Anda di halaman 1dari 41

KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM

KIM 329 /2 (2-0)


Dr. Gustini Syahbirin, MS
gsyahbirin@yahoo.com
Divisi Kimia Organik
Departemen Kimia, FMIPA
Introduction
Kimia Organik Bahan Alam

Makhluk Hidup/Organisme
(Hewan, Tumbuhan, Mikrorganisme
yang hidup di darat, laut, dan udara )

Metabolit Primer Metabolit Sekunder


(Karbohidrat; lemak; protein; asam (golongan senyawa dengan
nukleat), merupakan molekul struktur bervariasi dan khas untuk
dengan BM tinggi, struktur sama setiap organisme, BM relatif kecil,
untuk setiap organisme, dan ditemukan dalam jumlah minor,
digunakan sebagai penghasil berfungsi untuk pertahanan diri
energi/ kelangsungan hidup organisme, melawan penyakit,
organisme, pertumbuhan pertumbuhan, atau hormon

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


Aspek Keilmuan

v Kimia Organik Bahan Alam à diasosiasikan


dengan alam dan fenomenanya à penemuan
senyawa bioaktif à kebutuhan akan
kesehatan dan peningkatan kualitas hidup

v Senyawa Organik Bahan Alam à sumber


keanekaragaman molekul à menghasilkan
berbagai aspek dalam perkembangan ilmu

v Aspek kimia: secara molekuler, spektroskopi,


biogensis, kemotaksonomi, biotransformasi
dll
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Posisi Metabolit Sekunder dalam Metabolisme

Ø Metabolisme sekunder berkaitan erat dengan metabolisme


primer namun metabolit sekunder bukan produk esensial
untuk berlangsungnya kehidupan.
Ø Produk metabolit sekunder lebih cenderung sebagai produk
melalui mekanisme biosintesis yang dipengaruhi oleh
physhiological significance.
Ø Distribusi metabolit sekunder berbeda-beda dalam setiap
mikroorganisme, faktor pembentukannya sangat dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal, bahkan tidak diproduksi
lagi.
Ø Produk metabolit sekunder pada hewan tidak selalu
dihasilkan oleh hewan itu sendiri, namun demikian ada juga
yang dipengaruhi oleh pola makanan yang dikonsumsi.
Ø Contoh: Alkaloid castromin pada berang-berang diduga ada
karena mengkonsumsi Nuphar luteum.

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


Metabolit Primer vs Metabolit Sekunder
Metabolit Primer Metabolit Sekunder
Tersebar merata dalam setiap organisme Tidak semua organisme memilkinya,
bergantung pada spesies
Fungsi universal sebagai sumber energi, Fungsi spesifik & ekologi: Penarik serangga,
enzim, pengemban keturunan, bahan struktur pelindung diri, persaingan, hormon

Perbedaan struktur kimia dalam setiap Struktur kimia berbeda-beda tergantung


organisme kecil fungsi ekologi
Sebagai senyawa fungsi dasar untuk Bukan sebagai senyawa fungsi dasar untuk
pertumbuhan & reproduksi pertumbuhan & reprodusksi
Diproduksi berasosiasi dengan Diproduksi tidak berasosiasi dengan
pertumbuhan sel pertumbuhan sel
Produk metabolisme esensial untuk Produk metabolisme pendukung untuk
kelangsungan hidup organisme/makhluk hidup kelangsungan hidup organisme/makhluk
hidup
Contoh Metabolit Primer: polimer alam, Berbagai kelas Metabolit Sekunder yang
polisakasarida, protein, lemak, asam telah dikenal hingga saat ini seperti:
nukleat, dll terpenoid, steroid, fenilpropanoid,
poliketida, flavonoid,alkaloid dan lain-lain
memiliki ciri-ciri khusus yang
membedakannya satu sama lain
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
CO2 + H2O
hn PRIMARY METABOLISM

Photosynthesis Glucose Carbohydrates

SECONDARY SECONDARY
G
METABOLISM L METABOLISM
Building Blocks Y
C
O
Phenyl- L
Y
propanoids Amino Acids S Fatty Acids
Flavonoids I Lipids
Proteins S
Alkaloids synthesis
enzymes Acetyl CoA
regulation Acetogenins
Nucleic
Terpenes
Acids Citric Acid
Steroids
reproduction Cycle
RNA DNA
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
CO2 + H2O + ATP
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
CO2 H 2O
Respirasi Fotosintesis, asimilasi
O2 O2
Polisakarida;
Monosakarida
glikosida

CH3COCOOH Asam suksinat


Asam piruvat
Asam mevalonat Asam asetat
Asetil CoA
Peptida
Asam prefenat

3,3-dimetil alil Asam mevalonat Asam amino alifatik


pirofosfat
(DMAPP)
Asam amino
POLIKETIDA ALKALOID aromatik

Isopentenil
pirofosfat (IPP)
Asam sinamat
Asam lemak
Lemak
FLAVONOID, Kumarin
TERPENOID
Aromatik lain

Bagan Utama Metabolisme Sekunder


KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Hubungan jalur metabolik primer dan metabolik sekunder
Prekursor metabolik primer yang penting dan metabolit sekunder intermediet
ditampilkan dalam font hitam, metabolit sekunder akhir ditampilkan dengan font merah.
Jalurnya diberi kotak sebagai berikut: kotak merah: jalur asam mevalonat;
kotak ungu: jalur asam shikimat / asam sinamat; kotak hijau: jalur asam amino;
kotak kuning: jalur asam lemak. Kotak keterangan merah mengacu pada nomor indeks
metabolit sekunder yang diatur ke atas
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Fungsi dan Aplikasi dari Metabolit Sekunder
Insektisida

Pertahanan
Obat

Metabolit Parfum
Daya tarik
Sekunder
Minyak

Pewarna
Pigmen
Pemberi Aroma

Kosmetik
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Peran ekologi metabolik sekunder:

Ø Melindungi tumbuhan dari serangan


herbivora dan infeksi mikroba
Ø Penarik serangga atau hewan
penyerbuk dan penebar biji
Ø Agen alelopati yang berperan dalam
kompetisi antar spesies tumbuhan.

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


Peran ekologi metabolik sekunder:

Ø Senyawa aroma/bau pada insekta dapat menarik pasangannya


untuk melakukan kegiatan reproduksi
Ø Warna dan aroma pada bunga dapat menarik insekta
menghinggapi sehingga terjadi penyerbukan
Ø Salamander, ular, dan beberapa serangga yang memiliki racun
yang mematikan sebagai alat pertahanan ataupun penyerangan
Ø Beberapa tanaman yang memiliki racun terhadap herbivora
yang memakannya

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


Senyawa Kimia Organik Bahan Alam adalah Sumber Utama dari Obat

All new approved drugs (50% are natural product, derivative, or mimetic/tiruan)

B, 202, 15%
S*/NM, 122, 9%
V, 80, 6%
N, 59, 4%
S*, 55, 4%
NB, 5, 0%
S/NM, 146, 11%
ND, 299, 22%

Small-molecule approved drugs


(64% are natural product, derivative, or mimetic )

S*/NM, 122, N, 59, 5%


11% NB, 5, 0%
S, 387, 29% S*, 55, 5%
B: biologics ND, 299, 28%
N: Natural product S/NM, 146,
NB: Natural product “Botanical” 14%
ND: Natural product derivative
NM: Natural product mimic
S: Synthetic drug
S*: Made by total synthesis, but the pharmacophore
is/was from a natural product
S, 387, 36%
Ref: Newman, D.J.; Cragg, G. M. J. Nat. Prod., 2012, 75, 311–335. KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Natural products are main source of approved drugs

All anticancer drugs, 1981–2010 (62% are natural product, derivative, or mimetic)

S*/NM, 8, 6% V, 5, 4%
B, 24, 19%
S*, 11, 9%

S/NM, 16, 12% N, 11, 9%

NB, 1, 1%

S, 20, 16% ND, 32, 25%

B: biologics
N: Natural product
NB: Natural product “Botanical”
ND: Natural product derivative
S: Synthetic drug
S*: Made by total synthesis, but the pharmacophore
is/was from a natural product
Ref: Newman, D.J.; Cragg, G. M. J. Nat. Prod., 2012, 75, 311–335. KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Indonesia “negara megabiodiversitas”

Sekitar 40.000 jenis flora yang ada di dunia, sebanyak


30.000 jenis dijumpai di Indonesia dan 940 jenis
diantaranya diketahui berkhasiat sebagai bahan obat
tradisional à sekitar 465 jenis yang terjaring dalam
industri obat nasional
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
PELUANG PENELITIAN KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM

Tumbuhan transgenik Penentuan Struktur Spektroskopi

Bioteknologi

Bahan hayati
Modifikasi
(daun;bunga, Proses Isolasi Senyawa Murni
Struktur
akar,kulit, batang,
dll), hewani,
organisme

Bioassay
Kultur Jaringan (antioksidan; antikanker;
antimalaria;
Modifikasi Prekusor antihepatotoksik;
anti-HIV, dll
Senyawa Baru
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Penelitian dan pengembangan suatu
obat dibagi menjadi beberapa
tahapan sebagai berikut:

1. Sintesis dan screening molekul


2. Studi pada hewan percobaan
3. Studi pada manusia yang sehat (healthy
volunteers)
4. Studi pada manusia yang sakit (pasien)
5. Studi pada manusia yang sakit dengan
populasi diperbesar
6. Studi lanjutan (post marketing surveillance)

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


Tahapan proses pemanfaatan tumbuhan obat

Kering Tumbuhan Obat Segar

Serbuk Kapsul, Ekstrak Pelarut Ekstrak


Table, Pil, Etanol Lain Air
Pasta

Kantung, Tincture Sajian


bungkus Cair
Sajian Cair
Ekstrak
Padat Tablet,
Kapsul,
Salep
Obat Senyawa Kimia
Sintetik Murni Fraksi-fraksi

Obat baru, dalam bentuk Tablet,


Kapsul, Sirup, Injeksi, dll
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Beberapa penemuan obat dari senyawa alam

Taxol (Taxus brevifolia) Obat kanker Taxotere (derivat taxol) obat kanker

Penicillin G (Penicillium notatum) sebagai


antibiotik ditemukan tahun 1928 oleh
Balanokarpol (Hopea) anti HIV Alexander Fleming
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
-Digunakan sebagai panah
beracun oleh masyarakat
pribumi

- Menyebabkan kelumpuhan
instan transmisi sinyal
asetilkolin pada otot,
Curare (Tubocurarine chloride)

- Racun serangga

Rotenon
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Ditemukan pada kulit pohon kina
- Digunakan sebagai
pengobatan malaria sejak
1600-an
- Untuk mengatasi resistensi
dari kuinin, maka dibuat
derivatnya
Quinine

Berasal dari tanaman:


Belladonna

- Digunakan sebagai obat


bius (atau racun, dalam
dosis yang lebih tinggi)
Hyoscine (= scopolamine)
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Langkah-langkah dalam Penyelidikan
Senyawa Kimia Organik Bahan Alam
§ Survei Fitokimia
§ Uji Profil Fitokimia
§ Persiapan Bahan
§ Estraksi
§ Pemisahan
§ Pemurnian dan Menguji Kemurnian dari Hasil
Isolasi
§ Karakterisasi
§ Uji Bioaktifitas atau Uji Bioassai
§ Pelestarian, Pengembangan Tumbuhan yang
telah diteliti

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


Langkah-langkah dalam Penyelidikan Senyawa Kimia Organik Bahan Alam

§ Survei Fitokimia
Mencari makhluk hidup yang akan
digunakan sebagai objek penelitian

§ Uji Profil Fitokimia


Memilih bagian mana dari makhluk hidup
tersebut yang akan digunakan dengan
melakukan uji fitokimia.
Misal. Pada tumbuhan: kulit batang
daun, buah dan akar

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


Langkah-langkah dalam Penyelidikan Senyawa Kimia Organik Bahan Alam

§ Persiapan Bahan
Bagian dari makhluk hidup yang akan dijadikan
sample.
Perlu dipersiapkan:
- Pengumpulan bahan
- Penghalusan
- Pengeringan

§ Ekstraksi:
- Maserasi (perendaman)
- Perkolasi
- Distilasi Uap
- Sokletasi
- Sonikasi
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Langkah-langkah dalam Penyelidikan Senyawa Kimia Organik Bahan Alam

§ Pemisahan
Misal: Menggunakan Kromatografi Kolom
§ Pemurnian dan Menguji Kemurnian dari Hasil
Isolasi (keterangan lihat pada slide berikut *)
- Secara ekstraksi pelarut
- Secara rekristalisasi
- Mengetahui kemurnian hasil isolasi:
- Melalui pengujian tetapan fisika (nilai: tl; td, oa)
- Menggunakan metode KLT; HPLC; GC
§ Karakterisasi
- Sifat fisika hasil isolasi (wujud, warna, bau, Tl, Td,
indeks bias, BJ, kelarutan)
- Sifat Kimia (menggunakan: UV, IR, NMR, MS,
GC-MS, LC-MS, dll)
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Pemurnian

* Pemurnian dan Menguji Kemurnian dari Hasil Isolasi


Secara Ekstraksi Pelarut à senyawa cair
•Menggunakan suatu pelarut yang dapat melarutkan
dengan baik/sempurna, salah satunya baik pengotor
maupun hasil isolasi.
•Menggunakan corong pisah, melakukan ekstraksi
berulang-ulang dengan jumlah kira-kira 20 s.d. 50 mL
Secara rekristalisasi à senyawa padat
Rekristalisasi à zat terlarut dalam keadaan panas, tidak
larut pada suhu kamar, pengotor harus larut baik dalam
pelarut dalam segala kondisi.
Mengetahui Kemurnian Hasil Isolasi
•Pengujian tetapan fisika, bandingkan dengan literatur
berdasarkan dugaan semula.
•Menggunakan metode kromatografi
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Senyawa Kimia Organik Bahan Alam aktif yang
diisolasi sebagai senyawa murni:
1. Senyawa bioaktif murni dapat dijamin dalam hal
reproducibility dan ketelitian dosis yang
menguntungkan dari segi pengobatan
2. Senyawa murni dapat dikembangkan untuk analisis
assai terhadap senyawa sejenis atau kelompok
senyawa yang bersangkutan
3. Struktur senyawa aktif memungkinkannya dijadikan
sebagai model untuk sistesis dan dilakukan
modifikasi molekul, serta rasionalisasi mekanisme
aktivitasnya akan memungkinkan penyelidikan
terhadap hubungan struktur dengan aktivitas,
sehingga merangsang pengembangan sintesis
senyawa baru dengan aktivitas yang paling
menguntungkan
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Contoh pelarut yang digunakan pada Kromatografi
Kolom (semakin ke bawah, semakin polar)
1. Petroleum eter
2. Sikloheksana
3. Karbon tetraklorida
4. Dikloro metana
5. Kloroform
6. Dietil eter
7. Tetra hidrofuran
8. Etil asetat
9. Aseton
10.n-butanol
11.Etanol
12. Air
13. Aseton
14.Metanol
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
SIMPLISIA
Ekstraksi dengan pelarut organik
pada suhu kamar
EKSTRAK
Fraksinasi KVC

Fraksi A Fraksi B Fraksi C Fraksi D

UJIAKTIVITAS

Uji kemurnian, elusidasi struktur,


FRAKSI AKTIF data spektroskopi (UV, FT-IR,
NMR, MS)
SENYAWA MURNI
X-1, X-2,….dst
Uji Aktivitas

SENYAWA STRUKTUR
AKTIF MOLEKUL
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Metode
Persiapan sampel

Daun Tephrosia vogelii Dipotong, dikeringkan


Digiling
selama 1 minggu

diayak dengan
Timbang untuk penyaring berkisi
mendapatkan 300 g 0,5 mm

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


Ekstraksi Tephrosia vogelii

Saring
Sebanyak 300 g
daun yang halus

Maserasi menggunakan aseton


Dipekatkan pada
1500 ml selama 24 jam, 6 kali
temperatur 50 °C dan
ulangan
tekanan 556 mbar

Uap air pada ekstrak


dihilangkan dengan temperatur
50 °C dan tekanan 72 mbar

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


( Delfel at al. 1970)
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
Kolom
Kromatografi

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


Kromatogram Hasil Pemisahan Senyawa Kimia Organik Bahan Alam
Secara Kromatografi

KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University


KARAKTERISASI EKSTRAK AKTIF DENGAN KLT

Rf

λ = 256, 366
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University
KOBA-PENDAHULUAN –GST-KIMIA-IPB University

Anda mungkin juga menyukai