanjutnya
memberikan ilustrasi terkait masalah kendala kedua adalah masih terdapat
yang ditampilkan oleh guru. beberapa siswa yang belum menyadari
e) Menjelaskan; selanjutnya siswa tanggung jawabnya untuk turut terlibat
menerangkan secara lisan maksud dari dalam penyelesaian tugas sehingga
topik permasalahan yang sebelumnya terkadang siswa malah menimbulkan
telah diidentifikasi. suasana kurang kondusif di dalam kelas.
f) Menganalisis; siswa menguraikan serta
memilah hasil identifikasi masalah yang Upaya yang dilakukan guru dalam
telah dilakukan. Misalnya, menguraikan menanamkan Civic Skills Siswa Pada
gagasan atau ide dari topik yang sedang Pembelajaran PKn
dibahas, kemudian memilah mana yang Upaya yang dilakukan guru dalam
merupakan cara dan tujuan penyelesaian, menanamkan civic skills siswa adalah
mana yang merupakan fakta dan dengan mempergunakan cara belajar yang
pendapat, mana yang merupakan tidak hanya sekedar ceramah, namun
tanggungjawab pribadi dan mana yang mengajak siswa untuk terlibat dalam
merupakan tanggungjawab publik. menyelesaikan tugas secara berkelompok.
g) Mengevaluasi; siswa melakukan Dalam hal ini guru berupaya mengajak
penilaian terhadap pendapat yang telah siswa agar sepenuhnya dapat terlibat aktif,
diambil. salah satunya dengan cara memilih siswa
h) Mengambil pendapat; siswa mengambil secara acak siapa yang nantinya akan
masukan atau pendapat yang menjelaskan jawaban yang telah dicari
dikemukakan oleh teman sekelas yang sebelumnya. Sehingga semua siswa akan
mungkin berbeda dengan pendapatnya. berusaha mengerjakan tugas karena agar
i) Mempertahankan pendapat; dalam hal siswa memiliki persiapan apabila guru
ini siswa diajak untuk memberikan memilih siswa mana yang akan
argumentasi terhadap pendapat dari menjelaskan jawaban.
teman sekelas yang berbeda dengan Adapun berbagai upaya yang telah
pendapatnya, maupun mempertahankan dilakukan oleh guru PKn dalam
pendapat lain yang sesuai dengan hasil menanamkan civic skills siswa pada
identifikasinya. pembelajaran di SMA Swata Santu
j) Menyimpulkan; setelah memberikan Xaverius Gunungsitoli yaitu guru
waktu kepada siswa untuk membiasakan siswa untuk ikut serta
menyampaikan pendapat masing-masing mencari tahu dan bertanggungjawab dalam
terkait tugas yang dimaksud, selanjutnya menyelesaikan tugas yang telah diberikan,
guru mengajak siswa untuk mengambil sehingga wawasan siswa semakin luas dan
kesimpulan berdasarkan beberapa tidak hanya terbatas dalam pengenalan akan
pendapat yang telah diuraikan oleh materi yang sedang dipelajari.
siswa. Selanjutnya, dalam hal ini untuk
mewujudkan secara maksimal keaktifan
Kendala yang Dihadapi Guru Dalam siswa tersebut, salah satu cara yang juga
Menanamkan Civic Skills Siswa Pada dilakukan guru adalah dengan memilih
Pembelajaran PKn siswa secara acak untuk menentukan siapa
Kendala yang dialami dalam yang nantinya akan menjelaskan jawaban
menanamkan civic skills siswa adalah yang yang telah dicari sebelumnya. Sehingga
pertama kurangnya kemampuan siswa semua siswa akan berusaha mengerjakan
dalam memperoleh informasi terkait tugas dan memahami tugas yang diberikan, agar
Strategi Guru Menanamkan Civic Skills Siswa Pada Pembelajaran PKn
Janice Rahmawati Hulu, Adrianus Bawamenewi 268

siswa memiliki persiapan apabila guru Bawamenewi, A. (2020). Wewenang


memilih siswa mana yang akan Mahkamah Konstitusi dalam
menjelaskan jawaban. Memutus Sengketa Kewenangan
Konstitusional Lembaga Negara.
KESIMPULAN Jurnal Warta Dharmawangsa, 14(1),
104-114
Strategi guru menanamkan civic skills
siswa pada pembelajaran PKn di SMA Bawamenewi, A. (2019). Implementasi Hak
Swasta Santu Xaverius Gunungitoli yaitu Poloitik Warga Negara. Jurnal Warta
guru mempergunakan metode mengajar Dharmawangsa, 13(3), 43-56.
yang tidak monoton ceramah, namun Dakhi, O., Irfan, D., Jama, J., Ambiyar, A.,
berusaha mengaktifkan siswa agar terlibat Simatupang, W., Sukardi, S., & Zagoto,
dalam proses pembelajaran di kelas. Guru M. M. (2022). Blended Learning And Its
membuat siswa aktif dengan kegiatan Implications For Learning Outcomes
pembelajaran berbentuk diskusi kelompok, Computer And Basic Networks For
dengan memberikan tugas-tugas. Upaya Vocational High School Students In The
yang dilakukan guru dalam menanamkan Era Of COVID-19 Pandemic.
civic skills siswa pada pembelajaran PKn di International Journal of Health Sciences,
SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli 6(S4).
adalah dengan membiasakan siswa untuk https://doi.org/10.53730/ijhs.v6nS4.1097
6
ikut serta mencari tahu dan
bertanggungjawab dalam menyelesaikan Dakhi, O. (2022). Implementasi Model
tugas yang telah diberikan, sehingga Pembelajaran Cooperative Problem
wawasan siswa semakin luas dan tidak Solving Untuk Meningkatkan Kreativitas
hanya terbatas dalam pengenalan akan Dan Prestasi Belajar. Educativo: Jurnal
Pendidikan, 1(1), 8–15.
materi yang sedang dipelajari. Selanjutnya,
https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1.2
guru memilih siswa secara acak siapa siapa
siswa yang nantinya akan menjelaskan Dakhi, O., Jama, J., Irfan, D., Ambiyar., &
jawaban yang telah dicari sebelumnya. Ishak. (2020). Blended Learning: A
21st Century Learning Model At
College. International Journal Of
DAFTAR PUSTAKA Multi Science, 1(8), 50-65.
Azman, A., Ambiyar, Simatupang, W., Fajra, M., Jalinus, N., Jama, J., & Dakhi, O.
Karudin, A., Dakhi, O.(2020). Link And (2020). Model Pengembangan
Match Policy In Vocational Education Kurikulum Sekolah Inklusi
To Address The Problem Of Berdasarkan Kebutuhan Perseorangan
Unemployment. International Journal Of Mahasiswa Didik. Jurnal Pendidikan,
Multi Science,1(6), 76-85. 21 (1), 51-63.
Bawamenewi, A. (2021a). Politik Hukum https://doi.org/10.33830/jp.v21i1.746.
Pemilihan Kepala Daerah di 2020
Indonesia. Kauko, 1(1), 14-22. Ferdiansyah, Ambiyar, Zagoto, M. M.,
Bawamenewi, A. (2021b). Peran Kepala Putra, I E D., (2020). Pemanfaatan
Sekolah Dalam Meningkatkan Media Pembelajaran Berbasis E
Kedisiplinan Guru Dan Siswa Di Learning Dalam Meningkatkan Hasil
SMA Negeri 1 Lolofitu Moi. Jurnal Belajar Pada Matakuliah Media
Review Pendidikan dan Pengajaran Pembelajaran Musik. Komposisi:
(JRPP), 4(1), 235-241. Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan
Seni, 21(1), 062-072. DOI:

Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan


P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (1), Mei 2022 - 269
Janice Rahmawati Hulu, Adrianus Bawamenewi

https://doi.org/10.24036/komposisi.v2 Telaumbanua, A., Syah, N., Giatman, M.,


1i1.108082 Refdinal, R., & Dakhi, O. (2022).
Case Method-Based Learning in
Harefa, A., Harefa, J., Zagoto, M., &
AUTOCAD-Assisted CAD Program
Dakhi, O. (2022). Management of
Courses. Edumaspul: Jurnal
Learning Based on Pancasila Values
Pendidikan, 6(1), 1324-1328.
in Early Childhood. Jurnal Obsesi :
https://doi.org/10.33487/edumaspul.v
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
6i1.4127
6(4), 3124-3132.
10.31004/obsesi.v6i4.2247 Telaumbanua, D. (2021). Taraf Pengelolaan
Kelas Pada Pembelajaran Fisika di
Harefa, S. A., & Bawamenewi, A. (2021).
Program Studi Pendidikan
Penanaman Nilai toleransi Umat
Matematika FMIPA IKIP
Beragama Dikalangan Siswa SMK
Gunungsitoli. Jurnal Pendidikan
Negeri 1 Gunungsitoli Utara. Jurnal
Biologi IKIP Gunungsitoli, 1(2), 107-
Review Pendidikan dan Pengajaran
111.
(JRPP), 4(2), 419-425
Masril, M., Jalinus, N., Jama, J., & Dakhi, Zagoto, M. M. (2022). Peningkatan Hasil
Belajar Mahasiswa Melalui
O. (2020). Implementasi
Implementasi Model Pembelajaran
Pembelajaran Berbasis Masalah Pada
Kooperatif Word Square. Educativo:
Kurikulum 2013 Di SMK Negeri 2
Jurnal Pendidikan, 1(1), 1–7.
Padang. Konstruktivisme: Jurnal
https://doi.org/10.56248/educativo.v1
Pendidikan Dan Pembelajaran, 12
i1.1
(1), 12-25.
Zagoto, M. M. & Dakhi, O (2018).
Masril, M., Dakhi, O., Nasution, T.,
Pengembangan Perangkat
Ambiyar. (2020). Analisis Gender
Pembelajaran Matematika Peminatan
Dan Intellectual Intelligence
Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk
Terhadap Kreativitas. Edukasi: Jurnal
Siswa Kelas XI Sekolah Menengah
Pendidikan, 18 (2), 182-191.
Atas. Jurnal Review Pendidikan dan
https://doi.org/10.31571/edukasi.v18i
Pengajaran, 1(1), 157-170.
2.1847
Zagoto, M. M., Yarni, N., & Dakhi, O.
Novalinda, R., Dakhi, O., Fajra, M.,
(2019). Perbedaan Individu Dari
Azman, A., Masril, M., Ambiyar.,
Verawadina, U. (2020). Learning Gaya Belajarnya Serta Implikasinya
Model Team Assisted Dalam Pembelajaran. Jurnal Review
Individualization Assisted Module to Pendidikan Dan Pengajaran, 2(2),
259–265.
Improve Social Interaction and
https://doi.org/10.31004/jrpp.v2i2.48
Student Learning Achievement.
1
Universal Journal of Educational
Research, 8(12A), 7974 -7980. DOI: Zebua, D. I. (2021). Penerapan Model
10.13189/ujer.2020.082585 Pembelajaran Cooperative Problem
Solving untuk Meningkatkan
Nurqaidah, S., & Hendra, A. (2022).
Persepsi Siswa Tentang Efikasi Guru Kreativitas dan Prestasi Belajar pada
Pelajaran Ekonomi. Edumaspul:
Dan Tingkah Laku Belajar Dengan
Jurnal Pendidikan, 5(1), 692-694.
Hasil Belajar Siswa. Educativo:
https://doi.org/10.33487/edumaspul.v
Jurnal Pendidikan, 1(1), 158–166.
https://doi.org/10.56248/educativo.v1i1.2 5i1.2377
3 Ziliwu, D., Bawamenewi, A., Lase, S.,
Telaumbanua, K. M. E., & Dakhi, O.
Strategi Guru Menanamkan Civic Skills Siswa Pada Pembelajaran PKn
Janice Rahmawati Hulu, Adrianus Bawamenewi 270

(2022). Evaluasi Program


Pengembangan Instrumen Praktek
Pengalaman Lapangan. Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(2), 2316–
2323.

Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan


P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)

Anda mungkin juga menyukai