Anda di halaman 1dari 12

MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Al Qur’an Hadis

GURU PEMBIMBING : SYAHIR REZEKI SURBAKTI, S.Pd.

OLEH :

KELOMPOK III

1. ASFIKA RITONGA
2. DINA ARISKA
3. GITA SUSANTI
4. MUHAMMAD ABDUL AZIS
5. MUHAMMAD AFDHAL SIREGAR
6. MUHAMMAD PARIS AULIA SIREGAR
7. NUR ISNI AULYA
8. SRI JULIANI POHAN
9. WINDY DESVIDYA

KELAS : XII MJPA 1 TKJ

MAN 2 LABUHANBATU UTARA

TP : 2023/2024

i
ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah dengan judul “Menjaga KelestarianLingkungan” ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata pelajaran
Al-qur’an Hadits. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Makalah ini disajikan untuk memuat materi pembahasan tentang “Menjaga
Kelestarian Lingkungan”. Tujuan penulis menulis tugas ini yang utama untuk memenuhi
tugas kelompok dari guru pembimbing Bapak Syahir Rezeki Surbakti, S.Pd.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu dengan senang hati penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini. Semoga
makalah ini membawa manfaat bagi para pembaca dan bagi saya sendiri khususnya, akhir
kata penulis ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

labura, Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2

A. Kerusakan Alam di Bumi. QS ar-Rum (30):41-42.........................................................2


B. Perilaku Orang Munafik terhadap Alam. QS al-Baqarah [2]: 204–206..........................3
C. Ciptaan Allah untuk Manusia. QS al-Furqan [25]: 45–50..............................................4
D. Penciptaan Alam dengan Benar. QS Shad [38]: 27........................................................5
E. Menanam Tanaman. HR. Bukhari Muslim dari Anas bin Malik....................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................................7

A. Kesimpulan......................................................................................................................7
B. Saran ...............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam memberi pedoman terhadap semua sisi kehidupan,


termasuklingkungan. Islam memberikan panduan bagaimana bersikap untuk
lingkunganhingga menjaga atau melestarikannya.

Lingkungan sendiri merupakan bagian ciptaan Allah Subhanahu wa ta'ala, dansetiap


Muslimin berkewajiban menjaganya.

Alam semesta merupakan karunia yang paling besar terhadap manusia, untukitu Allah
menyuruh manusia memanfaatkannya dengan baik dan kita harus bersyukurkepadanya .
Akan tetapi, pada kenyataannya justru terjadi kerusakan disana siniakibat ulah manusia
yang munafik.

Dalam makalah ini akan diterangkan lebih jelas mengenai larangan


merusaklingkungan dan akan membahas hadits tentang menjaga kelestarian lingkungan
dancara penerapan di kehidupan sehari hari.

B. Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah yang dituliskan dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk kerusakan alam di bumi menurut Al-Quran ?


2. Bagaimana perilaku orang munafik terhadap alam ?
3. Apa saja ciptaan Allah untuk manusia menurut Al-Quran ?
4. Bagaimana penciptaan alam dengan benar ?
5. Mengapa kita dianjurkan untuk menanam tanaman ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bentuk kerusakan alam di bumi menurut Al-Quran.
2. Untuk mengetahui perilaku orang munafik terhadap alam.
3. Untuk mengetahui ciptaan Allah untuk manusia.
4. Untuk mengetahui penciptaan alam dengan benar.
5. Untuk mengetahui anjuran untuk menanam tanaman

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kerusakan Alam di Bumi. QS ar-Rum (30):41-42

ّ‫مُ هَّ لَ ػَ ى ا لُ ِ م لَ ِ ري غَّ ْ َ ع ال ػَ بْ مُ هَ ِ ًر لُ ُِ ِ ض ل اَّ ِ دي الىْ ً َ ؤْ ذَ ب َظ َ ا هَ ِ م بِ سْ حَ بْ الَ ِ و‬

‫ر‬ َ ‫)ً َ ِ هحنِ سْ ؼُ مْ مُ هُ رَ ثْ هَ ؤَ انَ و ُلْ بَ كْ ِ ًم‬٤١ ( َ‫َ بْ ِ ي ال فُ اد َظ َ فْ الَ سَ هَ ظَ ىنُ ِ حػْ س‬

‫ًِر‬ ًَّ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ُ تَ ِ كب اَ غَ انَ وْ َف ُ َ واهُ سُ ظْ اهَ ِ ض فْ زَ ْ ِ ْيال وا فُ ِ طحر ْلُ ك‬

b. Terjemah

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah
(Muhammad):“Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-
orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan
(Allah)" QS ar-Rum (30):41-42

c. Penjelasan

Allah menunjukkah dalam ayat ini, bahwa telah terjadi kerusakan di bumi,
baik di daratan dan lautan. Kejadian-kejadian di alam itu membuat ketidakseimbangan
alam seperti perubahan musim, cuaca yang ekstrim, kemarau yang berkepanjangan
yang menyengsarakan manusia.

Allah juga menjelaskan kepada manusia bahwa kerusakan yang terjadi di


muka bumi adalah karena perilaku manusia sendiri. Baik disebabkan perilaku maksiat
maupun kesalahan pengelolaan bumi.

Namun demikian Allah memberi kemungkinan manusia untuk sadar dan


kembali ke jalan Allah, setelah merasakan sebagian dari akibat perilaku mereka. Allah
juga memerintahkan manusia untuk merenungkan kejadian-kejadian yang dilakukan
oleh orang-orang musyrik di masa lalu.

2
B. Perilaku Orang Munafik terhadap Alam. QS al-Baqarah [2]: 204–206

ٌ ُ‫دَ لَ ؤَ ىُ هَ ِ ِ هو بْ لَ ِ يك ا فَ ىمَ لَ غّ لالََّ ُ ِ د هْ ؼُ َ َ اوَ ُ ْ هُّ ِ ة الد اَ ُ َ حْ ِ ي ال فُ هُ لْ ىَ كًَ ُ بِ جْ ع‬


‫) اَ ذِ إَ وَ فْ ب الِ حُّ ُ ً َ لَ ّ لالَّ ُ و َل ْظ َّ اليَ وَ ْ ر سَ حْ الًَِ لْ هُ يَ اوَ ِ فيهَ ِ ظ‬٦٣٤( ‫ًْ َ ِ ض م اَّ الىَ ِ ًم َ ِ و امِ خَص ْ ل‬
‫ )َّ اجُ هَ لِ ُك َل اَ ذِ إَ وُ ادَ ِ هْ َ عْالْ ئِ بَ لَ و‬٦٣٥ ( ‫دْ فُ ُِ ِ ض لْ زَ ْ ِ يْ ال ى فَ ع ى َط َّ لَ ىَ جَ ادِ مَ ظ‬
َ‫ُ مَّ ىَ هَ حُ هُ ب ْظ َ حَ ِ ف مْ زِ ْ ْالِ بُ ةَّ ِ ػصْ الُ هْ ج‬ َ‫ر‬ َ‫د‬ ‫ّ ََّ ؤ‬

b. Terjemah

Dan di antara manusia ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia


mengagumkan engkau (Muhammad), dan dia bersaksi kepada Allah mengenai isi
hatinya, padahal dia adalah penentang yang paling keras. Dan apabila dia berpaling
(dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak
tanaman-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan. Dan apabila
dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,”bangkitlah kesombongannya
untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya neraka Jahanna, dan sungguh
(Jahannam itu) tempat tinggal yang buruk. QS al-Baqarah [2]: 204–206

c. Penjelasan

Ayat tersebut menegaskan perangai orang-orang munafik. Termasuk sikap mereka


terhadap kelestarian lingkungan.

Orang-orang munafik mempunyai ciri pandai berkata-kata. Ucapan mereka sangat


menarik. Perilaku dan ucapan mereka bertolak belakang. Bahkan ego kesombongan mereka
bangkit, saat diminta partisipasi dalam pelestaraian alam.

Terkait dengan alam, mereka menunjukkan kepedulian terhadap kelestarian


lingkungan, tetapi sesungguhnya merekalah yang merusak kelestarian alam. Mereka akan
mendapat balasan atas perbuatan mereka berupa neraka Jahannam.

3
C. Ciptaan Allah untuk Manusia. QS al-Furqan [25]: 45–50

ّ ًَِ‫ال لَ ِ ه دْ ُ َ لَ ْ َ ع غ مَّ ا الؼَ ىْ لَ ػَ حَّ مُ ا زً ِ هى ا َط ُ هَ لَ ػَ جَ لَ اءَ ػْ ىَ لَ وِ َّلّ ال ظَّ دَ مْ َف ُ َ ه‬


ً‫)َ ِ ري حَّ الَ ىُ هَ و ا‬٤٦( ‫)ُ اهَ ى ْظ َ بَ كَّ مُ ز اً ِ ظحرَ اٌ ًظ ْ بَ ا كَ ىْ ُ َ لِ ب‬٤٥( ‫بَ ى زَ لِ بَ سَ جْ مَ لَ ؤ‬
َ‫)َ ىُ هَ و اً ىزُ هَ طً اء‬٤٧ ( ‫ىزُ ؼُ وَ ازَ هَّ الن َل َ ػَ حَ ا وً اجَ ب ُط َ مْ ىَّ الىَ ا و اًط َ ِ ب ل َل ْ ُ َّ اللُ مُ ىَ ل َل َ ػ‬
‫)ُ هَ ِ ُل‬٤٨( ‫ِءم اَ م ال َّظ َ ِ ًم اَ ىْ لَ صْ هَ ؤَ ِ ِ ه و خَ مْ حَ ز ْي َ دَ ً َ نْ حَ ا ب ًس ْ ؼُ بَ احَ ٍ ِ ّ الس َل َط ْ زَ ِ ري ؤَّ ال‬
ً‫) ا‬٤٩( ‫ْظ ُ وَ اوً خْ ُ َ مً ةَ دْ لَ ِ ِ هب بَ يِ يْ حُ ِ ى ل اَّ ِ مم اً ح رِ ثَ هَّ ِ س ي اَ هَ ؤَ اوً امَ ػْ وَ ا ؤَ ىْ لَ لَ د‬
)٥٣ ( ‫ىزُ فُ هَّ ِ لِ ضب اَّ الىُ رَ ثْ هَ ى ؤَ بَ إَ وافُ سَّ هَّ رَ ُِ لْ مُ هَ نْ ُ َ بُ اهَ ىْ ف َّس َص ْ دَ لَ لَ و‬

b. Terjemah

Tidakkah engkau memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia


memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan sekiranya dia menghendaki
niscaya Dia jadikannya bayang-bayang itu tetap, kemudian Kami jadikan matahari
sebagai petunjuk. Kemudian Kami menariknya (bayang-bayang itu) kepada Kami
sedikit demi sedikit. Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian,
dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha. Dan
Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang sangat
bersih, Agar (dengan air itu) Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus), dan
Kami memberi minum kepada sebagian apa yang telah Kami ciptakan, (berupa
hewan-hewan ternak dan manusia yang banyak). Dan sunngguh, Kami telah
mempergilirkan (hujan) itu di antara mereka agar mereka mengambil pelajaran;
tetapi kebanyakan manusia itu tidak mau (bersykur), bahkan mereka mengingkari
(nikmat). QS al-Furqan [25]: 45–50

c. Penjelasan

Ayat-ayat tersebut menunjukkah bahwa Allah telah mengatur alam semesta


sedemikian rupa, sehingga kita bisa menemukan hikmah dan manfaatnya. Harmoni
alam itu menujukkan kekuasaan Allah.

Proses terjadinya bayangan suatu benda bermanfaat untuk menentukan waktu.


Bahkan menjadikan waktu-waktu tertentu sesuai fungsinya, untuk istirahat, untuk
mencari nafkah dan sebagainya. Semua berguna bagi manusia.

4
Demikian pula hembusan angin, pergiliran hujan, air memberi andil
keberlangsungan kehidupan di bumi. Semua menjadi pelajaran bagi orang-orang yang
mau belajar.

Keteraturan dan harmoni di alam, memberi pesan agar manusia sebagai


khalifah Allah untuk menjaga kelestarian alam sebaik mungkin.

D. Penciptaan Alam dengan Benar. QS Shad [38]: 27

ًَِ‫الَ وَ اءَ م ا ال َّظ َ ىْ لَ لَ ا دَ مَ ِ و ازَّ الىَ ِ ًم واُ سَ فَ هَ ِ ًًر َّ ِ ل ل لْ ٍ َ ىَ وافُ سَ فَ هَ ِ ًًر َّ الُّ ً َ ظ‬
‫لَ ذً ِ طال اَ ا بَ مُ هَ نْ ُ َ ا بَ مَ َ ض‬

b. Terjemah

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah
orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. QS Shad [38]: 27

c. Penjelasan
Allah swt. menjelaskan bahwa Dia menjadikan langit, bumi dan makhluk apa
saja yang berada di antaranya, tidaklah sia-sia. Langit dengan segala bintang yang
menghiasi, matahari yang memancarkan sinarnya di waktu siang, dan bulan yang
menampakkan bentuknya berubah-rubah dari malam ke malam, sangat bermanfaat
bagi manusia. Begitu juga bumi dengan segala isinya. baik yang tampak di
permukaannya ataupun yang tersimpan dalam perutnya, sangat besar artinya bagi
kehidupan manusia. Kesemuanya itu diciptakan Allah swt. atas kekuasaan dan
kehendak-Nya sebagai rahmat yang tak ternilai harganya. Apabila orang mau
memperhatikan dengan seksama terhadap makhluk-makhluk yang ada di jagat raya
ini, pastilah ia mengetahui bahwa semua makhluk yang ada itu tunduk pada
ketentuan-ketentuan yang berlaku, yang tak bisa dihindari. Kesemuanya menaati
ketentuan-ketentuan yang berlaku baginya. Begitu juga penciptaan manusia, mereka
tidak dapat melepaskan diri dari ketentuan-ketentuan Allah swt., begitu lahir sudah
tunduk pada gaya tarik bumi, ia bernafas dengan zat asam dan sebagainya. Tak
pernah ada manusia yang menyimpang dari ketentuan ini. Dan apabila sampai
dewasa, ia memerlukan kawan hidup untuk mengisi kekosongan jiwanya, dan untuk
melaksanakan tujuan hidupnya mengembangkan keturunan. Kemudian kalau ajal
telah datang merenggutnya, ia kembali ke asalnya. Ia akan dihidupkan kembali di

5
kampung akhirat, guna mempertanggung jawabkan segala amalnya semasa hidup di
dunia.

E. Menanam Tanaman. HR. Bukhari Muslim dari Anas bin Malik


‫ٍُػ‬
ْ‫ح ىَ يْ حَ ً ُ ً ْ ب ىَ يْ حَ ً ُ تَ بْ ِ َ خُ كَ وُ ً ْ ِ د ب َط ُ دَّ مَ حُ مَ وُ ً ْ ٍ د بْ ُ َ بُ غِ ُّي رَ بُ غْ الُ ظ‬
َ‫فَّ ال لَ و ىَ يْ حَ ُِ ل ٌَاَ ك ىَ يْ حَ ً اَ هَ رَ بْ دَ ؤ ٌَاَ وكِ ن اَ سَ دْ ْ ال اَ ىَ زَّ دَ ح ىُ بَ ؤَ تَ اهَ ىَ غْ ً َ غَ ة‬
ْ‫ادَ خَ كْ ً َ ٍ ع غَ وَ ؤ ٌَاَ ك ٌَاَ ك ٌُى ُط َ زِ لال ىَّ ل َص ُ ِ هُ لالْ َ لَ غَ مَّ ل َط َ و اَ مْ ِ ًم ِ ٍ م ل ْظ ُ مُ ضِ سْ غَ ٌ ا ًط ْ سَ غ‬
َ‫وَ ؤُ عَ زْ صَ ً اً غْ زَ ش ُلُ وْ إَ ُ َ فُ هْ ِ مى رْ حَ طْ وَ ؤ ان َظ ْ وِ بْ وَ ؤَ ب تَ ُ مِ هَّ ِ ل بَ انَ وُ هَ ِ ِ ه ل ب ت‬
‫كَ دَ ص )زواه البذازي و مظلم‬

b. Arti hadis

Dari Qatadah dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah bersabda: "Tidaklah seorang
muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian pohon atau
tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan menjadi
sedekah baginya." (HR. Bukhari Muslim)

c. Penjelasan

Hadis ini menunjukkan kepedulian ajaran Islam terhadap lingkungan. Bahkan


sikap melestarikan lingkungan, misalnya menanam pohon atau tanaman, mendapatkan
pahala dari Allah swt.. Sebagaimana diketahui bahwa sebatang pohon dewasa mampu
menghasilkan oksigen yang cukup menopang kebutuhan nafas manusia. Padahal
betapa pentingnya nafas untuk kehidupan manusia. Belum lagi buah yang dihasilkan,
akar yang menampung air, sehingga keberadaannya menjaga keseimbangan air tanah.

6
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwasanya itu semua menjadi alasan
mengapa Allah menyebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an tentang pentingnya
lingkungan hidup dan cara-cara Islami dalam mengelola dunia ini. Kualitas sebagai
indikator pembangunan dan ajaran Islam sebagai teknologi untuk mengelola dunia
jelas merupakan pesan strategis dari Allah SWT untuk diwujudkan dengan
sungguh-sungguh oleh setiap muslim.

Adanya bencana lebih karena manusia melakukan ekspliotasi berdasarkan


kemauan hawa nafsunya untuk memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya
tanpa memikirkan bencana yang ditimbulkannya. Manusia tersebut tidak
mempunyai pengetahuan mengenai ekosistem dan memandang baik perbuatannya
yang salah tersebut tanpa pengetahuan, dalam Al-Qur’an disebutkan sebagai
manusia yang dzalim. Sebagaimana Allah mengingatkan :

“Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu


pengetahuan, maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan
Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolong pun”. (Q.S Ar-Rum 30:29)

Bahaya yang diakibatkan menurutkan kehendak nafsu sangat jelas dampaknya


pada kehancuran bumi. Hal ini dapat berupa ekspliotasi yang berlebihan dan tidak
mempertimbangkan daya dukung lingkungan, pemborosan, menguras sesuatu yang
tidak penting dan tidak efisien, bermewah-mewahan dalam konsumsi dan gaya
hidup dan seterusnya. Manusia yang melakukan cara seperti itu tentu mengelola
bumi tanpa landasan dan petunjuk Al-Khalik sesuai dengan apa yang diisyaratkan
kepadanya selaku hamba Tuhan. Syariat adalah fitrah di mana bumi hanya dapat
diatur dengan ilmu syariatnya tersebut. Bila sesuatu menyalahi fitrah, maka
akibatnya dapat terjadi kefatalan. Tanpa standar nilai-nilai syariat tersebut, manusia
cenderung melihat kebenaran menurut hawa nafsu.

7
B. Saran

Mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini


seringkalitercermin dalam beberapa pelaksanaan ibadah, seperti ketika menunaikan ibadah
haji. Dalamhaji, umat Islam dilarang menebang pohon-pohon dan membunuh binatang.
Apabila larangan itudilanggar maka ia berdosa dan diharuskan membayar denda (dam). Lebih
dari itu Allah SWTmelarang manusia berbuat kerusakan di muka bumi.

Hendaknya kita sebagai umat Islam kembali kepada ajaran agama kita dalam
mengolahlingkungan. Dengan adanya hal tersebut, seharusnya manusia menjadi lebih bijak
dalammengolah lingkungannya. Sehingga nantinya diharapkan apabila dalam kegiatan
pengolahanlingkungan akan tumbuh pemahaman pembangunan berwawasan lingkungan
maupun spirit pembangunan berkelanjutan.

Hal diatas bukan tidak mungkin akan terealisasikan. Asalkan manusia mau
kembalikepada ajaran agama yang utuh dan dapat memahaminya. Sehingga nantinya akan
tumbuhkesadaran umat manusia dalam mengelola lingkungannnya. Sangat jelas dalam Al-
Qur’anterdapat begitu banyaknya ayat-ayat yang membahas prosedur pengolahan alam yang
bijak, perintah untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi,dll

DAFTAR PUSTAKA

JaliL,M Abdul 2020. Direktorat KSKK ,Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan


Islam,Kementerian Agama RI, Jl. Lapangan Banteng Barat No 3-4 Lantai 6-7 Jakarta 10110

Anda mungkin juga menyukai