Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SALWA BILLAH

NIM : E1C020169

KELAS : 1F

FAKULTAS : FKIP(Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)

PRODI : Pendidkan Bahasa dan Sastra Indonesia

DOSEN PENGAMPU : Drs. Suyanu,M.pd.

MATA KULIAH : Profesi Kependidikan

1. Sebutkan perbedaan jabatan struktural dengan jabatan fungsional pegawai negeri


sipil, dan berikan contohnya masing-masing!

2. Sebutkan empat faktor sebagai upaya peningkatan kualitas guru di Indonesia !

3. Jelaskan apa yang dimaksud kurikulum nyata atau aktual menurut Nana Syaodih
Sukmadinata !

4. Sebutkan secara singkat/ kata-kata kuncinya saja enam kriteria guru yang
profesional.

5. Penilaian/asesmen/diagnosis pembelajaran dilaksanakan dalam beberapa fase,


sebutkan secara singkat fase-fase tersebut!

6. Profesionalisme juga mengacu pada sikap dan komitmen terhadap pekerjaan


seseorang. Jelaskan apa yang dimaksud sikap dan komitmen di sini?

Jawaban
1) Jabatan Struktural,yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi

contoh jabatan struktural di PNS Daerah adalah: sekretaris daerah, kepala

dinas/badan/kantor, kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat,


sekretaris camat, lurah, dan sekretaris lurah.

Jabatan Fungsional, yaitu jabatan yang tidak tercantum dalam struktur

organisasi, akan tetapi dari sudut pandang tugas dan fungsi pekerjaannya tidak

bisa terlepas dari keberadaan struktur organisasi.

Contoh pejabat fungsional adalah jabatan fungsional auditor, peneliti, guru,

dosen pengajar, arsiparis, perancang peraturan perundang-undangan,

pengelola pengadaan barang/jasa, pranata laboratorium pendidikan, penguji

kendaraan bermotor, dan lain-lain.

2) Empat faktor peningkatan kualitas guru sebagai berikut :

1. Ketersediaan dan Mutu Calon Guru


2. Pendidikan Prajabatan
3. Mekanisme Pembinaan Dalam Jabatan
4. Peranan Orgnisasi Profesi

3) kurikulum nyata atau aktual menurut Nana Syaodih Sukmadinata merupakan


implementasi dari official curriculum oleh guru di dalam kelas.

4) Enam kriteria guru yang profesional


1. Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas
2. Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya dengan program
dan jenjang pendidikan yang baku serta memiliki standar akademik yang
menandai dan yang bertanggung jawab entang pengembangan ilmu
pengetahuan yang melandasi profesi itu.
3. Ada organisasi yang mewadahi para pelakukan untuk mempertahankan dan
memperjuangkan eksistensi dan kesejahteraannya.
4. Ada etika dan kode etik yang mengatur perilaku para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya
5. Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku
6. Ada pengakuan masyarakat terhadap pekerjaan itu sebagai sesuatu profesi

5) Asesmen atau diagnosis diadakan pada berapa fase yakni 1. Pada permulaan proses
intruksional 2. Selama proses mengajar dandan 3. Pada akhirnya.
1. Asesmen pada permulaan pada awal lingkaran proses-proses instruksional harus
diadakan asesmen mengenai siswa untuk mengetahui tingkat perkembangan kognitif
dan afektif.
2. Assessment selama lingkaran intruksional
Selama berlangsungnya proses belajar mengajar, terus dipantau dan dinilai terus
menerus, untuk mengetahui sampai di mana bahan telah dikuasai, bahan manakah
yang harus dipahami, Apa sebab kegagalan memahami bahan tertentu, metode dan
alat manakah ternyata paling besar atau paling kecil manfaatnya, bahan manakah
harus diajarkan kembali kepada siswa.
3. Asesmen pada akhir lingkaran instruksional.
Pada akhir pelajaran perlu lagi diadakan asesman untuk mengetahui apa yang telah
mereka kuasai dari seluruh pelajaran, apa yang tak berhasil mereka kuasai, apakah
masih perlu diberi ulangan, latihan reinforcement bagi siswa tertentu.

6) Sikap profesional guru merrupakan sikap seorang guru dalam menjalankan


pekerjaannya yang mencakup keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma terntentu.Sikap guru profesional bukan hanya menjadi
pengajar yang baik,namun harus menjadi motivator bagi para siswa dan dapat
mencetak anak didik berprestasi.
Komitmen guru merupakan kunci keberhasilan sekolah dalam meningkatkan
pencapaian belajar siswa yang ditunjukkan melalui komitmen aktif seorang guru
terhadap pembelajaran siswa di kelas. Selain itu, komitmen guru juga dianggap
sebagai kunci dari budaya sekolah dan dapat ditunjukkan oleh proses pengajaran guru,
dedikasi guru dalam meningkatkan prestasi siswa dan kesetiaan guru terhadap
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai