Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah Negara (Indonesia) merupakan terjemahan dari perkataan state

(Inggris), staat (Jerman dan Belanda) atau Etat (Perancis) yang diserap dari bahasa

Latin status atau statum yang artinya sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tetap

dan tegak. Bahasa Latin status atau statum itu berkaitan dengan istilah lo stato

yang diperkenalkan pertama kali dalam buku The Prince karya Niccolo

Machiavelli (1469 – 1527) yang hidup pada zaman pertengahan.(Ushuluddin,

2011). Negara (state) telah dikenal sejak masa Yunani Klasik, yaitu Polis yang

berarti kota (city) yang merupakan suatu negara, sehingga polis dikenal juga

dengan sebutan negara (state) atau negara kota (city state). Polis atau negara kota

memiliki wilayah yang tidak luas dan penduduknya tidak banyak sehingga dapat

saling mengenal satu dengan lainnya. Itulah sebabnya negara kota (polis) dalam

sejarahnya menerapkan “demokrasi langsung” yang diawali oleh pidato Pericles

di depan masyarakat Athena pada zaman Yunani Klasik sebelu Masehi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa negara diartikan

pertama; sebagai organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi

yang sah yang ditaati oleh rakyat. Kedua; Negara diartikan sebagai kelompok

sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah

lembaga politk dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik,

berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

Negara merupakan integrasi dari kekuatan politik, ia adalah organisasi

pokok dari kekuasaan politik. Negara adalah agency (alat) dari masyarakat yang

1
mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam

masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Manusia

hidup dalam suasana kerja sama, sekaligus suasana antagonistis dan penuh

pertentangan.

Negara adalah organisasi yang dalam suatu wilayah yang dapat

memaksakan kekuasannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya

dan dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Negara

menetapkan cara-cara dan batas-batas sampai dimana kekuasaan dapat digunakan

dalam kehidupan bersama itu, baik oleh individu dan golongan atau asosiasi,

maupun oleh negara sendiri. Dengan demikian ia dapat mengintegrasikan dan

membmbing kegiatan-kegiatan sosial dari penduduknya ke arah tujuan bersama.

Negara mempunyai tugas yang penting yaitu mengendalikan dan mengatur

gejala-gejala kekuasaan yang timbul dalam masyarakat yang bertentangan satu

sama lain, disamping itu negara juga mempunyai tugas untuk mengorganisasi dan

mengintegrasi aktivitas individu/orang perseorangan dan golongan agar dapat

dicapai tujuantujuan dari masyarakat seluruhnya seperti apa yang mereka cita-

citakan. Negara menetapkan cara-cara dan batas-batas sampai dimana kekuasaan

dapat digunakan dalam kehidupan bersama, baik oleh individu dan golongan atau

asosiasi, maupun oleh negara sendiri. Dengan demikian ia dapat mengintegrasikan

dan membimbing kegiatan-kegiatan sosial dari penduduknya ke arah tujuan

bersama. Dalam rangka ini negara mempunyai dua tugas yaitu :

1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial, yakni

yang bertentangan satu sama lain,supaya tidak menjadi antagonisme yang

membahayakan.

2
2. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-

golongan kea rah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat. Negara

menentukan bagaimana kegiatan asosiasi- asosiasi kemasyarakatan

disesuaikan satu sama lain dan diarahkan kepada tujuan nasional.

(Ushuluddin, 2011)

Demokrasi merupakan sebuah bentuk sistem politik suatu negara dan juga

merupakan budaya politik suatu bangsa. Namun Wilson Churchill mengakui

secara jujur bahwa demokrasi sesungguhnya bukanlah sistem pemerintahan yang

terbaik, tetapi belum ada juga sistem lain yang lebih baik dari padanya. Hal ini

menunjukkan bahwa demokrasi ini memang unik. Beragam jenis rezim politik di

seluruh dunia ini menyebut dirinya demokrasi, meskipun yang dikatakan dan

diperbuat oleh rezim yang satu dengan yang lain sering berbeda secara

substansial. Memang sejarah konsepsi demokrasi itu sangatlah kompleks dan

banyak ditandai dengan konflik konsepsi.

Secara etimologis istilah demoikrasi berarti pemerintahan oleh rakyat

(demos berarti rakyat; kratos berarti pemerintahan). Tetapi dalam sejarah

perkembangannya, istilah demokrasi itu mengandung pengertian yang berbeda-

beda. Demokrasi dijelaskan sebagai bentuk pemerintahan dimana hak-hak untuk

membuat keputusan-kepuutusan politik digunakan secara langsung oleh setiap

warga negara, yang diaktualisasikan melalui prosedur pemerintahan mayoritas,

yang biasa dikenal dengan istilah demokrasi langsung. Demokrasi juga dijelaskan

sebagai bentuk pemerintahan dimana warga negara menggunakan hak yang sama

tidak secara pribadi tetapi melalui para wakil yang duduk di lembaga Dewan

Perwakilan Rakyat. Wakil- wakil itu dipilih oleh rakyat dan bertanggung jawab

3
terhadap rakyat. Ini yang disebut demokrasi perwakilan. Atas nama rakyat

pejabat- pejabat iitu dapat berunding mengenai berbagai isu masyarakat yang

rumit lewat cara bijaksana dan sistematis, membutuhkan waktu dan tenaga.

Pengertian demokrasi tersebut menunjukkan bahwa rakyat memegang

kekuasaan, pembuat dan penentu keputusan dan kebijakan tertinggi dalam

penyelenggaraan negara dan pemerintahan serta mengontrol terhadap pelaksanaan

kebijakan baik yang dilakukan secara langsung oleh rakyat atau wakilnya melalui

lembaga perwakilan. Karena itu negara yang menganut sistem demokrasi

diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat mayorits dan juga

tidak mengesampingkan rakyat minoritas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa rumusan masalahnya adalah :

1. Apakah pengertian dan ciri-ciri negara demokratis?

2. Apa saja fungsi pemilu dalam negara demokratis?

3. Bagaimana peran KPU dalam mewujudkan pemilu yang demokratis?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab

pertanyaan dalam rumusan masalah di atas, yaitu :

1. Mengetahui pengertian dan ciri-ciri negara demokratis.

2. Mengetahui apa saja fungsi pemilu dalam negara demokratis.

3. Mengetahui peran KPU dalam mewujudkan pemilu yang demokratis.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ciri-ciri Negara Demokratis

Negara demokratis adalah negara yang menganut bentuk atau mekanisme

sistem pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk

dijalankan oleh pemerintah negara tersebut(Ushuluddin, 2011). Demokrasi

merupakan sistem pemerintahan dimana semua warga negara memiliki hak yang

sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup

mereka(Wikipedia, 2023). Negara demokratis memiliki beberapa ciri-ciri

(karakteristik), seperti:

1. Pemerintahan yang transparan dan akuntabel: Pemerintah dan warganya

menjadikan konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan

berbangsa dan bernegara.(Gramedia.com, 2023)

2. Pengaturan organisasi secara teratur dalam negara: Negara demokratis

memiliki sistem pemerintahan yang teratur dalam negara paling tidak

terdapat partai politik, dan setiap warga negara yang sudah memenuhi

syarat berhak dalam pemilihan umum.(Kompasiana.com, 2015)

3. Hak asasi manusia: Demokrasi memberi penghargaan atas hak dasar

manusia, dan negara demokratis akan terwujud apabila negara mampu

menjamin tegaknya hak asasi manusia.(Ushuluddin, 2011)

4. Prinsip trias politica: Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias

politica yang membagi tiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif

daan legislatif).(Kompasiana.com, 2015)

5
Dalam konteks negara demokratis, ada dua pengertian demokrasi, yaitu

demokrasi dalam bentuk formil dan demokrasi dalam bentuk materil. Demokrasi

dalam bentuk formil mengandung pengakuan bahwa faktor yang menentukan

dalam negara ialah kehendak rakyat/sebagian besar dari rakyat, sementara

demokrasi dalam bentuk materil mengandung pengakuan bahwa inti dari

demokrasi terletak dalam jaminan yang diberikan terhadap hak-hak yang

berdasarkan pengakuan kemerdekaan tiap-tiap orang yang menjadi warga negara.

B. Fungsi Pemilu Dalam Negara Demokratis

Pemilihan Umum (Pemilu) memiliki beberapa fungsi penting dalam

negara demokratis, seperti yang dijelaskan dalam sumber yang ditemukan. Berikut

adalah beberapa fungsi pemilu dalam negara demokratis:

1. Melaksanakan Kedaulatan Rakyat: Pemilu memungkinkan warga negara

secara langsung memilih wakil mereka di pemerintahan, sehingga pemilu

berperan dalam melaksanakan kedaulatan rakyat

2. Membentuk Pemerintahan yang Berlegitimasi: Pemilu memberikan

legitimasi kepada pemerintahan yang terpilih secara demokratis, sehingga

membentuk pemerintahan yang berlegitimasi

3. Menentukan Perwakilan Rakyat: Pemilu memungkinkan warga negara

memilih wakil-wakil mereka di lembaga legislatif, sehingga pemilu

memiliki peran penting dalam menentukan perwakilan rakyat

4. Menguatkan Demokrasi: Pemilu memberikan kesempatan kepada rakyat

untuk berpartisipasi dalam pemilihan pemimpin dan menentukan

kebijakan negara, sehingga pemilu berperan dalam menguatkan demokrasi

5. Mendorong Partisipasi Politik Warga Negara: Pemilu memberikan

6
kesempatan bagi warga negara untuk terlibat dalam partisipasi politik,

sehingga pemilu mendorong partisipasi politik warga negara.(Sari, 2023)

Pemilu juga penting dalam menjaga integritas demokrasi suatu negara,

memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk menggunakan hak

politiknya, serta menjamin pergantian kepemimpinan secara reguler dan damai.

Dengan fungsi-fungsi tersebut, pemilu memegang peranan krusial dalam menjaga

prinsip-prinsip demokrasi, memberikan kesempatan kepada rakyat untuk

berpartisipasi dalam menentukan pemimpin dan kebijakan negara, serta

memastikan bahwa pemimpin yang terpilih mewakili kepentingan dan aspirasi

masyarakat secara luas.(kpu.co.id, 2023)

C. Peran KPU Mewujudkan Pemilu Demokratis

Pemilu yang demokratis diatur dalam Pasal 2 Undang-undang Nomor 7

Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum adalah Pemilu dilaksanakan berdasarkan

asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Asas tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1. Langsung artinya setiap warga negara dapat menggunakan hak pilihnya

secara langsung. Rakyat pemilih mempunyai hak untuk memilih secara

langsung memberikan suaranya menurut hati nuraninya tanpa perantara

dan tanpa tingkatan.

2. Umum artinya setiap warga negara Indonesia yang sudah memenuhi syarat

sebagai pemilih mempunyai hak untuk memberikan suaranya.

3. Bebas artinya setiap pemilih bebas memilih pemimpin sesuai hati

nuraninya. Setiap pemilih berhak memilih dalam menggunakan hak

7
pilihnya dijamin keamanannya untuk melakukan pemilihan menurut hati

nuraninya tanpa adanya pengaruh, tekanan atau paksanaan dari

siapapun/dengan apapun.

4. Rahasia artinya pilihan pemimpin yang dipilih oleh setiap warga negara

berhak dirahasiakan, dan dijamin oleh peraturan perundangan.

5. Jujur artinya setiap warga negara berhak memilih bakal calon pemimpin

secara jujur sesuai pilihan hati nuraninya tanpa pengaruh dari pihak lain.

6. Adil artinya setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama dalam

menggunakan hak pilihnya.(Nugroho & Sukmariningsih, 2020)

Dalam Pasal 3 juga tertulis yaitu dalam menyelenggarakan Pemilu,

Penyelenggara Pemilu harus melaksanakan Pemilu berdasarkan pada asas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan penyelenggaraannya harus memenuhi

prinsip: mandiri; jujur; adil; berkepastian hukum; tertib; terbuka; proporsional;

profesional; akuntabel; efektif; dan efisien.

Terwujudnya pemilu yang demokratis, berintegritas, efektif dan efisien

adalah tujuan dari KPU itu sendiri. Sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-

undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yaitu Pengaturan

Penyelenggaraan Pemilu bertujuan untuk:

a. memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis;

b. mewujudkan Pemilu yang adil dan benntegritas;

c. menjamin konsistensi pengaturan sistem Pemilu;

d. memberikan kepastian hukum dan mencegah duplikasi dalam pengaturan

Pemilu; dan

e. mewujudkan Pemilu yang efektif dan efisien.(Santoso, 2019)

8
Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mewujudkan pemilu

demokratis sangat penting. KPU merupakan lembaga penyelenggara pemilu yang

profesional, memiliki integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas, sehingga dapat

menjaga kedaulatan rakyat dalam pemerintahan negara yang demokratis

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. Beberapa peranan KPU dalam mewujudkan pemilu demokratis

meliputi:

a. Meningkatkan integritas, netralisan, dan interdepensi anggota KPU

b. Memberikan pendidikan politik yang sehat kepada pemilih

c. Meningkatkan partisipasi pemilih

d. Mengawasi penyelenggaraan pemilu.(Nugroho & Sukmariningsih, 2020)

Beberapa hambatan yang dihadapi KPU dalam mewujudkan pemilu

demokratis meliputi:

a. Tingkat pendidikan yang masih kurang dalam memahami kedisiplinan

dalam bermasyarakat dan musyawarah

b. Rendahnya tingkat kesadaran akan hukum dan kepedulian pemilih masih

rendah

c. Tingkat Kesejahteraan masyarakat yang relatif rendah

d. Sikap pesimis dan skeptis terhadap demokrasi

e. Isu SARA (Sakral Agama Resmi).(Nugroho & Sukmariningsih, 2020)

Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, KPU dapat mengadopsi

beberapa strategi, seperti:

a. Meningkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat

9
b. Simulasi pemungutan suara

c. Meningkatkan pengawasan pemilu dengan bersamaan pemerintah dan

partai politik.(Santoso, 2019)

Secara keseluruhan, peran KPU dalam mewujudkan pemilu demokratis

sangat penting untuk menjaga kedaulatan rakyat dan memastikan bahwa

pemilihan umum di Indonesia berjalan dengan baik.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Negara demokratis memiliki beberapa ciri-ciri (karakteristik), seperti:

1. Pemerintahan yang transparan dan akuntabel

2. Pengaturan organisasi secara teratur dalam negara

3. Hak asasi manusia

4. Prinsip trias politica

Pemilihan Umum (Pemilu) memiliki beberapa fungsi penting dalam

negara demokratis, antara lain :

1. Melaksanakan Kedaulatan Rakyat

2. Membentuk Pemerintahan yang Berlegitimasi

3. Menentukan Perwakilan Rakyat:

4. Menguatkan Demokrasi

Beberapa peranan KPU dalam mewujudkan pemilu demokratis meliputi:

a. Meningkatkan integritas, netralisan, dan interdepensi anggota KPU

b. Memberikan pendidikan politik yang sehat kepada pemilih

c. Meningkatkan partisipasi pemilih

d. Mengawasi penyelenggaraan pemilu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gramedia.com. (2023). Pengertian Demokrasi: Sejarah, Ciri, Tujuan, Macam,


dan Prinsip. Https://Www.Gramedia.Com/Literasi/Demokrasi/.
Kompasiana.com. (2015). Negara Demokratis.
Https://Www.Kompasiana.Com/Www.Ellydwirahayu.Com/54f34816745513
7d2b6c6ef7/Negara-Demokratis.
kpu.co.id. (2023). Pentingnya Pemilu dan Demokrasi.
Https://Www.Kpu.Go.Id/Koleksigambar/10_OK_-
_PENTINGNYA_PEMILU_DAN_DEMOKRASI_19.Pdf.
Nugroho, D. A., & Sukmariningsih, R. M. (2020). Peranan Komisi Pemilihan
Umum Dalam Mewujudkan Pemilu Yang Demokratis. Jurnal JURISTIC,
1(01), 22. https://doi.org/10.35973/jrs.v1i01.1449
Santoso, R. (2019). Peran Komisi Pemilihan Umum Dan Partai Politik
DalamMewujudkan Demokrasi Berintegritas. Nizham: Jurnal Studi
Keislaman, 7(2), 252–261.
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/nizham/article/view/1867
Sari, A. M. (2023). Pengertian Pemilu, Fungsi dan Prinsipnya.
Https://Fahum.Umsu.Ac.Id/Pengertian-Pemilu-Fungsi-Dan-Prinsip/.
Ushuluddin, D. F. (2011). Dosen Fakultas Ushuluddin, IAIN Raden Intan
Lampung, Prodi Pemikiran Politik Islam. ∗. Jurnal Tapis, Vol.7 No.1, 64–92.
Wikipedia. (2023). Demokrasi. Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Demokrasi.

12
MAKALAH

“PERAN KPU MEWUJUDKAN PEMILU DEMOKRATIS”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Pada :


Mata Kuliah : PKN
Dosen : Muhammad Yusuf, M.Pd.

Oleh
Kelompok IX :
Oktavina Nurul Cahya 230101103
Muhammad Islam 230101281
Ananda Agustin 230101010

Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)


Semester : 1 Reguler Siang

INSTITUT SYEKH H.ABDUL HALIM HASAN AL ISLAHIYAH

BINJAI T.A 2023/2024

13
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum,wr,wb.

Alhamdulilahirabbil’alamin, atas berkat rahmat Allah SWT serta karunianya

sehingga makalah dengan judul “Peran KPU Mewujudkan Pemilu Demokratis” dapat

tersusun dengan lancar. Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliah PKN. Selain itu, makalah ini juga dapat menambah wawasan dan

pemahaman bagi pembaca tentang fokus makalah.

Kami dari kelompok IX mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen yang

senantiasa membimbing saya pada mata kuliah ini. Kemudian kami juga mengucapkan

banyak terima kasih kepada rekan mahasiswa dan pihak-pihak yang membantu dalam

penyusunan makalah ini.

Namun, kami juga menyadari bahwa makalah ini masih butuh masukan dan saran

dari bapak/ibu dosen maupun dari rekan mahasiswa sebagai pembaca. Demikian kata

pengantar ini kami sampaikan, semoga kita semua selalu dalam bimbingan dan petunjuk

dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum,wr,wb.

Binjai, .............................. 2023

KELOMPOK IX

i
14
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................


i

DAFTAR ISI ............................................................................................................


ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................


1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................
4
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................................
4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ciri-Ciri Negara Demokratis.................................................


5
B. Fungsi Pemilu Dalam Negara Demokratis.....................................................
6
C. Peran KPU Mewujudkan Pemilu Demokratis................................................
7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................
11

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................


12

15
ii

16

Anda mungkin juga menyukai