OLEH :
KELOMPOK III
1. ASFIKA RITONGA
2. DINA ARISKA
3. GITA SUSANTI
4. MUHAMMAD ABDUL AZIS
5. MUHAMMAD AFDHAL SIREGAR
6. MUHAMMAD PARIS AULIA SIREGAR
7. NUR ISNI AULYA
8. SRI JULIANI POHAN
9. WINDY DESVIDYA
TP : 2023/2024
i
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. Kesimpulan......................................................................................................................7
B. Saran ...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta merupakan karunia yang paling besar terhadap manusia, untukitu Allah
menyuruh manusia memanfaatkannya dengan baik dan kita harus bersyukurkepadanya .
Akan tetapi, pada kenyataannya justru terjadi kerusakan disana siniakibat ulah manusia
yang munafik.
B. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang dituliskan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bentuk kerusakan alam di bumi menurut Al-Quran.
2. Untuk mengetahui perilaku orang munafik terhadap alam.
3. Untuk mengetahui ciptaan Allah untuk manusia.
4. Untuk mengetahui penciptaan alam dengan benar.
5. Untuk mengetahui anjuran untuk menanam tanaman
1
BAB II
PEMBAHASAN
ر َ )ً َ ِ هحنِ سْ ؼُ مْ مُ هُ رَ ثْ هَ ؤَ انَ و ُلْ بَ كْ ِ ًم٤١ ( ََ بْ ِ ي ال فُ اد َظ َ فْ الَ سَ هَ ظَ ىنُ ِ حػْ س
ًِر ًَّ ا ل ُ تَ ِ كب اَ غَ انَ وْ َف ُ َ واهُ سُ ظْ اهَ ِ ض فْ زَ ْ ِ ْيال وا فُ ِ طحر ْلُ ك
b. Terjemah
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah
(Muhammad):“Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-
orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan
(Allah)" QS ar-Rum (30):41-42
c. Penjelasan
Allah menunjukkah dalam ayat ini, bahwa telah terjadi kerusakan di bumi,
baik di daratan dan lautan. Kejadian-kejadian di alam itu membuat ketidakseimbangan
alam seperti perubahan musim, cuaca yang ekstrim, kemarau yang berkepanjangan
yang menyengsarakan manusia.
2
B. Perilaku Orang Munafik terhadap Alam. QS al-Baqarah [2]: 204–206
b. Terjemah
c. Penjelasan
3
C. Ciptaan Allah untuk Manusia. QS al-Furqan [25]: 45–50
b. Terjemah
c. Penjelasan
4
Demikian pula hembusan angin, pergiliran hujan, air memberi andil
keberlangsungan kehidupan di bumi. Semua menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
mau belajar.
ًَِالَ وَ اءَ م ا ال َّظ َ ىْ لَ لَ ا دَ مَ ِ و ازَّ الىَ ِ ًم واُ سَ فَ هَ ِ ًًر َّ ِ ل ل لْ ٍ َ ىَ وافُ سَ فَ هَ ِ ًًر َّ الُّ ً َ ظ
لَ ذً ِ طال اَ ا بَ مُ هَ نْ ُ َ ا بَ مَ َ ض
b. Terjemah
Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah
orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. QS Shad [38]: 27
c. Penjelasan
Allah swt. menjelaskan bahwa Dia menjadikan langit, bumi dan makhluk apa
saja yang berada di antaranya, tidaklah sia-sia. Langit dengan segala bintang yang
menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang
menampakkan bentuknya berubah-rubah dari malam ke malam, sangat bermanfaat
bagi manusia. Begitu juga bumi dengan segala isinya. baik yang tampak di
permukaannya ataupun yang tersimpan dalam perutnya, sangat besar artinya bagi
kehidupan manusia. Kesemuanya itu diciptakan Allah swt. atas kekuasaan dan
kehendak-Nya sebagai rahmat yang tak ternilai harganya. Apabila orang mau
memperhatikan dengan seksama terhadap makhluk-makhluk yang ada di jagat raya
ini, pastilah ia mengetahui bahwa semua makhluk yang ada itu tunduk pada
ketentuan-ketentuan yang berlaku, yang tak bisa dihindari. Kesemuanya menaati
ketentuan-ketentuan yang berlaku baginya. Begitu juga penciptaan manusia, mereka
tidak dapat melepaskan diri dari ketentuan-ketentuan Allah swt., begitu lahir sudah
tunduk pada gaya tarik bumi, ia bernafas dengan zat asam dan sebagainya. Tak
pernah ada manusia yang menyimpang dari ketentuan ini. Dan apabila sampai
dewasa, ia memerlukan kawan hidup untuk mengisi kekosongan jiwanya, dan untuk
melaksanakan tujuan hidupnya mengembangkan keturunan. Kemudian kalau ajal
telah datang merenggutnya, ia kembali ke asalnya. Ia akan dihidupkan kembali di
5
kampung akhirat, guna mempertanggung jawabkan segala amalnya semasa hidup di
dunia.
b. Arti hadis
Dari Qatadah dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang
muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian pohon atau
tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan menjadi
sedekah baginya." (HR. Bukhari Muslim)
c. Penjelasan
6
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwasanya itu semua menjadi alasan
mengapa Allah menyebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an tentang pentingnya
lingkungan hidup dan cara-cara Islami dalam mengelola dunia ini. Kualitas sebagai
indikator pembangunan dan ajaran Islam sebagai teknologi untuk mengelola dunia
jelas merupakan pesan strategis dari Allah SWT untuk diwujudkan dengan
sungguh-sungguh oleh setiap muslim.
7
B. Saran
Hendaknya kita sebagai umat Islam kembali kepada ajaran agama kita dalam
mengolahlingkungan. Dengan adanya hal tersebut, seharusnya manusia menjadi lebih bijak
dalammengolah lingkungannya. Sehingga nantinya diharapkan apabila dalam kegiatan
pengolahanlingkungan akan tumbuh pemahaman pembangunan berwawasan lingkungan
maupun spirit pembangunan berkelanjutan.
Hal diatas bukan tidak mungkin akan terealisasikan. Asalkan manusia mau
kembalikepada ajaran agama yang utuh dan dapat memahaminya. Sehingga nantinya akan
tumbuhkesadaran umat manusia dalam mengelola lingkungannnya. Sangat jelas dalam Al-
Qur’anterdapat begitu banyaknya ayat-ayat yang membahas prosedur pengolahan alam yang
bijak, perintah untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi,dll
DAFTAR PUSTAKA