Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SINGOSARI
Jl. Tohjoyo III / No. 1 Telp. 0341-458961
Email : puskesmassingosari03@gmail.com
SINGOSARI 65153

BAB I

PENDAHULUAN

A. DEFINISI
Persetjuan tindakan adalah persetujuan tindakan kedokteran yang
diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan
penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan
terhadap pasien tersebut.

Persetujuan tindakan (informed consent) dalam profesi kedokteran adalah


pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien) yang diberikan
dengan bebas, rasional, tanpa paksaan (voluntary) tentang tindakan kedokteran
yang akan dlakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi cukup
tentang kegiatan kedokteran yang dimaksud.
Bertujuan untuk mengatur keserasian, keharmonisan dan ketertiban
hubungan dokter dengan pasien melalui pemberian Informed Consent harus ada
panduan persetujuan tindakan sebagai acuan bagi seluruh personil Puskesmas.

B. TUJUAN
Panduan persetujuan tindakan ini dibuat dengan tujuan sebagai acuan
penerapan langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan kepada pasien
sehingga tidak terjadi penuntutan di kemudian hari terhadap tindakan yang telah
diberikan kepada pasien.

C. SASARAN
Sasaran dari panduan persetujuan tindakan ini adalah semua tenaga
kesehatan di UPT Puskesmas Singosari baik dokter, perawat, ataupun bidan.

D. DASAR HUKUM
Sebagai dasar ditetapkannya Panduan Pelaksanaan Informed Consent ini adalah
ketentuan dalam bidang kesehatan yang menyangkut Informed Consent yaitu :
1. Undang Undang nomo 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2. Peraturan pemerintahan nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 159b/Menkes/SK/PER/II/1988 tentang
Rumah Sakit
1
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 749/a/Menkes/Per/IX/1989
tentang Rekam Medis/Medical Record.
5. Keputusan Direktorat Jendral Pelayanan Medik nomor
HK.00.06.3.5.1866 tentang Pedoman Pelaksanaan Persetujuan
Tindakan Medik.

E. BATASAN OPERASIONAL
Panduan persetujuan tindakan ini dilakukan di seluruh unit Fasilitas
Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Singosari. Dengan Panduan persetujuan
tindakan tersebut berperan sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan atau tindakan medis yang dibutuhkan
oleh pasien.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Persetujuan Tindakan Kedokteran meliputi:


1. Persetujuan Tindakan Kedokteran
2. Persetujuan Tindakan Pembiusan
3. Persetujuan Tindakan atau Pengobatan Beresiko
4. Perseujuan Penggunaan Darah dan produk darah

3
BAB III

TATA LAKSANA

A. LINGKUP KEGIATAN
Dalam menetapkan Persetujuan Tindakan Kedokteran harus
memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Memperoleh informasidan penjelasan merupakan hak pasien
2. Memberi informasi dan penjelasan adalah kewajiban petugas kesehatan
3. Pelaksana Persetujuan Tindakan Kedokteran dianggap benar jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Persetujuan atau Penolakan Tindakan Kedokteran diberikan untuk
tindakan kedokteran yang dinyatakan secara spesifik
b. Persetujuan atau Penolakan Tindakan Kedokterana diberikan tanpa
paksaan
c. Persetujuan atau penolakan tindakan kedokteran diberikan oleh
seseorang yang sehat mental dan yang memang berhak memberikannya
dari segi hukum.
d. Persetujuan atau Penolakan Tindakan Kedokteran diberikan setelah
diberikan cukup (adekuat) informasi dan penjelasan yang diperlukan
tentang perlunya tindakan kedokteran dilakukan.
4. Informasi dan penjelasan dianggap cukup (adekuat) jika sekurang-kurangnya
mencakup:
a. Diagnosis dan tindakan kedokteran yang akan dilakukan
b. Tujuan atau manfaat tindakan kedokteran yang akan dilakukan
c. Alternatif tindakan lain, dan resikonya
d. Besarnya resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
f. Resiko atau akibat pasti jika tindakan kedokteran yang direncanakan tidak
dilakukan
g. Informasi dan penjelasan tentang tujuan dan prospek keberhasilan
tindakan kedokteran yang dilakukan
h. Informasi akibat reaksi yang biasanya terjadi sesudah tindakan
kedokteran

B. METODE
1. Pemberian Informasi
a. Dari pihak Puskesmas
Sebagai Dokter yang akan melakukan tindakan medk mempunyai
tanggung jawab utama memberikan informasi dan penjelasan yang
diperlukan. Jika berhalangan, informasi dan penjelasan yang harus
duberikan dapat diwakilkan kepada Dokter lain dengan sepengetahuan
4
yang bersangkutan. Penjelasan harus diberikan secara lengkap dengan
bahasa yang mudah dimengerti atau cara lain yang bertujuan untuk
mempermudah pemahaman.Penjelasan tersebut dicatat dan
didokumentasikan dalam format rekam medis oleh dokter yang
memberikan penjelasan dengan mencantumkan:
1) Tempat
2) Tanggal
3) Waktu
4) Nama saksi dan nama yang menyatakan
5) Tanda tangan saksi dan tanda tangan yang menyatakan

Hal-hal yang disampaikan pada penjelasan adalah:

1) Penjelasan tentang diagnosis dan keadaan kesehatan pasien dapat


meliputi:
a) Temuan klinis dari hasil pemeriksaan medis
b) Diagnosa penyakit atau dalam hal belum dapat ditegakkan, maka
sekurang-kurangnya diagnosa kerja dan diagnosa banding
c) Indikasi atau keadaan klinis pasien yang membutuhkan
dilakukannya tindakan kedokteran
d) Prognosis apabila dilakukan dan apa tidak dilakukan tindakan
2) Penjelasan tentang tindakan kedokteran yang dilakukan meliputi:
a) Tujuan tindakan kedokteran yang dapat berupa tujuan preventif,
dognostik, terapeutik ataupun rehabilitatif
b) Tata cara pelaksanaan tindakan apa yang akan dialami pasien
selama dan sesudah tindakan, serta efek samping atau
ketidaknyamanan yang mungkin terjadi
c) Alternatif tindakan lain berikut kelebihan dan kekurangannya
dibandingkan dengan tindakan yang direncanakan
d) Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi pada masing-masing
alternatif tindakan
e) Perluasan tindakan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi
keadaan darurat akibat resiko dan komplikasi tersebut atau
keadaan tak terduga lainnya.
3) Penjelasan tentang resiko dan komplikasi tindakan kedokteran adalah
semua resiko dan komplikasi yang dapat terjadi mengikuti tindakan
kedokteran yang dilakukan, kecuali:
a) Resiko dan komplikasi yang sudah menjadi pengetahuan umum
b) Resiko dan komplikasi yang sangat jarang terjadi atau dampaknya
sangat ringan
c) Resiko dan komplikasi yang tidak dapat dibayangkan sebelumnya
4) Penjelasan tentang prognosis meliputi:
a) Prognosis tentang hidup dan matinya
b) Prognosis tentang fungsinya
5
c) Prognosis tentang kesembuhan

Tenaga kesehatan tertentu dapat membantu memberikan penjelasan


sesuai dengan kewenangannya. Tenaga kesehatan tersebut adalah
tenaga kesehatan yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara
langsung kepada pasien.

Demi kepentingan pasien, persetujuan tindakan kedokteran tidak


diperlukan bagi pasien gawat darurat dalam keadaan tidak sadar dan
tidak didampingi oleh keluarga pasien yang berhak memberikan
persetujuan atau penolakan tindakan kedokteran.

2. Dari Pihak Pasien dan Keluarga


Yang berhak untuk memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi
adalah:
a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 18 tahun atau berumur kurang
18 tahun tapi telah menikah
b. Bagi pasien dibawah umur 18 tahun, persetujuan tindakan medis atau
penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak
sebagai berikut:
1) Ayah atau Ibu kandung
2) Saudara-saudara kandung
c. Badi pasien dibawah umur 18 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau
orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan tindakan medis atau
penolakan tindakan medis diberikan oleh merekan menurut hak sebaga
berikut:
1) Ayah atau Ibu adopsi
2) Saudar-saudara kandung
3) Wali
d. Bagi pasien dewasa gangguan mental, persetujuan tindakan medis atau
penolakan tindakan medis diberikan oleh merekan menurut hak sebagai
berikut:
1) Ayah atau Ibu kandung
2) Wali yang sah
3) Saudara-saudara kandung
e. Bagi pasien dewasa yang telah menikah atau orang tua, persetujuan atau
penolakan tindakan medis diberikan oleh merekan menurut urutan hal
tersebut:
1) Suami atau istri
2) Ayah atau Ibu kandung
3) Anak-anak kandung
4) Saudara-saudara kandung
3. Pemberian Persetujuan Tindakan
Tata cara pasien menyatakan persetujuan dapat dilakukan secara terucap,
tersurat atau tersirat, Setiap tindakan kedokteran yang mengandung resiko
6
tinggi harus memperoleh persetujuan tertulis yang ditandatngani oleh yang
berhak memberikan persetujuan. Pesetujuan tertulis dibuat dalam bentuk
pernyataan yang tertuang dalam formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran.
Persetujuan secara lisan diperlukan pada tindakan kedokteran yang tidak
mengandung resiko tinggi. Dalam hal persetujuan lisan yang diberikan
dianggap meragukan, makam dapat dimintakan perssetujuan tertulis.

C. LANGKAH KEGIATAN
Alur kegiatan pesetujuan tindakan medis sebagai berikut:
1. Petugas menyiapkan lembar persetujuan tindakan medis
2. Petugas memberikan informasi mengenai prosedur tindakna yang akan
dilakukan, tujuan, manfaat dan dampak jika tidak dilakukan dan resiko
tindakan tersebut kepada pasien dan keluarga.
3. Petugas memastikan tingkat pemahaman pasien dan keluarga terhadap
informasi yang diberikan
4. Petugas menjelaskan kembali mengenai informasi yang belum dimengerti
pasien dan keluarga
5. Pasien yang diberi kesempatan untuk menerima atau menolak tindakan
medis yang akan diberikan
6. Petugas memberikan lembar persetujuan tindakan kepada pasien atau
keluarga
7. Paien atau keluarga diberi kesempatan untuk membaca isi dari persetujuan
tindakan
8. Pasien atau keluarga menandatangani lembar persetujuan tindakan
medisbeserta saksi
9. Petugas menandatangani lembar persetujuan tindakan yang sudah
ditandatangani pasien dan saksi
10. Petugas mendokumentasikan di rekam medis

7
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua hal yang sifatnya luar biasa dalam proses mendapatkan persetujuan
tindakan kedokteran harus dicatat dalam pendokumentasian rekam medis. Seluruh
dokumen mengenai persetujuan tindakan kedokteran harus disimpan di dokumen rekam
medis.
Format persetujuan tindakan kedokteran atau penolakan tindakan kedokteran
menggunakan formulir dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Diketahui dan ditandatangani oleh dua orang saksi, tenaga kesehatan
(keperawatan) bertindak sebagai salah satu saksi
b. Formulirasli harus disimpan dalam berkas rekam medis pasien
c. Formulir harus sudah mulai diisi dan ditandatangani 24 jam sebelum tindakan
kedokteran
d. Dokter atau dokter gigi yang memberikan penjelasan harus ikut tanda tangan
sebagai bukti bahwa telah memberikan informasi dan penjelasan secukupnya
e. Sebagai tanda tangan pasien atau keluarganya yang buta huruf harus
menggunakan cap jempol.

Anda mungkin juga menyukai