Anda di halaman 1dari 2

Bab Riba

Riba adalah termasuk jual beli yang diharamkan, dengan sangat haram, karena
mencegah manusia untuk melakukan pekerjaan berdagang. Allah berfirman: Aku
(Allah) menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, maka barang siapa yang
datang kepadanya peringatan dari tuhannya,kemudian suka menghentikan
perbuatan riba, maka baginya adalah apa apa (dosa) yang telah lampau diampuni
dan perkaranya adalah terserah kepada allah juga.

Adapun orang yang kembali yakni mereka itulah orang orang yang akan
mendapatkan siksa neraka, mereka kekal didalam neraka itu. Allah menghapuskan
keberkahan harta yang diperoleh dari hasil riba, dan menambahkan pahala berbagai
sedekah dan Allah tidak suka kepada orang yang suka menutup-nutupi kenikmatan
tuhannya dan orang yang suka berbuat dosa.

Allah berfirman lagi: Hai orang orang yang beriman, bertaqwalah kalian semua
kepada allah dan tinggalkanlah sesuatu yang masih tersisa dari riba itu jika kalian
semua betul betul orang mukmin. tetapi jika kalian enggan melakukan perintah allah
tersebut maka perhatikanlah adanya peperangan dari allah dan rasulnya .

Sebaliknya jika kalian semua suka bertaubat maka bagimu semua hanyalah boleh
mengambil pokok hartamu saja tanpa disertai riba. Kamu semua tidak boleh berbuat
zalim dan jangan suka diperlakukan zalim oleh orang lain. Rasulullah bersabda :
Allah itu melaknat kepada orang yang memakan harta riba, yang mewakilkan, yang
menjadi saksi serta pencatat riba.
Riba itu ada dua macam yaitu
1.riba NASI’AH
2.Riba FADL

1.Riba nasia’ah yaitu memberkan sejumlah harta dengan mengambil faedah, baik secara
tahunan maupun bulanan sebagai imbalan mengakhirkan pembayaran pinjaman.
Contohnya; Seseorang meminjam 1kg gandum dalam jangka waktu tertentu.apabila saat
sudah sampai jatuh tempo,yg mempunya utang tidak dapat membayarnya lagi ,makai a
harus menambah 1,5kg yg maksudnya menambah pembayaran utang sesuai pengunduran
waktu pembayaran

2. Riba fadl yaitu menjual sesuatu jenis benda dengan sesuatu yang sama jenisnya
dengan benda itu tanpa pengakhiran atau penundaan dalam penerimaannya, tetapi
dengan adanya tambahan misalnya seorang yang menjual 1 kwintal gandum dengan
1 kwintal, dan segantang dari benda yang sejenisnya secara serah terima dengan
langsung atau seperti seorang yang menjual yang telah dibuat perhiasan dan
sebagiannya yang timbangannya dua belas mistqal, cara demikian itu haram
hukumnya,

Karena sabda nabi SAW: Janganlah kamu semua menjual emas dengan emas, perak
dengan perak, gandum dengan gandum, kacang dengan kacang, kurma dengan
kurma, jangan pula garam dengan garam, kecuali sama beratnya antara yang satu
dengan yang lain, benda dengan benda yang sama sama dapat dilihat dapat pula
diserahkan dan diterima dari tangan satu ke tangan yang lain.
Jika benda benda itu berlainan macam nya, maka juallah sesuka hatimu semua,
apabila dapat diserahkan dan diterima dari tangan yang satu dengan tangan yang
lainnya.
Riba fadl pengertian lainnya yaitu kegiatan transaksi jual beli atau pertukaran barang dgn
jumlah atau takaran yang berbeda
Contoh riba fadl yaitu; penukaran uang Rp.100.000 dengan 45 lembar pecahan
2.000,sehingga nominalnya uang yg di berikan hanya Rp.90.000

Jual Beli

Menjual barang barang : barang barang itu dibagi menjadi dua yaitu barang yang tidak boleh
dijual dan barang yang boleh dijual.
Barang barang yang boleh dijual : boleh menjual barang yang suci atau yang
mengandung manfaat didalamnya, dengan syarat : barang tersebut diketahui kira
kira dan sifatnya, barang tersebut miliknya orang yang menjual, orang yang menjual
harus bisa memberikan barangnya kepada pembeli.
Barang barang yang tidak boleh dijual : dibagi menjadi dua yaitu barang najis dan barang
suci

barang barang yang najis : haram menjual barang barang yang najis seperti anjing, babi,
bangkai, khamr (arak), kotoran (tahi), dan perkara yang tidak mungkin bisa disucikan dari
perkara perkara yang kotor seperti minyak zaitun yang terkena najis.

Barang barang yang suci: barang barang yang suci yang haram dijual yaitu

1. Menjual setiap barang yang tidak ada atau masih samar barangnya seperti
buah yang belum matang padi yang belum siap dipanen,
2. Menjual anak (hewan) yang masih ada dikandungan ibunya, dan juga
3. Menjual susu hewan yang masih berada di badanya(belum di perah).

Anda mungkin juga menyukai