Asesmen alternatif adalah salah satu metode penilaian hasil belajar siswa yang
dapat digunakan sebagai alternatif dari asesmen tradisional, seperti tes tertulis.
Berikut adalah beberapa keunggulan dan kelemahan asesmen alternatif:
Keunggulan asesmen alternatif :
a. Dapat menilai hasil yang lebih kompleks dan keterampilan yang sulit
diukur melalui tes tertulis.
b. Mendorong siswa untuk lebih aktif dalam belajar, karena mereka harus
menunjukkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui berbagai
jenis tugas.
c. Dapat mengukur kemampuan siswa dalam situasi yang lebih mirip dengan
kehidupan nyata, sehingga hasil penilaian lebih relevan dan dapat
diaplikasikan dengan baik di dunia nyata.
d. Dapat memberikan umpan balik yang lebih detail dan bermanfaat bagi
siswa, karena penilaian dilakukan melalui beberapa indikator keterampilan
dan pengetahuan.
Kelemahan asesmen alternatif :
a. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan penilaian, karena
tugas-tugas yang diberikan lebih beragam dan kompleks.
b. Membutuhkan sumber daya yang lebih besar dalam hal pengembangan
dan pelaksanaan penilaian.
c. Memiliki risiko subjektivitas dalam penilaian, karena penilaian dilakukan
oleh individu atau kelompok yang berbeda-beda.
d. Tidak dapat mengukur kemampuan siswa secara konsisten, karena
penilaian dilakukan melalui berbagai jenis tugas yang berbeda.
Semua keunggulan dan kelemahan tersebut harus dipertimbangkan dengan baik
dalam menentukan jenis asesmen yang tepat dan dapat memberikan hasil
penilaian yang akurat.
Jenis rubrik dibedakan menjadi dua yaitu rubrik berita dan rubrik opini.
a. Rubrik berita adalah jenis rubrik yang berisi informasi yang disajikan dengan cara
faktual dan didasarkan pada sumber yang dapat dipercaya. Rubrik berita biasanya
berisi peristiwa atau kejadian sehari-hari yang terjadi di sekitar kita, seperti
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain sebagainya.
b. Rubrik opini adalah jenis rubrik yang berisi pendapat atau opini dari penulis atau
pembaca tentang suatu topik tertentu. Pendapat dalam rubrik opini seringkali
diutarakan secara subjektif dan tidak harus didukung oleh fakta. Tujuan rubrik
opini adalah untuk menyampaikan pandangan pribadi dan merangsang diskusi
atau debat di kalangan pembaca. Rubrik opini bisa ditulis dalam format editorial,
kolom, atau surat pembaca.
Tagihan atau alat penilaian dalam pembelajaran adalah bentuk pengukuran yang
digunakan untuk menilai pencapaian hasil belajar siswa. Berbagai jenis tagihan
dapat digunakan dalam asesmen, antara lain tes tertulis, tes lisan, penugasan, dan
proyek.
a. Tes tertulis adalah bentuk tagihan yang paling umum digunakan dalam
asesmen. Tes ini merupakan bentuk tagihan yang paling objektif dan dapat
dilakukan secara efisien, sehingga dapat digunakan untuk menilai
keterampilan dasar siswa, seperti membaca, menulis, dan menghitung.
b. Tes lisan juga dapat digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam
berbicara dan menyampaikan ide secara lisan. Tes ini mungkin lebih sulit
untuk dinilai secara objektif, tetapi dapat memberikan informasi yang lebih
baik tentang kemampuan siswa dalam berkomunikasi.
c. Penugasan dan proyek adalah bentuk tagihan yang melibatkan keterampilan
aplikasi dan kreativitas siswa. Tagihan ini lebih sulit untuk dinilai secara
objektif, tetapi dapat memberikan informasi yang lebih lengkap tentang
kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan keterampilan yang telah
dipelajari.
Dalam rangka memperoleh data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat
keberhasilan siswa dalam pencapaian kompetensi perlu dilakukan evaluasi
pembelajaran dan penilaian terhadap setiap tagihan yang diberikan . Data dan
informasi tersebut dapat digunakan untuk memberikan umpan balik pada siswa,
membantu guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang lebih efektif, serta
memperbaiki kurikulum dan metode pengajaran.
Ada dua pendekatan yang sering digunakan untuk menginterpretasikan data hasil
pengukuran , yaitu: