Anda di halaman 1dari 4

Nama: Maylina A Girl Safitri

NPM: 2014040053
Tugas Mata Kuliah Psikolinguistik
Perbandingan Pembelajaran Bahasa dengan Pemerolehan Bahasa

1
 Pembelajaran Bahasa
1. Berfokus pada bentuk-bentuk bahasa
2. Keberhasilan didasarkan pada penguasaan bentuk-bentuk bahasa
3. Pembelajaran ditekankan pada tipe-tipe bentuk dan struktur bahasa aktivitas dibawah
perintah guru
4. Koreksi kesalahan sangat penting untuk mencapai tingkat penguasaan
5. Belajar merupakan proses sadar untuk menghafal kaidah, bentuk, dan struktur
6. Penekanan pada kemampuan produksi mungkin dihasilkan dari ketertarikan pada tahap awal

 Pemerolehan Bahasa
1. Berfokus pada komunikasi penuh makna
2. Keberhasilan didasarkan pada penggunaan bahasa untuk melaksanakan sesuatu
3. Materi ditekankan pada ide dan minat anak aktivitas berpusat pada anak
4. Kesalahan merupakan hal yangwajar
5. Pemerolehan merupakan proses bawah sadar dan terjadi melalui pemajanan dan masukan
yang dapat dipahami anak
6. Penekanan pada tumbuhnya kecakapan bahasa secara alamiah

Sofa (2008) juga mengemukakan bahwa proses anak mulai mengenal komunikasi
dengan lingkungannya secara verbal disebut dengan pemerolehan bahasa anak. Pemerolehan
bahasa pertama (B1) pada anak terjadi bila anak yang sejak semula tanpa bahasa kini telah
memperoleh satu bahasa. Pada masa pemerolehan bahasa anak, anak lebih mengarah pada
fungsi komunikasi daripada bentuk bahasanya. Pemerolehan bahasa anak-anak dapat
dikatakan mempunyai ciri kesinambungan, memiliki suatu rangkaian kesatuan, yang bergerak
dari ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit. Ada dua pengertian
mengenai pemerolehan bahasa. Pertama, pemerolehan bahasa mempunyai permulaan yang
mendadak, tiba-tiba. Kedua, pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual
yang muncul dari prestasi-prestasi motorik, sosial, dan kognitif pralinguistik.
Pemerolehan bahasa pertama erat kaitannya dengan permulaan yang gradual yang
muncul dari prestasi-prestasi motorik, sosial, dan kognitif pralinguistik ditambahkan, bahwa
pemerolehan bahasa pertama (B1) sangat erat hubungannya dengan perkembangan kognitif
yakni pertama, jika anak dapat menghasilkan ucapan-ucapan yang berdasar pada tata bahasa
yang teratur rapi, tidaklah secara otomatis mengimplikasikan bahwa anak telah menguasai

2
bahasa yang bersangkutan dengan baik. Kedua, pembicara harus memperoleh ‘kategori-
kategori kognitif’ yang mendasari berbagai makna ekspresif bahasa-bahasa alamiah, seperti
kata, ruang, modalitas, kausalitas, dan sebagainya. Persyaratan-persyaratan kognitif terhadap
penguasaan bahasa lebih banyak dituntut pada pemerolehan bahasa kedua (PB2) daripada
dalam pemerolehan bahasa pertama (PB1).
Agar seorang anak dapat dianggap telah menguasai B1 ada beberapa unsur
yang penting yang berkaitan dengan perkembangan jiwa dan kognitif anak itu. Perkembangan
nosi-nosi (notion) atau pemahaman seperti waktu, ruang, modalitas, sebab akibat, dan deiktis
merupakan bagian yang penting dalam perkembangan kognitif penguasaan B1 seorang anak.
Selain aspek kognitif anak, pemerolehan bahasa pertama juga memiliki hubunganyang erat
dengan perkembangan sosial anak dan karenanya juga erat hubungannya dengan
pembentukan identitas sosial. Mempelajari bahasa pertama merupakan salah
satu perkembangan menyeluruh anak menjadi anggota penuh suatu masyarakat.
Bahasamemudahkan anak mengekspresikan gagasan, kemauannya dengan cara yang
benar- benar dapat diterima secara sosial. Bahasa merupakan media yang dapat digunakan
anak untuk memperoleh nilai-nilai budaya, moral, agama, dan nilai-nilai lain dalam
masyarakat. Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa melalui bahasa khusus bahasa
pertama(B1), seorang anak belajar untuk menjadi anggota masyarakat. B1 menjadi salah satu
sarana untuk mengungkapkan perasaan, keinginan, dan pendirian, dalam bentuk-
bentuk bahasa yang dianggap ada. Ia belajar pula bahwa ada bentuk-bentuk yang tidak dapat
diterima anggota masyarakatnya, ia tidak selalu boleh mengungkapkan perasaannya secara
gamblang.
Pemerolehan bahasa mempunyai suatu permulaan yang tiba-tiba (mendadak).
Kemerdekaan bahasa mulai sekitar usia satu tahun di saat anak-anak mulai menggunakan
kata-kata lepas atau kata-kata terpisah dari sandi linguistik untuk mencapai aneka tujuan
sosial mereka. Sedangkan penertian lain perolehan bahasa yaitu, pemerolehan bahasa
memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul dari prestasi-prestasi mesin/motor,
sosial, dan kognitif pra-linguistik (McCraw, 1987).
Berbicara mengenai pemerolehan sesuatu bahasa, maka dengan kekecualian beberapa
anak yang mengalami gangguan/cacat, semua anak mempelajari paling sedikit satu bahasa.
Hal inilah yang membuat sejumlah linguis percaya bahwa kemampuan belajar bahasa paling
tidak sebagian berkaitan dengan program genetic yang memang khas bagi ras manusia,
maksudnya kemapuan bahasa sejak lahir. Pemerolehan bahasa anak-anak dapat dikatakan

3
mempunyai ciri kesinambungan, memiliki suatu rangkaian kesatuan, yang bergerak dari
ucapan satu kata sederhana menuju gabungan kata yang lebih rumit (sintaksi)

Anda mungkin juga menyukai