Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi guru menanamkan civic skills siswa pada
pembelajaran PKn di SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuliatatif deskriptif. Informan penelitian yaitu guru Pendidikan Kewarganegaraan dan 5
orang siswa SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli pada semester genap tahun pelajaran
2021/2022. Pengumpulan data menggunakan teknk observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian disimpulkan bahwa (1) Strategi yang digunakan guru adalah dengan menerapkan metode
pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran di kelas. Guru
membuat siswa aktif dengan kegiatan pembelajaran berbentuk diskusi kelompok, dengan memberikan
tugas-tugas agar membiasakan siswa bertanggungjawab dalam memahami, mencari informasi dan
mengemukakan pendapat di kelas. (2) Kendala yang dihadapi guru dalam menanamkan civic skills
siswa adalah kurangnya kemampuan siswa dalam memperoleh informasi terkait tugas yang diberikan
jika mengharuskan siswa untuk menyelesaikan tugas terkait pada jam pelajaran tersebut. Selanjutnya
kendala lain adalah masih terdapat beberapa siswa yang belum menyadari tanggung jawabnya dalam
penyelesaian tugas. (3) Upaya yang dilakukan guru adalah dengan membiasakan siswa untuk ikut serta
mencari tahu dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan.
Abstract
The purpose of this study was to determine the teacher's strategy for instilling student civic
skills in Civics learning at the private high school of Santu Xaverius Gunungsitoli. This research uses
descriptive qualitative research method. The research informants were the Citizenship Education
teacher and five private high school students of Santu Xaverius Gunungsitoli in the even semester of
the 2021/2022 academic year. Collecting data using observation, interview and documentation
techniques. The results of the study concluded that (1) the strategy used by the teacher was to apply
learning methods that were able to activate students to be involved in the learning process in the
classroom. The teacher makes students active with learning activities in the form of group discussions,
by giving assignments to familiarize students with responsibility in understanding, seeking information
and expressing opinions in class. (2) The obstacle faced by the teacher in instilling student civic skills
is the lack of students' ability to obtain information related to the given task if it requires students to
complete the related task during the lesson. Furthermore, another obstacle is that there are still some
students who are not aware of their responsibilities in completing assignments. (3) The efforts made
by the teacher are to familiarize students with participating in finding out and being responsible for
completing the tasks that have been given.
sopan, mampu membina hubungan yang atau memonitor masalah politik dan
baik dengan sesama teman dan guru, ikut pemerintahan, mempengaruhi proses politik
aktif dalam kegiatan atau organisasi di baik secara formal ataupun informal
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, (Harefa & Bawamenewi, 2021; ZAgoto &
mampu memantau atau memonitor masalah Dakhi, 2018; Ziliwu et al., 2022).
politik dan pemerintahan terutama dalam Indikator penilaian terhadap tingkat
penanganan persoalan-persoalan publik partisipasi siswa di dalam kelas terkait
misalnya menggunakan berbagai sumber dengan Civic Skills ini adalah: a).
informasi seperti perpustakaan, surat kabar, Memecahkan masalah dalam kegiatan
TV, dan lain-lain untuk mengetahui pembelajaran; b). Mengamati, menganalisis
persoalan-persoalan publik. dan menyimpulkan; c). Menyampaikan
Pembelajaran pendidikan pendapat/tanggapan; d). Menyampaikan
kewarganegaraan di sekolah memiliki pendapat/tanggapan; dan e). Bekerja sama
berbagai macam tujuan, akan tetapi tujuan dalam menyelesaikan tugas
yang mendasar adalah menanamkan sikap Tercapai atau tidaknya tujuan
empati, sosial, dan kultural pada tanah air. pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
Biladi lihat dari segi materi pembelajaran, juga dipengaruhi oleh kemampuan seorang
maka tujuan keduanya adalah untuk guru dalam menentukan strategi yang
meningkatkan dan melatih kemampuan sesuai dalam pelaksanaan kegiatan
siswa dalam berpikir kritis untuk menyikapi pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa
segala permasalahan yang terjadi di peran guru bukan hanya mengajar tetapi
kehidupan nyata masyarakat Indonesia. juga mendidik peserta didik, agar menjadi
Tugas guru dalam memberhasilkan manusia dewasa yang memiliki sikap
pembelajaran tidak hanya sekedar partisipatif dan peduli terhadap segala
menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi permasalahan yang terjadi di lingkungan
juga memainkan berbagai peran yang sekitar. Maka di dalam kelas seorang guru
bertujuan di dalam menumbuhkan potensi harus mempunyai sebuah strategi yang
peserta didik secara maksimal, peranan menurutnya efektif dalam menanamkan
guru ini akan senantiasa menggambarkan civic skills tersebut dalam diri siswa.
pola tingkah laku yang diharapkan dalam Strategi merupakan sarana yang
berbagai interaksinya, baik dengan siswa, digunakan untuk memperoleh kesuksesan
sesama guru, maupun dengan staf yang atau keberhasilan dalam mencapai tujuan
lain. akhir atau sasaran. Civic skills berhubungan
Untuk meningkatkan keterampilan dengan kecakapan atau keterampilan
kewarganegaraan (civic skills) strategi kewarganegaraan. Kecakapan dimaksud
pembelajaran yang tepat digunakan adalah terdiri atas kecakapan intelektual
strategi pembelajaran kewarganegaraan (intelectual skills) dan kecakapan
berbasis masalah atau dalam bentuk tugas partisipatoris (participatory skills). Dengan
portofolio (Nurqaidah & Hendra, 2022; keterampilan kewarganegaraan, siswa akan
Telaumbanua et al., 2022). Civic Skills atau mampu menghadapi berbagai tantangan
Keterampilan kewarganegaraan yang kehidupan ditengah masyarakat, bangsa dan
didapatkan dengan menerapkan strategi Negara.
pembelajaran portofolio adalah Dari hasil pengamatan peneliti masih
keterampilan berpartisipasi (participation ditemui beberapa kelemahan dalam
skills) dan keterampilan intelektual pelaksanaan civic skills tersebut. Pada
(intelectual skills). Keterampilan proses pembelajaran yang berlangsung,
berpartisipasi tersebut bisa dalam bentuk ternyata ada siswa yang masih ditemukan
berinteraksi terhadap obyek yang berkaitan kurang aktif menyampaikan pendapat di
dengan masalah-masalah publik, memantau kelas, masih ada siswa yang kurang
Strategi Guru Menanamkan Civic Skills Siswa Pada Pembelajaran PKn
Janice Rahmawati Hulu, Adrianus Bawamenewi 266
memiliki rasa tanggung jawab dalam skills tersebut yakni dengan memberikan
menciptakan rasa aman, nyaman dan tugas-tugas yang mengharapkan siswa
kondusif di dalam kelas, masih ada siswa untuk mencari dan menganalisis secara
yang tidak mengerjakan tugas tepat waktu, mendalam pertanyaan yang diberikan oleh
selanjutnya di dalam mengimplementasikan guru, biasanya tugas tersebut diselesaikan
civic skills ditemukan bahwa masih ada secara berkelompok, kemudian akan
siswa yang belum memiliki kemampuan dipresentasikan oleh masing-masing secara
berpikir kritis ketika berlangsung ruang bergantian.
diskusi. Kemudian, dampak dari cara
Penelitian ini bertujuan untuk mengajar yang tidak hanya sekedar
mengetahui (1) Strategi guru dalam ceramah seperti ini berefek pada civic skills
menanamkan civic skills siswa pada yang dimiliki oleh siswa, seperti dalam
pembelajaran PKn di SMA Swasta Santu kelas siswa lebih terlibat aktif dalam proses
Xaverius Gunungsitoli; (2) Kendala yang pembelajaran, selanjutnya siswa juga lebih
dihadapi guru dalam menanamkan civic mampu bertanggungjawab untuk
skills siswa pada pembelajaran PKn di menciptakan suasana kelas yang kondusif,
SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli; dan siswa juga semakin terlatih untuk
dan (3) Upaya yang dilakukan guru PKn memiliki wawasan yang luas ketika
dalam menanamkan civic skills siswa pada menyampaikan pendapat tentang tugas
pembelajaran PKn di SMA Swasta Santu yang diberikan oleh guru. Tujuannya untuk
Xaverius Gunungsitoli. membiasakan siswa bertanggungjawab
dalam memahami, mencari informasi serta
METODE mengemukakan pendapat di kelas.
Tentunya dalam strategi pembelajaran ini
Penelitian ini menggunakan metode
dilakukan dengan langkah-langkah yang
penelitian kuliatatif deskriptif. Lokasi
tersistematis, dan biasanya diselesaikan
penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah
secara berkelompok.
di SMA Swasta Santu Xaverius
Adapun beberapa langkah-langkah
Gunungsitoli, sekolah ini terletak di Kec.
yang dilakukan oleh guru dalam pemberian
Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli. Informan
tugas yang dimaksud antara lain sebagai
penelitian yaitu guru Pendidikan
berikut:
Kewarganegaraan dan lima orang siswa
a) Perkenalan; guru menjelaskan secara
SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli
ringkas materi pembelajaran yang akan
pada semester genap tahun pelajaran
dipelajari pada pertemuan tersebut. Dan
2021/2022. Pengumpulan data
setelah menjabarkan secara singkat guru
menggunakan teknk observasi, wawancara
dan dokumentasi. mulai mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok terdiri dari 5
orang siswa dalam setiap kelompok.
HASIL DAN PEMBAHASAN
b) Menampilkan; guru menampilkan
Strategi Guru Menanamkan Civic Skills beberapa topik yang berkaitan dengan
Siswa Pada Pembelajaran PKn masalah yang pernah atau yang sedang
Strategi guru menanamkan civic skills terjadi dalam masyarakat terkait masalah
pada pembelajaran PKn adalah dengan politik, pendidikan maupun
menggunakan metode pembelajaran yang permasalahan lainnya, baik berupa
membuat siswa aktif serta turut serta gambar, video, ataupun bacaan.
berusaha untuk mencari langsung jawaban c) Mengidentifikasi; selanjutnya siswa
dari soal atau pertanyaan yang diberikan diajak untuk mengidentifikasi, antara
oleh guru. Cara yang biasa digunakan guru lain mengelompokkan apakah topik yang
untuk melatih agar siswa memiliki civic ditampilkan tersebut memiliki
Copyright © 2022 Educativo: Jurnal Pendidikan
P-ISSN (2829-8004) & E-ISSN (2829-6222)
Educativo: Jurnal Pendidikan 1 (1), Mei 2022 - 267
Janice Rahmawati Hulu, Adrianus Bawamenewi