Anda di halaman 1dari 1

Tanggung Jawab Dokter terkait Infromed Consent

1. Menyampaikan secara lengkap kepada pasien atau keluarga pasien mengenai prosedur yang
akan digunakan dalam tindakan medis tertentu (yang masih berupa upaya, percobaan) yang
diusulkan oleh dokter serta tujuan yang ingin dicapai (hasil dari upaya, percobaan)
2. Menyampaikan secara lengkap mengenai efek samping serta akibat-akibat yang tidak
diinginkan yang mungkin timbul karena adanya suatu tindakan medis tersebut.
3. Menyampaikan mengenai keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh pasien dan perkiraan
lamanya prosedur berlangsung
4. Menyampaikan informasi mengenai hak pasien untuk menarik kembali persetujuan tanpa
adanya prasangka (jelek) mengenai hubungannya dengan dokter dan lembaganya
5. Menyampaikan secara jelas mengenai kondisi medis pasien apabila ia menolak tindakan medis
tertentu (percobaan) tersebut.
6. Mendokumentasikan atau mencatat segala sesuatu tindakan yang berhubungan dengan
tindakan medis yang telah dilakukan kepada pasien, sebagai pertanggung jawaban apabila
terjadi risiko medis terhadap pasien.
7. Dokter wajib melakukan tindakan penyelamatan jiwa terhadap pasien yang dibawa ke UGD
dalam keadaan tidak sadar dan tidak didampingi oleh keluarganya. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 585/PerMenKes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik,
bahwa dalam keadaan gawat darurat tidak diperlukan informed consent, dan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 290/MenKes/PER/III/2008 Pasal 12 yaitu Perluasan tindakan kedokteran yang
tidak terdapat indikasi sebelumnya, hanya dapat dilakukan untuk menyelamatkan jiwa pasien.

Anda mungkin juga menyukai