Anda di halaman 1dari 2

Skenario S2- Ruang Kolaborasi

Kelas : PGSD - 002


Kelompok 2 : 1. Onie Nasmi Fathani (230211105800)
2. Annisa Fasya Purwanti (230211105803)
3. Intan Faizah (230211105809)
4. Nurfiatin (230211105819)

“I Used To Think But Now I Think”

Untuk mempermudah dalam menyimpulkan berbagai masukan dari teman sejawat dapat
menggunakan Visible Thinking Routine “I used to think but now I think”:

1. Apa pendapat Anda mengenai penyusunan perangkat pembelajaran dengan


menggunakan pendekatan Culturally Responsive Teaching sebelum mengikuti
pertemuan di alur “Ruang Kolaborasi”?
Jawab: Pendapat saya mengenai penyususnan perangkat pembelajaran menggunakan
pendekatan Culturally Responsive Teaching sebelum mengikuti alur pertemuan “Ruang
Kolaborasi” adalah kurangnya bahkan belum menekankan dan mengaitkan Pendidikan
dengan dimensi sosial budaya dari peserta didik. Sehingga dapat dikatakan belum
menampakan pembelajaran yang responsif budaya, hal tersebut terjadi karena masih
kurangnya pemahaman terhadap konsep pendekatan Culturally Responsive Teaching.

2. Apa pendapat Anda mengenai penyusunan perangkat pembelajaran sesudah


mengikuti pertemuan di alur “Ruang Kolaborasi”?
Jawab: Pendapat saya mengenai penyusunan perangkat pembelajaran sesudah mengikuti
pertemuan di alur “Ruang Kolaborasi” adalah mengetahui bagaimana menyusun perangkat
pembelajaran dengan menggunakan Culturally Responsive Teaching. Sebelum menyusun
perangkat pembelajaran hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kearifan lokal dari
peserta didik. Setelah mengetahui unsur-unsur budaya dan kearifan lokal dari peserta didik
kemudian di implementasikan dalam perangkat pembelajaran dengan pendekatan
Culturally Responsive Teaching. Perlu diingat kembali bahwa CRT adalah bagaimana cara
menggunakan pengetahuan budaya, pengalaman, dan gaya kinerja peserta didik yang
beragam untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Artinya, pendidik perlu
menyadari bahwa pembelajaran tidak hanya mementingkan prestasi akademik, namun juga
mempertahankan identitas budaya peserta didik dengan harapan dapat menjembatani
kesadaran peserta didik terhadap identitas budayanya.

Kesimpulan penyusunan perencanaan pembelajaran dari hasil diskusi dari teman sejawat:
Berdasarkan hasil diskusi yang sudah kami lakukan bahwa perencanaan pembelajaran yang
telah disusun sudah dapat dikatakan baik. Hal ini terlihat dengan terpenuhinya komponen
dasar dalam penyusunan rencana pembelajaran. Pada modul ajar dengan pendekatan
Culturally Responsive Teaching tidak tersurat secara langsung di dalam langkah
pembelajaran, namun kegiatannnya dipaparkan dalam media pembelajaran sesuai dengan
konten atau muatan materi yang akan disampaikan oleh guru. Pada rencana pembelajaran
tidak dijelaskan secara gamblang letak CRTnya, namun guru perlu menguasai unsur-unsur
budaya dan kearifan lokal peserta didik sebagai latar belakang dalam memetakan atau
menyusun rencana pembelajaran. Sehingga nantinya rencana pembelajaran yang disusun
dapat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dari peserta didik, khususnya yang berkaitan
dengan budaya, adat, ataupun kebiasaan yang di dimiliki oleh peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai