. Senyawa Organik
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang
molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan
oksida karbon.
senyawa dalam bentuk padat perlu dimurnikan dengan proses yang
disebut rekristalisasi. Landasan rekristalisasi adalah meningkatnya
kelarutan dengan peningkatan suhu, dan karena perbedaan
kelarutan dengan pelarut tertentu antara pengotor dengan senyawa
yang akan dimurnikan. Keberhasilan proses kristalisasi sangat
ditentukan oleh penggunaan pelarut yang cocok. Kriteria pelarut
yang dapat digunakan untuk rekristalisasi suatu zat antara lain :
A. Melarutkan sedikit pada suhu dingin dan melarutkan dengan
jumlah banyak pada suhu yang lebih tinggi.
B. Tidak bereaksi dengan zat yang akan dimurnikan.
C. Mudah melarutkan pengotor pada suhu rendah, atau sama sekali
tidak melarutkan baik pada suhu rendah maupun suhu tinggi.
D. Mudah dipisahkan dari produk utama (zat yang akan
dimurnikan). E. Mudah didapat.
PENGENALAN GUGUS FUNGSI
1. Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari karbon
dan hidrogen. Dua sumber utama hidrokarbon adalah minyak bumi
termasuk gas alam dan batu bara. Minyak bumi merupakan
campuran senyawa kompleks, terutama dari golongan hidrokarbon
alifatik. Hidrokarbon aromatik terutama diperoleh dari batubara.
Hidrokarbon alifatik terdiri dari alkana, alkena dan alkuna.
2. Alkohol
Metanol merupakan golongan alkohol yang paling sederhana.
Etanol adalah golongan alkohol yang paling sering dikenal sebagai
antiseptik, pelarut, juga pengawet. Berdasarkan struktur kerangka
karbonnya, alkohol dibagi menjadi alkohol primer, sekunder dan
tersier.
3. Fenol
Fenol mirip dengan alkohol, tetapi sifatnya sangat berbeda. Fenol
tidak menjalani reaksi dehidrasi menjadi alkena, sedangkan alkohol
dapat. Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton,
sedangkan alkohol dapat.). Fenol sebenarnya merupakan nama
sekelompok senyawa yang memiliki gugus OH yang terikat langsung
pada cincin aromatik. Fenol bersifat sebagai asam lemah, sehingga
dengan basa kuat dapat menghasilkan garam. Reaksi identifikasi
yang khas untuk fenol adalah feriklorida yang akan memberikan
warna.
4. Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah asam lemah, artinya dalam air sedikit
mengurai menghasilkan H+ dan anion karboksilat. Asam karboksilat
yang paling sering dijumpai sehari-hari adalah asam asetat. Turunan
asam karboksilat adalah golongan ester. Ciri khas dari ester adalah
baunya yang harum.
ANALISIS UNSUR N, S, P
. PENDAHULUAN
Pemisahan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) digunakan untuk
mencari fase gerak yang terbaik yang akan digunakan dalam
kromatografi kolom. Fase diamyang digunakan pada KLT adalah
silika gel GF dan sebagai fase gerak digunakan n-heksana,kloroform,
etil asetat dan n-butanol.
Bejana kromatografi sebelum digunakan untuk elusi, terlebih dahulu
dijenuhkan dengan fase geraknya.
Sedikit fraksi positif flavonoid yaitu fraksi n-heksana dilarutkan
dengan pelarutnya (eluen yang akan dipakai) kemudian ditotolkan
pada plat kromatografi lapis tipis dengan menggunakan pipa kapiler.
Setelah kering lalu dimasukkan dalam bejana. Bila fase gerak telah
mencapai batas yang ditentukan, plat diangkat,dan dikeringkan di
udara terbuka.
Sebagai penampak noda digunakan asam sulfat. Noda yang
terbentuk diamati dengan lampu UV 254 nm dan 366 nm kemudian
dihitung Rf-nya
(Asih, 2009).
Universitas 17 Agustus 1945 | Kimia Organik