Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PELAYANAN INFORMASI OBAT

KLINIK PROF. No. Dokumen No. Revisi Halaman


DR. HM. 011/PKP/SPO- 0 1/1
ISKANDAR FAR/VIII/2023
PALOPO
Tanggal terbit Ditetapkan :
PROSEDUR Pimpinan Klinik Prof. DR. HM. Iskandar
TETAP 1 Agustus 2023 Palopo
FARMASI

dr. Zakiyah Salim, Sp. KK., M.Kes.


Sip. 419/2.1/II/dinkes/III/2011
PENGERTIAN Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan penyediaan dan
pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat,
komprehensif, terkini yang dilakukan oleh Apoteker kepada pasien,
masyarakat, petugas kesehatan dan pihak-pihak yang memerlukan.
TUJUAN 1. Menunjang penggunaan obat rasional.
2. Menyediakan dan memberikan informasi obat kepada pasien,
tenaga kesehatan dan pihak lain.
3. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan
yang berhubungan dengan obat, terutama bagi Klinik.
KEBIJAKAN Pelayanan informasi obat dilaksanakan secara pasif dan aktif oleh
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
PROSEDUR 1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau
kartu pengobatan pasien atau kondisi kesehatan pasien baik lisan
maupun tertulis.
2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan secara sistematis
untuk memberikan informasi.
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti,
tidak bias, etis dan bijaksana secara lisan maupun tertulis.
4. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien :
a. Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat.
b. Bagamana cara pemakaian masing-masing obat.
c. Bagaimana cara penggunaan peralatan kesehatan.
d. Peringatan atau efek samping obat
e. Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat.
f. Tata cara penyimpanan sediaan farmasi dan cara membuang
nya.
g. Pentingnya kepatuhan menggunakan obat
5. Menyediaakan informasi aktif ( brosur, leflet dll )
6. Mendokumentasikan setiap kegiatan palayanan informasi obat.
UNIT TERKAIT Apoteker, Pasien, Tenaga kesehatan lainnya,
Tenaga Teknis Kefarmasian.

Anda mungkin juga menyukai