Presentasi Pembangunan Dan Teori Keruangan
Presentasi Pembangunan Dan Teori Keruangan
TIM
PEMBINA
OLIMPIADE
GEOGRAFI
PADANG
2014
3.
RINCIAN
MATERI
TES
TERTULIS
DAN
TES
MULTIMEDIA
DAN
TES
FIELD
WORK
PADA
INTERNATIONAL
GEOGRAPHY
OLYMPIAD
3.
9.
GEOGRAFI
PEMBANGUNAN
DAN
TEORI
KERUANGAN
1.
Pengantar
Geografi
Pembangunan
dan
Teori
Keruangan
-‐
Definisi
georafi
pembangunan
-‐
Teori
keruangan
-‐
Kajian
dan
cakupan
geografi
pembangunan
Geografi
Pembangunan
adalah
cabang
dari
disiplin
geografi
yang
mempelajari/
mengkaji
mengenai
keterkaitan
antara
proses
pembangunan
yang
dilakukan
sesuatu
region
dengan
keadaan
alam
serta
penduduk
region
tersebut.
Atau
dengan
kata
lain
merupakan
bagian
dari
ilmu
geografi
yang
mempelajari
alam
semesta
dengan
segala
isinya
(aspek
keruangan
geografi)
yang
diperlukan
untuk
menyusun
rancangan
atau
perencanaan
pembangunan.
Geografi
Pembangunan
menunjang
suatu
pembangunan
wilayah,
baik
pedeseaan,
perkotaan
maupun
daerah
yang
dibatasi
oleh
batas-‐batas
politis
atau
administratif.
Definisi
geografi
dan
kedudukanya
terhadap
konsep
ruang
Pengertian
Ruang
Uniquenness
of
a
place
or
region
(Keunikan
dari
sebuah
tempat
atau
wilayah)
The
relation
of
man
and
environment
Sebuah
hubungan
antara
manusia
dan
lingkungan)
Systematically
explain
location
and
spatial
interaction
(Sistem
yang
menjelaskan
tentang
lokasi
dan
interaksi
keruangan)
The
Core
of
elements
of
the
science
of
geography
(element
inti
dari
ilmu
geografi)
Three
approach
to
the
study
of
geography
(3
pendekatan
dalam
belajar
geografi)
• Traditional
Lebih
ditekankan
pada
karakteristik
dari
suatu
wilayah.
• Ecologycal
ditekankan
pada
hubungan
antara
manusia
dengan
lingkungan.
• Behavior
(tingkah
laku,
aktivitas)
Penjelasan
pada
peran
tempat
dan
ruang,
karakteristik
dalam
alam
(manusia,
tempat,
tingkah
laku)
dan
efek
dari
pola
hubungan
manusia
di
dalam
ruang.
Space
menurut
Godall
Istilah
ruang
secara
tidak
langsung
menyatakan
area
yang
luas,
ada
bentuk
absolute
dan
relative
dari
geografi
manusia.
Absolute
space
Jelas,
dari
fisik,
nyata
Ruang
yang
nyata,
dan
fokus
pada
karakteristik,
konsentrasi
dan
disperse
Sangat
ditekankan
bagi
para
pembuat
peta
yaitu
dengan
ukuran
yang
tepat
dari
sebuah
lokasi
dan
selanjutnya
dimasukkan
dalam
analisis
keruangan.
Relative
Space
Lebih
di
tekankan
pada
aktivitas
dalam
ruang
2.
Pola
Ekonomi
Global
-‐
Distribusi
geografis
dan
spesialisasi
aktivitas
ekonomi
3.
Migrasi
dan
Lapangan
Kerja
-‐
Kecenderungan
global:
integrasi
ekonomi,
mobilitas
tenaga
kerja
-‐
Migrasi
internal
JENIS
MIGRASI
1.
Migrasi
internasional
(migrasi
antarnegara)
Migrasi
internasional
(migrasi
antarnegara)
adalah
perpindahan
penduduk
dari
suatu
Negara
ke
Negara
lain.
Migrasi
internasional
meliputi
imigrasi,
emigrasi,
dan
remigrasi.
Imigrasi,
yaitu
masuknya
penduduk
dari
Negara
lain
ke
suatu
Negara
dengan
tujuan
menetap.
Emigrasi,
yaitu
berpindahnya
penduduk
atau
keluarnya
penduduk
dari
suatu
Negara
ke
Negara
lain
dengan
tujuan
menetap.
Remigrasi,
yaitu
kembalinya
penduduk
dari
suatu
Negara
ke
Negara
asalnya.
2.
Migrasi
internal
(migrasi
nasional)
Migrasi
internal
(migrasi
nasional)
adalah
perpindahan
penduduk
yang
masih
berda
dalam
lingkup
satu
wilayah
Negara.
Perpindahan
yang
merupakan
migrasi
internal
antara
lain
sebagai
berikut.
Urbanisasi
Urbanisasi
adalah
prepindahan
dari
daerah
pedesaan
ke
daerah
perkotaan.
Berikut
faktor-‐faktor
penyebab
urbanisasi.
Faktor
daya
tarik
desa
Upah
tenaga
kerja
di
kota
lebih
tinggi
daripada
desa.
Lapangan
pekerjaan
formal
maupun
informal
di
kota
lebih
banyak
daripada
di
desa.
Banyak
hiburan
dan
fasilitas
kehidupan
yang
lain.
Faktor
daya
dorong
desa
Sempitnya
lahan
pertanian
di
desa.
Sempitnya
lapangan
pekerjaan
di
luar
sektor
pertanian.
Rendahnya
upah
tenaga
kerja
di
desa.
Kurangnya
fasilitas
hburan
dan
kehidupan.
Adanya
kegiatan
pertanian
di
desa
yang
bersifat
musiman.
Adanya
keinginan
penduduk
untuk
memperbaiki
taraf
hidup.
Urbanisasi
tidak
hanya
dilakukan
di
kota-‐kota
besar,
melainkan
juga
dialami
oleh
kota-‐kota
kecil.
Beberapa
tempat
yang
semula
bersifat
pedesaan
dapat
tumbuh
ke
sifat
perkotaan
akibat
urbanisasi.
Contoh
:
ibu
kota
kecamatan,
zona
industri,
proyek
perumahan,
dan
proyek
pertambangan
dapat
menjadi
tempat
tujuan
orang
untuk
bekerja.
Transmigrasi
Transmigrasi
adalah
perpindahan
penduduk,
yang
diprakarsai
dan
diselenggarakan
pemerintah,
dari
daerah
yang
padat
penduduknya
ke
daerah
yang
belum
padat
penduduknya.
Migrasi
tenaga
kerja
secara
umum
didefinisikan
sebagai
gerakan
lintas
batas
untuk
tujuan
kerja.
Namun,
tidak
ada
definisi
yang
diterima
secara
universal
migrasi
tenaga
kerja.
Klasifikasi
migrasi
tenaga
kerja
biasanya
didasarkan
pada
durasi
kegiatan
4.
Pertumbuhan
Kota
-‐
Pola
kota
besar
di
negara
berkembang
-‐
Pola
kota
besar
di
negara
maju
5.
Perubahan
Lingkungan
-‐
Tekanan
perkotaan
terhadap
lingkungan
-‐
Megaproyek
dan
lingkungan
-‐
Asas
eksploitasi
berkelanjutan
-‐
Asas
pembangunan
berkelanjutan
Pemekaran
Kota
dan
Permasalahannya
Pemekaran
kota
adalah
kenampakan
luar
dari
perkembangan
yang
terjadi
di
dalam
kota.
Pemekaran
kota
adalah
suatu
hasil
resultante
dan
proses-‐
proses
kehidupan
yang
terjadi
di
dalam
kota.
Bertambahnya
penghuni
kota
baik
yang
berasal
dari
penghuni
kota
maupun
dari
arus
penduduk
yang
masuk
dan
luar
kota
mengakibatkan
bertambahnya
perumahan-‐perumahan
yang
berarti
berkurangnya
daerah-‐
daerah
kosong
di
dalam
kota.
Semakin
banyaknya
anak-‐anak
kota
yang
menjadi
besar,
semakin
banyak
pula
diperlukan
gedung-‐gedung
sekolah.
Bertambahnya
pelajar
dan
mahasiswa
berarti
juga
bertambahnya
sepeda
dan
kendaraan
bermotor
roda
dua.
Toko-‐toko,
warung
makanan
atau
restoran
bertambah
terus
sehingga
makin
mempercepat
habisnya
tanah-‐
tanah
kosong
di
dalam
kota.
Di
kota-‐kota
yang
sudah
maju,
kota
tidak
hanya
meluas
secara
mendatar
tetapi
juga
menegak.
Gedung-‐gedung
bertingkat
merupakan
ciri-‐ciri
khas
untuk
kota
yang
modern.
Masalah-‐masalah
yang
ditimbulkan
sebagai
akibat
pemekaran
kota
adalah
masalah
perumahan,
masalah
sampah,
masalah
lalu
lintas,
kekurangan
gedung
sekolah,
terdesaknya
derah
persawahan
di
perbatasan
luar
kota
dan
masalah
administratif
pemerintahan.
Masalah-‐masalah
yang
banyak
ini
kemudian
mendesak
para
perencana
dan
pengatur
kota
untuk
segera
dapat
mengatasi
masakth-‐masalah
tersebut.
Masalah
yang
bersifat
fisik
ini
ternyata
juga
bersangkut
paut
dengan
masalah
sosial
ekonomi.
Beberapa
masalah
yang
menyangkut
pemekaran
kota:
a.
Masalah
migrasi
ke
kota.
Perpindahan
penduduk
dari
luar
kota
sering
disebut
dengan
urbanisasi.
Asal
mula
aglomersi
di
daerah
kekotaan
atau
”urban
aglomeration”
sebagai
bentuk
pemukiman
tidak
diketahui
dengan
pasti.
Seperti
digambarkan
sebelumnya,
pemukiman
menetap
tidak
terjadi
pada
zaman
sebelum
neolitik.
Desa-‐desa
pada
zaman
neolitik
dibatasi
oleh
tingkat
teknologi
dan
budaya
penduduknya.
Jumlah
penduduknya
baru
mencapai
ratusan
saja
dan
mereka
sudah
mulai
nampak
permanen.
Nampaknya,
timbulnya
dan
berkembangnya
kota-‐kota
tergantung
pada
4
(empat)
faktor:
1)
Jumlah
penduduk
2)
Penguasaan
terhadap
lingkungan
alam
3)
Tingkat
kemajuan
teknologi
4)
Perkembangan
organisasi
sosial
Dalam
rangka
pengertian
urbanisasi
secara
umum
adalag
perpindahan
penduduk
dari
desa
kekota.
Ada
juga
terjadi
bahwa
banyak
dari
penduduk
kota
meninggalkan
kota
untuk
bertempat
tinggal
di
tempat-‐tempat
yang
mempunyai
suasana
desa.
Kebanyakan
dari
mereka
adalah
para
pensiunan
yang
ingin
mengenyam
ketenangan
setelah
beberapa
puluh
tahun
hidup
dengan
suasana
serba
cepat,
serba
sibuk
dan
penuh
dengan
kebisingan
dan
polusi
lainnya.
Demikian
pula
,bagi
mereka
yang
sudah
mempunyai
unit
usaha
dibidang
perternakan
dan
pertanian
diluar
kota
meninggalkan
kotanya.
Arus
penduduk
ke
kota
banyak
disebabkan
oleh
daya
tarik
ekonomi
dan
kesempatan
kerja
yang
ada
dengan
upah
yang
cukup.
Di
negara-‐negara
sedang
berkembang
seperti
juga
indonesia
mengalami
urbanisasi
yang
semakin
luas
dan
semakin
populer.
Disamping
faktor-‐faktor
yang
menarik
ada
pula
sebab-‐sebab
lain
yang
mendorong,
antara
lain
menurunnya
penghasilan
penduduk
di
daerah
pedesaan
sebagai
akibat
dari
pertambahan
penduduk
di
desa
yang
tidak
dapat
ditampung
oleh
tanah-‐
tanah
pertanian
di
daerah
pedesaan,
faktor
psikologis,
faktor
pendidikan
dan
faktor
budaya
dapat
pula
menjadi
sebab
dari
urbanisasi
ini
b.
Masalah
sampah
c.
Masalah
transportasi
dan
lalu
lintas.
6.
Kemiskinan
dan
Kesehatan
-‐
Kemiskinan
di
negara
maju
-‐
Kemiskinan
di
negara
berkembang
-‐
Kesehatan:
kecenderungan
dan
prospek
CIDES
(Center
For
Information
and
Development
Studies)
Terdapat
banyak
pengertian
tentang
kemiskinan.
Dari
sejumlah
literatur
yang
ada,
maka
secara
umum
kemiskinan
dapat
dikelompokkan
ke
dalam
tiga
bentuk,
yaitu
kemiskinan
struktural,
kemiskinan
relatif
dan
kemiskinan
absolut.
1. kemiskinan
kultural,
yaitu
kemiskinan
yang
disebabkan
oleh
adanya
faktor-‐faktor
adat
atau
budaya
suatu
daerah
tertentu
yang
membelenggu
seseorang
atau
sekelompok
masyarakat
tertentu
sehingga
membuatnya
tetap
melekat
dengan
kemiskinan.
Kemiskinan
seperti
ini
bisa
dihilangkan
atau
sedikitnya
bisa
dikurangi
dengan
mengabaikan
faktor-‐faktor
yang
menghalanginya
untuk
melakukan
perubahan
ke
arah
tingkat
kehidupan
yang
lebih
baik.
2.
kemiskinan
struktural,
yaitu
kemiskinan
yang
terjadi
sebagai
akibat
ketidakberdayaan
seseorang
atau
sekelompok
masyarakat
tertentu
terhadap
sistem
atau
tatanan
sosial
yang
tidak
adil,
karenanya
mereka
berada
pada
posisi
tawar
yang
sangat
lemah
dan
tidak
memiliki
akses
untuk
mengembangkan
dan
membebaskan
diri
mereka
sendiri
dari
perangkap
kemiskinan
atau
dengan
perkataan
lain
”seseorang
atau
sekelompok
masyarakat
menjadi
miskin
karena
mereka
miskin”.